You are on page 1of 19

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengorganisasian dan perancangan dan pengembangan organisasi
adalah meliputi pembagian kerja yang logis, penetapan garis tanggung jawab
dan wewenang yang jelas, pengukuran pelaksanaan dan prestasi yang dicapai
yang menunjukkan dengan jelas tanggung jawab dan wewenang atas suatu
tindakan,

misalnya

seseorang

yang

memberikan

pembiayaan

harus

bertanggung jawab untuk menagih dan menyelesaikannya, karena pemberian


pembiayaan itu bukanlah tujuan
Dienul islam adalah suatu sistem yang lengkap dalam kehidupan untuk
mengelola manusia dan alam semesta yang sesuai dengan kehendak Allah.
Kalimat menegakkan dienberarti mengatur kehidupan ini agar rapi, dan
janganlah berpecah belah berarti kita diperintahkan untuk mengorganisasikan
kehidupan kita dengan sebaik-baiknya. Struktur organisasi tergantung padaa
besar kecilnya bank (bank size) , keragaman layanan yang ditawarkan,
keahlinya personelnya dan peraturan-peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Tidak ada acuan baku bagi penyusunan struktur organisasi bagi bank
dalam segala situasi kebutuhan operasinya. Struktur organisasi setiap bank
berikut tanggung jawab dan wewenang para pejabatnya bervariasi satu sama
lain. Oleh karena itu struktur organisasi mencerminkan pandangan menejemen
tentang cara yang paling efektif untuk mengoperasikan bank.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengorganisasian dalam Perbankan Islam ?
2. Bagimanakan cara keja Perbankan Islam ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Bagaimana cara mengorganisasian dalam Perbankan
Islam
2. Untuk mengetahui Bagimanakan cara keja Perbankan Islam

BAB II
PEMBAHASAN
A. Organisasi dan Mekanisme Kerja Perbankan Islam
Organisasi Bank Syariah Untuk memenuhi tuntutan kinerja bank
syariah yang efektif, efisien dan berintegras tinggi, dan melakukan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip kehati- hatian diharapkan manajemen bank
syariah memiliki kewenangan dan diberi fungsi yang tegas dan pasti, agar
dapat menjamin terselenggaranya kinerja perbankan islam yang menjunjung
tinggi nilai kejujuran, transparan dan memberi pendidikan kepada masyarakat,
menjaga kehati- hatian dan kejujuran, dan profesional.1
Bank syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank
konvensional, misalnya dalam hal komisaris dan direksi, tetapi unsur yang
amat membedakan antar bank syariah dan bank konvensional adalah
keharusan adanya dewan pengawas syariah (DPS) yang bertugas mengawasi
operasional bank dan produk- produknya agar sesuai dengan garis- garis
syariah.Dewan pengawas syariah biasanya diletakkan pada posisi setingkat
dewan komisaris pada setiap bank. Hal ini untuk menjamin efektivitas dari
setiap opini yang diberikan oleh dewan pengawas syariah. Karena itu,
biasanya penetapan anggota dewan pengawas syariah dilakukan oleh rapat
umum pemegang saham, setelah para anggota dewan pengawas syariah itu
mendapat rekomendasi dari dewan syariah nasional. Adapun skema dari
struktur organisasi bank syariah ada yang murni bank syariah ada juga yang
cabang dari bank konvensional, berikut skema bank syariah:
DSN didirikan berdasarkan SK MUI No.Kep 754/II/1999, dengan
empat tugas pokok, yaitu:
1. Menumbuh kembangkan penerapan nilai- nilai syariah dalam kegiatan
ekonomi;
2. Mengeluarkan fatwa atas jenis- jenis kegiatan keuangan.
3. Mengeluarkan fatwa atau produk keuangan syariah.
1 Syafii Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta, hal 59

4. Mengawasai penerapan fatwa yang telah dikeluarkan.


DSN berwenang, sebagai berikut:
1. Mengeluarkan fatwa yang mengikat DPS dimasing- masing lembaga
keuangan syariah dan menjadi dasar tindakan hukum terkait.
2. Mengeuarkan fatwa yang menjadi landasan bagi ketentuan/peraturan yang
dikeluarkan oleh instansi yang berwenang seperti departemen keuangan
dan Bank Indonesia.
3. Memberika rekomendasi dan mencabut rekomendasi nama- nama yang
akan duduk sebagai DPS pada suatu LKS.
4. Mengundang para ahli untuk menjelaskan suatu masalah yang diperlukan
dalam pembahasan ekonomi syariah, termasuk otoritas moneter/ lembaga
keuangan dalam maupun luar negeri.
5. Memberikan peringatan kepada LKS untuk menghentikan penyimpangan
dari fatwa yang dikeluarkan oleh DSN.
6. Mengusulkan kepada instansi yang berwenang untuk mengambil tindakan
apabila pelanggaran tidak diindahkan. Adapun fungsi dari dewan syariah
nasional adalah
7. Mengawasi produk- produk lembaga keuangan syariah agar sesuai dengan
syariah;
8. Meneliti dan memberi fatwa bagi produk- produk yang dikembangkan
lembaga keuangan syariah
9. Memberikan rekomendasi ulama- ulama yang akan ditugaskan sebagai
DPS pada suatu lembaga keuangan syariah
10. Memberi teguran kepada lembaga keuangan syariah, jika terjadi
penyimpangan dari garis panduan yang ditetapkan.
Pasal 27 PBI No.6/24/PBI/2004 menguraikan tugas, wewenang, dan
tanggung jawab DPS, yaitu antara lain meliputi:
1. Memastikan dan mengawasi kesesuaian kegiatan operasional bank
terhadap fatwa yang dikeluarkan oleh DSN.
2. Menilai aspek syariah terhadap pedoman operasional, dan produk uang
dikeluarkan bank;

3. .Memberikan opini dari aspek syariah terhadapa pelaksanaan operasional


bank secara keseluruhan dalam laporan publikasi bank;
4. Mengkaji produk dan jasa baru yang belum ada fatwa untuk dimintakan
fatwa kepada DSN;
5. Menyampaikan laporan hasil pengawasan syariah sekurang- kurangnya
setiap 6 bulan kepada direksi, komisaris, DSN, dan Bank Indonesia.
Fungsi utama DPS adalah :
a) Sebagai penasihat dan pemberi saran kepada direksi, pimpinan unit
usaha syariah, dan pimpinan kantor cabang syariah mengenai hal- hal
yang terkait dengan aspek syariah;
b) Sebagai mediator antara lembaga keuangan syariah dengan DSN
dalam mengomunikasikan usul dan saran pengembangan produk dan
jasa dari lembaga keuangan syariah yang memerlukan kajian fatwa
dari DSN.
Sedangkan kewajiban DPS adalah sebagai berikut
a) Mengikuti fatwa- fatwa DSN
b) Mengawasi kegiatan usaha lembaga keuangan syariah agar tidak
menyimpang dari ketentuan dan prinsip syariah yang telah difatwakan
oleh DSN.
c) Melaporkan kegiatan usaha dan perkembangan lembaga keuangan yang
diawasinya secara rutin kepada DSN, sekurang- kurangnya dua kali
dalam setahun.
Berdasarkan UU No. 10 tahun 1998, otoritas yang berwenang untuk
menyatakan telah terjadi pelanggaran terhadap prinsip- prinsip syariah,
termasuk penerapan sanksi hukum adalah Bank Indonesia Hubungan kerja
antara BI dan DSN disarankan merupakan suatu bentuk koordinasi antara
kedua lembaga tersebut. Hal ini tentunya dapat dilakukan apabila DSN
ditentukan sebagai lembaga berdiri sendiri diluar BI dan sejajar
kedudukannya dengan BI.
BI sebagai otoritas pengawas perbankan dapat meminta fatwa
kepada DSN apabila disinyalir ada masalah pelanggaran syariah

compliance. Sebaliknya, DSN juga dapat melakukan inisiatif atau berperan


aktif dalam mengawasi DPS ataupun bank syariah terhadap adanya
permasalahan syariah compliance, misalnya terdapat produk- produk,
praktik bank syariah, maupun tidakan DPS yang melanggar prinsipprinsip syariah, dengan jalan melaporkan kepada BI2
.Terhadap laporan ini BI harus melakukan tindakan pemeriksaan,
bila terbukti bersalah, maka BI dapat melakukan tindakan- tindakan
penertiban atau pemberian sanksi kepada bank syariah atau praktik
perbankan syariah yang melanggar tersebut sesuai dengan peraturan yang
berlaku. DSN juga dapat melakukan teguran langsung kepada DPS.
Namun teguran tersebut lebih bersifat moral, karena DPS sebagai suatu
lembaga independen tidak dapat mengeksekusi bank syariah byang
menyimpang. Berbeda dengan DSN di Malaysia yang mempunyai
kekuatan eksekusi terhadap suatu bank syariah karena DSN Malaysia
berkedudukan di Bank Sentral Malaysia dan menyatu dengan Islamic
Banking Division (Setingkat Direktorat).
1. Dewan Pengawas Syariah
Dewan

pengawas

syariah

(DPS)

adalah

suatu

badan

independen yang ditempatkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN)


pada bank . anggota DPS harus terdiri dari pakar-pakar dibibang
syariah muamalah serta memiliki pengetahuan tentang perbankan.
Tugas utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha bank agar
tidak menyimpangdari ketentuan dan prinsip syariah.
Selain itu DPS juga mempunyai fungsi :
a. Sebagai penasehat dan pemberi saran bagi direksi.
b. Sebagai

mediator

antara

bank

dan

DSN

dalam

mengkomunikasikan dan usul pengembangan produk dan jasadari


bank.

2 Mulyana, Deddy. Manajemen Perbankan : Suatu Pengantar Perbankan . Bandung : PT


Remaja Rosdakarya, 2005, hal 79

c. Sebagai perwakilan DSN yang ditempatkan pada bank, DPS wajib


melaporkan kegiatan usaha serta perkembangan bank syariah.
2. Dewan Nasional Syariah
Dewan Nasional Syariah (DSN) merupakan bagian dari mejlis
Ulama Indonesia (MUI) yang bertugas menumbuh kembangkan
penerapan nilai-nilai syariahdalam kegiatan perekonomian pada
umumnya
3. Unit Usaha Syariah
Unit usaha syariah ialah suatu unit kerja khusus untuk kantor
bank konvensional yang memiliki cabang syariah. Unit ini berada
dikantor pusat dan dipimpin oleh seorang direksi. Secara umum jugas
UUS mencakup :
a. Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan kantor cabang syariah .
b. Melaksanakan fungsi treasury dalam rangka pengelolaan dan
penempatan dana yang bersumber dari kantor-kantor cabang
syariah.
c. Menyusun kaporan keuangan konsolidasi dari seluruh kantorkantor cabang syariah.
d. Melaksanakan tugas piata usahaan laporan keuangan kantorkantor cabang syariah.
4. Pendekatan Fungsional
Pendekatan tradisional dalam menyusun organisasi bank adalah
melalui pengintegrasian fungsi-fungsi , setuktur organisasi terbagi
dalam tiga fungsi :
a. Fungsi pembiayaan
Pembiayaan piutang (debt financing) berdasarkan prinsip
jual beli (murabahah, salam, atau istishna)atau sewa beli (ijarah),
Pembiayaan

modal

(equity

financing)

berdasarkan

prinsip

mudharabah (trustee financing) atau musyarakah (joint venture


profit sharing).

b. Fungsi opetasi
Tellers , pembukaan rekening (opening new account),
penerimaan simpanan (deposit), pemprosesan simpanan (deposit).
Layanan yang berkaitan dengan simpanan

(deposit related

services) seperti pemindahbukuan, pengiriman uang (money


transfer), inkaso (collections), pembayaran tagihan (bill paying),
servis computer dan akuntansi, personalia dan sundries.
c. Fungsi investasi
Pada bank kecil direktur utamanya yang menangani
portofolio investasi sedang cash management ditangani oleh
direktur operasi, karena berhubungan dengan pemeliharaan
cadangan wajib (primary reserve). Sedang pada bank yang lebih
besar pengelolaan portopolio investasi (secondary reserve) dan
pengelolaan kas (primary reserve) dikonbinasikan dan dipusatkan
dalam satu fungsi,
5. Pendekatan pasar
Perbankan mengembangkan berbagai produk yang merupakan
kombinasi dari beberapa kegiatan , untuk memperoleh keuntungan dan
pendapatan fee,produk dasar dari bank meliputi3
a. Produk-produk pembiayaan (financing)
b. Produk-produk operasional yaitu produk dana dan pemindahan
dana (deposit related services) serta layanan lain (non deposit
functions) seperti safekeeping dan data processing,
c. Produk-produk investasi (sertipikat pasar uang, wali amanat)
Produk-produk ini menghasilkan penciptaan paket-paket
produk termasuk paket-paket layanan yang berkaitan dengan jasa
keuangan (interrelated financial services) untuk menarik.
6. Fungsi Staf

3 Severin J, Werner and Tankard, James W Jr. Teori Manajemen Bank Syariah . Jakarta :
Kencana , 2007, hal 39

Disamping organisasi lini dapat juga dibentuk wadah yang


menjalankan fungsi staf. Dalam organisasi bank juga terdapat beberapa
komite, seperti komite anggaran (budget committee), komite kebijakan
pembiayaan (committee of financing policy), komite pemutus
pembiayaan (financing committee), komite asset & liabilitas atau
Assets Liability Committee (ALCO), komite personalia (personnel
committee), komite-komite tersebut beranggotakan para pejabat senior
dari berbagai bidang dan dipimpin olehn Direksi. Apabila keputusan
telah
7. Dewan Komisaris
Dewan komisaris berwewenang dan bertanggung jawab untuk
memberikan persetujuan atas kebijakan pembiayaan dan rencana
pembiayaan tahunan, termasuk pembiayaan kepada pihak-pihak terkait
dan nasabah-nasabah besartertentu yang di tuangkan dalam rencana
kerja bank.
8. Direksi
Direksi bertanggung jawab atas penyusunan kebijakan dan
rencana pembiayaan yang dituangkan dalam rencana kerja bank, dan
memastikan bahwa kebijakan itu tidak bertentangan dengan prinsipprinsip syariah. 4
B. Tugas Masing Masing Bagian Operasional Pada Bank Syariah
1. Dewan Pengawas Syariah
DPS bertugas melakukan penilaian dan pengawasan atas produk
yang akan ditwarkan dalam rangka menghimpun dan menyalurkan dari
dan untuk masyarakat, agar berjalan sesuai dengan syariah Islam yang
dituangkan dalam bentuk keputusan atau fatwa. 5
Tugas dan Tanggung Jawab

4 Syafii Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta, hal 59
5 Syafii Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta, hal 59

a) Memberikan

pedoman

atau

garis-garis

besar

syariah

untuk

menghimpun maupun untuk penayaluran dana serta kegiatan yang


berkaitan dengan syariah.
b) Mengadakan perbaikan seandainya suatu produk telah/ sedang
dijalankan dinilai bertentangan dengan syariah
c) Bertanggung jawab atas pengawasan terhadap operasional bank agar
sesuai dengan syariah
2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas dalam pengawasan intern bank dan
memeberikan arahan dalam pelaksanaan tugas Direksi agar tetap
mengikuti kebijakan perseroan dan ketentuan yang berlaku.
Tugas dan tanggung jawab
a)

Mempertimbangkan, menyepurnakadan mewakili pemegang saham


dalm memutuskan perumusan kebijaka umum yang baru yang
diusulkan oleh Direksi untuk dilaksanakan pada masa yang akan

b)

c)

d)

e)

f)
g)

dating
Menyelenggarakan RUPS dalam hal pembebasan tugas dan kewajiban
Direksi
Mempertimbangkan dan menyetujui rencana kerja tahunan yang
diusulkan Direksi
Mempertimbangkan dan memutuskan permohonan pembiayaan yang
jumlahnya melebihi batas maksimal kewenangan Direksi
Memberikan penilaian atas neraca dan perhitungan laba/rugi tahunan,
serta laporan-laporan berkala lainnya yang disampaikan oleh Direksi
Menyetujui/ menolak pembiayaan yang diajukan oleh Direksi
Menandatangani surat-surat saham saham yang telah diberi nomor urut
sesuai anggaran dasar perseroan6

3. Dewan Direksi
Dewan Direksi terdiri dari Direktur Utama dan seorang atau lebih
sebagai Direktur, bertugas memimpin dan mengawasi kegiatan bank
sehari-hari sesuai dengan kebijakan umum yang telah disetujui Dewan
Komisaris dalam RUPS.
6 Severin J, Werner and Tankard, James W Jr. Teori Manajemen Bank Syariah . Jakarta :
Kencana , 2007, hal 39

Tugas dan Tanggungjawab Direktur Utama


a) Mewakii Direksi atas nama perseroan
b) Memimpin dan mengelola perseroan sehingga tercapai tujuan
perseroan
c) Bertanggungjawab terhadap operasional perseroan khususnya dalam
hubungan dengan pihak ekstern perusahaan
Tugas dan Tanggungjawab Direktur
a) Mewakili Direktur Utama atas nama Direksi
b) Membantu Direktur Utama dalam mengelola perseroan sehingga
tercapai tujuan perseroan
c) Bertanggungjawab terhadap operasional perseroan, khususnya dalam
hubungan dengan pihak intern perusahaan
d) Bersama-sama Direktur Utama bertanggungjawab kepada Rapat
Pemegang Saham (RUPS)
4. Kepala Bagian Pemasaran
Memimpin, mengawasi, dan bertanggungjawab atas terlaksananya
kelancaran kerja dibagian pembiayaan dan pendanaan, memasarkan
produk Bank sesuai dengan Syariah Islam kepada nasabah dengan
layanan prima sehingga memungkinkan untuk diperolehnya laba sesuai
target dengan tetap memperhatikan kelancaran dan keamanan asset bank
serta menciptakan produk baru yang sesuai dengan Syariah Islam.
Tugas dan Tanggungjawab7
a) Memberikan pengarahan, pembinaan, dan pengawasan terhadap staf
yang ada dibawahnya
b) Melaksanakan tugas dan bertanggungjawab atas laporan bulanan dan
laporan berkala yang disampaikan kepada Direksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
c) Menjaga dan mengusahakan tercapainya laba yang telah ditargetka
bank
d) Mengikuti pengembangan perbankan sehubungan dengan kegiatan
pemasaran dan selalu memperhatikan situasi pasar serta melihat factorfaktor yang mungkin mempengaruhi perkembangannyaMembawahi
langsung Account Officer
5. Account Officer
7 Syafii Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta, hal 59

10

AO Pembiayaan bertanggungjawab dalam memasarkan produk


sesuai Syariat Islam dan memberikan pelayanan yang prima kepada
nasabah sehingga memberikan pelayanan yang prima kepada nasabah
sehingga memberikan kontribusi terhadap laba perusahaan dengan
memperhatikan kelancaran dan keamanan atas pembiayaan yang tela
diberikan. 8
AO Pendanaan (Funding Oficer) bertanggung jawab dalam
memasarkan produk sesuai Syariat Islam dan memberikan pelayanan
yang prima kepada nasabah sehingga memungkinkan untuk diperolehnya
dana pihak ketiga yang sesuai dengan target dan memberikan kontribusi
terhadap laba perusahaan.
Tugas dan Tanggungjawab
a) Memasarkan produk dengan melakukan solitasi dan presentasi pada
calon nasabah
b) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direksi
c) Bertanggung jawab kepada Direksi
6. Bagian Administrasi dan Legal
Mengatur, mengawasi dan melaksanakan kegiatan administrasi dan
dokumentasi pemberian pembiayaan serta melakukan kegiatan untuk
mengamankan posisi bank dalam memberikan pembiayaan sesuai dengan
hokum yang berlaku
Tugas dan Tanggungjawab
a)
Memeriksa perlengkapan

dan

aspek

yuridis

setiap

dokumen

permohonan pembiayaan Melakukan taksasi (taksiran) jaminan sesuai


b)
c)
d)

dengan harga pasar


Melakukan pengikatan atau akad pembiayaan dengan calon nasabah
Melakukan tugas-tugas yang diberikan kepala bagian Direksi
Bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Pemasaran9

7. Remedial
Menyelesaikan pengembalian pembiayaan yang bermasalah atau
pembiayaan yang mengalami keterlambatan lebih dari tiga bulan dan
mengatur penagihannya serta melaporkan hasil penagihan yang telah
dilakukan kepada Direksi.
8 Syafii Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta, hal 59
9 Syafii Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta, hal 59

11

Tugas dan Tanggungjawab


a) Membuat daftar nasabah dan jadwal penagihan sesuai instruksi
b) Mengirimkan surat peringatan dan melakukan eksekusi serta penjualan
jaminan kepada nasabah sesua kondisi masing-masing
c) Membuat laporan kunjungan (call report) dan laporan penggunaan
Tanda Terima Uang Berseri (TTUB) yang digunakan dalam penagihan
d) Melakukan tugas-tugas yag diberikan Kepala Bagian
e) Bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Pemasaran
8. Kepala Bagian Operasional
Memimpin, mengawasi dan bertanggungjawab atas terlaksananya
kelancaran kerja dibagian operasional serta memberikan laporan rutin
berkala atas pekerjaannya kepada Direksi.
Tugas dan Tanggungjawab
a)
Memberikan pengarahan dan pembinaan karyawan yan dibawahnya
(Teller, Pembukuan, CS, Administrasi dan Legal, Kepala Kantor Kas,
b)
c)

d)
e)

Bag. Umum Personalia).


Memeriksa semua transaksi dan mutasi keuangan.
Bertanggungjawab dalam pembuatan dan pengampaian laporan
bulanan kepada direksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan direksi.
Bertanggung jawab kepada direksi. 10

9. Customer Service
Meberikan pelayanan kepada setiap nasabah/ tamu dengan baik dan
islami serta memberikan informasi yang dibutuhkan secara jelas, baik
secara langsung ataupun tidak langsung. 11
Tugas dan Tanggung jawab
a) Memberikan pelayanan dan penjelasan tentang produk dan informasi
lainnya yang diperlukan.
b) Meregistrasi data nasabah, menginput data master nasabah pada
program/ system.
c) Membuat laporan bulanan sesuai interuksi operasi
d) Melakukan tugas-tugas yang diberikan Kepala Bagian/ Direksi
e) Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Operasional/ Direksi
10. Teller
10 Syafii Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta, hal 59
11 Syafii Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta, hal 59

12

Membantu dan melayani nasabah dalam hal menerima setoran,


penarikan uang dan transaksi lainnya yang berhubungan dengan bank yang
dilakukan dalam counter teller. 12
Tugas dan Tanggung jawab
a) Sebagai pemeriksa seluruh transaksi harian teller dan semua tiket serta
b)
c)
d)
e)

dokumen lainnya yang dibuat pada seksi kas.


Melaksanakan cash count akhir har atau pada saat pergantian teller.
Mengambil atau menyetorkan uang tunai pada main vault.
Mencatat/ membuat daftar posisi kas setiap akhir hari.
Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Operasional.

11. Bagian Umum dan Personalia


Melaksanakan tugas pencatatan, pengadministrasian, serta pembinaan
dalam kepersonaliaan, mengawasi ketersediaan perlengkapan layanan
dibidang personalia dan umum.
Tugasn dan Tanggung jawab
a) Menginventarisasi kebutuhan karyawan dan atau perusahaan sesuai
ketentuan yang berlaku.
b) Pengawasan terhadap pengadaan inventaris kantor dan penyusutan
serta pengendalian biaya.
c) Melakukan pembayaran gaji, uang jasa, pesangon, lembur, dan lainnya
sessuai ketentuan.
d) Membuat laporan bulanan kepada Direksi.
e) Membawahi langsung personalia, perlengkapan, pengemudi, satuan
pengamanan, dan pramubakti.
f) Bertanggung jawab kepada Direksi.
12. Bagian Pembukuan
Bertanggung jawab terhadap pekerjaan pembukuan yang berkaitan
dan atau melalui bank koresponden.
Tugas dan Tanggung jawab
a) Mengkliringkan cheque / bilyet giro yang telah jatuh tempo.
b) Membukukan transaksi dan yang tidak dilakukan oleh teller dan
bagian lainnya ( seperti pemindahbukuan, aktiva-pasiva).
c) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepala bagian.
d) Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Operasional.
13. Driver / Pengemudi
12 Mulyana, Deddy. Manajemen Perbankan : Suatu Pengantar Perbankan . Bandung :
PT Remaja Rosdakarya, 2005, hal 79

13

Mengemudikan dan merawat kendaraan bank.


Tugas dan Tanggung jawab
a) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepala bagian.
b) Bertanggung jawab kepada Ketua Bagian Umum dan Personalia.
14. Pramubakti
Membantu pengarsipan, menjaga kebersihan dan inventarisasi
dokumen bank.
Tugas dan Tanggung jawab
a) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepala bagian.
b) Bertanggung jawab kepada Ketua Bagian Umum dan Personalia.
15. Satuan Pengamanan
Melaksanakan penjagaan gedung dan seisinya serta bertanggung
jawab pada keamanan bank.
Tugas dan Tanggung jawab
Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepala bagian.
b)
Bertanggung jawab kepada Ketua Bagian13
a)

13 Mulyana, Deddy. Manajemen Perbankan : Suatu Pengantar Perbankan . Bandung :


PT Remaja Rosdakarya, 2005, hal 7

14

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengorganisasian adalah meletakkan tujuan dan sasaran yang telah
dirancangkan kedalam tindakan melalui penetapan kebijakan dan proses,
termasuk pengadaan fungsi pendukung dan penyebaran layanan melalui
struktur organisasi. Kesuksesan dalam bisnis itu bergantung pada kemampuan
pengelola atau pemimpinnya .
lembaga yang melatih para kariawannya dan menata organisasinya
dengan

sistem

pelayanan

yang

baik

dan

efisien.Dewan

komisaris

berwewenang dan bertanggung jawab untuk memberikan persetujuan atas


kebijakan

pembiayaan

dan

rencana

pembiayaan

tahunan,

termasuk

pembiayaan kepada pihak-pihak terkait dan nasabah-nasabah besartertentu


yang di tuangkan dalam rencana kerja bank.Direksi bertanggung jawab atas
penyusunan kebijakan dan rencana pembiayaan yang dituangkan dalam
rencana kerja bank, dan memastikan bahwa kebijakan itu tidak bertentangan
dengan prinsip-prinsip syariah.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan. Semoga sedikit uraian
kami ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Penulis sangat
menyadari, bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis
sangat mengharapkan adanya kritikan yang konstruktif dan sistematis dari
pembaca yang budiman, guna melahirkan sebuah perbaikan dalam penyusulan
makalah selanjutnya yang lebih baik

15

DAFTAR PUSTAKA

Syafii Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta
Yaya, Rizal. 2009. Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer.
Jakarta
Mulyana, Deddy. Manajemen Perbankan : Suatu Pengantar Perbankan .
Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005

Severin J, Werner and Tankard, James W Jr. Teori Manajemen Bank Syariah .
Jakarta : Kencana , 2007

16

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT senantiasa penulis
hanturkan, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis bisa menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada
Nabi Muhammad SAW, para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang
istiqomah di muka bumi.
Dalam makalah ini, penulis memfokus pembahasan pada organisasi dan
mekanisme perbankan syariah dan ucapan terima kasih terima kasih kepada para
dosen, teman-teman seperjuangan yang telah memberikan dukungan penuh dalam
penulisan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali
kekurangan dan kesalahan baik dari segi tulisan maupun penggunaan kata. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun demi kebaikan untuk masa yang akan datang.
Bengkulu, Mei 2015

Penulis

17

MAKALAH
Fiqih Siyasah
Sistem Perbankan Islam

DISUSUN OLEH :
Ega Tantri
212 341 8543

DOSEN PEMBIMBING :
Prof. Dr. Sirajudin, M.M.Ag, MH

PRODI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
2015

18

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..............................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................

ii

BAB I
A. Latar Belakang.............................................................................

B. Rumusan Masalah.......................................................................

C. Tujuan .........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Organisasi dan mekanisme kerja bank syariah............................

B. Tugas masing-masing bagian oprasional pada bank syariah.......

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..................................................................................

16

B. Saran............................................................................................

16

DAFTAR PUSTAKA

19

You might also like