Professional Documents
Culture Documents
00/2005
KATA PENGANTAR
Ass. Wr.Wb,
Bencana gempa dan tsunami pada tanggal 26 Desember 2004
yang lalu telah meluluh lantakkan NAD-Nias disertai korban
jiwa dan harta yang begitu dahsyat. Bencana tersebut memberikan pelajaran yang
berharga kepada kita untuk saling mengingatkan agar kedepan kita lebih waspada dan
peduli terhadap alam tempat kita hidup.
Alam beserta isinya merupakan anugerah Tuhan yang patut kita syukuri
keberadaannya sebagai sumber kemakmuran dan kesejahteraan kita. Namun demikian,
alam juga sekaligus dapat menjadi sumber bencana bila kita tidak arif dalam mengelola
dan memeliharanya, sehingga menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan
melestarikannya.
Kita membangun kembali NAD-Nias yang lebih baik untuk mewujudkan harapan baru
dan mengubah bencana gempa dan tsunami sebagai titik tolak kebangkitan kedepan.
Namun demikian, kita tetap harus waspada karena apabila kita tidak mengelola kegiatan
pembangunan secara arif dan bijaksana, maka akan timbul dampak yang tidak kita
inginkan terhadap lingkungan tempat hidup kita. Keterlibatan semua unsur masyarakat
sangat diperlukan dalam mengelola kegiatan pembangunan kembali NAD-Nias yang
lebih baik, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Pedoman ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam membangun kembali
NAD dan Nias yang lebih baik yaitu dengan memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan
dalam setiap langkah pembangunan. Didalam Pedoman perencanaan mitigasi
dampak kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi dengan menggunakan pendekatan
AMDAL, UKL dan UPL ini, diuraikan alasan mengapa kita memerlukan AMDAL, UKL
dan UPL, bagaimana alur proses mitigasinya sehingga mampu menambah nilai
pembangunan dan bagaimana pihak-pihak yang berkepentingan dapat menjalankan
peran dan fungsinya dalam mengelola pembangunan yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan. Dengan mematuhi pedoman yang kita susun bersama ini,
Insyaa Allah kita dapat terhindar dari semua bentuk bencana dikemudian hari.
Kami menyadari bahwa pedoman ini mungkin masih belum sempurna. Untuk
itu, dalam pelaksanaannya masih akan terus dilakukan penyempurnaan penyempurnaan
sesuai dengan tujuan membangun kembali NAD-Nias menuju kehidupan yang lebih
baik.
Wass. Wr. Wb.
Kuntoro Mangkusubroto
i
halaman ini sengaja dikosongkan
ii
INTEGRASI AMDAL, UKL DAN UPL DALAM SIKLUS
PEMBANGUNAN KEMBALI (REKONSTRUKSI)
NAD-NIAS
• RTRW
• Penyaringan AMDAL
• Pedoman Penatagunaan
Lahan
Analisis Data dan Evaluasi
Hasil Pemantauan Lingkungan
(RPL atau UPL) PERENCANAAN • Master Plan
UMUM • ANDAL,Kajian
Lingkungan
EVALUASI STUDI
MANFAAT DAN KELAYAKAN
DAMPAK
Pemanfaatan RKL dan
RPL atau UKL dan UPL
Pemanfaatan RKL dalam Disain dan
dan RPLatau UKL
OPERASI DAN dan UPL dalam DETAIL
PEMELIHARAAN Standar Operasi DISAIN
dan Pemeliharaan
PENGADAAN
KONSTRUKSI
LAHAN
iii
halaman ini sengaja dikosongkan
iv
Daftar Isi
Kata Pengantar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
Daftar Isi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v
v
halaman ini sengaja dikosongkan
vi
1 Mengapa Perlu Mitigasi Dampak Kegiatan ?
1
Adanya kegiatan pembangunan disuatu lingkungan tertentu ,
dipastikan akan mendapat reaksi atau dampak positif (manfaat)
maupun negatif (kerugian).
AMDAL, UKL dan UPL harus mampu meningkatkan hasil dan nilai
guna pembangunan dan menghindari semua pengaruh yang
mengarah pada bentuk ketidak efisienan pembangunan
sebagaimana slogan berikut ini:
Penyaringan
KEGIATAN WAJIB AMDAL AMDAL KEGIATAN WAJIB UKL DAN UPL
TIDAK TIDAK
OK ? OK ?
YA YA
Fase Pelaksanaan Melaksanakan Melaksanakan
Pengeloloaan RKL dan RPL UKL dan UPL
Lingkungan
Mengoperasikan dan
YA Memelihara Hasil YA
OK ? Pembangunan secara OK ?
berkelanjutan dan
TIDAK Berwawasan Lingkungan TIDAK
Memperbaiki Memperbaiki
RKL dan RPL UKL dan UPL
m) RKL dan RPL yang telah disetujui oleh Komisi Penilai Amdal
Daerah maupun UKL dan UPL yang disetujui oleh Pembina
Sektor terkait harus dilaksanakan untuk mencapai sasaran
pengelolaan dampak yang telah disetujui.
Karena :
Penurunan muka tanah dan meluasnya Eksploitasi air tanah dalam sesuai ijin
1 daerah tergenang air akibat eksploitasi air dari direktorat geologi dan tata
tanah secara berlebihan lingkungan
Peningkatan pencemaran air permukaan Meningkatkan budaya bersih melalui
dan air tanah, meningkatnya potensi daur ulang sampah dan limbah cair
2 wabah penyakit yang ditularkan melalui domestik u ntuk menghasilkan pupuk
media air akibat limbah cair dan sampah kompos, pakan ikan dan pakan unggas
yang tak terkelola dengan baik serta tanaman obat obatan.
Peningkatan pencemaran udara akibat Mewajibkan para pemilik kendaraan
meningkatnya gas buang dari operasi untuk menggunaka n penyaring gas
3
kendaraan yang semakin meningkat buang pada setiap kendaraan dan
jumlahnya meneranya secara berkala.
Peningkatan bangkitan kendaraan dari
a) Pemberian ijin mendirikan bangunan
pengembangan pusat pusat perdagangan,
yang lebih ketat dengan mengacu
4 perbelanjaan, perkantoran dll yang
pada qanum penataan ruang.
memicu peningkatan kemacetan lokal dan
pencemaran udara serta kebisingan b) Mewajibkan para pemilik rumah dan
pengelola kawasan untuk menanam
Berkurangnya ruang terbuka hijau,
dan memelihara pohon pelindung
5 meningkatnya suhu kota akibat meluasnya
disetiap halamannya.
kawasan terbangun
Peningkatan pencemaran air laut akibat
Mewajibkan pengelola mengoperasikan
6 ceceran minyak, pelumas, sampah, limbah
sistem pengolahan air limbah .
domestik dan limbah non domestik