You are on page 1of 7

SKEP LUKA BAKAR

BAB I
PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

Kurang lebih 2,5 juta orang mengalami luka bakar di Amerika


Serikat

setiap

tahunnya.

Dari

kelompok

ini

200

ribu

pasien

memerlukan penanganan rawat jalan dan 100 ribu pasien dirawat di


rumah sakit. Sekitar 12 ribu orang meninggal setiap tahunnya
akibat luka bakar dan cedera inhalasi yang berhubungan dengan
luka bakar lebih separuh dari kasus luka bakar dirumah sakit
seharusnya dapat dicegah. Perawat dapat memainkan peranan yang
aktif

dalam

pencegahan

kebakaran

dan

luka

bakar

dengan

mengajarkan konsep pencegahan dan mempromosikan undang undang


tentang pengamanan kebakaran.
Asuhan

keperawatan

komprehensif

yang

diberikan

manakala

terjadi luka bakar adalah penting untuk pencegahan kematian dan


kecacatan. Adalah penting bagi perawat untuk memiliki pengertian
yang jelas tentang perubahan yang saling berhubungan pada semua
sistem tubuh setelah cedera luka bakar juga penghargaan terhadap
dampak

emosional

dari

cedera

pada

korban

luka

bakar

dan

keluarganya. Hanya dengan dasar pengetahuan komprehensif perawat


dapat memberikan intervensi terapeutik yang diperlukan pada semua
tahapan penyembuhan.

B.

TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :


1.
Mengetahui Patofisiologis Mayor yang berkaitan dengan luka
bakar
2.

Mengetahui Sistem Klasifikasi luka bakar


3.
Mengidentifikasi Masalah-masalah Klinis Utama pada cedera
luka bakar
4.
Mengetahui Penatalaksanaan spesifik luka bakar pada Fase
Resusitatif
5.
Mengembangkan Rencana Asuhan Keperawatan pasien luka bakar
Fase Resusitatif

BAB II
TINJAUAN TEORI

A.

DEFINISI

Kulit terdiri atas 3 lapisan yaitu epidermis, dermis dan


jaringan subkutan. Setiap lapisan menjadi lebih berdiferensiasi.
Epidermis merupakan lapisan terluar, lapisan eksternal dari sel
sel epitel ditingkat ini terutama terdiri atas keratinosit.
Jaringan sub kutan atau hipodermis adalah lapisan kulit yang
terdalam. Lapisan ini terutamanya adalah jaringan adiposa yang
memberikan bantalan antara lapisan kulit dan struktur internal
seperti otot dan tulang .
Luka bakar adalah suatu luka yang disebabkan oleh pengalihan
energi dari suatu sumber panas kepada tubuh.

Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang


disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas,
bahan kimia, listrik, dan radiasi ( Moenajat, 2001).
Luka bakar adalah kerusakan jaringan permukaan tubuh
disebabkan oleh panas pada suhu tinggi yang menimbulkan reaksi
pada seluruh sistem metabolisme (Buku Penuntun Diet edisi baru)
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas,
arus listrik, bahan kimia, dan petir yang mengenai mukosa, dan
jaringan yang lebih dalam
( Irna Bedah RSUD Dr.Soetomo,
2001 )
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak mata
dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia,
radiasi, juga oleh sebab kontak dengan suhu renadah (frost
bite). [kapita selekta jilid 2]
Luka bakar adaalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan
tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul,
perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan
hewan.(buku Ilmu Ajar bedah. Syamsuhidayat)
Luka bakar adalah kerusakan secara langsung maupun yang
tidak langsung pada jaringan kulit yang tidak menutup kemungkinan
sampai ke organ dalam, yang di sebabkan kontak langsung denagn
sumber panas yaitu api, air/ uap panas, bahan kimia, radiasi,
arus listrik, dan suhu sanagt dingin.
B.

ETIOLOGI

Luka bakar dapat disebabkan oleh panas, sinar ultraviolet,


sinar X, radiasi nuklir, listrik, bahan kimia, abrasi mekanik.
Luka bakar yang disebabkan oleh panas api, uap atau cairan yang
dapat membakar merupakan hal yang lasim dijumpai dari luka bakar
yang parah. Pada luka bakar yang paling sering panyebab yang
utama antara lain karena api, air panas, arus listrik, bahan
kimia, radiasi, suhu rendah (frost bite), tersambar petir,
ledakan. Penyulit yang timbul pada luka bakar antara lain gagal
ginjal akut, odema paru, SIRS (Systemic Inflamatory Response
Sindrom), infeksi, dan sepsis serta parut hipertropik dan
kontraktur.
Disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ke tubuh
melelui konduksi atau radiasi elektromagnitik.
Luka bakar dikategorikan menurut mekanisme injurinya meliputi :

a.

Luka Bakar Termal. Luka bakar thermal (panas) disebabkan


oleh karena terpapar atau kontak dengan api, cairan panas atau
objek-objek panas lainnya.
b.
Luka Bakar Kimia. Luka bakar chemical (kimia) disebabkan
oleh kontaknya jaringan kulit dengan asam atau basa kuat.
Konsentrasi zat kimia, lamanya kontak dan banyaknya jaringan yang
terpapar menentukan luasnya injuri karena zat kimia ini. Luka
bakar kimia dapat terjadi misalnya karena kontak dengan zat-zat
pembersih yang sering dipergunakan untuk keperluan rumah tangga
dan berbagai zat kimia yang digunakan dalam bidang industri,
pertanian dan militer. Lebih dari 25.000 produk zat kimia
diketahui dapat menyebabkan luka bakar kimia.
c.
Luka
Bakar
Elektrik. Luka
bakar
electric
(listrik)
disebabkan oleh panas yang digerakan dari energi listrik yang
dihantarkan melalui tubuh. Berat ringannya luka dipengaruhi oleh
lamanya kontak, tingginya voltage dan cara gelombang elektrik itu
sampai mengenai tubuh.
d.
Luka Bakar Radiasi. Luka bakar radiasi disebabkan oleh
terpapar dengan sumber radioaktif. Tipe injuri ini seringkali
berhubungan dengan penggunaan radiasi ion pada industri atau dari
sumber radiasi untuk keperluan terapeutik pada dunia kedokteran.
Terbakar oleh sinar matahari akibat terpapar yang terlalu lama
juga merupakan salah satu tipe luka bakar radiasi.
C.

EPIDEMIOLOGI

Perawatan luka bakar mengalami perbaikan/kemajuan dalam


dekade terakhir ini, yang mengakibatkan menurunnya angka kematian
akibat luka bakar. Pusat-pusat perawatan luka bakar telah
tersedia cukup baik, dengan anggota team yang menangani luka
bakar terdiri dari berbagai disiplin yang saling bekerja sama
untuk melakukan perawatan pada klien dan keluarganya. Di Amerika
kurang lebih 2 juta penduduknya memerlukan pertolongan medik
setiap tahunnya untuk injuri yang disebabkan karena luka bakar.
70.000 diantaranya dirawat di rumah sakit dengan injuri yang
berat. Luka bakar merupakan penyebab kematian ketiga akibat
kecelakaan pada semua kelompok umur. Laki-laki cenderung lebih
sering mengalami luka bakar dari pada wanita, terutama pada orang
tua atau lanjut usia ( diatas 70 th).

D.

GEJALA KLINIS

Beratnya luka bakar tergantung kepada jumlah jaringan yang


terkena dan kedalaman luka:
a.
Luka bakar derajat I
Merupakan luka bakar yang paling ringan. Kulit yang terbakar
menjadi merah, nyeri, sangat sensitif terhadap sentuhan dan
lembab atau membengkak. Jika ditekan, daerah yang terbakar akan
memutih; belum terbentuk lepuhan.
b.
Luka bakar derajat II
Menyebabkan kerusakan yang lebih dalam. Kulit melepuh, dasarnya
tampak merah atau keputihan dan terisi oleh cairan kental yang
jernih. Jika disentuh warnanya berubah menjadi putih dan terasa
nyeri.
c.
Luka bakar derajat III
Menyebabkan kerusakan yang paling dalam. Permukaannya bisa
berwarna putih dan lembut atau berwarna hitam, hangus dan kasar.
Kerusakan sel darah merah pada daerah yang terbakar bisa
menyebabkan luka bakar berwarna merah terang. Kadang daerah yang
terbakar melepuh dan rambut/bulu di tempat tersebut mudah dicabut
dari
akarnya.
Jika disentuh, tidak timbul rasa nyeri karena ujung saraf pada
kulit telah mengalami kerusakan.
Cedera inhalasi biasanya timbul dalam 24 sampai 48 jam pertama
pasca luka bakar.
a).
Keracunan karbon monoksida
Karakteristik tanda fisik tidak ada dan warna kulit merah
bertanda cheery hampir tidak pernah terlihat pada pasien luka
bakar. Manifestasi Susunan Syaraf Pusat dari sakit kepala sampai
koma hingga kematian.
b). Distress pernafasan
Penurunan oksigenasi arterial akibat rendahnya perfusi jaringan
dan syok. Penyebab distress adalah edema laring atau spasme dan
akumulasi lendir. Adapun tanda-tanda distress pernafasan yaitu
serak, ngiler dan ketidakmampuan menangani sekresi.
c).
Cedera pulmonal
Inhalasi produk-produk terbakar tidak sempurna mengakibatkan
pneumonitis kimiawi. Pohon pulmonal menjadi teriritasi dan
edematosa pada 24 jam pertama. Edema pulmonal terjadi sampai 7
hari setelah cedera. Pasien irasional atau tidak sadar tergantung
tingkat hipoksia. Tanda-tanda cedera pulmonal adalah pernafasan
cepat dan sulit, krakles, stridor dan batuk pendek.
E.

FAKTOR PREDISPOSISI

Luka bakar juga dapat diklasifikasikan berdasarkan agen


penyebab cedera : termal (cedera terbakar, kontak dan kobaran
api), listrik, kimia dan radiasi. Luas dan kedalaman luka bakar
berhubungan dengan intensitas dan durasi dari pemajanan terhadap
agen penyebab
Faktor penyebab beratnya luka bakar :
1.
Keluasan luka bakar
2.
Kedalaman luka bakar
3.
Umur pasien
4.
Agen penyebab
5.
Fraktur atau luka-luka lain yang menyertai
6.
Penyakit yang dialami terdahulu, seperti : DM, Jantung,
Ginjal, dll
7.
Obesitas
8.
Trauma Inhalasi
9.
Kecelakaan kerja
10. Pemakaian kosmetik berbahan kimia berbahaya
11. Kelalaian saat bekerja
F.

PATOFISIOLOGI

Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber


panas ke tubuh. Panas tersebut mungkin dipindahkan melalui
konduksi atau radiasi elektromagnetik. Luka bakar dikategorikan
sebagai luka bakar termal, radiasi, atau luka bakar kimiawi.
Kulit dengan luka bakar akan mengalami kerusakan pada epidermis,
dermis, maupun jaringan sub kutan tergantung faktor penyebab dan
lamanya kulit kontak dengan sumber panas/ penyebabnya. Destruksi
jaringan terjadi akibat koagulasi, denaturasi protein atau
ionisasi sel. Kulit dan mukosa saluran nafas atas merupakan
lokasi destruksi jaringan. Jaringan yang dalam, termasuk organ
visera, dapat mengalami kerusakan karena luka bakar elektrik atau
kontak yang lama dengan agens penyebab ( burning agent ).
Nekrosis dan kegagalan organ dapat terjadi. Dalamnya luka bakar
akan mempengaruhi kerusakan / gangguan integritas kulit dan
kematian sel-sel.
Luka bakar mengakibatkan peningkatan permeabilitas pembuluh
darah sehingga air, natrium, klorida, dan protein tubuh akan
keluar dari dalam sel dan menyebabkan terjadinya edema yang dapat
berlanjut pada keadaan hipovolemia dan hemokonsentrasi.Dalamnya
luka bakar tergantung pada suhu agen penyebab luka bakar dan
lamanya kontak dengan agen tersebut. Sebagai contoh, pada kasus
luka bakar tersiram air panas pada orang dewasa, kontak selama 1
detik dengan air yang panas dari shower dengan suhu 68,90C dapat

menimbulkan luka bakar yang merusak epidermis serta dermis


sehingga terjadi cedera derajat- tiga ( fullthickness injury ).
Pajanan selama 15 menit dengan air panas yang suhunya sebesar
56,10C mengakibatkan cedera full-thickness yang serupa. Suhu yang
kurang dari 440C dapat ditoleransi dalam periode waktu yang lama
tanpa menyebabkan luka bakar.

You might also like