Professional Documents
Culture Documents
1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pesatnya pembangunan dan pertambahan penduduk mendorong peningkatan
kebutuhan akan air. Disisi lain ketersediaan air yang dapat dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan semakin menurun/terbatas kualitas maupun kuantitas dan
tergantung waktu keberadaannya. Oleh karena itu memerlukan teknik pengelolaan
alokasi air untuk memenuhi akan kebutuhan tersebut. Undang-Undang No. 7 Tahun
2004, Pasal 2 mengamanatkan bahwa Sumber Daya Air dikelola berdasarkan asas
kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan umum, keterpaduan dan keserasian, keadilan,
kemandirian, serta transparansi dan akuntabilitas. Pasal 5 mengamanatkan tugas
Negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok
minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupan yang sehat, bersih dan produktif. Pasal
6 mengamanatkan Sumber Daya Air dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Untuk menindak lanjuti amanat pasal 3, 5 dan
6 ayat 1 tersebut sangatlah perlu penerapan teknik pengelolaan alokasi air sesuai
kebutuhannya, supaya pemanfaatan air dapat efektif dan efisien. Apabila hal seperti
ini tidak diantisipasi, maka dikhawatirkan dapat menimbulkan ketegangan dan bahkan
konflik akibat terjadinya benturan kepentingan manakala permintaan (demand) tidak
lagi seimbang dengan ketersediaan sumber daya air untuk pemenuhannya (supply).
Oleh karena itu perlu upaya secara proporsional dan seimbang antara pengembangan,
pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya air baik dilihat dari aspek teknis maupun
dari aspek legal. Mengingat pengelolaan sumberdaya air merupakan masalah yang
kompleks dan melibatkan semua pihak baik sebagai pengguna, pemanfaat maupun
pengelola, tidak dapat dihindari perlunya upaya bersama untuk mempergunakan
pendekatan one river basin, one plan, and one integrated management. Keterpaduan
dalam perencanaan, kebersamaan dalam pelaksanaan, dan kepedulian dalam
pengendalian sudah waktunya diwujudkan. Perencanaan Pengelolaan SDA WS adalah
merupakan suatu pendekatan holistic, yang merangkum aspek kuantitas dan kualitas
air. Perencanaan tersebut merumuskan dokumen inventarisasi sumberdaya air wilayah
sungai, identifikasi ketersediaan saat ini dan masa mendatang, pengguna air dan
estimasi kebutuhan mereka baik pada saat ini maupun di masa mendatang, serta
analisis upaya alternatif agar lebih baik dalam penggunaan sumberdaya air. Termasuk
di dalamnya evaluasi dampak dari upaya alternatif terhadap kualitas air, dan
rekomendasi upaya yang akan menjadi dasar dan pedoman dalam pengelolaan wilayah
sungai di masa mendatang. Jumlah alokasi air yang ditetapkan tidak bersifat mutlak
dan harus dipenuhi sebagaimana yang tercantum dalam izin, tetapi dapat ditinjau
kembali apabila persyaratan atau keadaan yang dijadikan dasar pemberian izin dan
1-1
Laporan Antara
Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan
kondisi ketersediaan air pada sumber air yang bersangkutan mengalami perubahan
yang sangat berarti dibandingkan dengan kondisi ketersediaan air pada saat
penetapan alokasi. Dalam rangka melaksanakan pasal 43 ayat 3 butir a dan pasal 71
ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber
Daya Air maka pada Tahun Anggaran 2015 Satker Balai Wilayah Sungai Sumatera II
menyelenggarakan kegiatan Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan pada DAS Deli,
DAS Ular dan DAS Percut pada Wilayah Sungai Belawan Ular Padang berdasarkan
asas kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan umum, keterpaduan dan keserasian,
keadilan, kemandirian, transparasi dan akuntabel.
1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
1.2.1
Maksud
1.2.2
Tujuan
Tujuan dari pekerjaan ini adalah Diperolehnya dokumen rencana alokasi air tahunan
untuk mengoptimalkan alokasi air permukaan untuk berbagai keperluan pada Wilayah
Sungai Belawan Ular Padang dalam memenuhi kebutuhan air bagi para pengguna air
dari waktu ke waktu dengan memperhatikan kuantitas dan kualitas air berdasarkan
atas manfaat secara umum, keseimbangan dan pelestarian Sumber Daya Air.
1.3 SASARAN
Sasaran yang hendak dicapai adalah Tersedianya dokumen untuk menentukan
rencana alokasi air tahunan sebagai data dasar penyusunan program perencanaan
dan rekomendasi teknis sumber daya air pada Wilayah Sungai Belawan Ular Padang.
1.4 LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan ini adalah DAS Deli, DAS Ular dan DAS Percut pada Wilayah Sungai
Belawan Ular Padang di Provinsi Sumatera Utara Peta lokasi Kegiatan dapat dilihat
pada Gambar 1.1.
1-2
Laporan Antara
Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan
1-3
Laporan Antara
Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan
Peta administrasi;
Peta rencana tata ruang wilayah.
Data Dinamis
Peta lokasi titik pengambilan air;
Daerah layanan;
Data debit rata-rata harian minimum 10 tahun;
Data hujan rata-rata harian minimum 10 tahun;
Data potensi air tanah;
Data hidrometeorologi dan klimatologi;
Data Kualitas air;
Data penggunaan air untuk berbagai penggunaan (irigasi dan non-irigasi)
yang memuat nama pengguna, nama sungai, koordinat titik pengambilan,
lokasi (desa/kecamatan/kabupaten), debit pengambilan (berdasarkan izin
dan aktualnya), nomor izin pengambilan dan masa berlakunya termasuk
untuk kebutuhan pemeliharaan lingkungan dengan menggunakan formulir
A-01;
Data rencana pola tanam.
e) Melaksanakan orientasi lapangan dan survei pendahuluan;
f) Finalisasi Rencana Mutu Kontrak (RMK) oleh penyedia jasa yang disetujui
oleh Direksi yang dapat diterapkan sebagai sistem manajemen mutu selama
pelaksanaan pekerjaan. Form penyusunan RMK mengacu ke Permen PU No
04/PRT/M/2009 tentang Sistem Manajemen Mutu.
g) Penyusunan Laporan Pendahuluan, yang berisikan metode kerja, rencana
kerja dan program pelaksanaan pekerjaan.
B. Pekerjaan Inventarisasi dan Validasi Data
a. Melakukan validasi data penggunaan air dengan melakukan pengecekan
kembali akurasi, legalitas dan kelengkapan data;
b. Pemilahan jenis penggunaan air (irigasi dan non-irigasi), waktu dan jumlah
pemanfaatan air serta pengelompokannya kedalam setiap daerah layanan.
C. Pekerjaan Analisa Data
a. Analisa Ketersediaan Air
Salah satu aspek yang harus diketahui sebelum melakukan analisis neraca
air di suatu daerah adalah jumlah ketersediaan air. Yang di maksud dengan
ketersediaan air merupakan debit aliran rendah atau debit andalan
(dependable flow). Untuk memprakirakan besarnya debit aliran tersebut
telah banyak metode dikembangkan oleh beberapa ahli yang dapat di pakai
tergantung dari jenis dan panjang data yang tersedia dengan menggunakan
pendekatan analisis Daerah Aliran Sungai (DAS). Untuk itu Konsultan harus
melakukan penghitungan ketersediaan air pada tempat-tempat
pengambilan dalam daerah layanan yang didasarkan pada debit andalan
tertentu dengan tingkat resiko yang telah disepakati pada kurun waktu
tertentu
b. Analisa Kebutuhan Air
Pemanfaatan air secara umum dapat di bagi dalam dua kategori, yaitu
jumlah air yang digunakan untuk keperluan non irigasi dan irigasi. Untuk
memprakirakan besarnya pemanfaatan dua aspek tersebut di atas
digunakan pendekatan wilayah administrasi. Untuk itu Konsultan harus
melakukan penghitungan kebutuhan air (irigasi dan non-irigasi) pada setiap
tempat pengambilan dalam daerah layanan pada kurun waktu tertentu.
1-4
Laporan Antara
Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan
c.
1-5