You are on page 1of 33

LIPOMA

Definisi
Tumor jinak jaringan lemak yang berada di bawah kulit yang tumbuh lambat,
berbentuk lobul masa lunak yang dilapisi oleh pseudokapsul tipis berupa jaringan
fibrosa.
Etiologi
Penyebab lipoma belum diketahui dengan pasti, akan tetapi ada kecenderungan
lipoma dapat diturunkan. Pada pemeriksaan secara mikroskopis akan ditemukan
suatu tumor yang berbentuk lobulus yang mengandung sel lemak yang normal.
Pada pemerikan secara sitogenetik, lipoma sering sekali berhubungan dengan
alterasi dari kromosom 12q,6p, dan 13q
Jenis
1. Lipoma Soliter
Kebanyakan lipoma soliter adalah superfisial dan berukuran kecil. Lipoma
soliter bisa tumbuh dengan kenaikan berat badan dan tidak menghilang
apabila berat badan diturunkan.

2. Diffuse Kongenital Lipoma


Lipoma diffuse dengan batas tidak tegas biasanya berlokasi pada daerah
belakang badan. Tumor ini sering meluas ke dalam otot maka kurang
memberikan hasil yang baik dengan reseksi lokal. Tumor ini terdiri dari

jaringan lemak yang immature.

3. Lipomatosis Simetris (Madelung)


Sering dijumpai pada daerah kepala, leher, bahu, dan proximal ekstremitas
atas. Pada anamnesa sering terdapat riwayat mengkonsumsi alcohol atau
penyakit diabetes mellitus.

4. Familial Lipomatosis Multiple


Ditandai dengan beberapa benjolan kecil dengan batas tegas dan
berkapsul. Biasanya terdapat pada daerah ekstremitas dan timbul setelah
pubertas. Pada anamnesa didapatkan riwayat penyakit yang sama pada
keluarga.

5. Penyakit Dercum (Adiposis Dolorosa)


Lipoma yang menimbulkan rasa nyeri. Biasanya dijumpai pada wanita
postmenopausa yang obese, alcoholism, ketidakstabilan emosi dan depresi
berasosiasi dengan penyakit ini.

6. Angiolipoma
Angiolipoma adalah nodul subkutan yang kenyal dan nyeri. Tumor ini lebih
keras daripada lipoma biasa dan multilobulasi

7. Hibernomas
Tumor ini tumbuh soliter, nodul yang berbatas tegas dan biasanya
asimptomatik. Biasanya dijumpai pada region interskapula, axilla, colli dan
mediastinum. Secara histologis, hibernomas terdiri dari lipoblast coklat yang
dikenali sebagai mulberry cells

Gejala Klinis

Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri.
Pertumbuhannya sangat lambat dan jarang sekali menjadi ganas. Lipoma
kebanyakan berukuran kecil namu dapat tumbuh hingga diameter >6 cm.
Biasanya suatu lipoma dikulit hanya dirasakan menggangu kosmetik oleh
penderitanya. Sangat jarang suatu lipoma dikulit akan menekan struktur lain
yang akan menyebabkan gangguan
Suatu lipoma sangat jarang berubah menjadi suatu keganasan, misalnya
suatu liposarkoma. Liposarkoma praktis tidak pernah timbul dari suatu lipoma
Pemeriksaan fisik:
Nodul subkutan ukuran rata-rata 2-10 cm
Sering berlobus
Moile
Konsistensi kenyal
Kulit diatas lesi normal

Diagnosis
Diagnosis lipoma ditegakkan dari anamnesa, gambaran klinis atau dari fine needle
biopsy
Penatalaksanaan
Pada dasarnya lipoma tidak perlu dilakukan tindakan apapun, kecuali bila
berkembang menjadi nyeri dan mengganggu pergerakan. Biasanya seseorang
menjalani operasi bedah untuk alasan kosmetik.
- Konservatif
Mesoterapi : terapi dengan injeksi NSAIDs, enzim dan hormon. Namun
sekarang yang serin g digunakan adalah lecithin yang mempunyai efek
lipolitik.
- Operatif
Simple surgical excision : insisi dilakukan pada kulit hingga ke pseudokapsul
lipoma, kemudian masa direseksi. Setelah pendarahan dihentikan, dijahit
dengan menggunakan absorbable suture setelah itu luka ditutup (pressure
dressing) selama 24 jam untuk mencegah terjadinya hematoma atau seroma
Squeeze teknik (lipoma superficial yang kecil) : insisi selebar diameter
lipoma dilakukan dan bagian tepi lipoma ditekan supaya massa tersebut
keluar. Kemudian dilakukan diseksi dan kuret
Liposuction: teknik yang bagus untuk angiolipoma, adiposis dolorosa adan
sindroma madelung. Kebaikan teknik ini adalah berkurangnya masa operasi
dan insisi lebih kecil.

Teknik operasi
- Bersihkan daerah operasi dengan tindakan aseptic
- Lakukan anestesi lokal field blok infiltrations dengan lidocain 2%
- Tandai batas insisi yang akan dilakukan, linier, dengan panjang sejajar
dengan garis Langers
- Insisi kulit sampai subkutis. Sampai jaringan adipose
- Pegang tepi insisi dengan klem dan angkat
- Lakukan diseksi tumpul dengan klem menelusuri massa ke sekelilingnya
- Jepit bagian masa dengan klem, angkat dan teruskan diseksi tumpul
- Jika masa sudah terangkat, potonglah jaringan bagian bawah
- Perdarahan dirawat
- Jahit luka operasi lapis demi laps
- Kirim masa untuk pemeriksaan patologi anatomi

HEMANGIOMA
DEFINISI
Hemangioma adalah proliferasi dari pembuluh darah yang tidak normal dan dapat
terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah. Hemangioma merupakan tumor
vaskular jinak terlazim pada bayi dan anak. Meskipun tidak menutup kemungkinan
dapat terjadi pada orang tua, contohnya adalah cherry hemangioma atau angioma
senilis yang biasanya jinak, kecil, red-purple papule pada kulit orang tua.
ETIOLOGI
Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas. Angiogenesis sepertinya
memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti Basic

Fibroblast Growth Factor (BFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF),
mempunyai peranan dalam proses angiogenesis. Peningkatan faktor-faktor
pembentukan angiogenesis seperti penurunan kadar angiogenesis inhibitor
misalnya gamma-interferon, tumor necrosis factorbeta, dan transforming growth
factorbeta berperan dalam etiologi terjadinya hemangioma.
PATOFISIOLOGI
Meskipun mekanisme yang jelas mengenai kontrol dari pertumbuhan dan involusi
hemangioma tidak begitu dimengerti, pengetahuan mengenai pertumbuhan dari
pembuluh darah yang normal dan proses angiogenesis dapat dijadikan petunjuk.
Vaskulogenesis menunjukkan suatu proses dimana prekursor sel endotel
meningkatkan
pembentukan
pembuluh
darah,
mengingat
angiogenesis
berhubungan dengan perkembangan dari pembuluh darah baru yang ada dalam
sistem vaskular tubuh. Selama fase proliferasi, hemangioma mengubah kepadatan
dari sel-sel endotel dari kapiler-kapiler kecil. Sel marker dari angiogenesis, termasuk
proliferasi dari antigen inti sel, collagenase tipe IV, basic fibroblastic growth factor,
vascular endothelial growth factor, urokinase, dan E-selectin, dapat dikenali oleh
analisis imunokimiawi.
Hemangioma superfisial dan dalam, mengalami fase pertumbuhan cepat dimana
ukuran dan volume bertambah secara cepat. Fase ini diikuti dengan fase istirahat,
dimana perubahan hemangioma sangat sedikit, dan fase involusi dimana
hemangioma mengalami regresi secara spontan. Selama fase involusi, hemangioma
dapat hilang tanpa bekas. Hemangioma kavernosa yang besar mengubah kulit
sekitarnya, dan meskipun fase involusi sempurna, akhirnya meninggalkan bekas
pada kulit yang terlihat. Beberapa hemangioma kapiler dapat involusi lengkap, tidak
meninggalkan bekas.
KLASIFIKASI
Pada dasarnya hemangioma dibagi menjadi dua yaitu hemangioma kapiler
dan hemangioma kavernosum. Hemangioma kapiler (superfisial hemangioma)
terjadi pada kulit bagian atas, sedangkan hemangioma kavernosum terjadi pada
kulit yang lebih dalam, biasanya pada bagian dermis dan subkutis. Pada beberapa
kasus kedua jenis hemangioma ini dapat terjadi bersamaan atau disebut
hemangioma campuran.
A. Hemangioma Kapiler
1. Strawberry hemangioma (hemangioma simplek)
Hemangioma kapiler terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari
sesudah lahir. Lebih sering terjadi pada bayi prematur dan akan
menghilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu (Hall, 2005).
Tampak sebagai bercak merah yang makin lama makin besar. Warnanya
menjadi merah menyala, tegang dan berbentuk lobular, berbatas tegas,
dan keras pada perabaan. Involusi spontan ditandai oleh memucatnya
warna di daerah sentral, lesi menjadi kurang tegang dan lebih mendatar.

2. Granuloma piogenik
Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapiler yang sering terjadi sesudah
trauma, jadi bukan oleh karena proses peradangan, walaupun sering
disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya soliter, dapat terjadi pada semua
umur, terutama pada anak dan tersering pada bagian distal tubuh yang
sering mengalami trauma. Mula-mula berbentuk papul eritematosa
dengan pembesaran yang cepat. Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1

cm dan dapat bertangkai, mudah berdarah.


B. Hemangioma kavernosum
Lesi ini tidak berbatas tegas, dapat berupa makula eritematosa atau
nodus yang berwarna merah sampai ungu. Bila ditekan akan mengempis dan
cepat mengembung lagi apabila dilepas. Lesi terdiri dari elemen vaskular
yang matang. Bentuk kavernosum jarang mengadakan involusi spontan.
Hemangioma kavernosum kadang-kadang terdapat pada lapisan jaringan

yang dalam, pada otot atau organ dalam.


C. Hemangioma campuran

Jenis ini terdiri atas campuran antara jenis kapiler dan jenis
kavernosum. Gambaran klinisnya juga terdiri atas gambaran kedua jenis
tersebut. Sebagian besar ditemukan pada ekstremitas inferior, biasanya
unilateral, soliter, dapat terjadi sejak lahir atau masa anak-anak. Lesi berupa
tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan yang kemudian pada
perkembangannya dapat memberi gambaran keratotik dan verukosa.
Lokasi hemangioma campuran pada lapisan kulit superfisial dan dalam, atau

organ dalam.
Beberapa literatur menyebutkan hemangioma yang lain diantaranya:
1. Intramuscular hemangioma
Intramuscular hemangioma sering terjadi pada dewasa muda, 80-90%
diderita oleh orang yang berumur kurang dari 30 tahun. Hemangioma ini
lebih sering terjadi pada ekstremitas inferior, terutama di paha dan khas
ditunjukkan dengan massa pada palpasi dan perubahan warna pada
permukaan kulit di sekitar area hemangioma. Intramuscular hemangioma
bisa asimptomatik atau dapat juga muncul dengan gejala-gejala seperti
pembesaran ekstremitas, peningkatan suhu pada area hemangioma,

perubahan warna pada permukaan kulit, dan sakit.


2. Synovial hemangioma
Synovial hemangioma kasusnya jarang terjadi. Pada artikulasio sinovial
terdapat eksudat cairan yang berulang, nyeri, dan menunjukkan gejala
gangguan mekanik.

3. Osseus hemangioma
Osseus hemangioma sering ditemukan dalam bentuk kecil-kecil, tetapi
dapat menyebabkan nyeri dan bengkak. Pada tulang tengkorak dapat
berhubungan dengan bengkak, eritema, lunak, atau kelainan bentuk. Pada
kasus-kasus yang jarang, vertebrae hemangioma bisa menyebabkan
penekanan pada korda dan fraktur, tapi kebanyakan vertebrae hemangioma
biasanya asimptomatik.
Osseus hemangioma biasanya solid (melibatkan satu tulang) atau fokal
(melibatkan satu tulang atau tulang di dekatnya pada satu area). Penulis lain
memberi definisi yang berbeda. Beberapa penulis mengatakan bahwa
hemangiomatosis merupakan multipel hemangioma yang berlokasi di antara
tulang yang saling berdekatan atau bersebelahan. Multipel hemangioma juga
dihubungkan dengan cystic angiomatosis tulang dimana tidak didapatkan
komponen jaringan lunak. Skeletal-ektraskeletal angiomatosis diartikan
sebagai hemangioma yang mempengaruhi kanalis vertebralis, selama tidak

berada satu tempat.

4. Choroidal hemangioma
Choroidal hemangioma dapat tumbuh di dalam pembuluh darah retina
yang disebut koroid. Jika terdapat pada makula (pusat penglihatan) atau
terdapat kebocoran cairan dapat menyebabkan pelepasan jaringan retina
(retinal detachment). Perubahan ini dapat mempengaruhi penglihatan.
Kebanyakan choroidal hemangioma tidak pernah tumbuh atau terjadi
kebocoran cairan dan mungkin dapat diobservasi tanpa pengobatan.

5. Spindle cell hemangioma


Spindle cell hemangioma (hemangioendothelioma) merupakan lesi
vaskular yang tidak jelas dimana biasanya berlokasi di dermis atau subkutis
dari ekstremitas distal (terutama sekali pada tangan).
6. Gorham disease

Gorham disease dapat menimbulkan nyeri tumpul atau lemah dan


jarang dicurigai lebih awal pada evaluasi dengan radiografi. Penderita
biasanya berumur kurang dari 40 tahun. Secara histologi Gorham disease
khas menampakkan hipervaskularisasi dari tulang. Proliferasi vaskular sering
mengisi kanalis medularis.

7. Kassabach-Merritt syndrome
Kassabach-Merritt syndrome komplikasi dari pembesaran pembuluh
darah yang cepat yang ditandai dengan hemolitik anemia, trombositopeni,
dan koagulopati. Kassabach-Merritt syndrome terlihat berhubungan dengan
stagnasi aliran pada hemangioma yang besar, dengan banyaknya trombosit
yang tertahan dan terjadi penggunaan faktor koagulan yang tidak diketahui
sebabnya (consumptive coagulopathy).

MANIFESTASI KLINIK
Gambaran klinik dari hemangioma adalah heterogen, gambaran yang ditunjukkan
tergantung kedalaman, lokasi, dan derajat dari evolusi. Pada bayi baru lahir,
hemangioma dimulai dengan makula pucat dengan teleangiektasis. Sejalan dengan
perkembangan proliferasi tumor gambarannya menjadi merah menyala, mulai
menonjol, dan noncompressible plaque. Hemangioma yang terletak di dalam kulit

biasanya lunak, masa yang terasa hangat dengan warna kebiruan. Seringkali,
hemangioma bisa berada di superfisial dan di dalam kulit. Hemangioma memiliki
diameter beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter. Hemangioma bersifat
solid, tapi sekitar 20% mempunyai pengaruh pada bayi dengan lesi yang multipel.
Gambaran klinis umum ialah adanya bercak merah yang timbul sejak lahir atau
beberapa saat setelah lahir, pertumbuhannya relatif cepat dalam beberapa minggu
atau beberapa bulan; warnanya merah terang bila jenis strawberry atau biru bila
jenis kavernosa. Bila besar maksimum sudah tercapai, biasanya pada umur 9-12
bulan, warnanya menjadi merah gelap.
DIAGNOSIS
Secara klinis diagnosis hemangioma tidak sukar, terutama jika gambaran lesinya
khas, tapi pada beberapa kasus diagnosis hemangioma dapat menjadi susah untuk
ditegakkan, terutama pada hemangioma yang letaknya lebih dalam.
Diagnosis hemangioma selain dengan gejala klinis, juga dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan penunjang lain. Penggunaan teknik pencitraan membantu dalam
membedakan kelainan pembuluh darah dari beberapa proses neoplasma yang
agresif. Ultrasonografi dengan Doppler merupakan cara yang efektif, karena tidak
bersifat invasif dan dapat menunjukkan gambaran aliran darah yang tinggi yang
merupakan karakteristik dari hemangioma, demikian dapat membedakan antara
hemangioma dengan tumor solid.
Pada penggunaan X-ray, hemangioma jenis kapiler, X-ray jarang digunakan karena
tidak dapat menggambarkan masa yang lunak, sedangkan pada hemangioma
kavernosum biasanya dapat terlihat karena terdapat area kalsifikasi. Kalsifikasi ini
terjadi karena pembekuan pada cavitas cavernosum (phleboliths). Isotop scan pada
hemangioma kapiler dapat menunjukkan peningkatan konsistensi dengan
peningkatan suplai darah, tapi cara ini jarang digunakan. Angiografi menunjukkan
baik tidaknya pembuluh darah juga untuk mengetahui pembesaran hemangioma
karena neo-vaskularisasi. Magnetic Resonance Imaging (MRI) menunjukkan
karakteristik internal dari suatu hemangioma dan lebih jelas membedakan dari otototot yang ada di sekitarnya.
Hemangioma dapat didiagnosa dengan pemeriksaan fisik. Pada kasus hemangioma
dalam atau campuran, CT Scan atau MRI dapat dikerjakan untuk memastikan bahwa
struktur yang dalam tidak terlibat.
KOMPLIKASI
1. Perdarahan
Komplikasi ini paling sering terjadi dibandingkan dengan komplikasi lainnya.
Penyebabnya ialah trauma dari luar atau ruptur spontan dinding pembuluh
darah karena tipisnya kulit di atas permukaan hemangioma, sedangkan
pembuluh darah di bawahnya terus tumbuh.
2. Ulkus
Ulkus menimbulkan rasa nyeri dan meningkatkan resiko infeksi, perdarahan,
dan sikatrik. Ulkus merupakan hasil dari nekrosis. Ulkus dapat juga terjadi
akibat rupture. Hemangioma kavernosa yang besar dapat diikuti dengan
ulserasi dan infeksi sekunder.
3. Trombositopenia
Jarang terjadi, biasanya pada hemangioma yang berukuran besar. Dahulu
dikira bahwa trombositopenia disebabkan oleh limpa yang hiperaktif.

Ternyata kemudian bahwa dalam jaringan hemangioma terdapat


pengumpulan trombosit yang mengalami sekuesterisasi.
4. Gangguan penglihatan
Pada regio periorbital sangat meningkatkan risiko gangguan penglihatan dan
harus lebih sering dimonitor. Amblyopia dapat merupakan hasil dari
sumbatan pada sumbu penglihatan (visual axis). Kebanyakan komplikasi
yang terjadi adalah astigmatisma yang disebabkan tekanan tersembunyi
dalam bola mata atau desakan tumor ke ruang retrobulbar.
Hemangioma pada kelopak mata bisa mengganggu perkembangan
penglihatan normal dan harus diterapi pada beberapa bulan pertama
kehidupan.
5. Masalah psikososial
6. Dengan persentase yang sangat kecil hemangioma bisa menyebabkan
obstruksi jalan nafas, gagal jantung.
PENANGANAN
Ada 2 cara pengobatan:
1. Cara konservatif
Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami pembesaran
dalam bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar maksimum dan
sesudah itu terjadi regresi spontan sekitar umur 12 bulan, lesi terus
mengadakan regresi sampai umur 5 tahun.
Hemangioma superfisial atau hemangioma strawberry sering tidak diterapi.
Apabila hemangioma ini dibiarkan hilang sendiri, hasilnya kulit terlihat
normal.
2. Cara aktif
Hemangioma yang memerlukan terapi secara aktif, antara lain adalah
hemangioma yang tumbuh pada organ vital, seperti pada mata, telinga, dan
tenggorokan; hemangioma yang mengalami perdarahan; hemangioma yang
mengalami ulserasi; hemangioma yang mengalami infeksi; hemangioma
yang mengalami pertumbuhan cepat dan terjadi deformitas jaringan.
2.1. Pembedahan
Indikasi :
1. Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat, misalnya
dalam beberapa minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih besar.
2. Hemangioma raksasa dengan trombositopenia.
3. Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan sesudah
6-7 tahun.
Lesi yang terletak pada wajah, leher, tangan atau vulva yang tumbuh
cepat, mungkin memerlukan eksisi lokal untuk mengendalikannya.
2.2. Radiasi
Pengobatan radiasi pada tahun-tahun terakhir ini sudah banyak
ditinggalkan karena:
1. Penyinaran berakibat kurang baik pada anak-anak yang pertumbuhan
tulangnya masih sangat aktif.
2. Komplikasi berupa keganasan yang terjadi pada jangka waktu lama.
3.
Menimbulkan fibrosis pada kulit yang masih sehat yang akan
menyulitkan bila diperlukan suatu tindakan.
Walaupun radiasi digunakan secara luas dalam masa lampau untuk
mengobati hemangioma, pada saat ini jarang digunakan karena

2.3.

2.4.

2.5.
2.6.
2.7.

komplikasi jangka lama terapi radiasi, serta fakta bahwa kebanyakan


hemangioma kapiler akan beregresi.
Kortikosteroid
Kriteria pengobatan dengan kortikosteroid ialah:
1. Apabila melibatkan salah satu struktur yang vital.
2. Tumbuh dengan cepat dan mengadakan destruksi kosmetik
3. Secara mekanik mengadakan obstruksi salah satu orifisium.
4. Adanya banyak perdarahan dengan atau tanpa trombositopenia.
5. Menyebabkan dekompensasio kardiovaskular.
Obat sklerotik
Penyuntikan bahan sklerotik pada lesi hemangioma, misalnya dengan
namor rhocate 50%, HCl kinin 20%, Na-salisilat 30%, atau larutan NaCl
hipertonik. Akan tetapi cara ini sering tidak disukai karena rasa nyeri dan
menimbulkan sikatrik.
Elektrokoagulasi
Cara ini dipakai untuk spider angioma untuk desikasi sentral arterinya,
juga untuk hemangioma senilis dan granuloma piogenik.
Pembekuan
Aplikasi dingin dengan memakai nitrogen cair.
Antibiotik
Antibiotik diberikan pada hemangioma yang mengalami ulserasi. Selain
itu dilakukan perawatan luka secara steril.

PROGNOSIS
Pada umumnya prognosis bergantung pada letak tumor, komplikasi serta
penanganan yang baik.
Hemangioma kecil atau hemangioma superfisial dapat hilang sempurna dengan
sendirinya. Hemangioma kavernosa yang besar harus dievaluasi oleh dokter, dan
mendapat obat yang tepat.

KISTA ATEROMA
Definisi
Benjolan yang terbentuk dari kelenjar keringat (sebacea). Benjolan tersebut
berbentuk bulat dan berdinding tipis.
Etiologi
Adanya sumbatan pada muara kelenjar keringat, karena itu
disebut sebagai kista sebacea atau kista epidermal
Sekret kelenjar keringat yaitu sebum dan sel-sel
mati tertimbun dan berkumpul dalam kantung kelenjar
dan lama-lama membesar. Masa tumor berbentuk
lonjong sampai bulat, lunak-kenyal, berbatas tehas,
berdinding tipis, tidak terfiksir ke dasar, umumnya
tidak nyeri, tetapi melekat pada dermis di atasnya.
Daerah muara yang tersumbat merupakan tanda khas
yang disebut puncta

sering

Terjadinya penyumbatan dapat disebabkan oleh:


Infeksi
Trauma (luka/benturan)
jerawat
Gejala
- Banyak ditemukan pada bagian tubuh yang banyak mengandung kelenjar
keringat misalnya muka, kepala, punggung
- Berbentuk bulat, berbatas tegas, berdinding tipis, dapat digerakkan, melekat
pada kulit di atasnya
- Berisi cairan kental berwarna putih abu-abu, kadang disertai bau asam
- Jika terjadi peradangan kista akan berwarna merah dan nyeri
Penatalaksanaan

Jika terjadi infeksi sekunder dan abses maka dilakukan pembedahan dan evakuasi
nanah. Diberikan antibiotik selama 2 minggu. Setelah 3-6 bulan, dapat dilakukan
operasi Penatalaksanaan kista ateroma dilakukan dengan mengambil benjolan
dengan menyertakan kulit dan isinya, tujuannya mengankat seluruh bagian kista
hingga ke dindingnya secara utuh. Bila dinding kista tertinggal saat eksisi, kista
dapat kambuh, oleh karena itu harus dipastikan seluruh dinding kista telah

terangkat.

Eksisi kista sebacea


Prosedur
- Suntikkan anestesi lokal di sekeliling lesi
- Buat insisi berbentuk elips di atas kista termasuk punctum jika terlihat
- Cengkeram kista dengan menarik potongan kulit dan dengan seksama diseksi
pada kedua sisi untuk membebaskan kista dari lemak dan jaringan subkutan
sekitarnya.
- Jahit kulit dengan benang non absorbable berukuran 2/0 atau 3/0
Jika kista telah terinfeksi, lakukan drainasi, eksisi dan luka dibiarkan terbuka. Atau
operasi bisa ditunda sampai infeksi telah mereda. Kista yang terinfeksi lebih suka
dieksisi dan cenderung lebih banyak vaskularisasi dibanding yang tidak terinfeksi.

Ganglion
Definisi
Kista yang berisi cairan bening kental dengan dinding tipis yang berasal dari
tonjolan selaput sarung tendon (tendon sheath).
Pada banyak kasus, ganglion asimptomatik dan jarang menimbulkan gangguan
fungsional, walaupun pada beberapa kasus, ganglion dapat mempengaruhi struktur
di dekatnya seperti arteri, vena, tendon, dan syaraf.
Epidemiologi
Frekuensi timbulnya ganglion secara umum adalah 50%-70% dari semua soft tissue
tumors yang terdapat pada lengan dan tangan. Prevalensinya pada wanita adalah 3
kali lebih sering. Paling sering muncul pada pergelangan tangan (80%) dan sendi
jari. Biasanya muncul pada usia 20-60 tahun
Etiologi
Etiologi dari ganglion tidak diketahui. Teori-teori
menyebutkan degenerasi mukoid dan trauma.
Beberapa pasien (<10%) mengalami trauma minor
ataupun mayor pada daerah yang menjadi tempat
ganglion tumbul. Tidak diketahui faktor resiko yang
menyebabkannya. Dipercaya disebabkan oleh
penggunaan sendi secara berlebihan seperti atlet angkat
berat, pramusaji, dan pemain music (terutama pemain
bass)
Penjelasan yang paling sering digunakan untuk
mengungkapkan pembentukan kista hingga
degenerasi mukoid dari kolagen dan jaringan ikat. Teori ini
bahwa sebuah ganglion mewakili struktur degenerative

menunjukkan
yang melingkupi

perubahan mukoid dari jaringan ikat. Teori yang lebih baru, yang dipostulasikan oleh
angelides pada 1999, menjelaskan bahwa kista terbentuk akibat trauma jaringan
atau iritasi struktur sendi yang menstimulasi produksi asam hialuronik. Proses ini
bermula di pertemuan synovial-kapsular. Musin yang terbentuk membelah
sepanjang ligamentum sendi serta kapsul yang melekat untuk kemudian
membentuk duktus kapsular dan kista utama. Duktus pada akhirnya akan
bergabung menjadi kista ganglion soliter yang besar.
Seperti yang telah disebutkan, penyebab ganglion tidak sepenuhnya diketahui,
namun ganglion dapat terjadi akibat robekan kecil pada ligamentum yang melewati
selubung tendon atau kapsul sendi baik akibat cedera, proses degenerative atau
abnormalitas kecil yang tidak diketahui sebelumnya.
Gejala Klinis
Meskipun kista ganglion umumnya asimtomatik, gejala
yang timbul dapat berupa keterbatasan gerak, parestesia,
dan kelemahan. Kista ganglion umumnya soliter, dan
jarang berdiameter diatas 2 cm. Dapat
melibatkan hampir semua sendi
pada tangan dan pergelangan
tangan.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik dan kadang melalui pemeriksaan
radiologi. Dari anamnesis bisa didapatkan benjolan
yang tidak bergejala namun kadang ditemukan
benjolan lunak yang tidak nyeri tekan. Melalui
transiluminasi diketahui bahwa isi benjolan bukan
merupakan massa padat tapi merupakan cairan.
Pada aspirasi diperoleh cairan dengan viskositas
yang tinggi dan jernih. Sering juga ditemukan
adanya gangguan pergerakan dan parestesia dan
kelemahan pada pergelangan tangan ataupun lengan.
Penatalaksanaan
Ada 3
1.
2.
3.

pilihan utama:
Membiarkan ganglion tersebut jika tidak menimbulkan keluhan apapun
Aspirasi
Pembedahan kista (jika kista rusak, menimbulkan nyeri, masalah mekanis
dan komplikasi saraf atau timbul kembali setelah aspirasi). Hal ini melibatkan
insisi di atas kista, identifikasi kista, dan mengangkatnya bersama dengan
sebagian selubung tendon atau kapsul sendi darimana kista tersebut berasal.
Lengan kemudian dibalut selama 7-10 hari.

Keloid
Definisi
Keloid merupakan salah satu jenis dari jaringan parut yang merupakan hasil dari pertumbuhan
yang berlebihan dari bekas kulit yang terluka, yang melebihi batas luka itu sendiri.
Penyebab
Sebagaimana disebut diatas, keloid terbentuk dari jaringan parut (bekas luka). Suatu jaringan
yang dinamakan kolagen, yang normalnya akan timbuk untuk penyembuhan luka, mengalami
pertumbuhan yang berlebihan. Jaringan ini dapat tumbuh dari luka yang ada, bekas tindikan,
jerawat, cacar air, atau bahkan dari luka yang ringan seperti tergores.
Gejala Klinis
Bentuknya kenyal, mengkilat, dan dapat bervariasi dalam warna seperti merah jambu, merah
daging, dan coklat gelap. Keloid tidak ganas, tidak menular, dan biasanya terdapat gejala gatal,
nyeri tajam, dan perubahan bentuk. Pada kasus yang parah, dapat menghambat pergerakan dari
kulit. Yang sering membingungkan adalah bagaimana cara membedakan keloid dengan jaringan
parut bekas luka yang biasa (hypertrophic scar).Hypertrophic scar merupakan pertumbuhan
keatas (menonjol) jaringan parut bekas luka yang tidak melebar melewati batas luka. Parut ini

dapat berkurang seiring dengan waktu. Keloid paling sering ditemukan pada daun telinga, dada,
bahu, dan punggung bagian atas. Jika keloid menjadi terinfeksi, maka dapat terjadi ulkus (luka
yang bergaung).

Keloid Pada Lengan keloid bekas luka operasi


Apa beda keloid dengan jaringan parut biasa
Setelah kulit terluka, proses penyembuhan akan meninggalkan jaringan parut. Jaringan parut ini
selanjutnya akan membesar dan mengeras namun tetap berada diatas batas luka. Beberapa bulan
kemudian, jaringan parut akan mengecil dan menghilang. Pengobatan dengan steroid terkadang
akan mempercepat proses ini.
Sebaliknya keloid tumbuh beberapa waktu setelah luka sembuh dan membesar melebihi batas
luka. Kemungkinan untuk membesar melebih batas luka inilah yang merupakan perbedaan utama
keloid dengan jaringan parut biasa. Keloid biasanya muncul pada luka bekas operasi namun bisa
juga tumbuh setelah kulit mengalami peradangan lokal. Hal hal lain yang sering menyebabkan
keloid adalah luka bakar dan tindik atau tato.
Pemeriksaan Tambahan
Tidak ada pemeriksaan tambahan untuk menegakkan diagnosis keloid. Cukup dengan
pemeriksaan fisis saja.

Penatalaksanaan
Satu-satunya terapi operatif adalah pengangkatan jaringan parut secara lengkap. Namun,
kemungkinan luka bekas operasinya juga akan menjadi keloid cukup besar, yaitu sekitar 50%.
Jadi tidak ada satupun terapi yang dapat menghilangkan kelioid 100%. Beberapa terapi yang
dapat dilakukan untuk mengobati keloid adalah :

Gel

Penggunaan gel yang mengandung ekstrak Allium cepa, Heparin dan Allantoin. Contohnya
adalah Contratubex atau Hexilak Gel. Gel ini digunakan untuk mengobati luka setelah trauma
(luka bakar, jerawat, penindikan, dll), luka setelah operasi, dan keloid. Saat ini, gel ini
merupakan lini pertama pengobatan konservatif terhadap keloid.

Operasi

Telah disebutkan diatas bahwa dengan operasipun kemungkinan timbulnya keloid kembali masih
sekitar 50%. Bahkan keloid yang timbul dapat lebih besar dari sebelumnya. Namun, tindaka
operasi akan lebih berhasil jika dikombinasikan dengan terapi yang lain.

Steroid

Penyuntikan steroid paling bagus dilakukan saat jaringan parut mulai menjadi tebal dan diketahui
telah ada keloid sebelumnya. Penyuntikan secara berkala steroid dapat mengurangi ukuran keloid
dan iritasi yang terjadi. Namun setelah penyuntikan, dapat dirasakan rasa sakit.

Penekanan

Cara lain untuk mengobati keloid secara konservatif adalah dengan cara menggunakan perban
elastis yang berfungsi sebagai penekan pada keloid. Perban in idapat digunakan selama beberapa
bulan. Perban ini berfungsi untuk mencegah terjadinya jaringan parut yang baru.

Laser

Terapi ini merupakan alternative dari operasi. Laser hanya dapat menghilangkan keloid pada
permukaannya saja (yang timbul)

Obat

Saat ini, obat yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit autoimun atau kanker ternyata
dapat berguna untuk mengobati keloid. Contohnya adalah alpha-interferon, 5-fluorouracil dan
bleomycin. Tetapi tetap dibutuhkan penelitian lebih lanjut terhadap penggunaan obat-obat ini.

TUMOR NEUROFIBROMA
DEFINISI
Neurofibroma adalah benjolan (tumor) yang berisi jaringan saraf dan bersifat jinak.
Neurofibroma merupakan tumor saraf tersering. Neurofibroma pada banyak lokasi di tubuh dapat
terjadi pada Neurofibromatosis Von Recklinghausen.
GEJALA DAN TANDA
Neurofibroma dapat muncul di beberapa bagian tubuh, misalnya di bawah kulit atau dapat
timbul di tulang. Lokasi biasanya di badan, tangan, maupun kaki.
Benjolan di bawah kulit tumbuh secara lambat, kadang terasa nyeri atau seperti terkena
sengatan listrik.
Biasanya tidak menimbulkan gangguan saraf.
Kadang-kadang tertutup bercak-bercak kulit kehitaman (terkenal dengan istilah cafe-au-lait
spot)
Dapat muncul pada segala usia, biasanya timbul antara usia 20-30 tahun.
Jika diperiksa di bawah mikroskop, makan sel yang ditemukan berjenis sama dengan sel saraf.

PENYEBAB
Belum jelas. Pada sindrom kongenital yang langka (Neurofibromatis von Recklinghausen)
terdapat kenaikan insiden.

TERAPI
Umumnya dibiarkan jika tidak mengganggu.
Dilakukan pembedahan jika hanya ditemukan satu benjolan.
Jika ditemukan banyak benjolan, diperlukan persipan lebih matang untuk pembedahannya
(eksisi paliatif), untuk menilai lebih lanjut saraf yang mungkin terlibat.
Bila neurofibroma tidak mengenai serabut saraf besar, saraf yang mengandung tumor biasanya
dioperasi. Bila terkena serabut saraf besar maka, maka tumor dipisahkan dari serabut saraf lalu
kemudian diangkat atau dibiarkan bila tidak ada keluhan.

KOMPLIKASI
Neurofibroma dapat berulang.
Berbentuk kurang bagus, biasanya menggelayut (menarik ke bawah) kelopak mata, hidung,
mulut, dan sebagainya sehingga mungkin perlu konsultasi dengan dokter bedah plastik untuk
terapi lebih lanjut.
Terdapat kecenderungan untuk menjadi ganas.

PENCEGAHAN
Sampai saat ini belum ada metode untuk mencegah neurofibromatosis.

BASAL SEL KARSINOMA


Definisi
Karsinoma sel basal ( BCC ) atau basalioma adalah neoplasma maligna yang berasal dari
sel basal epidermis ataupun sel folikel rambut sehingga dapat timbul pada kulit yang berambut.
Karsinoma sel basal merupakan suatu tumor ganas kulit yang berasal dari pertumbuhan
neoplastik sel basal epidermis dan apendiks kulit.
C. Stadium Klinis
Menurut Stadium Clarke I-V, kriteria berdasarkan ketebalan tumor :
Stadium Clarke
I ( Epidermis )
II ( dermis papiler )
III ( dermis papiler/retikuler )
IV ( dermis retikuler )
V ( lemak subkutan )

Ketahanan 5 tahun ( % )
100
90-10
80 90
60 70
15 30

Ketebalan tumor ( mm )
< 0,76
0,76 1,49
1,50 2,49
2,50 3,99
4,00 7,99
> 8,00

D. Klasifikasi Histopatologi
a. Nodular BCC : tipe klasik, berbentuk pink nodul (pada kulit putih ), pada kulit bewarna akan
terjadi pingmentasi, pearly dan kadang terjadiulserasi.
b. Superficial BCC : banyak dijumpai pada ekstremitas atau daerah yang terkena eksposur sinar
matahari, ber-squama (scaly) sering sulit dibedakan dengan SCC ataupun Bowen disease.
c. Sclerosing or Morphea Form BCC : jarang dijumpai, dan berbentuk nodul yang induratif dan
tidak terbatas jelas, sering didiagnosa sebagai jaringan parut
d. Pigmented BCC : mungkin merupakan varian dari nodular BCC
e. Cystic BCC : jaringan sekali dijumpai
f. Fibroepithelioma of Pinkus (PEP) : varian yang jarang dijumpai
E. Etiologi
Kanker kulit telah menyebabkan banyak potensi, ini meliputi:
1. Penelitian telah menunjukkan bahwa merokok tembakau dan produk-produk terkait dapat
melipatgandakan risiko kanker kulit.
2. Overexposure untuk UV-radiasi dapat menyebabkan kanker kulit baik melalui kerusakan DNA
langsung atau melalui mekanisme DNA kerusakan tidak langsung. Overexposure (pembakaran)
UVA & UVB memiliki keduanya telah terlibat dalam menyebabkan kerusakan DNA
mengakibatkan kanker. kekuatan Sun 10:00-4:00 paling intens. Alam (matahari) & UV paparan
buatan (tanning salon) yang kemungkinan terkait dengan kanker kulit. UVB terutama
mempengaruhi epidermis menyebabkan sunburns, kemerahan, dan terik kulit saat overexposed.
Melanin dari epidermis diaktifkan dengan UVB sama dengan UVA, namun efek yang lebih tahan
lama dengan pigmentasi terus selama 24 jam.
3. Kronis non-penyembuhan luka, terutama luka bakar. Ini disebut tukak Marjolin didasarkan pada
penampilan mereka, dan dapat berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa.
4. Predisposisi genetik, termasuk bawaan Melanocytic Nevi Syndrome. CMNS dicirikan oleh
adanya Nevi atau mol dengan ukuran berbeda yang baik muncul pada atau dalam 6 bulan
kelahiran. Nevi lebih besar dari 20 mm (3 / 4) dalam ukuran berada pada risiko tinggi untuk
menjadi kanker.
5.

Paparan arsenik,. Arsenik logam beracun yang ditemukan secara luas di lingkungan,
meningkatkan risiko karsinoma sel basal dan kanker lainnya. Setiap orang memiliki beberapa

paparan arsenik karena terjadi secara alami di udara, tanah dan air tanah. Tetapi orang-orang
yang mungkin terekspos pada tingkat yang lebih tinggi dari arsenik termasuk petani, pekerja
kilang, dan orang yang minum air sumur yang tercemar atau tinggal di dekat pabrik peleburan.
6. Warisan sindrom yang menyebabkan kanker kulit. tertentu penyakit genetik yang langka
meningkatkan risiko karsinoma sel basal. Nevoid karsinoma sel basal (Gorlin-Goltz sindrom)
menyebabkan karsinoma basal sel banyak, serta pitting di tangan dan kaki dan kelainan tulang
belakang. pigmentosum xeroderma menyebabkan kepekaan ekstrim untuk sinar matahari dan
resiko tinggi kanker kulit karena orang dengan kondisi ini memiliki kemampuan sedikit atau
tidak untuk memperbaiki kerusakan pada kulit dari sinar ultraviolet.
(
F. Patofisiologi
Radiasi sinar ultraviolet adalah penyebab paling umum dari kanker kulit baik yang
melanoma maupun yang non melanoma. Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh binatang,
sinar ultraviolet dengan panjang gelombang yang paling efektif adalah UVB. Hal ini disebabkan
oleh karena kemampuan dari UVB itu sendiri untuk menembus kedalam lapisan ozon dan juga
startum korneum yang akhirnya akan diabsorbsi oleh DNA. Langkah pertama dari proses
karsinogenik ini adalah penginduksian DNA oleh photon UVB. Photon UVB ini biasanya akan
diabsorbsi pada 5 6 ikatan dobel dari pyrimidine, yang akan menyebabkan terbukanya ikatan
tersebut. Sebagai hasilnya akan terbentuk cyclobutane dimmer atau pyrimidine-pyrimidone
photoproduct. Keduanya menyebabkan struktur DNA yang abnormal.
Pada saat terjadi replikasi DNA, DNA polymerase sering salah memasukkan cytosine
yang telah rusak berseberangan dengan thymine. Mutasi ini muncul hanya apabila cytosine
berada berseberangan dengan thymine atau dengan cytosine yang lain, yang merefleksikan sisi
spesifik dimana photoproduct UV muncul. Dua gen yang secara normal dapat mencegah
terjadinya kanker akan tetapi menjadi tidak aktif pada kanker kulit adalah PTCH dan P53. PTCH
yang merupakan komponen dari jalur signal seluler, bermutasi pada sekitar 90% dari BCC.
Sedangkan P53 yang mengkode regulator dari siklus sel dan kematian sel bermutasi bermutasi
pada sekitar setengah dari BCC dan lebih dari 90% SCC.
Aspek terpenting dari basalioma adalah bahwa kanker kulit ini terdiri dari sel tumor
epithelial berasal dari sel primitive selubung akar rambut sementara komponen stroma
menyerupai lapisan papilaris dermis dan terdiri dari kolagen, fibroblast dan subtansia dasar yang

sebagian besar berupa berbagai jenis glukosa aminoglikans (GAGs). Kedua komponen ini saling
ketergantungan sehingga tidak bisa berkembang tanpa komponen yang lainnya. Hubungan
ketergantungan ini sifatnya sangat unik, hal inilah yang dapat menjelaskan mengapa basalioma
sangat jarang bermetastase dan mengapa pertumbuhan basalioma pada kultur sel dan jaringan
sangat sulit terjadi. Hal ini dikarenakan bolus metastase yang besar dengan komponen sel dan
stroma didalamnya sulit memasuki system limfatik ataupun system vascular. Dan inilah yang
membedakan antara basalioma dengan melanoma maligna dan karsinoma sel skuamosa yang
keduanya sering mengadakan metastase.
Dianggap berasal dari sel-sel pluripotensial (sel yang dapat berubah menjadi sel-sel
lain) yang ada pada stratum basalis epidermis atau lapisan follikuler. Sel ini diproduksi sepanjang
hidup kita dan membentuk kelenjar sebacea dan apokrin. Tumor tumbuh dari epidermis dan
muncul dibagian luar selubung akar rambut, khususnya dan stem sel folikel rambut, tepat
dibawah duktus glandula sebacea.
Sinar ultraviolet menginduksi mutasi pada gen suppressor tumor p53, yang terletak
pada kromosom 17p. Sebai tambahan mutasi gen suppressor tumor pada lokus 9q22 yang
menyebabkan sindrom nevoid basalioma, suatu keadaan autosomal dominan ditandai dengan
timbulnya basalioma secara dini. Mutasi pada gen supresi tumor p53 ditemukan dalam hampir
50% kasus karsinoma sel basal secara sporadic. Kebanyakan dari mutasi ini adalah translasi dari
C T dan CC TT pada susunan dipyrimidine, yang merupakaan mutasi khas yang
mengindikasikan bahwa adanya paparan terhadap radiasi ultraviolet B. Akhir-akhir ini terdapat
nucleus -catenin yang menunjukkkan hubungannya dengan peningkatan proliferasi sel tumor.
Fungsi spesifik dari gen-gen ini masih belum diketahui.
G. Manifestasi Klinis
Bagian tubuh yang terserang kanker sel basal biasanya wajah, leher dan kulit kepala.
Adapun tanda-tanda penyakit kanker berjenis ini adalah benjolan yang agak berkilat, kemerahan
dengan pinggir meninggi yang berwarna agak kehitaman, kelainan seperti jaringan parut dan
lecet/lika yang tidak sembuh-sembuh.
H. Pemeriksaan Penunjang

1. Foto polos ( X-ray ) terutama pada lesi BCC yang besar dan luas untuk melihat adanya inflitrasi
sel tumor pada tulang di bawahnya.
2. CT Scan untuk melihat luas destruksi tulang, operabilitas dan perencanaan pembedahan.
I.

Pemeriksaan Klinis

1. Anamnesis
Dikeluhkan adanya lesi kulit seperti tahi lalat yang berubah warnanya, gatal, nyeri, berdarah,
membesar atau timbul tukak atau ulkus. Kadang disebut sebagai borok yang tidak sembuhsembuh .
2. Pemeriksaan Fisik
Gambaran klinis dikenal sebagai ulkus Rodent, yaitu ulkus dengan satu sisi berbentuk tidak rata,
seakan akan seperti gambaran gigitan rodent/tikus. Biasanya seperti adanya hiperpigmentasi
pada bagian tepi dan ulkus di tengah.
Bentuk klinis yang dijumpai pada BCC adalah :
a.

Jenis nodulo-ulseratif (paling seringm : mula-mula berbentuk papul (papula) meninggi, pearly
atau permukaan mengilat seperti mutiara, sering terdapat telengiectasi disentral yang biasanya
mengalami ulseratif. Kadang berskuama halus dan berkrusta tipis dan tumbuh lambat.

b. Jenis berpigmen : gambaran sama nodulo-ulseratif hanya bewarna coklat hitam, berbintik dan
homogen.
c.

Jenis morphea liek atau fibrosis jarang : bentuk plakat, kekuningan, tepi tidak jelas, kadang
meninggi. Pada pada permukaan tampak beberapa folikel rambut yang konkaf dan membentuk
jaringan seperti sikratriks, dan kadang tertutup krusta. Ulserasi jarang.

d. Jenis superficial : lokasi pada kepala, leher, badan berupa bercak kemerahan, berskuamosa halus,
tepi sedikit meninggi. Tumbuh dan meluas secara lambat, ulserasi. Sering dijumpai multiple
terutama pada pasien berkulit putih.
e.

Jenis fibro-epitelial : Sering dijumpai dipunggung, soliter, bernodul padat, bertangkai pendek,
permukaan halus sedikit kemerahan seperti fibroma.

f.

Nevoid Basal Cell Syndrome (Sindroma Gortin Galzt)

g. Sindroma Xeroderma Pigmentosum.


h. Jenis linear and generalized follicular basal cell nevi.

i.

Jenis generalized follicular : disertai kerontokan rambut sebagai akibat kerusakan folikel
rambut karena pertumbuhan tumor.

j.

Albinism : sensitif terhadap UV (tidak adanya melanin perlindung kulit ) mudah terjadi BCC,
SCC ataupun melanoma.

J. Komplikasi
1. Sebuah risiko kekambuhan karsinoma basal. Sel umumnya kambuh. Bahkan setelah pengobatan
berhasil, mereka mungkin kambuh, sering di tempat yang sama.
2. Peningkatan risiko jenis lain kanker kulit. Sebuah sejarah karsinoma sel basal juga dapat
meningkatkan kemungkinan mengembangkan jenis lain kanker kulit, seperti karsinoma sel
skuamosa dan melanoma.
3. Kanker yang menyebar di luar kulit. Langka, bentuk agresif karsinoma sel basal dapat
menyerang dan merusak otot di dekatnya, saraf dan tulang. Sangat jarang, karsinoma sel basal
dapat menyebar ke area lain dari tubuh.
K. Penatalaksanaan
Penggunaan agen kemoterapi seperti 5-Fluorourasil atau Imiquimod, dapat mencegah
perkembangan kanker kulit. Hal ini biasanya dianjurkan untuk individu dengan kerusakan akibat
sinar matahari yang luas, sejarah kanker kulit beberapa, atau pertumbuhan prekanker. Hal ini
sering diulang setiap 2 sampai 3 tahun untuk lebih mengurangi risiko kanker kulit.
Metode berikut ini digunakan dalam pengobatan karsinoma sel basal (BCC) :
1.

Standar bedah eksisi


Tingkat obat untuk metode ini, baik yang dilakukan oleh dokter ahli bedah plastik, dokter
keluarga, atau dokter kulit benar-benar tergantung pada margin bedah. Ketika margin bedah
standar diterapkan (biasanya 4 mm atau lebih), tingkat kesembuhan tinggi dapat dicapai dengan
eksisi standar dermatoscope A dapat membantu ahli bedah yang berpengalaman dapat
mengidentifikasi tumor tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Semakin sempit margin bedah
( terlihat kulit dengan tumor yang bebas dibuang ) semakin tinggi tingkat kekambuhan.
Kelemahan dengan eksisi bedah standar adalah tingkat kekambuhan tinggi kanker sel basal dari
wajah, terutama di sekitar kelopak mata, hidung, dan struktur wajah. Sebuah diagram pada

halaman 33 dari publikasi NCCN menunjukkan daerah risiko tinggi kambuh karena kebanyakan
wajah dengan pengecualian pada pipi pusat dan dahi atas) menggunakan bagian histologi yang
dibekukan.
2.

Mohs pembedahan (atau Mohs operasi mikrografi)


Mohs pembedahan (atau Mohs operasi mikrografi) adalah prosedur rawat jalan di mana tumor
pembedahan dipotong dan kemudian segera diperiksa di bawah mikroskop. Ini adalah bentuk
pengolahan patologi yang disebut CCPDMA. Hal ini diklaim memiliki tingkat penyembuhan
tertinggi 97% menjadi 99,8% oleh beberapa individu. Dasar dan ujung-ujungnya mikroskopis
diperiksa untuk memverifikasi margin yang cukup sebelum bedah perbaikan situs. Jika margin
tidak cukup, lebih akan dihapus dari pasien sampai margin yang cukup. Hal ini juga digunakan
untuk karsinoma sel skuamosa, namun, tingkat penyembuhan tidak setinggi operasi Mohs untuk
karsinoma sel basal.

3.

Kemoterapi
Beberapa kanker dangkal menanggapi terapi lokal dengan 5-fluorouracil, agen kemoterapi.
pengobatan topikal dengan krim Imiquimod 5%, dengan lima aplikasi per minggu selama enam
minggu memiliki tingkat dilaporkan 70-90% keberhasilan untuk mengurangi bahkan
menghilangkan karsinoma sel BCC.

4.

Imunoterapi
Imunoterapi penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan menggunakan peplus
Euphorbia, gulma kebun yang umum, mungkin efektif. perusahaan Australia Peplin biofarmasi
adalah mengembangkan pengobatan topikal untuk BCC. Imiquimod atau Aldara adalah sebuah
immunotherapy tetapi yang tercantum di sini di bawah kemoterapi.

5.

Radiasi
Terapi radiasi yang sesuai untuk semua bentuk BCC sebagai dosis memadai akan
memberantas penyakit tersebut. Terapi radiasi dapat disampaikan baik sebagai sinar radioterapi
eksternal atau sebagai brachytherapy (radioterapi internal). Meskipun radioterapi umumnya

digunakan pada pasien yang lebih tua yang tidak kandidat untuk operasi, itu juga digunakan
dalam kasus-kasus di mana eksisi bedah akan menodai atau sulit untuk merekonstruksi (terutama
pada ujung hidung, dan rims lubang hidung). pengobatan Radiasi sering mengambil sesedikit 5
kunjungan ke sebanyak 25 kunjungan untuk terapi radiasi. Biasanya, kunjungan lebih
dijadwalkan untuk terapi, komplikasi kurang atau kerusakan yang dilakukan terhadap jaringan
normal yang mendukung tumor. Cure rate bisa setinggi 95% untuk tumor kecil, atau serendah
80% untuk tumor yang besar. Biasanya, tumor berulang setelah radiasi diperlakukan dengan
operasi, dan tidak dengan radiasi. perlakuan radiasi lebih lanjut lebih lanjut akan merusak
jaringan normal, dan tumor mungkin resisten terhadap radiasi lebih lanjut.

6.

Terapi Photodynamic
Terapi Photodynamic adalah modalitas baru untuk pengobatan karsinoma sel basal, yang
dikelola oleh aplikasi photosensitizers ke daerah sasaran. Ketika molekul ini diaktifkan oleh
cahaya, mereka menjadi beracun, sehingga menghancurkan sel target. Metil aminolevulinate
disetujui oleh Uni Eropa sebagai fotosensitizer sejak tahun 2001. Terapi ini juga digunakan
dalam jenis kanker kulit lainnya.

7.

Cryosurgery
Cryosurgery adalah suatu modalitas tua untuk pengobatan kanker kulit banyak. Ketika
akurat digunakan dengan probe temperatur dan instrumen cryotherapy, dapat menghasilkan
angka kesembuhan sangat baik. Kekurangan termasuk kurangnya kontrol margin, nekrosis
jaringan, atas atau di bawah pengobatan tumor, dan waktu pemulihan yang lama. Beberapa buku
diterbitkan pada terapi, dan beberapa dokter masih menerapkan perlakuan untuk pasien tertentu.

8.

Electrodessication dan kuret atau EDC


EDC dilakukan dengan menggunakan pisau bulat, atau kuret, untuk mengikis pergi
kanker lembut. Kulit kemudian dibakar dengan arus listrik. Hal ini semakin melembutkan kulit,
memungkinkan untuk pisau untuk memotong lebih dalam dengan lapisan berikutnya kuretase.
Siklus ini berulang, dengan margin keamanan kuretase kulit normal di sekitar tumor terlihat.

Siklus ini diulang 3 sampai 5 kali, dan margin kulit bebas diperlakukan biasanya 4 sampai 6 mm.
Cure rate sangat banyak digunakan tergantung pada ukuran dan jenis tumor.
L. Pencegahan
1. Perlindungan Sun - memakai topi bertepi lebar, UV-pelindung kacamata hitam, kemeja lengan
panjang dan celana
2. Gunakan tabir surya (SPF> 30) dan berlaku sebelum berenang atau olahraga dan ulangi setiap 23 jam. Tetap di bawah naungan.
3. Monitor mencurigakan bintik-bintik atau mol. Periksa bintik-bintik atau tahi lalat yang baru,
tumbuh cepat, gatal-gatal, berdarah atau perubahan warna.
4. Temui dokter Anda jika Anda memiliki borok yang tidak sembuh.
(

You might also like