Professional Documents
Culture Documents
Pekerjaan : PNS
Hubungan dgn klien : Ibu kandung
II. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
a. Alasan masuk rumah sakit : klien masuk rumah sakit dengan alasan sesak nafas
b. Keluhan Utama : sesak nafas, batuk-batuk, nyeri dada
c. Riwayat keluhan utama:
Ibu klien mengatakan bahwa, klien masuk ke rumah sakit dengan alasan
sesak nafas. Sesak nafas yang dialami klien disebabkan oleh Debu yang masuk
melalui saluran pernafasan (allergen inhalan). Pada sore itu klien mengambil
permainan lamanya yang sudah lama tersimpan, permainan tersebut sangat
berdebu, klien memainkan permainan yang berdebu itu. Beberapa saat kemudian
klien bersin dan filek. Ibunya menyuruhnya untuk istirahat. Akan tetapi klien
megeluh sesak nafas ketika klien berbaring telentang di tempat tidur. Sesak ini
semakin berat dirasakan pada waktu saat malam hari di sertai dengan nyeri pada
bagian dada. . Untuk meringankan hal tersebut klien diberi minum air dan di
minta untuk istirahat atau tidur dengan posisi yang tinggi. Keluhan lain yang
menyertai yaitu gelisah, keringat dingin, batuk kering, dan nafas tambahan
(mengi/wheezing).
III. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
Ibu klien mengatakan anaknya menderita penyakit asma sejak berumur 4
tahun. Ibu klien juga mengatakan bahwa anaknya tidak pernah mengalami
penyakit yang parah serta tidak memiliki trauma atau kecelakann. Anaknya
mempunyai alergi terhadap asap rokok, debu dan beberapa jenis makanan seperti
udang, coklat, dan es. Jika klien mengkonsumsi mengkonsumsi makanan atau
menghirup asap rokok maka klien akan mengalami flu dan serangan sesak nafas.
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Keterangan :
= laki-laki = meninggal
= perempuan = klien
V. POLA KEGIATAN SEHARI HARI
1. Pola Nutrisi
a. Ibu klien mengatakan pada saat sebelum sakit kebiasaan makannya seperti anakanak sebayanya, selera makan baik, makan nasi, sayur, dan lauk pauk.
Frekuensi makan 3x/hari. Makanan yang disukai yaitu es, cokelat dan buahbuahan, karena klien menderita asma maka klien mempunyai pentangan
makan berupa cokelat dan makanan es, makanan yang mengandung pengawet
dibatasi.
b. Ibu klien mengatakan sejak sakit nafsu makan anaknya menurun bahkan
anaknya tidak mau makan, makannya hanya bubur saja dan hanya bisa
menghabiskan 3 sendok saja. Cara makannya pun harus disuapi. Sehingga
berat badannya menurun.
2. Cairan
a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya minum apa saja yang disukainya
seperti minuman kaleng, minuman es. Dia setiap hari dia minum sebanyak 8
gelas air putih atau sebanyak yang dia butuhkan .
b. Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya minum air putih saja, dibantu dengan
cairan infuse. Cairan yang dibutuhkan sebanyak 1000 cc.
3. Eliminasi ( BAB dan BAK )
a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit BAB dan BAK anaknya normal seperti
biasanya. Biasanya BAB dan BAK di WC. BAB 2-3 x/hari, pada waktu pagi
hari dan malam hari, dan BAK hanya 4-6 kali. Tidak ada kesulitan yang
dialami.
b. Ibu klien mengatakan saat sakit BAB tetap berjalan normal, hanya BAK nya
saja yang tidak normal (produksi urin menurun).
4. Istirahat / Tidur
a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya selalu tidur siang 3 jam dan tidur
malam 10 jam.
b. Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya tidur siang hanya 1 jam sedangkan
pada malam hari hanya 5-7 jam karena sering terbangun dan gelisah. Bila
tidak dapat tidur, klien biasanya hanya menonton televisi.
5. Personal Hygiene
a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya mandi 3x sehari dan menggosok
gigi pada saat bangun tidur, setelah makan dan pada saat akan tidur. Mencuci
rambut 3x dalam seminggu dan memotong kuku sekali dalam seminggu.
Semua kegiatan ini dilakukan dengan mandiri, kecuali pada saat memotong
kuku biasanya ibu klien yang mengerjakannya.
b. Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya hanya dilap basah 2x/hari dengan
menggunakan air hangat dan menggosok gigi 1x/hari yaitu pagi, tidak pernah
mencuci rambut, belum pernah menggunting kuku, dan semua kegiatannya di
Bantu oleh orang tua klien.
6. Aktifitas / Mobilitas
a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit aktifitas anaknya sehari hari yaitu sekolah
dan bermain seperti anak-anak pada umumnya. sepulang sekolah klien
mengganti baju, makan dan tidur. Setelah bangun tidur klien bermain bersama
teman-temannya.
Malam hari anaknya belajar mulai dari jam 7 sampai jam 9 malam.
b. Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya tidak mampu melakukan aktifitas,
karena sulit bernafas. Kemampuan klien menurun sehingga banyak
membutuhkan bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari
7. Psikososial
a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit, klien tinggal di Lingkungan yang cukup
banyak teman-teman sebayanya, dia berinteraksi dengan anggota keluarga dan
masyarakat disekitar khususnya teman-teman sebayanya.
b. Ibu klien mengatakan saat sakit, klien susah bicara atau bicara terbata-bata.
orang tuanya membawa klien ke rumah sakit untuk di rawat inap, klien sering
bertanya mengapa dia harus tingal di rumah sakit dan dia sering meminta
untuk pulang,. Klien tampak ketakutan, saat melihat perawat atau dokter yang
mendekatinya, klien mengatakan bahwa dia tidak mau disuntik. Klien sangat
gelisah dirumah sakit bahkan sangat susah membujuknya untuk minum obat.
8. Spiritual
a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya sering sholat berjamaah di mesjid
dan mengaji
b. Ibu klien mengatakan pada saat sakit klien tidak dapat sholat dan mengaji.
9. Olahraga dan Rekreasi
a. Ibu klien mengatakan bahwa, Klien sering melakukan olahraga pada pagi hari
bersama keluarga, misalnya jogging atau bersepeda bersama. Klien juga sering
bermain lompat tali pada sore hari bersama teman-temannya. Setiap akhir
pekan juga orang tua klien sering mengajakklien untuk berekreasi.
b. Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya tidak dapat melakukan olahraga dan
bermain lagi karena kondisi tubuhnya yang tidak memungkinkan.
VI. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Klien tampak lemah dan gelisah
b. Tanda tanda Vital
- Suhu badan : 39 0C
- TD : tidak dapat diukur karena klien sering menangis saat disentuh.
- BB : 20 kg
- TB : 90 cm
c. Sistem Pernafasan
a. Hidung : simetris kiri kanan
Pernapasan cuping hidung ( + )
b. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
c. Dada : Bentuk dada : normochest
Diameter antero posterior lebih besar dari diameter
transversal, perbandingan ukuran anterior posterior :
transversal =2:1
Batuk kering ( tidak produktif) karena secret kental dan
lumen jalan napas sempit
Wheezing
Nafas pendek
- Palpitasi
- Diaporesis,
- tachicardia,
- dan kelelahan
e. Sistem Pencernaan
- Nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernapasan.
- Bibir kering dan pecah-pecah
- Abdomen (hati, ginjal, dan lien) tidak teraba
- Mulut tidak ada stomatitis
- tidak toleransi terhadap makan dan minum,
- mukosa mulut kering.
f. System Indera
- Mata :
Kelopak mata tidak edema, bulu mata merata, alis tebal.
Lapang pandang ; gerakan bola mata mengikuti arah cahaya
Pupil isokor ukuran 2 mm
Respon pupil mengecil bila ada cahaya
- Hidung :
Fungsi penciuman terganggu yakni sulit membedakan bau karena
hidung tersumbat, adanya secret kental yang menghalangi
penciuman kental.
- Telinga :
Keadaan daun telinga simetris kiri kanan
Kanal auditorius kotor, ada serumen ( warna kuning )
Fungsi pendengaran normal ( menoleh saat di panggil )
g. System Syaraf
1. Fungsi serebral :
- Status mental : lemas, takut, gelisah
- Kesadaran : mata = 4, verbal = 5, motorik = 6
- Bicara : klien bicara dengan terbata-bata dan sering menangis
2. Fungsi Kranialis :
- Kranial I
Klien sulit membedakan bau
- Kranial II
Lapang pandang = gerakan bola mata mengikuti cahaya
- Kranial III, IV, VI
Gerakan bola mata = 6 arah
Pupil = isokor
Refleks kornea = klien menggerakan mata ke lateral
- Kranial V
Sensorik = di kaji tapi klien tidak memberi jawaban
Ampiciline 4x200mg/IV/6jam
DATA FOKUS
Nama Pasien : An. S. A. K Nama Mahasiswa : Cindra
Umur : 7 tahun N I M : 841409055
Ruang Rawat : VIP
Data Subyektif
Data Obyektif
Nyeri dada
Gelisah
Keringat dingin
Batuk
Nafas tambahan
(Wheezing)
Bersin/Flu
Nadi : 60 X/menit
SB : 390C
Berkurangnya berat badan
minum yang kurang akibat sesak nafas
pasien seringkali bersin/flu
ANALISIS DATA
Nama Pasien : An. S. A. K. Nama Mahasiswa : Cindra
Umur : 7 Thn N I M : 841409055
No
D AT A
Penyebab
Masalah
1.
DS:
2.
klien:
Nyeri dada
Sulitnya bernafas
Gelisah
Keringat
Batuk
jalan
napas
sempit
Nafas tambahan
bernafas
Produksi urin menurun
Sulit bernafas
Bersin/Flu
DO:
minum
Klien nampak Sesak nafas (+)
Klien
dengan
akumulasi mukus.
Sesak nafas
efektifnya
Memegang
yang
kurang
Hipersensitivitas
Alergen, Infeksi, Exercise
( Stimulus Imunologik dan
Non Imunologik )
RR : 120 X/menit
Nadi : 60 X/menit
SB : 390C
Berkurangnya berat badan
Peningkatan permeabilitas
kapiler ( edema bronkus )
Peningkatan produksi
Astma
No
Diagnosa Keperawatan
1.
TGL Ditemukan
TGL Teratasi
18 Maret 2010
Gelisah
Keringat dingin
Batuk
Nafas tambahan
Tidak mampu melakukan aktivitas
Nafsu makan menurun
Produksi urin menurun
Bersin/Flu
DO:
Klien nampak Sesak nafas (+)
Klien Memegang dadanya, Penggunaan
otot Bantu pernapasan
Ekspresi wajah gelisah
klien tampak berkeringat
klien batuk batuk
pada
auskultasi
terdengar
bunyi
tambahan (Wheezing)
Sulit bernafas, klien lemah di Bantu oleh
orang tuanya untukmelakukan aktivitas
Tanda-tanda vital:
RR : 120 X/menit
Nadi : 60 X/menit
SB : 390C
Berkurangnya berat badan
minum yang kurang akibat sesak nafas
pasien seringkali bersin/flu
Tgl
Tujuan
Data Penunjang
Gangguan pertukaran 1.
gas,
tidak
efektif
Rencana Tindakan
mempertahankan 1. Mengauskultasi
jalan
napas
paten
Rasional
1. Beberapa derajat
bunyi nafas,
spasme bronkus
mencatat adanya
terjadi dengan
b.d.
dan jelas.
bunyi nafas,
misalnya :
bronkospasme
dengan ekspirasi
ditandai dengan :
3. Batuk berkurang
wheezing, ronkhi.
mengi (empysema),
tak ada fungsi nafas
DS :
4.
Klien
dapat 2. Mengkaji /
mengeluarkan
memantau frekuensi
sputum
pernafasan,
klien
sesak nafas
5.
Wheezing
berkurang/hilang
inspirasi dan
ekspirasi.
ditemukan pada
4. Mengobservasi
karakteristik batuk,
mengatakan bahwa
menetap, batuk
pendek, basah.
DO
Sesak nafas
Membantu tindakan
untuk keefektifan
Pengguanaan otot
strest/adanya proses
infeksi akut.
Pernafasan dapat
melambat dan
frekuensi ekspirasi
memanjang dibanding
inspirasi.
3. Peninggian kepala
tidak mempermudah
fungsi pernafasan
dengan menggunakan
gravitasi.
4. batuk dapat menetap
tetapi tidak efektif,.
5. Memberikan air
hangat.
Wheezing
penerimaan selama
memperbaiki upaya
batuk.
pernafasan
2. Takipnea biasanya
mencatat rasio
(asma berat).
5.Penggunaan
hangat
6. mengkolaborasi
obat sesuai indikasi.
Bronkodilator
sempit
spiriva 11
(inhalasi).
menurunkan
cairan
dapat
spasme
bronkus.
6.Membebaskan spasme
jalan nafas, mengi dan
produksi mukosa
Prednison
mengurangi
pembengkakan mukosa
Adrenalin
Efedrin
Aminofilin
Ampiciline
7. Berikan
bronchodilator
sesuai indikasi
8. Mendorong anak
untuk latihan napas
dalam dan batuk
efektif
9. Melakukan suction
jika perlu
10. Melakukan
fisioterapi
bronkus
mengurangi
bronkospasme
meningkatkan bersihan
jalan nafas.
antibiotik
7. otot pernapasan
menjadi relaks dan
steroid mengurangi
inflamasi
8.Membantu
membersihkan mucus
dari paru dan napas
dalam
dan
memperbaiki
oksigenasi
mengeluarkan
secret
terutapa RR tiap 8
yang
dapat
jam
tidak
sendiri
10.Membantu
pengeluaran
sekresi,
meningkatkan
ekspansi paru
11.
mengembangkan
ekspansi paru
12. Sebagai sumber data
adanya
perubahan
Hari/Tgl
Selasa
KODE
N.DX
/ 1
JAM
IMPLEMENTASI
08.30
16Maret
EVALUASI
jam
mengatakan klien
08. 40
09.00
09.30
10. 00
12.00
R: 50 x/menit
masih gelisah.
O: - sesak nafas (+)
- wheezing (+)
-
12.00
SB: 37.5 oC
klien
mengatakan klien
ibu
penggunaan
otot
pernafasan (+)
- pernafasan cuping
hidung (+)
13. 00
2.
Mengauskultasi
mencatat
13.30
14.00
adanya
bunyi
nafas,
bunyi
nafas,
Gangguan
pertukaran gas
P:
Lanjutkan
intervensi 1,2,5, 6, 7, ,
Auskultasi : whezzing (+) di bronchus
3. Memberi posisi high fowler atau
semi-fowler
H/ : bantal klien di tinggikan saat tidur
4. Berikan bronchodilator sesuai
indikasi
H/ : otot pernafasan mulai relaks.
5. mengkolaborasi obat sesuai indikasi.
Bronkodilator spiriva 11 (inhalasi).
H/ : mengi masih terdengar
6. Penatalaksanaan pemberian
aminophilin
H/: Aminofilin : 4 mg/kg/dosis, 3-4
kali/24 jam . jalan nafas belum bersih
7. Penatalaksanaan pemberian antibiotic
tiap 6 jam.
H/: ampicilin 4 x 200 mg/IV/6 jam
8. Mendorong anak untuk latihan napas
dalam dan batuk efektif.
12
O9.00
Maret
mengatakan klien
09.00
walaupun
10.00
tidak
berkurang)
N: 100x/menit
ibu
klien
mengatakan klien
11.30
12. 00
12.00
13.00
R: 48 x/menit
masih gelisah.
SB: 36.5 oC
ibu
klien
mengatakan bahwa
2.
Mengauskultasi
mencatat
adanya
bunyi
nafas,
bunyi
nafas,
nafas
13.45
efektif
H/:
dengan
bimbingan ibunya
ataupun
perawat
yang merawatnya.
3. Memberikan air hangat.
O: - sesak nafas (+)
H/: spasme mulai menurun
- wheezing (+)
-
penggunaan
otot
pernafasan (+)
4. mengkolaborasi obat sesuai indikasi.
Bronkodilator spiriva 11 (inhalasi).
- pernafasan cuping
hidung (+)
- retraksi dada (+)
A:
Gangguan
5. Melakukan suction
teratasi,
indikasi
produksi
sekret menurun.
P:
Lanjutkan
7. Penatalaksanaan pemberian
intervensi 1,2,5, 6, 9
aminophilin
,12
sekresi
keluar,
ekspansi
paru
meningkat.
10. Mengkaji / memantau frekuensi
pernafasan, mencatat rasio inspirasi
dan ekspirasi.
H/: pernafasan mulai normal
Kamis
/18 III
O9.00
Maret
jam
mengatakan bahwa
09.30
H/:
10.00
10.00
11.15
11.30
12. 00
12.00
sesak
nafas
anaknya
sudah
berkurang.
ibu
klien
mengatakan bahwa
N: 120x/menit
keadaan
anaknya
R: 40 x/menit
sudah membaik.
SB: 37 oC
2.
Mengauskultasi
mencatat
adanya
bunyi
nafas,
bunyi
nafas,
mengatakan bahwa
13.00
13.45
H/:
ibu
sekreknya
klien
mulai
menurun.
O: - sesak nafas (-)
Auskultasi : whezzing sudah tidak
terdengar
3. Memberikan air hangat.
H/: spasme menurun
- wheezing (-)
-
penggunaan
otot
pernafasan (-)
- pernafasan cuping
hidung (-)
- retraksi dada (-)
sekret menurun.
P:
indikasi
intervensi.
pertahankan
sekresi
keluar,
ekspansi
paru
meningkat.
10. Mengkaji / memantau frekuensi
pernafasan, mencatat rasio inspirasi
dan ekspirasi.
H/: pernafasan normal
RESUME KEPERAWATAN
Nama Klien : An. S. A. K Diagnosa Medis : Asma Bronchial
Umur :7 tahun Ruang Rawat : VIP
Jenis Kelamin : Perempuan Tgl Masuk RS : 15 Maret 2010
Agama : ISLAM Tgl Keluar RS : 19 Maret 2010
Alamat : Jln. Cendana
Mahasiswa
CINDRA