Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
telah
diperhitungkan
faktor-faktornya.
Faktor-faktor
tersebut
Maksud
Maksud dari praktikum kali ini adalah dapat mengetahui secara dasar
Tujuan
BAB II
1
LANDASAN TEORI
2.1 Detonator
Merupakan suatu alat yang berfungsi untuk membuat suatu gelombang
detonasi yang membuat efek kejut sehingga dapat memancing bahan peledak
untuk meledak. Untuk memberikan perbedaan waktu peledakan sesuai dengan
pola ledakannya, oleh karena itu didalam detonator terdapat perangkat untuk
pengaturan delay atau waktu jeda, satuan untuk waktu jeda ialah mini secon.
Dalam detonator terdapat bahan pengisi yaitu primary charge yang berfungsi
untuk menerima efek panas sehingga menimbulkan gelombang kejut dan base
charge yang berfungsi untuk menerima gelombang kejut dan meledak dengan
kekuatan yang sangat tinggi. Kekuatan dari suatu detonator ditentukan
berdasarkan banyaknya bahan isian (charge) dasarnya. Menurut cara kerjanya
detonator dibagi menjadi :
a. Detonator biasa
b. Detonator electric
c. Detonator non-electric
d. Detonator electronic
Foto 2.1
Detonator
dengan
menggunakan
detonator
yang
ada
sebelumnya.
Gambar 2.2
Electronic Detonator
Detonator elektronik ini pertama kali dibuat pada tahun 1992 oleh Delta
Caps International and BME/Delta caps initiator. Dimana pada waktu itu produk
ini merupakan produk terbaik di pasaran yang dapat diprogram mandiri, dapat
dilakukan peledakan dengan remote wireless, dengan delay (0-15s), step
programming (1ms), akurasi (+/- 0,5ms), jumlah detonator perbaris (100 unit) .
Salah satu perusahaan yang memproduksi sistem detonator elektronik ini adalah
ORICA Mining Services yang mengeluarkan pada tahun 2008. Produk dari
ORICA Mining Services adalah i-kon untuk peledakan tambang terbuka dan
bawah tanah dan eDev (electronic tunneling system) untuk peledakan tambang
bawah tanah. Yang membedakan antara kedua produk ini yaitu rentang waktu
delay dan kekuatan detonasi dari detonator tersebut.
2.2.1 Inisiasi Detonator Electronic
Detonator elektronik merupakan suatu detonator yang inisiasinya dipicu
dan diatur oleh sistem elektronik yang terintegerasi dengan microprosessor di
tiap detonator. Untuk menginisiasi detonator elektronik, chip (microprosessor)
yang terdapat pada setiap detonator harus menerima sinya digital yang dikirim
dari blasting machine pada voltase tertentu. Dalam chip (microprosessor) untuk
mengontrol pengaturan waktu dapat dilakukan dengan mengatur chip antara
komputer dan detonator.
Gambar 2.3
Inisiasi Electronic Detonator
Gambar 2.4
Konstruksi Electric Detonator
detonator
biasa,
permasalahan
yang
muncul
yaitu
keterlambatan
hingga kedalam fuse headnya. Hal ini tidaklah dimiliki oleh detonator jenis
lainnya sehingga menjadikannya keuntungan dari detonator ini.
Gambar 2.5
Prebedaan detonator electric, nonel dan electronic
Foto 2.2
Merangkai Electric Detonator dengan booster
Foto 2.3
Perlengkapan Electric Detonator
d. Connection Block
Merupakan suatu alat yang fungsinya untuk melakukan pengghubungan
antara Bench Box dengan rangkaian detonator.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA