You are on page 1of 15

LAPORAN PE NDAHULUAN &

SAP INFEKSI SALURAN


PERNAFASAN AKUT

Disusun oleh :
KELOMPOK RW 20

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BUDI LUHUR CIMAHI

Page 1

2015
LAPORAN PENDAHULUAN PENDIDIKAN KESEHATAN
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
(ISPA)

A; Latar Belakang

Infeksi saluran pernafasan akut ( ISPA ) adalah penyakit infeksi


yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas, mulai
dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah), seperti saluran
sinus, rongga telinga tengah, dan pleura. Secara anatomik ISPA
dikelompokan menjadi ISPA atas misalnya batuk , pilek faringitis,
tonsilitis, dan ISPA bawah seperti bronchitis, dan pneumonia. ISPA bagian
atas jarang menimbulkan kematian walaupun insidennya jauh lebih tinggi
dari ISPA bagian bawah.
Salah satu masalah kesehatan di dunia saat ini adalah penyakit
infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). penyakit ini meskipun dapat
sembuh sendiri pada orang sehat, namun dapat menyebabkan hilangnya
produktivitas dan menyebabkan kesakitan dan kematian. penyakit ini
cukup banyak ditemui dinegara yang mempunyai musim dingin.
Penyakit ISPA ini juga merupakan salah satu penyakit penyebab
kematian tersering pada anak- anak di negara yang sedang berkembang.
Berdasarkan laporan WHO tahun 2003 di dapatkan bahwa dari 15 juta
diperkirakan kematian pada anak berusia dibawah 5 tahun terdapat 4 juta
(26,67 %) kematian yang diakibatkan oleh penyakit ISPA setiap tahunnya.
Sebanyak dua pertiga kematian tersebut adalah bayi (khusus bayi muda).
Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun ,
menghadapi banyak masalah kesehatan. Penyakit infeksi dan kurang gizi
masih termasuk penyebab kematian balita, sehingga pada tahun 2004
Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi yaitu 52 per 1000 kelahiran
hidup. Direktorat Jendrai Pemberantasan Penyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan (PPM & PL) Departemen Kesehatan Republik

Page 2

Indonesia (2004) menyatakan bahwaISPA merupakan penyebab utama


kematian bayi serta balita di Indonesia sebagian besar kematian tersebut
disebabkan oleh ISPA bagian bawah (pneumonia).
Terkait hal itu, untuk wilayah kerja Puskesmas Leuwigajah
khususnya di RW 20 setelah dilakukan pendataan / pengkajian selama 2
minggu dengan jumlah 390 KK yang dikaji, dari data yang kami peroleh
mengenai penyakit ISPA di RW 20 terdapat 99 KK atau sekitar 25 %
keluarga yang pernah atau mengalami ISPA.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka kami akan melakukan
penyuluhan berupa Pendidikan Kesehatan mengenai penyakit ISPA di RW
20 Kelurahan Leuwigajah.
B; Tujuan

Page 3

1;

Tujuan Umum
Setelah diberi penyuluhan, diharapkan sasaran mampu memahami
tentang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

2;

Tujuan Khusus

a; Setelah

diberi

penyuluhan,

diharapkan

sasaran

mampu

sasaran

mampu

sasaran

mampu

sasaran

mampu

memahami tentang pengertian ISPA.

b; Setelah

diberi

penyuluhan,

diharapkan

memahami tentang penyebab ISPA.

c; Setelah

diberi

penyuluhan,

diharapkan

memahami tentang tanda dan gejala ISPA.

d; Setelah

diberi

penyuluhan,

diharapkan

memahami tentang akibat ISPA jika tidak ditangani.

e; Setelah

diberi

penyuluhan,

diharapkan

sasaran

mampu

sasaran

mampu

sasaran

mampu

memahami tentang pencegahan ISPA.

f; Setelah

diberi

penyuluhan,

diharapkan

memahami tentang perawatan ISPA.

g; Setelah

diberi

penyuluhan,

diharapkan

memahami tentang lingkungan yang sehat untuk mencegah


ISPA.

C; Manfaat

Untuk masyarakat RW 20 setelah mendapatkan informasi


pendidikan kesehatan tentang Penyakit ISPA
masyarakat mampu

Page 4

mengimplementasikan pencegahan terjadinya ISPA, serta mampu


melakukan perawatan/pertolongan pertama pada penderita penyakit ISPA.

Page 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Masalah

: Kurangnya Pengetahuan Mengenai Penyakit ISPA

Sub pokok bahasan

: ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)

Sasaran

: RW 20 Kelurahan Leuwigajah

Page 6

Waktu

: 30 Menit

Tanggal

: 10 Oktober 2015

Tempat

: RT 02

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberi penyuluhan, diharapkan sasaran mampu memahami tentang
penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberi penyuluhan selama 15 menit diharapkan dapat :
1; Menjelaskan pengertian ISPA dengan benar.
2; Menyebutkan penyebab ISPA dengan benar
3; Menyebutkan tanda dan gejala ISPA dengan benar.
4; Menyebutkan akibat penyakit ISPA
5; Menjelaskan pencegahan ISPA dengan benar.
6; Menjelaskan cara perawatan ISPA dengan baik dan benar
7; Menyebutkan lingkungan yang sehat untuk mencegah ISPA.
III. Materi Penyuluhan
Terlampir
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
-

Metode : Ceramah dan Tanya jawab

Langkah langkah kegiatan :

A; Kegiatan Pra Pembelajaran ( 5 Menit)


1; Mempersiapkan materi, media dan tempat
2; Kontrak waktu
3; Mengumpulkan peserta
B; Membuka Pembelajaran ( 5 Menit)
1; Menjelaskan tujuan
2; Memberi salam
3; Perkenalan

Page 7

4; Menjelaskan pokok bahasan


5; Apersepsi
C; Kegiatan inti ( 15 Menit)
1; Penyuluh menyampaikan materi
2; Sasaran menyimak materi
3; Demonstrasi
4; Sasaran mengajukan pertanyaan
5; Penyuluh menjawab pertanyaan
6; Sasaran menyimpulkan jawaban
D; Penutup ( 5 Menit)
1; Melakukan post test
2; Menyimpulkan materi
3; Memberi salam
V. Media dan sumber

Media

: Leafleat dan infokus

Sumber

http://repository.usu.ac.id/.../Chapter%2011.pdf

http://digilib.unimus.ac.id/download.php.pdf

VI. Evaluasi

Prosedur

: Post test

Jenis tes

: Pertanyaan secara lisan

Butir soal

: 5 soal

1; Jelaskan pengertian ISPA ?


2; Sebutkan penyebab ISPA ?
3; Sebutkan tanda dan gejala ISPA ?
4; Sebutkan pencegahan ISPA ?
5; Sebutkan akibat dari penyakit ISPA?
6; Jelaskan cara perawatan ISPA ?
7; Sebutkan lingkungan yang sehat untuk mencegah ISPA?

Page 8

VII . Pengorganisasian dan Uraian Tugas


Pengorganisasian
1; Moderator

: Rina Nestiana. O

2; Penyuluh

: Rendy Herdianto. H

3; Notulen

: Atikah

4; Fasilitator

: Sawitra

5; Observer

: Lisnawati

6; Dokumentasi

: Rima

Uraian Tugas
1; Moderator
Uraian tugas :
a; Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta
b; Mengatur proses dan lama penyuluhan
c; Memotivasi peserta untuk bertanya
d; Menyimpulkan dan menutup.
2; Penyuluh
Uraian tugas :
a; Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh peserta
b; Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan
c; Memotivasi peserta untuk bertanya
d; Melakukan post test.
3; Fasilitator
Uraian tugas :
a; Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta
b; Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
c; Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas

Page 9

d; Menginterupsi penyuluhan tentang istilah/ hal-hal yang dirasa


kurang jels bagi peserta
4; Observer
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal pesertadan penyuluh
selama proses penyuluhan
d. Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan
e. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa
tidak sesuai dengan rencana penyuluhan

Cimahi, Oktober 2015

Penyuluh

LAMPIRAN METERI

Page 10

ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)


A; Pengertian ISPA

ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut yang


meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan
bagian bawah, dimana infeksi saluran pernapasan yang berlangsung
sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah
organ mulai dari hidung sampai gelembung paru (alveoli), beserta
organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan
selaput paru. Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya
bersifat ringan seperti batuk, pilek dan tidak memerlukan pengobatan
dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita pneumonia
bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat
kematian karena infeksi bisa menyerang selaput otak (Widoyono,
2005).
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah penyakit infeksi yang
menyerang saluran pernafasan mulai dari hidung sampai paru-paru
yang berlangsung tidak lebih dari 14 hari.
ISPA adalah Infeksi saluran pernafasan yang berlangsung sampai 14
hari yang dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin maupun
udara pernafasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang
sehat (Depkes RI, 2012).
B; Jenis- Jenis ISPA
Menurut (Widoyono, 2005) Klasifikasi penyakit ISPA terdiri dari :
Bukan pneumonia/ISPA ringan
Pasien dengan batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan
frekuensi napas dan tidak menunjukkan adanya tarikan dinding dada
bagian bawah kearah dalam, tidak ada gangguan tidur, dahak/sputum
encer, nafsu makan menurun/anoreksia serta suhu tubuh 37 s/d < 38
oC.
Pneumonia/ISPA sedang
Didasarkan pada adanya batuk, dahak/sputum mulai kental, suhu
tubuh 38 oC, tidak mau makan, sakit pada kerongkongan saat
menelan, kadang sesak napas, dimana frekuensi nafas cepat pada anak
berusia dua bulan sampai < 1 tahun adalah > 50 kali per menit dan
untuk anak usia 1 sampai < 5 tahun adalah > 40 kali per menit dan

Page 11

untuk > 5 tahun sampai dewasa > 30 kali per menit seta kesulitan
bernapas ditandai dengan adanya penggunaan oto bantu pernapasan.
Pneumonia berat/ISPA berat
Gejala pneumonia/ISPA sedang ditambah dengan gejala panas tinggi
(suhu tubuh > 38oC), napas berbunyi, kadang disertai penurunan
kesadaran dan perubahan bunyi suara (stridor).
C; Penyebab ISPA
Tertular penderita lain
Belum imunisasi lengkap
Kurang gizi
Lingkungan yang tidak sehat
Bakteri (Diplococcus pneumuniae, Pneumococcus, Strepcoccus
pyogenes, Staphylococcus aureu, haemophilus influenza), Virus
(Influenza, adenovirus, sitomegalovirus), Jamur (Aspergilus sp,
Candida albican, Histoplasma), Aspirasi (Makanan, asap kendaraan
bermotor, bahan bakar minyak (BBM) biasanya minyak tanah, cairan
amnion pada saat lahir, benda asing misalnya biji-bijian, mainan
plastic kecil).
D; Tanda & Gejala ISPA
Nyeri dibelakang telinga
Sulit bernapas
Napas cepat (40-50 x/menit untuk anak usia 1-5 tahun)
Kehilangan nafsu makan
Demam, Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya
infeksi. Suhu tubuh mencapai > 37 oC
Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran
pernafasan, mungkin tanda ini merupakan tanda akut dari terjadinya
infeksi saluran pernafasan. Batuk bisa disetai dahak(sputum) dengan
konsentasi encer hingga kental
Sakit pada kerongkongan, Hal ini menandakan adanya
peradangan/inflamasi pada kerongkongan, pasien akan merasakan
nyeri saat menelan serta perubahan suara
E; Akibat penyakit ISPA
Infeksi pada paru, Kuman penyebab ISPA akan masuk lebih dalam
kesaluran pernapasan yaitu bronkus dan alveoli sehingga menginfeksi

Page 12

bronkus dan alveoli sehingga pesien akan sulit bernapas kerena


adanya sumbatan jalan napas oleh penumpukan secret hasil produksi
kuman pada rongga paru.
Infeksi selaput otak, Kuman juga mampu menjangkau selaput otak
sehingga menginfeksi selaput otak dengan menumpukan cairan yang
mampu berakibat meningitis.
Penurunan Kesadaran, Infeksi dan penumpukan cairan pada selaput
otak menyebabkan terhambatnya suplay oksigen dan darah ke otak
Kematian, Penangganan yang lama dan tidak tepat pada pasien ISPA
mampu memperlambat dan merusak seluruh fungsi tubuh oleh kuman
sehingga pasien akan mengalami henti napas dan henti jantung
Menular pada orang lain
Daya tahan tubuh menurun
Pertumbuhan & perkembangan terhambat
Kejang
F; Pencegahan ISPA
Pencegahan infeksi saluran pernafasan atas dapat dilakukan sendiri dengan
Menjaga keadaan gizi anggota keluarga agar tetap baik dan
memberikan ASI eksklusif pada bayi
Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan
olah raga teratur
Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun atau
hand sanitizer terutama setelah kontak dengan penderita ISPA.
Ajarkan pada anak untuk rajin cuci tangan untuk mencegah ISPA dan
penyakit infeksi lainnya
Melakukan imunisasi pada anak anda
Hindari kontak yang terlalu dekat dengan penderita ISPA
Hindari menyentuh mulut atau hidung flu
Apabila sakit, gunakanlah masker dan rajin cuci tangan agar tidak
menulari anak atau anggota keluarga lainnya
Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan/rumah
G; Perawatan ISPA
Perawatan ini dapat di lakukan sendiri oleh orangtua untuk mengatasi
anggota keluarga yang menggalami ISPA

Page 13

Mengatasi panas atau demam, Demam dapat di tangani dengan


memberikan obat penurun demam atau kompres
Mengatasi batuk, Disarankan untuk memberikan obat tradisional yang
bisa di buat sendiri, yaitu jeruk nipis sendok teh dicampurkan
dengan madu atau kecap sendok teh. Ramuan ini diberikan 3x
sehari
Makanan, Berikan makanan dengan kualitas gizi cukup, sedikit
sedikit tapi di ulangi lebih sering daripada biasa. ASI pada bayi tetap
di berikan
Minuman, Berikan cairan berupa air putih hangat, buah lebih banyak
dari biasanya untuk mengencerkan dahak dan menambah cairan bagi
yang kekurangan cairan.

Gaya hidup, jangan memakai pakaian atau selimut yang tebal, Pada
penderita pilek, selalu bersihkan hidung dari ingus. Ini akan
mempercepat penyembuhan dan bisa menghindari komplikasi yang
mungkin muncul, Usahakan untuk mendapatkan ventilasi yang cukup
dan mencegah adanya asap yang dihirup, tidak terkecuali melarang
orang merokok di sekitar anakIstirahat yang cukup
Beri perawatan alamiah
1; Inhalasi (pelega tenggorokan & pernapasan)
2; Obat tradisional
3; Tarik nafas dalam, batuk efektif, posisi tidur setengah duduk.
Jika demam:
1; Beri minum banyak dengan air hangat
2; Kompres dengan air hangat atau dingin di leher, di lipatan paha dan
ketiak
3; Jangan gunakan baju atau selimut tebal
4; Beri obat penurun panas
5; Pertahankan sirkulasi udara dalam ruangan baik
Segera bawa ke pusat
pelayanan kesehatan bila keadaan
memburuk seperti sukar bernafas dan nafas cepat.
H; Lingkungan yang Sehat untuk mencegah ISPA
Rumah dan lingkungan bersih
Penerangan dari sinar matahari yang cukup dan pertukaran udara
yang cukup yaitu dengan cara membuka jendela setiap hari

Page 14

Hindari menghisap debu dan asap rokok atau asap dapur


Usahakan rumah tidak lembab
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Tidak membuang sampah sembarangan
I; Perawatan Alamiah
Inhalasi (pelega tenggorokan & pernapasan)
caranya: air panas masukkan dalam baskom, lalu tuangkan menthol
(dari minyak kayu putih atau minyak angin lainnya). Kemudian
anak diminta untuk menghirup uapnya.
Obat tradisional jeruk nipis + kecap/madu
caranya: campurkan sendok makan perasan air jeruk nipis
dengan sendok makan madu atau kecap. kemudian minumkan ke
anak.

Page 15

You might also like