Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh yang normal mempunyai berbagai jenis mikroorganisme termasuk bakteri
dan jamur. Beberapa mikroorganisme tersebut berguna untuk tubuh, beberapa
memberikan keuntungan dan beberapa ada yang merugikan bagi manusia.
Kandidiasis (moniliasis) adalah suatu infeksi oleh jamur Candida, yang
sebelumnya disebut Monilia. Kandidiasis oral atau sering disebut sebagai moniliasis
merupakan suatu infeksi yang paling sering dijumpai dalam rongga mulut manusia,
dengan prevalensi 20%-75% dijumpai pada manusia sehat tanpa gejala. Kandidiasis pada
penyakit sistemik menyebabkan peningkatan angka kematian sekitar 71%-79%.
Terkadang yang diserang adalah bayi dan orang dewasa yang tubuhnya lemah. Pada bayi
bisa didapat dari dot, pakaian, bantal, dan sebagainya.
Kandidiasis oral merupakan salah satu penyakit pada rongga mulut berupa lesi
merah dan lesi putih yang disebabkan oleh jamur jenis Candida sp, dimana Candida
albican merupakan jenis jamur yang menjadi penyebab utama.
Oleh karena Kandidiasis ini meliputi infeksi yang berkisar dari yang ringan seperti
sariawan mulut dan vaginitis, sampai yang berpotensi mengancam kehidupan manusia.
Maka dari itu diperlukan beberapa penanganan dalam menyembuhkannya serta
mencegahnya. Di dalam makalah ini akan dibahas mengenai kandidiasis tersebut lebih
lanjut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu kandidiasis ?
2. Bagaimana Anatomi dan Fisiologi dari sistem integritas ?
3. Apa saja etiologi dari kandidiasis ?
4. Bagaimana patofisiologi dari kandidiasis ?
5. Bagaiamana WOC pada penyakit kandidiasis?
6. Apa saja Manifestasi Klinis dari kandidiasis ?
7. Apa saja Komplikasi yang terjadi pada penyakit kandidiasis ?
8. Bagaimana penatalaksanaan yang dilakukan pada klien kandidiasis ?
9. Apa saja pemeriksaan penunjang pada kandidiasis ?
10. Apa saja pengobatan yang dilakukan pada klien kandidiasis?
11. Bagaimana pencegahan pada penyakit kandidiasis ?
12. Bagaimana konsep asuhan keperawatan pada Kandidasiasis ?
1.3 Tujuan
Tujuan umum dari penulisan makalah ini di harapkan mahasiswa mampu
membuat asuhan keperawatan penyakit kandidiasis.
Tujuan dari penulisan makalah diharapkan mampu memahami dan menjelaskan :
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kandidiasis
Kandidiasis adalah suatu infeksi akut atau subakut yang disebabkan oleh Candidicia
albicans atau kadang-kadang oleh spesies kandida yang lain, yang dapat menyerang
berbagai jaringan tubuh. (Siregar, 2005)
Candidiasis atau kandidiasis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur
dari spesies Candida albicans.Adanya jamur pada diri manusia adalah hal yang alami dan
2
memang selalu ada pada diri manusia seperti di daerah mulut, tenggorokan, vagina, dan
pada sistem pencernaan lainnya.
Dalam kondisi normal (tidak berlebihan), kehadiran jamur Candidia albicans
sebernarnya
tidak
membahayakan.Pertumbuhan
jamur
yang
berlebihan
dapat
menyebabkan infeksi.
Penyakit candidiasis ini sangat rentan terhadap orang-orang yang memiliki sistem
imun yang lemah termasuk pada penderita AIDS, steroid berlebihan, kontrasepsi
hormone, diabetes, kanker, depresi, orang tua dan orang-orang dengan kondisi medis
yang kronis paling beresiko.Mengkonsumsi obat tertentu dalam jangka lama dapat
mempercepat pertumbuhan jamura candidia ini.
2.2 Anatomi dan fisiologi
1. Anatomi dan Fisiologi Mulut
Mulut merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air
pada manusia. Mulut terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari
sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari
mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang
terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam,
asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit,
terdiri dari berbagai macam bau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi
belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna.
Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut
dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung
antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri
secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
2. Anatomi dan Fisiologi Kulit
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh,
merupakan organ terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh,
pada orang dewwasa sekitar 2,7 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 1,9 meter persegi.
Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur, dan
jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium, minus, dan kulit
bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak
kaki, punggung, bahu, dan bokong. Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis
yang berbeda. Lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal
dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis
atau korium yang merupakan lapisan jaringan ikat.
ketebalan kulit. Terjadi regenarasi setiap 4-6 % minggu. Epidermis terdiri atas lima
lapisan (dari lapisan paling atas sampai yang dalam) :
1. Stratum korneum : terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti
2. Stratum Lusidum berupa garis translusen biasanya terdapat pada kulit tebal
telapak
Dermis
Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi
oleh membran basalis dan disebelah bawah berbatasan dengan subkutis. Didalam
lapisan ini mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf dan juga
lapisannya elastik, fibrosanya padat dan terdapat folikel rambut
Hipodermis
Merupakan lapisan di bawah dermis yang terdiri dari lapisan lemak.Lapisan
ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan
dibawahnya.Jumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah di tubuh dan
keadaan nutrisi individu.Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk
regenerasi.Fungsi
subkutis/hipodermis,melekat
ke
struktur
dasar,isolasi
disertai dengan infeksi bakteri lain, dan karena adanya gangguan imunologik yang
bersifat herediter.
2. Kandidiasis kutis meliputi:
a. Lokalisata: intertriginosa dan daerah perianal
1) Kandidiasis intertriginosa
Kulit di sekitar anus, lipat paha, kemaluan, perineum, dan lipat pantat
menjadi merah, erosi, dan bersisik halus putih. Pemakaian antibiotik dan
kortokosteroid dapat menjadi faktor yang mempermudah terjadinya infeksi
kandida di daerah-daerah ini.
3. Reaksi id
9
2.4 Etiologi
Penyebab utama kandidiasis ialah Candida albicans. Spesies lain seperti Candida
krusei, Candida stellatoidea, Candida tropicalis, Candida pseudotropicalis, dan Candida
parapsilosis, umumnya bersifat apatogen. (Siregar, 2005)
Kandida adalah tanaman yang termasuk ke dalam kelompok jamur. Menurut
Lodder, 1970 (dalam Siregar, 2005), taksonomi kandida adalah:
1. Termasuk kedalam kelompok Fungi imperfecti atau Deutromycota.
2. Famili
: Cryptococcaccae
3. Subfamili
: Candidoidea
4. Genus
: Candida
Spesies pada manusia meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Candida albicans
Candida stellatoidea
Candida tropicalis
Candida pseudotropicalis
Candida krusei
Candida parapsilosis
Candida guilliermondii
Sel-sel jamur kandida berbentuk bulat, lonjong, atau bulat lonjong dengan ukuran
2-5 x 3-6 sampai 2-5,5 x 5-28,5. Berkembang biak dengan memperbanyak diri
dengan spora yang tumbuh dari tunas, disebut blastospora. (Siregar, 2005)
Kandida dapat dengan mudah tumbuh di dalam media Sabauroud dengan
membentuk koloni ragi dengan sifat-sifat khas, yakni: menonjol dari permukaan
medium, permukaan koloni halus, licin, bewarna putih kekuning-kuningan, dan
berbau ragi. Jamur kandida dapat hidup di dalam tubuh manusia, hidup sebagai parasit
10
atau saprofit, yaitu di dalam alat percernaan, alat pernapasan, atau vagina orang sehat.
Pada keadaan tertentu, sifat kandida ini dapat berubah menjadi patogen dan dapat
menyebabkan penyakit yang disebut kandidiasis atau kandidosis. (Siregar, 2005)
Penyebab kandidiasis ini adalah jamur jenis Candida. Jamur jenis ini adalah
jamur yang sangat umum terdapat di sekitar kita dan tidak berbahaya pada orang yang
mempunyai imun tubuh yang kuat. Candida ini baru akan menimbulkan masalah pada
orang-orang yang mempunyai daya tahan tubuh rendah, misalnya penderita AIDS,
pasien yang dalam pengobatan kortikosteroid dan tentu saja bayi yang system
imunnya belum sempurna.
Jamur Candida ini adalah jamur yang banyak terdapat di sekitar kita, bahkan
di dalam vagina ibu pun terdapat jamur candida. Bayi bias saja mendapatkan jamur ini
dari alat-alat seperti dot dan kampong atau bias juga mendapatkan candida dari vagina
ibu ketika persalinan.
Selain itu, kandidiasis oral ini juga dapat terjadi akibat keadaan mulut bayi
yang tidak bersih karena sisa susu yang diminum tidak dibersihkan sehingga akan
menyebabkan jamur tumbuh semakin cepat.
Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya candida pada seseorang
digolongkan dalam dua kelompok :
1. Faktor endogen
a. Perubahan fisiologi tubuh yang terjadi pada :
i. Kehamilan, terjadi perubahan di dalam vagina
ii. Obesitas, kegemukan menyebabkan banyak keringat, mudah terjadi
iii.
iv.
v.
karsinomadan leukemia
Pengaruh pemberian obat-obatan, seperti antibiotic, kortikosteroid dan
vi.
sitostatik
Pemakaian alat-alat di dalam tubuh, seperti gigi palsu, infus dan
lupus
eritematosus,
kateter.
b. Umur
Orang tua dan bayi lebih mudah terkena infeksi karena status
iRmunologinya tidak sempurna.
c. Gangguan imunologis
11
2. Factor eksogen
a. Iklim panas dan kelembaban menyebabkan banyak keringat terutama pada
lipatan kulit, menyebabkan kulit maserasi, dan ini mempermudah invasi
candida.
b. Kebiasaan dan pekerjaan yang banyak berhubungan dengan air mempermudah
invasi candida.
c. Kebersihan dan kontak dengan penderita. Pada penderita yang sudah terkena
infeksi (kandidiasis di mulut) dapat menularkan infeksi kepada pasangannya
melalui ciuman.
Kedua factor eksogen dan endogen ini dapat berperan menyuburkan
pertumbuhan candida atau dapat mempermudah terjadinya invasi candida ke dalam
jaringan tubuh.
2.5 Patofisiologi
Kandidiasis oral sering disebabkan oleh candida albicans, atau kadang oleh
candida glabrata dan candida tropicalis. Jamur candida albicans umumnya memang
terdapat di dalam rongga mulut sebagai saprofit sampai terjadi perubahan keseimbangan
flora mulut atau perubahan mekanisme pertahanan lokal dan sistemik, yang menurunkan
daya tahan tubuh. Baru pada keadaan ini jamur akan berproliferasi dan menyerang
jaringan. Hal ini merupakan infeksi jamur rongga mulut yang paling sering ditemukan.
Penyakit yang disebabkan jamur candida albicans ini yang pertumbuhannya dipelihara
dibawah pengaturan keseimbangan bakteri yang normal. Tidak terkontrolnya
pertumbuhan candida karena penggunaan kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama
dan penggunaan obat-obatan yang menekan sistem imun serta penyakit yang menyerang
sistem imun seperti Aquired Immunodeficiency Sindrome (AIDS). Namun bisa juga
karena gangguan keseimbangan mikroorganisme dalam mulut yang biasanya
dihubungkan dengan penggunaan antibiotik yang tidak terkontrol. Sehingga, ketika
pertahanan tubuh/antibodi dalam keadaan lemah, jamur candida albicans yang dalam
keadaan normal tidak memberikan reaksi apapun pada tubuh berubah tumbuh tak
12
terkontrol dan menyerang sistem imun manusia itu sendiri yang menimbulkan penyakit
disebut candidiasis oral atau moniliasis.
Kelainan yang disebabkan oleh spesies kandida ditentukan oleh interaksi yang
komplek antara patogenitas fungi dan mekanisme pertahanan pejamu. Faktor penentu
patogenitas kandida adalah :
1. Spesies : Genus kandida mempunyai 200 spesies, 15 spesies dilaporkan dapat
menyebabkan proses pathogen pada manusia. C. albicans adalah kandida yang paling
tinggipatogenitasnya.
2. Daya lekat : Bentuk hifa dapat melekat lebih kuat daripada germtube, sedang
germtube melekat lebih kuat daripada sel ragi. Bagian terpenting untuk melekat
adalah suatu glikoprotein permukaan atau mannoprotein. Daya lekat juga dipengaruhi
oleh suhu lingkungan. `
3. Dimorfisme : C. albicans merupakan jamur dimorfik yang mampu tumbuh dalam`
kultur sebagai blastospora dan sebagai pseudohifa. Dimorfisme terlibat dalam
patogenitas kandida.Bentuk blastospora diperlukan untuk memulai suatu lesi pada
jaringan dengan mengeluarkan enzim hidrolitik yang merusak jaringan. Setelah terjadi
lesi baru terbent`
uk hifa yang melakukan invasi.
4. Toksin : Toksin glikoprotein mengandung mannan sebagai komponen toksik.
Glikoprotein khususnya mannoprotein berperan sebagai adhesion dalam kolonisasi
jamur. Kanditoksin sebagai protein intraseluler diproduksi bila C. albicans dirusak
secara mekanik
5. Enzim : Enzim diperlukan untuk melakukan invasi. Enzim yang dihasilkan oleh
C.albicans ada 2 jenis yaitu proteinase dan fosfolipid.
Mekanisme pertahanan pejamu :
1. Sawar mekanik : Kulit normal sebagai sawar mekanik terhadap invasi kandida.
Kerusakan mekanik pertahanan kulit normal merupakan faktor predisposisi terjadinya
kandidiasis.
2. Substansi antimikrobial non spesifik : Hampir semua hasil sekresi dan cairan
dalammamalia mengandung substansi yang bekerja secara non spesifik menghambat
atau membunuh mikroba.
3. Fagositosis dan intracellular killing : Peran sel PMN dan makrofag jaringan untuk
memakan dan membunuh spesies kandida merupakan mekanisme yang sangat penting
untuk menghilangkan atau memusnahkan sel jamur. Sel ragi merupakan bentuk
kandida yang siapdifagosit oleh granulosit. Sedangkan pseudohifa karena ukurannya,
susah difagosit.Granulosit dapat juga membunuh elemen miselium kandida. Makrofag
13
2.6 WOC
Penggunaan kortikosteroid dan antibiotik
yang takterkontrol, immunodefisiensi
Pertumbuhanjamur
yang tak terkontrol
Sisa susupada mulut bayi
Tidak dibersihkan
Menyerang system imun
Proses infeksi
Timbul bercak
putih di mulut
Kandidiasis oral
Nyeri pada mulut
Nafsu makan
turun
Nutrisi Kurang dari
Kebutuhan tubuh
Perubahan persepsi
sensori pengecapan
Candida bermetastase
Menghamba timplus
syaraf pengecap
Ke faring
Nyeri pada faring
Suhu tubuh
Menggumpal menutup
permukaan lidah
Tidak dapat
mengecap rasa
Proses peradangan
Peningkatan hormone
prostatglandin, bradikinin,
histamin
Bercak kemerahan
dengan eksudat
berwarna putih
Hipertermi
Nyeri Akut
15
susu namun sulit dilepaskan dari mulut dan lidah bayi. Bila dipaksa dikerok, tidak
mustahil justru lidah dan mulut bayi dapat berdarah.
Infeksi mulut oleh spesies candida biasanya memunculkan kumpulan lapisan
kental berwarna putih atau krem pada membran mukosa (dinding mulut dalam). Pada
mukosa mulut yang terinfeksi mungkin muncul radang berwarna merah, nyeri, dan
terasa seperti terbakar.
Secara umum kandidiasis pada mulut bayi tidak berbahaya dan dapat sembuh
sendiri (walaupun lebih baik diobati). Namun bukan berarti kandidiasis ini tidak dapat
menyebabkan penyakit lain. Kandidiasis dapat menyebabkan bayi menangis saat
makan dan minum (kebanyakan disebabkan karena nyeri), selain itu, bayi menjadi
malas minum ASI sehingga berat badannya tak kunjung bertambah. Candida pada
mulut bayi juga dapat bermigrasi ke organ lain bila ada faktor yang memperberat
(misalnya pemakaian antibiotik jangka panjang).
a) Masa bayi ( untuk diagnosis )
1.
2.
3.
4.
5.
Penyakit ini sudah diketahui saat awal masa anak-anak biasanya terjadi pada usia
sekolah.Sebelum tersedia konsentrat faktor VIII, kebanyakan pasien meninggal akibat
komplikasi Hemofilia sebelum mereka mencapai usia dewasa. Ada juga penderita
Hemofilia dengan defisiensi yang ringan, mempunyai sekitar 5% dengan 25% kadar
faktor VIII dan IX normal. Pasien seperti ini tidak mengalami nyeri dan kecatatan pada
otot maupun perdarahan sendi, namun mengalami perdarahan ketika cabut gigi atau
operasi. Namun demikian perdarahan tersebut dapat berakibat fatal apabila penyebabnya
tidak diketahui dengan segera.
2.8 Komplikasi
1. Perubahan tulang, osteoporosis, dan atrofi otot, menyebabkan deformitas berat
sebagai konsekuensi hemartrosis.
2. Perdarahan intracranial jarang terjadi, namun jika terjadi dapat berakibat fatal.
3. Perdarahan gastrointestinal menyebabkan obstruksi intestinal.
4. Hematoma pada tulang belulang menyebabkan paralisis. Hematoma intramuscular
terjadi pada otot-otot fleksor besar, khususnya pada otot betis, otot-otot region
iliopnas (sering pada panggul) dan lengan bawah. Hematoma ini sering menyebabkan
kehilangan darah yang nyata, sindrom kompartemen, kompresi saraf dan kontraktur
otot.
5. perdarahan retroperitoneal dan retrofaringeal yang membahayakan jalan napas dapat
mengancam kehidupan.
6. Hematuria massif sering ditemukan yang menyebabkan kolik ginjla tetapi tidak
mengancam kehidupan.
7. Diseminasi dengan gagal organ pada ginjal,otak,saluran cerna,mata,paru,dan jantung.
2.9 Penatalaksanaan
I. Terapi Suportif
1. Pengobatan rasional pada hemofilia adalah menormalkan kadar faktor anti
hemofilia yang kurang.
2. Melakukan pencegahan baik menghindari luka atau benturan.
3. Merencanakan suatu tindakan operasi serta mempertahankan kadar aktivitas faktor
pembekuan sekitar 30-50%
4. Untuk mengatasi perdarahan akut yang terjadi maka dilakukan tindakan pertama
seperti rest, ice, compression, elevation (RICE) pada lokasi perdarahan
Rest (istirahat), usahakan seseorang diistirahatkan dan tidak melakukan apapun.
Ice (kompres dengan menggunakan es), kompres ini berguna untuk menciutkan
17
karena
keterlambatan
pengelolaan
akn
mnyebabakna
kecacatan
dan
18
Waktu paruh F VIII adalah 8-12 jam, sedangkan F IX 24 jam dan vulome distribusi
dari F IX kira-kira 2 kali dari F VIII.
Kebutuhan F VIII dan F IX dihitung berdasarkan rumus :
I.
Volume plasma (VP) = 40 ml/kgBB x BB (Kg) F VIII/F IX yang diinginkan
(U) =
VP x (kadar yang diinginkan (%) kadar sekarang (%)
100
II.
F VIII yang diinginkan (U) = BB (kg) x kadar yang diinginkan (%) /2
F IX yang diinginkan (U) = BB (kg) x kadar yang diinginkan (%)
IV. Kriopresipitat AHF
Kriopresipitat AHF adalah salah satu komponen darah non selular yang
merupakan konsentrat plasma tertentu yang mengandung F VIII, fibrinogen, factor
von Willebrand. Dapat diberikan apabila konsentrat F VIII tidak di temukan. Satu
kantong kriopresipitat berisi 80-100 U F VIII. Satu kantong kriopresipitat yang
mengandung 100 U F VIII dapat meningkatkan F VIII 35 %. Efek samping yang
mungkin terjadi yaitu reaksi alergi dan demam.
V. 1-deamino 8-D Arginin Vasopresin. (DDAVD) atau desmopresin
Hormon sintetik anti direutik (DDVAD) merangsang peningkatan kadar
aktivitas F VIII dalam plasma sampai 4 kali, namun bersifat sementara. Sampai saat
ini mekanisme kerja DDVAD belum diketahui seluruhnya, tetapi dianjurkan untuk
penderita hemofilia A ringan dan sedang dan juga pada karier perempuan simtomatik.
Pemberian dapat secara intravena dengan dosis 0,3mg/kg BB dalam 30-50 NACl 0.9
% selama 15-20 menit dengan lama kerja 8 jam. Efek puncak pada pemberian ini
dicapai dalam waktu 30-60 menit.
Pemberian DDAVD untuk pencegahan etrhadap kejadian perdarahan sebeiknya
dilakukan setiap 12-24 jam.
Efek samping dapat terjadi berupa takikardia, flusthing, trombosis, dan hiponatremia.
Juga bisa timbul angina pada pasien AJK.
VI. Antifibronilitik
Preparat antifibronilitik digunakan
pada
pasien
hemofilia
untuk
dapat dilarutkan 10% bagian dengan cairan parenteral terutama slain normal.
Terapi gen
19
Penelitian terapi gen menggunakan vector retrovirus, adenovirus, dan adenoassociated virus memberikan harapan baru bagi pasien hemofilia. Saat ini sedang
intensif dilakukan invivo dengan memindahkan vector adenovirus yang membawa
gen antihemofilia ke dalam sel hati. gen F VII relative lebih sulit dibandingkan F IX,
karena ukurannya (9 kb) lebih besar, namun akhir tahun 1998 para ahli berhasil
melakukan pemindahan plasmid-based factor VIII secara exvivo ke fibrolas.
b. Penatalaksanaan Keperawatan.
1.
2.
3.
4.
5.
( immobilisasi ).
6. Letakkan bagian tubuh tersebut dalam posisi lebih tinggi dari posisi dada dan letakkan
diatas benda yang lembut.
II.10
Pemeriksaan penunjang
20
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
3.1 Pengkajian
3.1.1. Identitas klien
Meliputi nama lengkap, tempat tanggal lahir, umur, alamat, asal kota, dan daerah, asal
suku bangsa, nama orangtua dan pekerjaan orangtua.
3.1.2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama: Penyebab utama klien dibawa kerumah sakit.
Terdapat membran palsu yang menutupi lidah dan palatum mole yang terasa nyeri
dan mengalami perdarahan.
b. Riwayat kesehatan saat ini: Adanya tanda dan gejala klinis berupa tidak nafsu
makan dan sakit pada mulut. Riwayat penyakit dahulu:mengidentifikasi adanya
faktor-faktor penyulit atau faktor yang membuat kondisi pasien menjadi lebih
parah. Dengan adanya penyakit terdahulu seperti HIV AIDS dan penderita
penyakit menahun yang mendapat antibiotik dalam waktu lama, atau penderita
keganasan yang mendapat obat sitostatik atau pengobatan dengan radiasi.
21
c. Riwayat penyakit keluarga: adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga
yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit klien sekarang. Adanya anggota
keluarga yang menderita kandidiasis.
d. Kondisi lingkungan: Iklim panas dan kelembaban menyebabkan banyak keringat
terutama pada lipatan kulit, menyebabkan kulit maserasi, dan ini mempermudah
invasi candida.
3.1.3. Pola Fungsional Gordon
a. Pola presepsi dan penanganan kesehatan
keluhan tentang nyeri pada mulut dan tidak bisa bersentuhan dengan makanan,
terjadi perdarahan , ada atau tidaknya penanganan terhadap keluhan tersebut
b. Pola aktivitas-latihan
adanya kesukaran dalam melakukan aktivitas, nyeri, mudah lelah.
c. Pola nutrisi dan metabolik
Kahilangan nafsu makan. Kehilangan sensasi pada lidah.
d. Pola eliminasi
Adanya perubahan pola eliminasi.
e. Pola tidur dan istirahat
Kesukaran untuk istirahat karena nyeri.
f. Pola konseptual-presepsi
Adanya membran palsu pada mulut yang dapat terlepas dan mengakibatkan
perdarahan.
g. Pola toleransi diri-koping stres
Membicarakan masalah kesehatan dengan keluarga atau orang terdekat
h. Pola presepsi diri-konsep diri
Perasaan cemas terhadap penyakit dan kecurigaan terhadap penyakit yang
diderita.
i. Pola peran hubungan
Hubungan klien terhadap keluarga tetap harmonis, terganggunya peran dalam
keluarga dan status pekerjaan. Adanya kesulitan untuk bekerja dalam kondisi
sakit yang diderita.
j. Pola seksual-reproduktif
Kurang terpenuhinya pola seksual
k. Pola nilai kepercayaan
Masih lancarnya dalam melaksanakan ibadah dan aspek spiritual terpenuhi.
3.1.4. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan tanda tanda vital
Terlebih dahulu perlunya pemeriksaan tanda-tanda vital:tekanan darah
(TD), nadi, Respiratory Rate(RR) dan suhu penting untuk dilakukan untuk
mengetahui tanda awal ketidak stabilan hemodinamik tubuh, gambaran dari
22
tanda vital yang tidak stabil merupakan indikasi dari peningkatan atau
penurunan kondisi perfusi jaringan.
Etiologi
Problem
Kandidasis
Hipertermi
Proses infeksi
pelepasan medaitor inflamasi:
bradikinin, histamine, dan
prostatglandin
Suhu tubuh meningkat
DS :
Kandidiasis
Anak menangis
Timbul bercak putih
DO:
Timbul bercak
Menggumpal menutup
putih pada mulut,
permukaan lidah
timbul
bercak
Gejala semakin memberat
kemerahan
mengandung
Timbul bercak kemerahan dan
eksudat
mengandung eksudat
DS:
Anak menangis
DO:
Anak tidak mau
minum ASI, BB
turun dari 12 kg
menjadi 10 kg,
porsi
makan
selalu tidak habis
Kandidiasis
Nyeri pada mulut
Nyeri akut
23
Kulit merah
Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal
(Frekuensi nafas meningkat)
Kejang atau konvulsi
(Kulit) teraba hangat
Takikardia
Takipnea
2. Nyeri akut berhubungan dengan proses infeksi yang menghasilkan bentukan berwarna
merah dan mengandung eksudat.
Batasan karakteristik pada diagnos nyeri akut adalah :
Subjektif
1) Mengungkapkan secara verbal atau melaporkan (nyeri) dengan isyarat.
Objektif
1) Posisi untuk menghindari nyeri
2) Perubahan tonus otot (dengan rentang lemas tidak bertenaga sampai kaku)
3) Respons
autonomik
(misalnya,diaphoresis;
perubahan
tekanan
darah,pernapasan,atau nadi; dilatasi pupil)
4) Perubahan selera makan
5) Perilaku distraksi (misalnya,mondar-mandir,mencari
lain,aktivitas berulang)
6) Pelaku
ekspresif
orang
dan/aktivitas
(misalnya,gelisah,merintih,menangis,kewasoadaan
proses
2) Asupan makanan kurang dari kebutuhan metabolik,baik kalori total maupun zat
gizi tertentu (non-NANDA International).
3) Kehilangan berat badan dengan asupan makanan yang adekuat
4) Melaporkan asupan makanan yang tidak adekuat kurang dari recommended daily
allowance (RDA)
Subjektif
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Kram abdomen
Nyeri abdomen ( dengan atau tanpa penyakit)
Menolak makan
Persepsi ketidakmampuan untuk mencerna makanan
Melaporkan perubahan sensasi rasa
(Melaporkan) kurangnya makanan
Merasa cepat kenyang setelah mengonsumsi makanan
Objektif
1) Pembuluh kapiler rapuh
2) Diare atau steatore
3) (Adanya bukti) kekurangan makanan
4) Kehilangan rambut yang berlebihan
5) Bising usus hiperaktif
6) Kurang informasi,informasi yang salah
7) Kurangnya minat terhadap makanan
8) Salah paham
9) Membrane mukosa pucat
10) Tonus otot buruk
11) Menolak untuk makan (non-NANDA international)
12) Rongga mulut terbuka
13) Kelemahan otot yang berfungsi untuk menelan atau mengunyah.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kelembapan kulit
Batasan karakteristik pada diagnose perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan adalah :
Subjektif
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Ansietas
Mengantuk di siang hari
Keletihan
Halusinasi
Peningkatan sensitivitas terhadap nyeri
Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
Malaise
Gangguan perseptual (gangguan sensasi tubuh, waham, dan perasaan melayang)
Objektif
5. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat
6. Kerusakan membran mukosa oral berhubungan dengan immonosupresi
7. Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi
25
NOC
NIC
Termoregulasi
Regulasi Temperature
Tidak
adanya
panas
Menggigil
dingin
Melaporkan
kenyamanan
suhu inti
ketika
respirasi
tingkat
panas
Tidak ada kejang
Adanya tonjolan bulu
Suhu normal
Tidak ada distress
pernapasan
Warna kulit normal
Tidak ada letergi
tanda-tanda
vital
Temperature normal
Denyut nadi normal
Pernafasan normal
Tekanan darah normal
Status
Neonatus
jika diperlukan
Mencatat gejala dan turun naiknya
tekanan darah
Mengukur tekanan darah ketika pasien
berbaring, duduk, dan berdiri, jika
diperlukan
Auskultasi tekanan darah pada kedua
lengan
dan
bandingkan,
jika
diperlukan
Mengukur tekanan darah, nadi, dan
pernafasan
sebelum,
selama,
26
dan
jika diperlukan
Memantau dan mencatat tnda-tanda
dan
syimptom
hypothermia
dan
hyperthermia
Memantau timbulnya dan mutu nadi
Mengukur warna kulit, temperature,
dan kelembaban
Memantau sianosis pusat dan perifer
Memantau pola pernafasan yang
abnormal
Pengobatan demam
Pantau
suhu
berkali-kali
jika
diperlukan
Pantau
tekanan
darah,
nadi
dan
Tempatkan
pasien
pada
bagian
Kontrol nyeri
Manajemen nyeri
Penggunaan analgesic
yang tepat
Laporkan tanda nyeri
nyeri
Gunakan catatan nyeri
Tingkatan nyeri
Melapor nyeri
Frekuensi nyeri
nyeri ( 1 )
Tingkat kenyamanan
Mengekspresikan
kepuasan
dengan
tingkatan mandiri
Menekspresikan
kepuasan
dengan
kontrol nyeri
Pemberian analgesik
Nutrisi
kurang dari
kebutuhan
a. Status Nutrisi
- Asupan zat gizi
-
a. Manajemen Nutrisi
Mengontrol
penyerapan
makanan/cairan
menghitung
tubuh
dan
Energi
Berat badan
harian
Menentukan jimlah kalori dan jenis
b. Status
Nutrisi:
Intake
mulut
Intake
saluran
makanan
- Intake cairan di mulut
- Intake cairan
c. Mengontrol berat badan
- Mengontrol
berat
-
badan
Mempertahankan
intake
harian
Menyeimbangkan
kalori
Memilih
nutrisi
jika diperlukan
Menetukan makanan pilihan dengan
mempertimbangkan
budaya
dan
agama
Menetukan
saluran nasogastric
Memilih makanan gandum, minuman
kalorioptimal
kebutuhan
makanan
nutrisi
Anjurkan
pasien
untuk
memilih
diperlukan
Makan sebagai respon
makan
Mempertahankan pola
makan
yang
dianjurkan
Memelihara
penyerapan makanan
Mempertahankan
keseimbanagan cairan
Mengenal tanda-tanda
ketidakseimbangan
elektrolit
dan
symptom
Monitor
menu
makanan
dan
pilihannya
c. Manajemen Cairan
Hitung haluran
Monitor TTV
Monitor
adanya
indikasi
30
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya
C. albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan imun dan
khususnya AIDS), perubahan fisiologis, pemberian antibiotika berkepanjangan, dan
hilangnya penghalang (Stedman, 2005). Kandidiasis meliputi infeksi yang berkisar dari
31
yang ringan seperti sariawan mulut dan vaginitis, sampai yang berpotensi mengancam
kehidupan manusia. Infeksi Candida yang berat tersebut dikenal sebagai candidemia dan
biasanya menyerang orang yang imunnya lemah, seperti penderita kanker, AIDS dan
pasien transplantasi.
Moniliasis atau kandidiasis sering disebabkan oleh 3 hal yaitu: jamur candida
albicans, keadaan hormonal (diabetes, kehamilan), dan faktor lokal (tidak adanya gigi,
gigi palsu yang tidak pas). Infeksi mulut oleh spesies candida biasanya memunculkan
kumpulan lapisan kental berwarna putih atau krem pada membran mukosa (dinding
mulut dalam). Pada mukosa mulut yang terinfeksi mungkin muncul radang berwarna
merah). Candida albicans yang bermetastase dapat menjalar ke esofagus, usus halus, usus
besar dan anus. Infeksi sistemik lainnya berupa abses hati dan otak.
4.2 Saran
Perawat diharapkan dapat memahami masalah adaptasi bio psiko sosial
spiritual dan menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan kandidiasis dengan
baik. Seperti penatalaksanaan pada tahap pencegahan , dengan melakukan metode
pendekatan yang bersifat holistik, yaitu mencangkup fisik (somatik), psikologik atau
psikiatrik, psikososial dan psikoreligius.
DAFTAR PUSTAKA
Djuanda, adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 5.Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Jordan,Sue. 2004. Farmakologi Kebidanan. Jakarta : EGC.
Kluwer Wolters & Lippincot Williams & Wilkins.2011.Kapita Selekta Penyakit :
Dengan Implikasi Keperawatan.Jakarta: EGC
Sacher,R.A, McPherson, R.A. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium.
Jakarta : EGC.
32
Saifuddin Bari Abdul, George Adriaansz, Gulardi Hanifa Wikjosastro dan Djoko Siregar,R.S.
2004. Penyakit JamurKulit. Jakarta : EGC
Setiadi. 2007. Anatomi & fisiologi Manusia.Yogyakarta:Graha Ilmu
33