Professional Documents
Culture Documents
Tema
Sasaran
Hari / Tanggal
Waktu
Tempat
Pengajar
Kegiatan
Penyuluh
Klien dan
Metode
Keluarga Klien
1. Salam pembukaan
Mendengarkan Ceramah
2. Perkenalan
dan memperha
3. Menjelaskan tujuan
tikan
umum dan tujuan
Waktu
5 menit
khusus
4. Apresepsi tentang
penatalaksanaan
benigna prostat
Penyajian
hyperplasia
5. Kontrak waktu
Menjelaskan tentang :
Mendengarkan Ceramah,
1. Pengertian benigna
dan mengamati tanya
prostat hyperplasia
jawab,
2. Etiologi
benigna
dan
prostat hyperplasia
3. Tanda gejala benigna
evaluasi
15
menit
prostat hyperplasia
4. Komplikasi benigna
prostat hyperplasia
5. Penatalaksanaan
benigna
Penutup
prostat
hyperplasia
1. Memberikan
2.
pertanyaan
Mengevaluasi
Bertanya
menjawab
dan Ceramah
dan tanya
jawab
10
menit
pengetahuan
peserta/keluarga
dengan
3.
tanggung
jawab
Menyimpulkan
isi materi
4.
5.
penyuluhan
Tindak lanjut
Salam penutup
G. Pengorganisasian
1. Penyaji
: Halimatus Sadiyah
2. Moderator
: Isnaini Damayanti
3. Fasilitator
: Novan Adi Pratama
H. Evaluasi
Menanyakan kembali tentang materi yang dijelaskan pada klien dan keluarga
1.
2.
3.
4.
5.
klien tentang :
Apakah pengertian benigna prostat hyperplasia
Apakah etiologi benigna prostat hyperplasia
Apakah tanda gejala benigna prostat hyperplasia
Apakah komplikasi benigna prostat hyperplasia
Bagaimanakah penatalaksanaan benigna prostat hyperplasia
Sering berkemih
Terbangun pada malam hari untuk berkemih
Perasaan ingin berkemih yang sangat mendesak
Nyeri pada saat berkemih
b.
c.
menjadikan
media
pertumbuhan
mikroorganisme,
yang
dapat
enzim
5-a-reduktase,
menghambat
pembentukan
DHT
erektil
tetapi
dapat
menyebabkan
ejakulasi
retrogard
karena
instrumen melalui uretra. Satu atau dua buah insisi dibuat pada prostat dan kapsul
prostat untuk mengurangi tekanan prostat pada uretra dan mengurangi kontriksi
uretral. Cara ini diindikasikan ketika kelenjar prostat berukuran kecil ( 30
gram/kurang ) dan efektif dalam mengobati banyak kasus BPH. Cara ini dapat
dilakukan di klinik rawat jalan dan mempunyai angka komplikasi lebih rendah di
banding cara lainnya.
3). TURP ( TransUretral Reseksi Prostat )
TURP adalah suatu operasi pengangkatan jaringan prostat lewat uretra
menggunakan resektroskop, dimana resektroskop merupakan endoskop dengan
tabung 10-3-F untuk pembedahan uretra yang dilengkapi dengan alat pemotong
dan counter yang disambungkan dengan arus listrik. Tindakan ini memerlukan
pembiusan umum maupun spinal dan merupakan tindakan invasive yang masih
dianggap aman dan tingkat morbiditas minimal.
TURP merupakan operasi tertutup tanpa insisi serta tidak mempunyai efek
merugikan terhadap potensi kesembuhan. Operasi ini dilakukan pada prostat yang
mengalami pembesaran antara 30-60 gram, kemudian dilakukan reseksi. Cairan
irigasi digunakan secara terus-menerus dengan cairan isotonis selama prosedur.
Setelah dilakukan reseksi, penyembuhan terjadi dengan granulasi dan reepitelisasi
uretra pars prostatika (Anonim,FK UI,2005).
Setelah dilakukan TURP, dipasang kateter Foley tiga saluran no. 24 yang
dilengkapi balon 30 ml, untuk memperlancar pembuangan gumpalan darah dari
kandung kemih. Irigasi kanding kemih yang konstan dilakukan setelah 24 jam bila
tidak keluar bekuan darah lagi. Kemudian kateter dibilas tiap 4 jam sampai cairan
jernih. Kateter dingkat setelah 3-5 hari setelah operasi dan pasien harus sudah
dapat berkemih dengan lancar.
TURP masih merupakan standar emas. Indikasi TURP ialah gejala-gejala dari
sedang sampai berat, volume prostat kurang dari 60 gram dan pasien cukup sehat
untuk menjalani operasi. Komplikasi TURP jangka pendek adalah perdarahan,
infeksi, hiponatremia atau retensio oleh karena bekuan darah. Sedangkan
komplikasi jangka panjang adalah striktura uretra, ejakulasi retrograd (50-90%),
impotensi (4-40%). Karena pembedahan tidak mengobati penyebab BPH, maka
biasanya penyakit ini akan timbul kembali 8-10 tahun kemudian.
4. Terapi invasif minimal
seperti dilatasi balon tranuretral, ablasi jarum transuretral.
DAFTAR PUSTAKA
Johnson, M; Maas, M; Moorhead, S. 2000. Nursing Outcomes Classification
(NOC). Mosby: Philadelphia
Mansjoer, A, et all, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I, Media Aesculapis,
Jakarta
Nanda (2000), Nursing Diagnosis: Prinsip-Prinsip dan Clasification, 2001-2002,
Philadelphia, USA.
Smeltzer, S.C, 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth, Vol 2, EGC, Jakarta
Anonim. 2012. Diakses 5 Mei 2012
pada http://www.scribd.com/doc/54979478/ASKEP-BPH
Anonym. 2010. http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/10/asuhankeperawatan-benigna-prostat.html