Professional Documents
Culture Documents
witarto adi
Tue, 18 Oct 2005 19:22:58 -0700
Liputan6.com, Perth: Dua warga Australia Barry J. Marshall dan Robin Warren
diumumkan sebagai peraih Nobel 2005 bidang kesehatan, baru-baru ini. Keduanya
menang atas riset mereka yang membuktikan penyebab penyakit tukak atau radang
lambung adalah bakteri, bukan stres, seperti yang diyakini orang selama ini. Bakteri
yang dinamakan helicobacter pylori itu ditemukan dua peneliti itu pada 1982.
Untuk membuktikan teorinya, Marshall lalu meminum larutan berisi bakteri itu. Bukti
yang mereka temukan berpengaruh besar pada perusahaan obat-obatan untuk lambung
dan jutaan orang yang mengalami penyakit itu.
Panitia juga mengumumkan pemenang Nobel Fisika 2005 untuk warga dunia yang
dianggap berjasa besar. Dua warga Amerika Serikat Roy Glauber dan John Hall serta
Theodor Haensch dari Jerman memenangkan penghargaan bergengsi itu atas temuan
optik. Kreasi mereka memungkinkan pengukuran frekuensi dengan tingkat akurasi
hingga 15 angka. Ciptaan ini biasanya digunakan dalam teknologi jam berpresisi
tinggi dan global positioning sistem. John Hall serta Theodor Haensch memanfaatkan
teori deskripsi Roy Glauber. Glauber sendiri memenangi setengah dari hadiah Nobel
yang bernilai US$ 1,29 juta.(MAK/Uri)
Dalam kehidupan modern, Barry Marshall dan Robin Warren harus bekerja keras
bertahun-tahun untuk membuktikan bahwa tukak lambung bukan disebabkan oleh
stres, bukan pula oleh makanan yang pedas berbumbu.
Dicap eksentrik dan sering jadi tertawaan para koleganya, Marshall nekat meminum
larutan bakteri yang dipercayanya sebagai penyebab utama gangguan di perut itu
untuk membuktikan hipotesisnya.
Apa yang dialami Marshall dan Warren memang tak sedramatis Galileo, bahkan lebih
dari 20 tahun kemudian temuan keduanya mendapat penghargaan Nobel Kedokteran
2005.
Namun, mereka mengikuti Galileo untuk berpikiran terbuka terhadap kebenaran baru
dan penuh ketabahan saat berupaya membuktikannya.
Tahun 1982
Temuan keduanya berawal tahun 1982, ketika Warren ahli patologi kelahiran
Adelaide, Australia, 11 Juni 1937 tengah memeriksa biopsi tukak lambung. Ia melihat
sampel-sampel yang menunjukkan pembengkakan dan luka-luka itu dipenuhi bakteri
berbentuk tongkat ketika diamati di mikroskop.
Maka, Warren pun mengajak Marshall, saat itu sedang mengambil spesialisasi
penyakit dalam, untuk menginvestigasi bakteri ini bersama.
Namun, keduanya tidak punya bukti akhir yang menunjukkan bahwa H pylori-lah
sumber segala masalah. Percobaan pada binatang di laboratorium tidak memberi hasil
memuaskan.
Putus asa mencari bukti ilmiah, Marshall dan seorang sukarelawan akhirnya menguji
coba pada tubuhnya sendiri. Habis minum larutan bakteri pylori, mereka jatuh sakit
tiga hari. Sesuai hipotesis, mereka sembuh setelah minum antibiotik.
Kalau saat itu sempat berpikir panjang, mungkin saya tak berani melakukannya, kata
Marshall dalam jumpa pers yang dipublikasikan Reuters.
Terobosan pengobatan
Penelitian Warren dan Marshall membuka cakrawala pengobatan baru. Setelah
terbukti bahwa lebih dari 90 persen tukak di usus halus dan 80 persen tukak lambung
disebabkan oleh H pylori, metode pengobatan pun dikembangkan.
Sekarang ada berbagai metode diagnostik tukak lambung, mulai dari uji serologi
darah untuk melihat antibodi terhadap bakteri ini, uji sampel biopsi lewat endoskopi,
sampai uji urea dalam pernapasan.
Terima kasih atas rintisan Warren dan Marshall. Mereka sudah membuat tukak
lambung bukan lagi penyakit kronik yang membuat penderitanya tak mampu
beraktivitas, melainkan penyakit biasa yang sembuh dengan pengobatan antibiotik
sederhana dan penghambat sekresi asam, kata Panitia Nobel saat pengumuman
pemenang di Stockholm, Swedia, Selasa (4/10).
Temuan keduanya menolong jutaan orang di seluruh dunia karena H pylori bisa
ditemukan pada 50 persen umat manusia. Bahkan di negara miskin, di mana setiap
orang berisiko terpapar bakteri karena higiene dan sanitasi kurang, hampir seluruh
populasi mungkin terinfeksi.
Masyarakat Indonesia pun termasuk yang diuntungkan dengan pengobatan murah dan
mudah ini. Soalnya, seperti yang pernah diperkirakan guru besar gastroenterologi dari
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Daldiyono H, 40 persen dari
200 juta penduduk Indonesia terinfeksi H pylori.
Memang yang berkembang menjadi tukak hanya 0,5 persen dan kanker 0,01 persen,
namun perubahan rezim pengobatan itu tetaplah bermakna.
Ilmuwan Australia
Bagi bangsa Australia, ini adalah penghargaan Nobel Kedokteran pertama yang
diterima. Tidaklah mengherankan bila Perdana Menteri Australia John Howard ikut
bangga berkomentar, Ini sekadar mengingatkan, betapa kuatnya perkembangan
Australia dalam ilmu dan riset kedokteran. Kini semua mata akan memandang pada
pencapaian besar kita.
Warren yang sudah pensiun masih mengajar beberapa hari dalam seminggu. Ia juga
sibuk menginspirasi para peneliti muda untuk mendalami riset dengan sepenuh hati.
Adapun Marshall, yang lahir tahun 1951 di Kalgoorlie, kini menangani laboratorium
biologi molekuler di Perth. Ia masih berkutat dengan dampak pylori pada manusia dan
binatang.
Bedanya, sekarang saya meneliti secara molekuler, mencoba membuat kloningnya,
mencari vaksin yang tepat, dan sejenisnya. Kalau cuma mau meneliti tukak lambung,
Anda tidak bisa lagi melakukannya di Australia karena tukak lambung setiap
penduduk Australia sudah berhasil disembuhkan.
Gastritis
Orang awam biasanya mengenal sakit maag. Namun, dari istilah
kedokteran, peradangan pada lambung disebut gastritis. Peradangan
lambung bisa terjadi secara mendadak atau menahun. Gangguan ini
adalah yang paling sering menyerang pada lambung.
Gastritis memang terjadi pada lambung. Namun, perlu dibedakan dengan
luka pada lambung (tukak). Gastritis dan tukak lambung gejalanya hampir
sama. Namun, pada tukak lambung, terjadi komplikasi yang lebih berat
lagi.
Peradangan pada lambung bisa disebabkan oleh macam-macam faktor.
Contohnya adalah rangsangan zat kimia seperti alkohol dan salisilat. Bila
gastritis ini disebabkan zat kimia, gejalanya cukup jelas, yaitu muntah yang
disertai darah.
Ciri darah yang berasal dari lambung atau saluran pencernaan sebelum
lambung (esofagus) adalah, darah yang dimuntahkan masih berwarna
merah segar.
Di samping itu, infeksi bakteri (pnemonia), infeksi virus (influenza,
campak). Gastritis yang disebabkan karena infeksi bakteri maupun virus,
biasanya ditandai pula dengan adanya demam, sakit kepala, dan kejang
otot.
Gastritis bisa juga disebabkan alergi terhadap makanan tertentu (ikan,
coklat, dan lainnya). Zat-zat yang merusak atau korosif seperti asam atau
basa kuat, sering menyebabkan gastritis. Keadaan ini banyak dialami
anak-anak yang menelan zat-zat tersebut secara tidak sengaja atau pada
orang yang berniat bunuh diri.
Kondisi pada gastritis ini sangat khas. Cirinya adalah kerusakan yang
terjadi tak hanya pada lambung, melainkan juga pada bibir, rongga mulut,
dan tenggorokan.
Untuk penyebab gastritis menahun, sampai sekarang masih belum
diketahui dengan jelas. Hanya saja, ada kemungkinan bahwa gastritis
menahun berhubungan dengan faktor ras, keturunan, kejiwaan, dan
kebiasaan makan. Radang lambung ini bisa menyerang orang dewasa
muda, bahkan anak-anak dan orangtua.
Gejala khas gastritis biasanya umum. Gejalanya berupa hilangnya nafsu
makan, sangat sering disertai rasa pedih atau kembung di ulu hati, mual,
dan muntah. Gejala lainnya bisa muncul tergantung pada penyebab
gastritisnya.
Untuk pengobatan gastritis, dilakukan dengan pengaturan diet, yaitu
pemberian makanan lunak dengan jumlah sedikit tapi sering. Makanan
yang perlu dihindari adalah yang merangsang dan berlemak, seperti
sambal, bumbu dapur, dan gorengan. Kedisiplinan dalam pemenuhan jamjam makan juga sangat membantu penderita gastritis.
Di samping pengobatan tadi, obat perlu diberikan juga. Obat yang
digunakan adalah jenis yang menetralkan asam lambung. Kadang-kadang,
pemberian obat penenang diperlukan. Soalnya, produksi asam lambung
bisa meningkat drastis karena ketegangan jiwa. wed ( )
adalah bakteri yang tumbuh sangat lambat, merupakan bakteri gram negatif berbentuk
spiral dan mempunyai multiflagella sehingga bisaberenang, hidupdi dalamlapisan
lambungdan ususduabelas jari. Bakteri ini suka pada kelembaban yang tinggi, sedikit
O2.
H pylori punya kebolehan bertahan dan berkembang biak dalam lambung
meski lambung kita mengandung sekitar setengah galon asam lambung karena
mempunyai enzim urease sehingga terbentuk kabut hasil netralisasi asam lambung di
sekitarnya dengan amonia yang mengamankan bakteri ini.Lokasi infeksi
Helicobacter pylori di bagian bawah lambung dan mengakibatkan peradangan hebat,
yang sering kali disertai dengan komplikasi pendarahan dan pembentukan lubanglubang. H pylori juga dapat bersembunyi pada karng gigi. Penularan bisa terjadi
melalui air atau makanan yang terkontaminasi oleh feses, dan pada air liur orang yang
terinfeksi bakteri. Biasanya terjadi pada anak balita, khususnya di negara-negara
berkembang dan ekonomi lemah serta padat penduduknya. Jepang termasuk negara
maju yang penduduknya banyak terinfeksi H pylori dan mencapai lebih dari 80 persen
populasi. Sedangkan di Indonesia sendiri masih belum ada data mengenai infeksi
bakteri H pylori.Pada kondisi H pylori mencapai 1.010 sel dalam lambung bisa
mengakibatkan hipochlorhidria, yaitu berkurangnya asam lambung yang akan
mengundang Escherichia coli dari usus untuk berkoloni di lambung dan berpeluang
bagi terjadinya diare.Gejala tukak lambung akibat terinfeksi bakteri ini antara lain:
Pegal-pegal di punggung, yang datang dan pergi selama beberapa hari atau beberapa
minggu, terjadi 2-3 jam setelah makan, terjadi tengah malam ketika perut kosong, sakit perut
berkepanjangan, feses berdarah atau berwarna hitam, muntah darah atau muntah seperti
bubuk kopi Penanganan infeksi H pylori dapat dilakukan dengan pemberian antibiotic
seperti tetracycline, amoxilin,obat-obatan untuk mengurangi asam lambung seperti
penghalang H2O. Namun akibat melihat efek samping dari pemberian anibiotik, maka para
ahli mulai melakukan penelitian guna menemukan vaksin terapi yang potensial dalam
menangani infeksi akibat bakteri ini. Sampai saat ini, vaksin baru telah ditemukan yang
potensial terhadap dewasa muda dalam menangani infeksi H pylori, namun belum diketahui
pasti jenis dan namanya.
KEMUDIAN asam lambung dan makanan yang rasanya asam masuk dalam daftar kambing
hitam penyebabnya sehingga diberi obat antasid (anti-asam).
Sampai akhirnya di tahun 1982, Dr Barry Marshall, seorang dokter gastroenterolog dari Perth,
Australia, menemukan bakteri ini, konon beliau menyediakan dirinya sebagai kelinci
percobaan, dan sejak tahun 1983 bakteri ini selalu dijumpai pada penderita peradangan di
lambung dan tukak lambung, sakit mag atau penyakit gastritis. Lucunya, makanan asam tidak
bisa dikonsumsi penderita sakit mag sudah menjadi sugesti yang salah kaprah.
Helicobacter pylori (H pylori) tumbuh sangat lambat sehingga pada awalnya sulit
mendapatkan isolatnya, sebab pemeraman bakteri yang umum dilakukan selama 2-3 hari
tidak berhasil menumbuhkannya.
Penemuan bakteri ini secara kebetulan ketika pada liburan Paskah Dr Marshall memeram
isolat bakteri dalam cawan petri, dengan tidak disengaja pemeraman berlangsung selama 5
hari, dan ternyata tumbuh koloni yang teridentifikasi sebagai H pylori, bakteri gram negatif
berbentuk spiral dan mempunyai multiflagella sehingga bisa"berenang", hidupdi dalamlapisan
lambungdan ususduabelas jari.Bakteri ini suka pada kelembaban yang tinggi, sedikit O2 serta
bersifat patogen.
Dalam lambung
Urease, enzim penghidrolisis urea menjadi amonia dan CO2 dihasilkan oleh H pylori.
Lambung mengandung sekitar setengah galon asam lambung, terdiri dari enzim pencernaan
dan HCl pekat ber pH 1,7-2,0 yang dengan mudah melumatkan makanan sekeras apa pun,
termasuk bakteri dan virus.
Jadi, seyogianya lambung kita steril terhadap bakteri. Namun, rupanya H pylori punya
kebolehan bertahan dan berkembang biak dalam lambung karena mempunyai enzim urease
sehingga terbentuk kabut hasil netralisasi asam lambung di sekitarnya dengan amonia yang
"mengamankan" bakteri ini.
Infeksi H pylori
Terinfeksi bakteri H pylori tidak berarti otomatis menderita tukak lambung. Hanya 10 persen
yang terinfeksi menjadi sakit semasa hidupnya. Infeksi banyak terjadi pada anak balita,
khususnya di negara-negara berkembang dan ekonomi lemah serta padat penduduknya.
Penularan bisa terjadi melalui air atau makanan yang terkontaminasi oleh feses, dan pada air
liur orang yang terinfeksi bakteri ini juga dijumpai H pylori sehingga penyebaran melalui mulut
seperti ciuman juga bisa terjadi.
Bukan mustahil H pylori bisa "bersembunyi" pada karang gigi. Namun, pada umumnya infeksi
bakteri ini prevalensinya tinggi pada daerah di mana kebersihan tidak diindahkan sehingga
banyak ditemukan di daerah-daerah ekonomi lemah dan rawan gizi, khususnya di negara
berkembang.
Penyebarannya sulit diduga, dan saat ini para peneliti sedang berupaya menemukan vaksin
untuk mencegah infeksi ini.
Sebaliknya, di Amerika infeksi bakteri ini jarang dijumpai pada anak-anak, umumnya pada
orang dewasa berusia di bawah 40 tahun mencapai 20 persen, sedangkan di atas 60 tahun
sekitar 50 persen. Jepang termasuk negara maju yang penduduknya banyak terinfeksi H
pylori dan mencapai lebih dari 80 persen populasi. Di Indonesia sendiri masih belum ada data
mengenai infeksi bakteri H pylori.
Pemicu kanker lambung
Tukak lambung adalah luka pada lapisan lambung atau usus dua belas jari, yang dikenal
sebagai sakit mag. Salah satu penyebabnya adalah infeksi bakteri, tetapi tukak atau luka bisa
disebabkan penggunaan obat- obatan non-steroidal anti-inflammatory agents (NSAIDs)
seperti aspirin.
Pada beberapa kasus, tumor yang berkembang menjadi kanker pada lambung atau pankreas
dapat menyebabkan tukak atau luka.
H pylori sebenarnya bakteri yang tidak tahan asam, namun bisa mengamankan dirinya pada
lapisan mukosa lambung. Keberadaannya di situ terbenam dalam lapisan mukosa lambung
dan melemahkan lapisan lambung sehingga asam bisa menembusnya. Dengan demikian,
baik asam lambung maupun bakteri melukai lapisan lambung sehingga terbentuk luka atau
tukak.
Sistem kekebalan tubuh akan merespons infeksi H pylori dengan mengirimkan butir darah
putih, sel T killer, dan pelawan infeksi lainnya. Namun demikian, semuanya tidak dapat
melawan infeksi sebab tidak dapat mencapai lapisan lambung, tetapi juga tidak bisa dibuang
sehingga respons kekebalan tumbuh dan tumbuh.
Polymorph mati dan mengeluarkan senyawa perusak radikal superoksida pada sel lapisan
lambung. Nutrisi ekstra dikirim untuk menguatkan sel butir darah putih dan merupakan
sumber nutrisi juga bagi H pylori.
Dalam beberapa hari, gastritis dan bahkan tukak lambung akan terbentuk. Dengan demikian,
bisa saja tidak hanya H pylori sendiri penyebab tukak lambung, tetapi inflamasi/peradangan
lapisan lambung terjadi sebagai respons terhadap infeksi H pylori.
Para peneliti di Inggris telah menemukan "benang merah" antara infeksi H pylori dan
berkembangnya kanker lambung. Usia di atas 45 tahun bagi yang terinfeksi bakteri ini rentan
terkena kanker lambung. Alarm seperti perdarahan di dubur, kehilangan berat badan,
menderita anemia, sakit kuning, berlatar belakang keluarga penderita kanker lambung,
pernah menderita tukak lambung, dan anoreksia patut diwaspadai.
Pada tahun 1994, H pylori disebut sebagai grade 1 carcinogen, karsinogen kelas I oleh WHO,
dan hasil riset mutakhir membenarkan peranan H pylori sebagai patogen bagi kanker
lambung pada hewan percobaan.
Pada kondisi H pylori mencapai 1.010 sel dalam lambung bisa mengakibatkan
hipochlorhidria, yaitu berkurangnya asam lambung yang akan mengundang Escherichia coli
dari usus untuk berkoloni di lambung dan berpeluang bagi terjadinya diare.
Gejala tukak lambung
Pegal-pegal di punggung adalah gejala umum tukak lambung, datang dan pergi selama
beberapa hari atau beberapa minggu, terjadi 2-3 jam setelah makan, terjadi tengah malam
ketika perut kosong, bisa diatasi dengan makan atau minum obat antasid. Gejala-gejala
lainnya, yaitu berat badan berkurang, kurang nafsu makan, kembung, mual, dan muntahmuntah.
Beberapa orang hanya mengalami gejala ringan atau bahkan tidak ada gejala sama sekali.
Apabila mengalami gejala-gejala seperti ini, tiba-tiba sakit perut berkepanjangan, feses
berdarah atau berwarna hitam, muntah darah atau muntah seperti bubuk kopi, sebaiknya
menemui dokter karena bisa jadi terinfeksi bakteri ini.
Diagnosa infeksi bakteri ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu invasif yang
memerlukan endoskop dan non- invasif, yaitu salah satu di antaranya tes urea pernapasan
(urea breath test) yang cukup akurat untuk mendiagnosa maupun mengevaluasi efektivitas
pengobatan terhadap infeksi H pylori.
Sementara tes darah melalui tusukan pada jari, mendeteksi antibodi terhadap bakteri ini,
hanya baik dilakukan untuk uji awal sebab setelah pengobatan bisa jadi hasil tes darah tetap
positif meskipun H pylori telah berhasil disingkirkan.
Sebelum melakukan uji pernapasan diwajibkan berpuasa selama 6 jam dari tengah malam
dan tidak mengonsumsi antibiotik dan obat pengurang asam lambung (PPI) dalam dua
minggu sebelum dan setelah dilakukan uji ini.
Napas ditiupkan ke dalam suatu tabung, kemudian meminum larutan C-13 urea dalam air,
yaitu urea berlabel radioaktif yang aman untuk dikonsumsi dalam tes ini. Contoh napas
diambil untuk diukur C13 dalam napas dengan mass spektrofotometer.
Adanya H pylori dalam lambung berakibat terhidrolisisnya C-13 urea oleh ureasemenjadi
asam bikarbonat, yang lebih lanjut akan terurai CO2 yang keluar sebagai napas dan H2O.
Penanganan infeksi H pylori
Obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan tukak lambung akibat H pylori adalah
antibiotik seperti tetracycline, amoxilin,obat-obatan untuk mengurangi asam lambung seperti
penghalang H2O.
Perlu diingat, antibiotik yang digunakan bisa memberikan efek yang tidak menyenangkan,
seperti resistensi, mual, muntah-muntah, diare, feses yang hitam, rasa sepat di mulut, serta
panas dingin dan sakit kepala.
Journal of Antimicrobial Chemotherapy tahun 2001 melaporkan peranan bakteri probiotik
Lactobacillus gasseri (LG21) terhadap infeksi H plyori pada manusia yang secara nyata
menekan infeksi.
Suatu alternatif penanganan yang aman dibanding terapi antibiotik dan obat-obatan lainnya.
Ingrid S Waspodo Peneliti pada Balai Pengkajian Bioteknologi, BPPT-Serpong, Tangerang.
Ulkus Peptikum
DEFINISI
Ulkus Peptikum adalah suatu luka terbuka yang berbentuk bundar atau oval pada
lapisan lambung atau usus dua belas jari (duodenum).
Ulkus pada lambung disebut ulkus gastrikum, sedangkan ulkus pada usus duabelas
jari disebut ulkus duodenalis.
PENYEBAB
Ulkus peptikum bisa disebabkan oleh bakteri (misalnya Helicobacter pylori) atau
obat-obatan yang menyebabkan melemahnya lapisan lendir pelindung lambung dan
duodenum sehingga asam lambung bisa menembus lapisan yang sensitif di bawahnya.
Asam lambung dan bakteri dapat mengiritasi lapisan lambung dan duodenum serta
menyebabkan terbentuknya ulkus.
H. pylori biasanya ditularkan pada masa kanak-kanak, bisa melalui makanan, air atau
kontak dengan penderita infeksi H. pylori.
Penyakit menular ini lebih sering ditemukan pada orang dewasa yang berumur lebih
dari 60 tahun dan juga lebih sering ditemukan di negara-negara berkembang.
Sebagian besar orang yang memiliki H. pylori baru menunjukkan gejala-gejala setelah
mencapai usia lanjut, mereka bahkan tidak menyadari bahwa mereka memiliki bakteri
tersebut.
Meskipun H.pylori biasanya tidak menimbulkan masalah pada masa kanak-kanak,
tetapi jika tidak diobati bisa menyebabkan gastritis, ulkus peptikum dan bahkan
kanker lambung.
Para ahli sepakat bahwa penyebab utama dari ulkus peptikum pada orang dewasa
adalah bakteri Helicobacter pylori, tetapi tidak semua ahli berpendapat bahwa
penyebab utama dari ulkus pada masa kanak-kanak adalah bakteri tersebut.
Beberapa ahli mengemukakan perbedaan antara ulkus duodenalis dan ulkus
gastrikum; ulkus duodenalis biasanya disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori,
sedangkan ulkus gastrikum memiliki penyebab yang lain.
50% dari kasus disebabkan oleh Helicobacter pylori dan sisanya memiliki penyebab
yang tidak diketahui secara pasti. Yang pasti, ulkus peptikum jarang ditemukan pada
anak-anak yang sehat.
Pada beberapa kasus, penyebabnya adalah pemakaian obat. Pemakaian NSAIDs (nonsteroid anti inflammatory drugs, obat anti peradangan non-steroid) dosis menengah
bisa menyebabkan kelainan saluran pencernaan dan perdarahan pada beberapa anak.
Acetaminophen tidak menyebabkan ulkus gastrikum dan merupakan pilihan NSAIDs
yang baik bagi anak-anak.
GEJALA
Pada bayi baru lahir, gejala awal dari ulkus peptikum bisa berupa adanya darah di
dalam tinja.
Jika ulkus menyebabkan terbentuknya lubang (perforasi) pada lambung atau usus
halus, bayi bisa tampak kesakitan dan cenderung timbul demam.
Pada bayi yang lebih tua dan anak kecil, selain di dalam tinjanya ditemukan darah,
juga disertai muntah atau nyeri perut berulang.
Nyeri seringkali semakin memburuk atau membaik jika anak makan. Nyeri juga
menyebabkan anak terbangun dari tidurnya pada malam hari.
DIAGNOSA
Ulkus peptikum pada bayi dan anak kecil sulit untuk didiagnosis, karena anak yang
masih sangat muda tidak dapat mengemukakan gejala yang dirasakannya secara tepat.
Anak usia sekolah mungkin dapat menunjukkan lokasi nyeri, menjelaskan sifat nyeri
dan saat timbulnya nyeri (sesudah makan atau pada waktu-waktu tertentu).
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
Barium enema
Endoskopi
Tes untuk H. pylori
PENGOBATAN
Pengobatan ulkus peptikum pada anak-anak sama halnya dengan pengobatan untuk
orang dewasa, yaitu terdiri dari penghambat H2 (misalnya ranitidin, famotidin dan
cimetidin).
Kepada anak-anak yang memiliki Helicobacter pylori, diberikan terapi amoxicillin
dan metronidazol atau amoxicillin dan bismuth selama 1-2 minggu. Masa
penyembuhan biasanya memerlukan waktu selama 8 minggu, tetapi nyeri biasanya
akan menghilang setelah beberapa hari.
Meskipun gejalanya telah mereda, obat harus diminum sampai habis agar infeksi
benar-benar reda.
Untuk meyakinkan bahwa pengobatan telah berhasil, 6-12 bulan kemudian bisa
dilakukan endoskopi untuk melihat H. pylori.
Angka kekambuhan infeksi H. pylori kurang dari 10%. Pada kasus yang sangat berat,
dimana anak tidak memberikan respon terhadap pengobatan, biasanya dianjurkan
untuk dilakukan pembedahan.
Ulkus karena NSAIDs juga tidak perlu diatasi dengan pembedahan dan tidak
memerlukan terapi antibiotik.
PENCEGAHAN
Jika penyebabnya adalah NSAIDs, sebaiknya hindari pemakaian NSAIDs, termasuk
setiap obat yang mengandung ibuprofen maupun aspirin
Jika tidak ada makanan tertentu yang diduga menjadi penyebab maupun pemicu
terjadinya ulkus, biasanya tidak dianjurkan untuk membatasi pemberian makanan
kepada anak-anak yang menderita ulkus. Makanan yang bergizi dengan berbagai
variasi makanan adalah penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Alkohol dan merokok dapat memicu terbentuknya ulkus. Selain itu, kopi, teh, soda
dan makanan yang mengandung kafein dapat merangsang pelepasan asam lambung
dan memicu terbentuknya ulkus, jadi sebaiknya makanan tersebut tidak diberikan
kepada anak-anak yang menderita ulkus.
Lansoprasol 2 x 40 mg/hari
+
2 antibiotika dari : Klaritromisin 2 x 250-500 mg / hari, Amoksisilin
2
x 1000 mg / hari atau Metronidasol 2 x 400-500 mg/hari
- Quadriple Therapy (bila terapi standar dengan terapi triple gagal)
Kombinasi antara PPI (lihat di atas), CBS (4 x 120 mg / hari)
dengan 2 macam antibiotika dipilih dari Amoksisilin, Klaritomisin,
Tetrasiklin atau Metronidazol