You are on page 1of 6

Mata Air

Airtanah dapat muncul ke permukaan secara alami, seperti mataair, maupun karena budidaya
manusia, lewat sumurbor.

Mataair (spring) adalah keluaran terpusat dari airtanah yang muncul di permukaan sebagai suatu
aliran air. Mataair ditilik dari penyebab pemunculan dapat digolongkan menjadi dua (Bryan vide
Todd, 1980), yakni:

1. Akibat dari kekuatan non gravitasi.


2. Akibat kekuatan-kekuatan gravitasi.

Termasuk golongan yang pertama adalah mataair yang berhubungan dengan rekahan yang
meluas hingga jauh ke dalam kerak bumi. Mataair jenis ini biasanya berupa mataair panas.

Mataair gravitasi adalah hasil dari aliran air di bawah tekanan hidrostatik. Secara umum jenis-
jenisnya dikenal sebagai berikut.
 Mataair depresi (depression springs) terbentuk karena permukaan tanah memotong muka
airtanah. Mataair yang muncul di kawasan ini, dapat dikelompokkan poses
keterjadiannya, yaitu mataair depresi, mataair media pori dan mataair media rekahan.
Mataair depresi dan media pori muncul apabila muka airtanah terpotong oleh topografi,
banyak ditemukan pada akifer tanah pelapukan. Sedangkan mataair dengan media
rekahan banyak ditemukan pada akifer aliran lava dan batugamping.
 Mataair sentuh (contact springs) terbentuk karena lapisan yang lulus air yang dialasi oleh
lapisan yang relatif kedap air teriris oleh muka tanah.
 Mataair artesis (artesian spring) terbentuk oleh pelepasan air di bawah tekanan dari
akuifer tertekan pada singkapan akuifer atau melalui bukaan dari lapisan penutup.

 Mataair pipaan atau rekahan (tubular or fracture springs) muncul dari saluran, seperti
lubang pada lava atau saluran pelarutan, atau muncul dari rekahan-rekahan batuan padu
yang berhubungan dengan airtanah.

Munculan airtanah ke permukaan karena budidaya manusia lewat sumurbor dapat dilakukan
dengan menembus seluruh tebal akuifer (fully penetrated) atau hanya menembus sebagian tebal
akuifer (partially penetrated).

Konstruksi sumurbor sangat tergantung dari kondisi akuifer serta kualitas airtanah. Oleh sebab
itu ada bermacam-macam jenis konstruksi sumurbor.
Untuk mengetahui besarnya debit yang dapat dihasilkan oleh suatu sumur dilakukan dengan cara
uji pemompaan. Prinsipnya adalah memompa airtanah dari sumur dengan debit konstan tertentu
dan mengamati surutan muka airtanah (drawdown) selama pemompaan berlangsung (Gb. 11).
Dari situ dapat dilihat berapa besar kapasitas jenis sumur, yakni jumlah air yang dapat
dihasilkan dalam satuan volume tertentu (specific capacity) apabila muka air di dalam sumur
diturunkan dalam satu satuan panjang (misalnya liter/detik setiap satu meter surutan). Di
samping itu dari uji pemompaan dapat diketahui juga parameter akuifer, seperti angka kelulusan
(hydraulic conductivity).
Penurunan muka airtanah pada sumur tunggal berbeda dengan penurunan muka airtanah pada
sumur banyak. Pada sumur banyak penurunan tersebut akan saling mempengaruhi, tergantung
dari jarak antar sumur.

Di suatu daerah, di mana banyak sumur menyadap airtanah, pemompaan akan membentuk suatu
kerucut penurunan (cone of depression). Apabila ini terjadi di daerah pantai akan memicu
intrusi air laut , yakni aliran air payau/asin ke arah darat (sea water encroachment). Sementara
itu, kondisi yang demikian bila terjadi pada akuifer tertekan dengan lapisan pengurung lempung,
akan sangat potensial terjadinya amblesan tanah (land subsidence).
TUGAS GEOHIDROLOGI

MATA AIR

Di Susun Oleh :

Yorim Kristian Lolo (08.10.0539)

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

2010

You might also like