You are on page 1of 6

TRANSFORMASI DATA

TUJUAN

Untuk mengubah skala pengukuran data asli menjadi


bentuk lain sehingga data dapat memenuhi asumsiasumsi yang mendasari analisis ragam.
Yang perlu anda perhatikan adalah data yang
ditampilkan pada laporan anda tetap data aslinya
sedangkan data transformasi hanya untuk membantu
anda untuk membuat data asli memenuhi asumsi-asumsi
analisis ragam dan biasanya diletakan di bagian
lampiran.

3 Jenis transformasi

Transformasi akar kuadrat


Tansformasi Logaritma, dan
Transformasi Arcsin.
Transformasi akar kuadrat

Transformasi akar digunakan apabila data anda tidak memenuhi asumsi kehomogenen ragam. Dengan kata
lain transformasi akar berfungsi untuk membuat ragam menjadi homogen.

Kalau X adalah data asli anda, maka X (X aksen) adalah data hasil transformasi anda. Jadi X = X.
Apabila data asli anda menunjukkan sebaran nilai antara 0 10, maka anda gunakan transfromasi akar X +
0,5. Dan apabila nilai ragam data anda lebih kecil gunakan transformasi akar X + 1.

Transformasi akar ini dapat juga anda gunakan untuk data persentase apabila nilainya antara 0 30%. Jika
kebanyakan nilainya adalah kecil, khususnya jika ada nilai 0, maka gunakan transformasi akar X + 0,5
daripada akar X.

Transformasi Logaritma (Log x)

Transformasi Logaritma digunakan apabila data anda tidak


memenuhi asumsi pengaruh aditif. Kalau X adalah data asli anda,
maka X (X aksen) adalah data hasil transformasi anda dimana X =
Log X. Jadi X = X

Hal-hal yang harus diperhatikan

Apabila data asli anda menunjukkan sebaran nilai kurang dari 10 atau nilai
mendekati nol, maka anda gunakan transfromasi log X + 1.

Apabila data anda banyak mengandung nilai nol, maka sebaiknya gunakan
transformasi yang lain, misalnya transformasi akar.

Apabila data anda banyak mendekati nol (misalnya bilangan desimal), maka
semua data dikalikan 10 sebelum dijadikan ke logaritma. Jadi X = log (10X).
Misalnya X = 0,12 setelah di taransformasikan X akan menjadi X = log (10 x
0,12) = 0,079.

Transformasi Arsin

Transformasi Arcsin digunakan apabila data anda


dinyatakan dalam bentuk persentase atau proporsi.
Umumnya data yang demikian mempunyai sebaran
binomial.
Bentuk transformasi arcsin ini biasa disebut juga
transformasi kebalikan sinus atau transformasi arcus
sinus. Kalau X adalah data asli anda, maka X (X
aksen) adalah data hasil transformasi anda dimana X
= Arcsin X. Jadi X = X.
Namun, data dalam bentuk persentase tidak mesti
harus
menggunakan
transformasi
arcsin.

Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam penggunaan


transformasi arcsin ini yaitu :

Apabila data asli anda menunjukkan sebaran nilai antara 30% - 70%,
tidak memerlukan transformasi.

Apabila data asli anda menunjukkan sebaran nilai antara 0% - 30% dan
70% - 100%, maka lakukan transformasi arcsin.

Apabila data anda banyak yang bernilai nol, maka gunakan transformasi
arcsin akar (% + 0,5).

You might also like