Professional Documents
Culture Documents
Artikel Lotion
Oleh :
Dzikri Kurnia
(131710101061)
Artikel Lotion
1. Pengertian Lotion
Lotion merupakan salah satu bentuk emulsi, didefinisikan sebagai
campuran dari dua cairan yang tidak saling bercampur, yang distabilkan
dengan sistem emulsi dan jika ditempatkan pada suhu ruang, berbentuk cairan
yang dapat dituang(Rieger 1994). Menurut Silva et al. (2006), emulsifikasi
merupakan proses pendispersian suatu larutan ke dalam larutan yang tidak
saling bercampur. Emulsi berbentuk droplet dan ukurannya dipengaruhi oleh
laju pengadukan selama proses emulsifikasi.
2. Fungsi Lotion
Lotion pelembab berfungsi mempertahankan kelembaban dan daya
tahan air pada lapisan kulit sehingga dapat melembutkan dan menjaga
kehalusan kulit (Mitsui 1997). Fungsi utama skin lotionuntuk perawatan kulit
adalah sebagai pelembut (emollient). Hasil akhir yang diperoleh tergantung
dari daya campur bahan baku dengan bahan lainnya untuk mendapatkan
kelembaban, kelembutan, dan perlindungan dari kekeringan (Schmitt 1996).
Syarat mutu pelembab kulit terdapat pada SNI 16-4399-1996.
Tabel 1. Syarat mutu pelembap Kulit
No
1
2
3
4
5
Kriteria
Satuan
Syarat
Penampakan
Homogen
pH
4,5-8
Bobot jenis
0,95-1,05
Viskositas
cP
2000-50.000
Cemaran mikroba Koloni/gram
Maksimum 102
Sumber : Badan Standardisasi Nasional (1996)
3. Bahan Baku Pembuatan Lotion
Dalam pembuatan lotion dapat dilakukan dengan menggunakan seperti
campuran dari air, pelembut, humektan, bahan pengental, pengawet, dan
pewangi (Mitsui1997).
a. Air
Air merupakan komponen yang paling besar persentasenya dalam
pembuatan skin lotion. Air yang digunakan dalam pembuatan lotionadalah
air murni yang berfungsi sebagai pelarut (Departemen Kesehatan 1993).
b. Pelunak
Emollient (pelunak, zat yang mampu melunakkan kulit) didefinisikan
sebagai sebuah media yang jika digunakan pada lapisan kulit kering akan
mempengaruhi kelembutan kulit. Bahan ini mengisi ruang antar sel kulit,
membantu menggantikan lemak sehingga dapat melembutkan dan
melumasi. Bahan-bahan yang berfungsi sebagai emollient adalah minyak
mineral,ester isopropil, turunan lanolin, trigliserida, dan asam lemak
(Schmitt 1996).
c. Humektan
Humektan merupakan salah satu bagian terpenting pada skin lotion karena
merupakan zat yang melindungi emulsi dari kekeringan dengan
DAFTAR PUSTAKA
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1992. Cara Uji Cemaran Mikroba.. SNI 192897-1992. Jakarta.
Departemen Kesehatan. 1993. Kodeks Kosmetik Indonesia. Ed. II VoL.I. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
Mitsui. 1997. New Cosmetic Science. New York: Elsevier.
Rieger M. 2000. Harrys Cosmeticology. 8thEd. New York: Chemical Publishing Co
Inc.
Schmitt WH. 1996. Skin Care Products. Di dalam Williams DF and Schmitt WH,
editor. Chemistry and Technology of The Cosmetics and Toiletries Industry.
2ndEd. London: Blackie Academe and Profesional.
Silva CM, Riberio AJ, Figueiredo M, Ferreira D, Veiga F. 2006. Microencapsulation
of hemoglobin in chitosan-coated alginate microspheres prepared by
emulsification internal gelation. AAPS Journal 7:E903-E912
Suryani A, Sailah, Eliza H. 2000. Teknologi Emulsi. Jurusan Teknologi Industri
Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian: Institut Pertanian Bogor.