Professional Documents
Culture Documents
1. KENDALI MUTU
Disetiap tingkatan tim pengawas diperlukan disiplin yang tinggi untuk menerapkan
tata cara pengendalian mutu baik yang menyangkut mutu kerja dan mutu hasil kerja
Kontraktor dan Konsultan. Pengendalian mutu memegang peranan yang sangat
penting karena berkaitan dengan cara kerja kontraktor dan konsultan. Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dari pelaksanaan dilapangan diterapkan sistem
kendali mutu yang diterapkan dari awal dengan penjelasan yang detil mengenai
sistem ini pada saat praconstruction meeting. Sistem kendali mutu ini akan disiapkan
oleh konsultan secara sistematis dengan form form yang telah dibuat sebelumnya.
Form tersebut akan dibahas pada saat awal konstruksi sehingga dapat dievaluasi
dengan baik dan dilakukan perubahan perubahan seperlunya oleh konsultan apabila
ada hal hal yang perlu disesuaikan dengan keadaan masing masing peroyek.
Dengan diterapkannya secara khusus sistem ini maka akan semakin mudah untuk
melakukan kontroling dalam bidang mutu dan diharapkan pelaksanaan pekerjaan
juga dapat dilaksanakan dengan lebih cepat dan bermutu.
2. STANDARISASI
Perlu dilakukan standarisasi prosedur, tata cara kerja, pelaporan, dan hal lainnya
yang terlibat dengan pengawasan di lapangan. Standarisasi kami anggap sangat
penting dalam menyamakan presepsi dalam pelaksanaan dilapangan, menghindari
perbedaan perbedaan antara konsultan dan kontraktor dalam pemahaman
Management proyek secara umum dan secara khusus. Penerapan ini secara
langsung dapat mendukung tertib administrasi dari sejak awal hingga akhir proyek
sehingga pada saat PHO segala hal yang menyangkut administrasi dapat dipenuhi
dengan baik dan benar. Standarisasi ini saling mendukung antara sistem kendali
mutu yang diterapkan sehinggga dapat menciptakan iklim pelaksanaan yang
kondusif dan persoalan persoalan rutin yang sering dijumpai dapat diselesaikan
dengan cepat.
Pelaporan.
Untuk lebih jelasnya pada Gambar 1 disajikan Bagan Alir Kegiatan Supervisi.
3.1. PENGENDALIAN TEKNIS
Lingkup pengendalian antara lain meliputi :
lapangan.
Jenis pekerjaan.
Kuantitas pekerjaan.
Schedule pelaksanaan.
Schedule pembayaran.
Review Design
Pengecekan hasil perencanaan dilakukan dengan cara membawa hasil
perencanaan ke lokasi untuk menentukan apakah hasil perencanaan tersebut
telah sesuai dengan kondisi yang ada. Apabila ternyata dari hasil pengecekan
design tidak sesuai dengan kondisi lapangan, konsultan supervisi akan membuat
alternatif lain yang sesuai untuk diajukan kepada pemberi tugas.
Persiapan Konstruksi
Jadwal waktu yang dibuat oleh kontraktor akan diteliti terlebih dahulu apakah
sudah memadai terhadap volume pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan
perkiraan tenaga kerja / tukang yang akan mengerjakannya serta alat yang
akan digunakan. Apabila menurut analisa tidak seimbang antara volume
dengan tenaga kerja dan peralatan terhadap waktu yang tersedia maka
konsultan akan menyarankan kepada kontraktor untuk menyiapkan tenaga
kerja dan peralatan yang memadai agar bisa selesai tepat pada waktunya.
Agar tidak terjadi perubahan biaya terlalu besar, konsultan akan mengusulkan
menggantikan nilai pekerjaan tambah itu dengan pengurangan pekerjaan
lainnya sehingga terjadi kompensasi dan tidak memerlukan biaya tambah
sepanjang hal tersebut memungkinkan dan mendapat persetujuan dari
Pemimpin Proyek.
Organisasi kerja.
Pekerjaan tambah/kurang.
Subletting.
Asuransi.
Termyn.
4). Kesepakatan tentang tata cara dan prosedur teknis pelaksanaan pekerjaan utama (major
items), antara lain :
Struktur jalan.
keselamatan
memperhatikan
kerja
juga
akan
peraturan-peraturan
dimonitor
yang
secara
berlaku.
rutin
Selain
dengan
mengawasi
dan peralatan.
o
pengawas
berwenang
dan
pada
saatnya
berkewajiban
1 2 minggu untuk aktivitas yang kritis atau bisa kurang dari 1 minggu.
2. Cara mengontrol
Dibedakan 3 cara mengontrol, sebagai berikut :
Progress Performance.
Schedule Control.
tersebut
merupakan
informasi
dasar
untuk
monitoring,
MonotoringSchedule
ProgressDanBiaya
Konstruksi
Pelaporan
PeriodikRingkasan
ProgressPekerjaan
PelaporanPelaksananaan
Pekerjaa:
1.Schedul,
AnalisaKomputer
PelaporanPeriodik
ManajemenProyek
2.Progress,
3.Pembiayaan
PelaporanPeriodik
Ringkasan
Pembiayaan
UpdateSchedule
bahan
dalam
pengambilan
keputusan
manajemen
proyek.
Pelaporan proyek dibuat dengan format dan prosedur yang standar untuk
memperoleh peningkatan efisiensi, efektifitas dan optimalisasi sinergi kerja,
sehingga dapat mencapai performansi dan kualitas akhir manajemen
pembangunan proyek yang lebih baik. Software yang digunakan untuk
pengendalian proyek ini adalah : Microsoft Project.
Tahapan Initialisasi
Tahap initialisasi dilakukan untuk menjabarkan aktifitas-aktifitas proyek (Work
Breakdown
Structure/
mencerminkan
WBS)
keterkaitan
sampai
antar
ke
aktifitas.
level
yang
Tahapan
terendah
ini
dimulai
yang
dari
Tahap Pelaksanaan
Tahap
ini
dipergunakan
untuk
memonitor
dan
mengawasi
jalannya
10
Hal tersebut perlu menjadi perhatian bagi project control dan menjadi salah
satu acuan bagi analisa kemajuan pelaksanaan proyek yang menjadi
tanggung jawabnya. Selanjutnya dapat dilakukan beberapa tindakan untuk
meningkatkan kinerja proyek, seperti penambahan tenaga ahli, tenaga
pekerja, bahan dan alat penunjang, atau merubah metode pelaksanaannya.
Tahap Pelaporan
Tahapan pelaporan ini ditujukan untuk menyampaikan kemajuan pelaksanaan
proyek aktual di lapangan kepada pihak pemberi tugas/ pemilikan proyek
untuk mendapatkan gambaran kemajuan proyek di lapangan, dengan ikut
memperhatikan hal-hal kritis yang diperoleh dari analisa pelaksanaan proyek.
Bentuk laporan ini disesuaikan dengan kebutuhan pelaporan, dan terbagi
menjadi pelaporan kemajuan proyek secara tabular, pelaporan kemajuan
proyek secara barchart, serta dalam bentuk S-Curve; yang membandingkan
pencapaian aktual dengan baseline proyek.
11
dibuat
dan
diimplementasikan
ke
project
site.
Hasil
dari
12
project management control system berulang kembali. Siklus ini baru berhenti
apabila proyek telah selesai.
Selanjutnya Project Management Control System ini dapat digunakan basis
data untuk pelaksanaan pembangunan jalan tahap selanjutnya.
periode
konstruksi,
konsultan
akan
senantiasa
memberikan
Peralatan laboratorium.
Test lapangan.
Metode perhitungan.
Lokasi kerja.
Jenis pekerjaan.
13
1. Schedule Kontraktor
Sebelum pekerjaan dimulai konsultan akan mengecek schedule pelaksanaan
yang dibuat kontraktor. Apakah rencana kerja progress pekerjaan yang
ditargetkan sudah layak dan realistis. Misalnya dalam musim hujan, target
pekerjaan lebih kecil bila dibandingkan pada musim kemarau untuk pekerjaan
pengaspalan misalnya untuk kondisi kerja yang sama.
Kemudian juga construction method, urutan kerja kontraktor apakah sudah
sistematis, konsepsional dan benar. Selanjutnya berdasarkan schedule
kontraktor yang sudah disetujui, konsultan pengawas akan mengendalikan
waktu pelaksanaan tersebut.
Dari time schedule tersebut bisa dijabarkan kedalam target harian, sehingga
setiap hari apakah target volume tersebut bisa tercapai atau tidak, bila target
volume tersebut tidak tercapai maka selisih volume harus diprogramkan /
dikejar untuk schedule hari berikutnya.
Dengan time schedule yang dibuat dan disetujui itu bila dilaksanakan dengan
sebagaimana mestinya dan dikendalikan dengan baik maka diharapkan
proyek bisa diselesaikan on schedule.
Kontrak Berbasis Kinerja Semarang - Bawen
14
3. Tenaga Kerja
Demikian juga untuk tenaga kerja, untuk suatu pekerjaan diperlukan tenaga
kerja yang mencukupi, sehingga pekerjaan akan bisa diselesaikan oleh
tenaga kerja sesuai dengan jadwal/ waktu yang ditentukan. Bila kondisi
pekerjaan diperkirakan tidak bisa diselesaikan, maka tenaga kerja perlu
ditambah atau kerja dua shift atau kerja lembur/ overtime.
15
Biaya proyek
Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari
Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam kontrak
dan harga satuan pekerjaan yang sudah ada dalam kontrak pelaksanaan, sehingga
biaya proyek dibayarkan sesuai dengan item pekerjaan yang ada dalam kontrak.
16
telah
terjadi
dilapangan,
selanjutnya
dapat
disetujui
untuk
17
18
19
maupun
sesudah
pekerjaan
selesai
tidak
terjadi
penyimpangan.
Buku direksi
Time schedule
Laporan harian
Laporan mingguan
Risalah rapat
Record cuaca
Photo dokumentasi
Change order
Addendum
Termyn
20
pembangunan
membutuhkan
pelaksanaan
seluruh
elemen-
Pengukuran horizontal
Pengukuran horizontal didasarkan baik pada system control garis ataupun
sistem koordinat, namun bila dibutuhkan dapat merupakan kombinasi dari
kedua sistem di atas.
21
Pengukuran Vertikal
Ketinggian permukaan tanah dapat diukur dari titik Bench Mark. Geometri
vertikal garis kontrol biasanya telah ditentukan. Data ini merinci rangkaian
titik tangen vertikal, ketinggian dan kemiringan permukaan akhir.
22
23
syarat-syarat
teknik
yang
berhubungan
dengan
Agregat
Pemilihan agregat yang sesuai sangat penting pada produksi beton
yang baik. Agregat beton harus terdiri dari partikel-partikel yang bersih,
keras dan tahan serta cukup kuat untuk menahan beban yang diterima
oleh beton. Pada umumnya, agregat tersebut terdiri dari pasir atau
kerikil alam, atau batu pecah.
Gradasi
Agregat yang bergradasi baik akan menghasilkan beton yang mudah
dikerjakan agregat yang tidak memenuhi gradasi yang disyaratkan
cenderung untuk teljadi pemisahan (segregation) dan airnya akan
merembes keluar (bleeding).
Gradasi pasir dimana satu atau dua ukuran partikel sangat dominan
harus dihindarkan. Pasir demikian mempunyai kadar udara yang besar,
oleh karena itu memerlukan pasta semen dalam jumlah besar untuk
dapat menghasilkan campuran yang dapat dikerjakan dengan baik.
24
Ukuran maksimum
Penghematan yang paling besar didapatkan bila ukuran agregat
maksimum terbesar digunakan. Faktor-faktor yang membatasi gradasi
adalah kemampuan peralatan pengaduk, pengallgkat dan pengecoran
untuk dapatmenangani ukuran-ukuran lebih besar, dan jarak bebas
(spacing) antara acuan dan tulangan. Ukuran agregat maksimum tidak
boleh melebihi duapertiga jarak bebas antara tulangan atau tiga
perempat selimut beton hinggapenulangan. Dalam syarat-syarat teknik,
penggunaan beton pada berbagai bagian pekerjaan diberi batasan
yang menggambarkan batas-batas tersebut
Air
Air yang dipakai untuk beton tidak boleh mengandung garam, larutan
zat organik, atau bahan lain yang akan mengganggu hidrasi semen. Air
yang dapat diminum biasanya memuaskan. Jika ada keraguan, suatu
batch percobaan beton harus dibuat dan diuji untuk membandingkan
tingkat pcngerasan dan kekuatan ultimatenya dengan beton serupa
yang dibuat dengan air murni I segar.
Air taut tidak boleh digunakan menyebabkan korosi pada penulangan,
karena menyebabkan korosi pada penulangan.
25
Udara
Kehadiran rongga didalam beton sangat mengurangi kekuatannya.
Rongga pada beton adalah :
tergantung pada ratio semen air (water cement ratio) dari campuran
Telah biasa dilaksanakan untuk entrain udara hingga 8 persen dalam
beton dengan menggunakan campuran tambahan yang sesuai.
Gelembung udara tersebut jauh lebih kecil (0,05 mm) dari pada
gelembung yang secara tidak sengaja masuk atau tertahan, dan
terpisah-pisah sehingga tidak berbentuk saluran untuk lewatnya air dan
permeabilitas beton tidak bertambah.
c. Penyimpanan bahan
Semen
Harus disimpan didalam gudang semen atau bangunan tahan cuaca
dan teratur agar dapat digunakan dengan urutan sesuai pengiriman.
Semen yang disimpan lebih dari empat bulan harus diuji kembali
sebelum digunakan.
Agregat
Agregat harus disimpan dalam bak (bin) atau tempat penimbunan
(stockpile) berdekatan dengan pekerjaan dengan tiap ukuran dipisah
dari ukuran lainnya secara pasti untuk mencegah saling tercampur.
Lantai penimbunan harus kering dan dilapisi kerikil atua bahan untuk
mencegah bercampurnya timbunan dengan tanah.
Baja Tulangan
Baja tulangan harus ditumpuk ditinggikan dari permukaan pada
penyanga kayu yang baik sehingga batang-batang bebas dari lempung
atau bahan lain yang dapat mencegah pengikatan (bonding). Karat
permukaan atau debu harus dihilangkan sebelum pemasangan. Baja
26
d. Perancah Bangunan
Desain perancah harus memperhitungkan besar, arah dan lamanya
gaya gaya tersebut bekerja secara tersendiri maupun secara kolektif.
Desain dari semua komponen dan sambungan perancah harus
memenuhi standar yang berkaitandengan syarat-syarat teknik dan
peraturan yang berlaku. Komponen perancah harus direncanakan
untuk membatasi lendutan hingga 1/300 dari bentang, dan untuk
mencegah retak pada bagian yang telah dicor sebelumnya dengan
pembebanan pengecoran yang dilakukan kemudian. Lendutan balok
dan perubahan dimensi pada komponen serta sambungan harus
dibatasi, untuk menjamin bahwa beton yang selesai berada dalam
batasan toleransi yang diizinkan.
Dongkrak ulir (screw jack) dapat digunakan pada puncak dan dasar
sekur pipa dan sekur jenis kerangka, akan tetapi besar pemanjangan
(extension) dari dongkrak ulir dapat mengurangi kapasitas beban
daridongkrak. Petunjuk dari pabrik harus diikuti.
27
perancah
pada
pelaksanaan
jembatan
Beton.
bahan
tersebut
atau dimana saluran air atau jalan harus bebas selama pelaksanaan,
harus dipakai perencah bentang panjang.
(dapat terbuat dari baja atau kayu). Jembatan Bailey adalah bentuk
khusus dari rangka baja yang telah berhasil digunakan untuk perancah
bentang panjang.
28
seperti pilar, kaki pilar atau kepala jembatan, mungkin perlu didirikan
penyangga sementara pada tempat diantaranya (intermediate) untuk
bentang lebih panjang.
Periksa agar terdapat landasan atau dasar yang kuat di bawah kaki
tiap kerangka pada pekerjaan itu dan bahwa pondasi cukup kering/ada
drainase.
29
e. Pondasi bangunan
Suatu pekerjaan yang terpenting dalam pembuatan konstruksi adalah
membangun pondasi-pondasi yang kuat, suatu pekerjaan yang
memerlukan perhatian khusus pada tiap tahapan pekerjaan pondasi.
Semua langkah pencegahan harus diambil pada saat pelaksanaan,
supaya tidak timbul kesalahan pada umur pelayanan. Harus diingatkan
bahwa sekali konstruksi dibuka, perbaikan atau perkuatan pondasi sulit
dilaksanakan.
mahal.
Sitat baja :
Mahal.
30
hancurnya beton.
31
Kontraktor
diperintahkan
mengambil
langkah-langkah
untuk
h. Produksi beton
Tujuan semua prosedur batching dan campuran adalah untuk
menghasilkan beton yang seragam yang mengandung bahan-bahan
dalam perbandingan yang disyaratkan. Untuk mencapai hal ini perlu
dijamin bahwa : Bahan dipelihara agar homogen dan tidak saling
terpisah sebelum dan pada waktu hatching. Peralatan yang tersedia
akan membantu batching bahan secara tepat dalam jumlah yang
diperlukan, dan jumlah tersebut akan dapat diganti dengan mudah jika
dan bila diperlukan. Perbandingan bahan yang diperlukan dipelihara
dari batch ke batch lain. Semua bahan.dimasu!'~an kedalam pengaduk
dalam
urutan
yang
benar.
Semua
bahan
dicampur
dengan
32
paling baik terletak di lokasi dan pada ketinggian yang mudah bagi
pemasukan agregat kedalam tabung penyimpanan (hopper) dan
pengiriman beton yang sudah dicampur kelokasi pekerjaan. Tempat
paling baik untuk menimbang adalah antara bak agregat dan pengaduk
sehingga penuangan (discharge) dapat dilakukan langsung kedalam
pengaduk.
Sebelum dimulainya operasi pengadukan, alat harus diperiksa untuk
memastikan
kelancaran
serta
kebersihannya
khususnya
harus
33
dari
Menjamin
sambungan
acuan
terekat
rapat
untuk
34
untuk
kolom
dan
dinding,
tingkat
pengecoran
harus
Pemadatan beton
Maksud pemadatan beton adalah untuk memastikan bahwa diperoleh
kepadatan maksimum dan bahwa kontak menyeluruh antara beton
dengan permukaan baja penulangan dan acuan dapat dicapai.
Pemadatan menyeluruh sangat penting karena menghasilkan
Kekuatan maksimum
tinggi
menyebabkan
percepatan
hidrasi
semen
yang
selanjutnya
mempersulit
pengecoran,
pemadatan
dan
35
j. Perawatan beton
Tujuan perawatan adalah menahan kelembaban di dalam beton pada
waktu semen berhidrasi, oleh karena itu usahakan tercapainya
kekuatan
struktur
yang
diinginkan
dan
tingkat
kekedapan
36
Adanya kelembaban.
k. Pengujian beton
Pengujian pengendalian mutu beton harus dilaksanakan menurut cara
pengujian AASHTO yang sesuai dalam syarat-syarat teknik. Selain
pengujian komponen baha beton, beton diuji pada waktu pembuatan
untuk konsistensi dan kemudahan pengerjaan (workability), dan
setelah mengeras untuk kekuatan tekan serta sifat-sifat lain. Penelitian
visual oleh pengawas, pada beton yang dikirim ke lokasi sangat
Kontrak Berbasis Kinerja Semarang - Bawen
37
Pengujian slump
Kemudahaan pengerjaan (workability), dan setelah mengeras untuk
kekuatantekan serta sifat-sifat lain. Penelitian visual oleh pengawas,
pada beton yang dikirim ke lokasi sangat penting untuk mendeteksi
kesalahan dalam batching. Perubahan yang tampak harus segera
dilanjutkan dengan pengujian slump dan pembuatan silinder pengujian
tambahan jika dianggap perlu.
Pengujian slump
Pengjuian slump dari beton yang baru dicampur merupakan cara
utama
untuk
meneliti
konsistensi
dan
kemudahan
pengerjaan
38
39
l. Quality Assurance
Jaminan mutu memerlukan perubahan structural terhadap metode
supervise. Juga diperlukan supervise yang permanent standarisasi test
dan pengetesan (termasuk kekerapan pengetesan) serta criteria untuk
penaksiran (termasuk toleransi yang diijinkan). Diperlukan pula
guideline yang spesifik untuk supervisor dan client atua pihak ketiga
(seperti konsultan atau team audit teknis).
Aspek lain yang sangat mempengaruhi mutu akhir pekerjaan
konstruksi ialah kecermatan rancangan. Rancangan yang dibuat
berdasarkan dana yang tersedia dan/atau berdasarkan survey yang
tidak akurat cenderung mendapatkan lebih banyak masalah mutu
dibandingkan dengan rancangan yagn secara akurat mewakili
kebutuhan-kebutuhan dilapangan. Pada format kontrak saat ini,
supervisor harus membuktikan bahwa pekerjaan kontraktor mengikuti
standard. Persyaratan testing dan kekerapannya pada dasarnya berarti
pergeseran tanggung jawab yaitu : kontraktor harus membuktikan
bahwa pekerjaan itu dilakukan menurut spesifikasinya, bukannya
supervisor harus membuktikanbahwa pekerjaan ada di bawah
standard.
40
Koordinasi proyek
Inspeksi lapangan
Tinjauan dokumen
lelang dan collecting
data
Kelengkapan kontraktor
Pemeriksaan penyerahan
pekerjaan
Pengujian laboratorium
Pengukuran kuantitas
Memeriksa dan
rekomendasi personil utama
kontraktor
Laporan Akhir
Tidak
Dapatkah pekerjaan
dimulai?
Ya
OK
Diperlukan Penanganan
Pemecahannya
GAMBAR 2
FLOWCHART LANGKAH - LANGKAH CARA MENGONTROL UNTUK AKTIVITAS YANG AKAN DIMULAI
Pekerjaanyangseharusnyasudah
dimulai
ApakahPekerjaanini
SesuaiSchedul
Mulainya?
KenapaTidakDimulai?Apa
PenangguhannyaDapatDikejar?
Tidak
Ya
Tidak
BerapaLamaDitangguhkan?
AdaFloat?
Ya
OK
OK
BerapaLamaTerlambat?Kenapa?
ApaPrestasinyaSampaiWaktu
KontrolTercapai?
Tangani
Tidak
Ya
OK
ApaPrestasinyaBisa
Dikejar?
Tidak
Ya
OK
BerapaLama
PerpanjanganAdaFloat?
Tangani
GAMBAR3.FLOWCHARTLANGKAHLANGKAHCARAMENGONTROLPEKERJAANYANGSEHARUSNYA
SUDAHMULAI
PekerjaanSeharusnyaSelesai
Tidak
SisaWaktuSamapi
Selesai?AlasanKeterlambatan?
Ya
OK
DiperlukanPenanganan
GAMBAR4
FLOWCHARTLANGKAHLANGKAHCARAMENGONTROLUNTUKAKTIVITASYANG
SEHARUSNYASUDAHSELESAI
PENGAWAS/PROYEK
KONTRAKTOR
SurveyLokasiSumberBahan
PenentuanSumberBahan
PermohonanPemakainBahan
PemeriksaanMutuBahan
PeriksaMutuBahan
ProsesPengelolaanMaterial
ProsesPenyiapanRumusanKerja
JMF
PelaksanaanPekerjaan
PengujianMutu
MutuSesuaiSpec.
PenangananPerbaikan
PersetujuanMutuHasilPekerjaan
DokumentasiMutuHasil
Pekerjaan
GAMBAR6.PENGENDALIANMUTUDALAMPEKERJAANPENGAWASAN
PENGAWAS/PROYEK
KONTRAKTOR
Survey
ShopDrawing
Pemasokan
IjinPelaksanaan
Periksa
VolumeRencana
Pengawasan
PelaksanaanPekerjaan
PemohonanPemeriksadan
PengukuranPekerjaan
DiperiksaTeamPengawas
Pengawasan
PengukuranVolumePekerjaan
EvaluasiTeamPengawas
SesuaiVoleme
Rencana
Dapat
Dipertanggung
JawabSecara
LebihDariVolumeRencana(Tidak
Diterima/Dibayar
BA.HasilPengukuran
KonsepTermyn
DiperiksaKonsultan
Termyn
GAMBAR7.PENGENDALIANVOLUMEPEKERJAAN
Kontraktor
KonsultanPengawas
PemberiTugas
Persetujuan
Termyn
SiteEngineer
PemimpinProyek
PembayaranTermyn
BackUpQuantity
BackUpQuality
GAMBAR8:FLOWCHARTPROSEDURSERTIFIKASITERMYN
TahapAwal
1.DokumenKontrak
2.GambarRencana
3.StrukturOrganisasi
4.BukuDireksi
TahapPelaksanaan
1.TimeSchedule
2.Mco
3.Request&ShopDrawing
4.QuantitySheet
5.LaporanHarian
6.LaporanMingguan
7.RisalahRapat
8.BA.OpnamePekerjaan
9.RecordCuaca
10.PotoDokumentasi
11.ChangeOrder
12.Addendum
13.QualityControl
14.As.BuiltDrawing
TahapPembayaran
1.Termyn
2.BackupQuantity
3.BackupQualityControl
PHO
1.BeritaAcaraPHO
2.AdministrasiKantor
3.Mutu(Pengujian)
4.Mutu(Dimensi)
5.Defect&Deficiensies
GAMBAR9:ADMINISTRASIPROYEKPERIODEPELAKSANAANFISIK
FHO
BeritaAcaraFHO