Professional Documents
Culture Documents
; Pada bulan Maret 2010, Kota Manokwari mengalami inflasi sebesar 0,02 persen. Dari 66 kota, tercatat
bahwa pada bulan Maret 2009, Manokwari menempati peringkat inflasi ke-delapanbelas, atau naik dari
yang sebelumnya menempati peringkat inflasi ke- enampuluhtiga di Indonesia.
; Inflasi di Kota Manokwari terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks
pada kelompok-kelompok barang dan jasa sebagai berikut : kelompok sandang sebesar 0,26 persen;
kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,20 persen; kelompok kesehatan
sebesar 0,19 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen.
Sedangkan tiga kelompok pengeluaran lainnya justru mengalami penurunan indeks, yakni kelompok
pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar -0,11 persen; kelompok bahan makanan sebesar -0,10
persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar -0,07 persen.
; Laju inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2010 di Kota Manokwari sebesar -0,44 persen, sedangkan laju
inflasi tahun ke tahun (Maret 2010 terhadap Maret 2009) sebesar 3,41 persen.
BULAN MARET 2010, DI KOTA MANOKWARI TERJADI INFLASI SEBESAR 0,02 PERSEN
DENGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) SEBESAR 131,35.
Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Maret 2010, secara umum menunjukkan kenaikan.
Berdasarkan hasil pemantauan BPS, dengan menggunakan penghitungan dan tahun dasar baru (2007 = 100), di
Kota Manokwari (hasil SBH 2007) pada bulan Maret 2010 terjadi inflasi sebesar 0,02 persen, atau terjadi kenaikan
Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 131,33 pada bulan Pebruari 2010 menjadi 131,35 pada bulan Maret 2010.
Sedangkan laju inflasi Kota Manokwari tahun kalender (Januari-Maret) 2010 yakni sebesar -0,44 persen; dan laju
inflasi tahun ke tahun (Maret 2010 terhadap Maret 2009) sebesar 3,41 persen.
Inflasi di Kota Manokwari terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada
kelompok-kelompok barang dan jasa sebagai berikut : kelompok sandang sebesar 0,26 persen; kelompok makanan
jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,20 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen; serta
kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen. Sedangkan tiga kelompok pengeluaran
lainnya justru mengalami penurunan indeks, yakni kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar -0,11
persen; kelompok bahan makanan sebesar -0,10 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan
bakar sebesar -0,07 persen.
Pada bulan Maret 2010, beberapa komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi terbesar adalah
sebagai berikut : beras sebesar 0,05 persen; gula pasir sebesar 0,03 persen; cabe rawit sebesar 0,03 persen; ikan
kembung/gembung sebesar 0,03 persen; bawang merah sebesar 0,03 persen; bawang putih sebesar 0,02 persen;
bahan bakar rumahtangga sebesar 0,01 persen; angkutan udara sebesar 0,01 persen; tempe sebesar 0,01 persen;
serta daging ayam ras sebesar 0,01 persen.
Tabel 1
Laju Inflasi Kota Manokwari Maret 2010, Tahun Kalender 2010 dan
Tahun Ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2007 = 100)
*) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2010 terhadap IHK bulan sebelumnya.
**) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2010 terhadap IHK bulan Desember 2009.
***) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2010 terhadap IHK bulan Maret 2009.
Andil Inflasi
Kelompok Pengeluaran Komoditi
(%)
[1] [2]
1. Bahan Makanan
Beras 0,05
Cabe Rawit 0,03
Ikan Kembung/Gembung 0,03
Bawang Merah 0,03
Bawang Putih 0,02
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
Gula Pasir 0,03
Kopi Bubuk 0,00
Kembang Gula 0,00
Biskuit 0,00
Minuman Ringan -0,01
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
Bahan Bakar Rumahtangga 0,01
Papan 0,01
Pembasmi Nyamuk Bakar 0,00
Pembasmi Nyamuk Cair 0,00
Pipa Pralon 0,00
4. Sandang
Celana Panjang Katun 0,01
Baju Kaos/T-Shirt 0,01
SeragamSekolah Anak 0,01
Pampers 0,00
Baju Muslim 0,00
5. Kesehatan
Pasta Gigi 0,00
Obat Sakit Kepala 0,00
Shampo 0,00
Creambath 0,00
Dokter Umum 0,00
6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga
Pensil Hitam 0,00
Flash Disk 0,00
Playstation 0,00
VCD/DVD Player 0,00
Televisi Berwarna 0,00
7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
Angkutan Udara 0,01
Ban Dalam Motor 0,00
Helm 0,00
Per & Shockbreaker 0,00
Sepeda 0,00
1. Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2010 mengalami deflasi sebesar -0,10 persen atau terjadi
penurunan indeks dari 136,56 pada Pebruari 2010 menjadi 136,43 pada Maret 2010.
Dari sebelas sub kelompok yang ada dalam kelompok bahan makanan, lima sub kelompok mengalami
deflasi, dan enam sub kelompok lainnya mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok sayur-
sayuran, yakni sebesar -1,97 persen, dan deflasi terendah terjadi pada sub kelompok lemak dan minyak,
yakni sebesar -0,54 persen. Sedangkan untuk inflasi, yang tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-
bumbuan, yakni sebesar 2,43 persen dan terendah terjadi pada sub kelompok daging dan hasil-hasilnya,
yakni sebesar 0,62 persen.
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Maret 2010 mengalami inflasi sebesar
0,20 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 143,13 pada Pebruari 2010 menjadi 143,41 pada Maret 2010.
Dari tiga sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi dan satu
sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok minuman yang tidak beralkohol
mengalami inflasi tertinggi, yakni sebesar 0,78 persen; sedangkan sub kelompok makanan jadi mengalami
inflasi terendah, yakni sebesar 0,01 persen. Adapun satu sub kelompok lainnya yang tidak mengalami
perubahan indeks, yakni sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Maret 2010 mengalami deflasi sebesar -
0,07 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 139,80 pada Pebruari 2010 menjadi 139,70 pada Maret 2010.
Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami deflasi dan
satu sub kelompok lainnya mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal,
yakni sebesar -0,17 persen; dan deflasi terendah terjadi pada sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga,
yakni sebesar -0,03 persen. Sedangkan satu sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok
bahan bakar, penerangan dan air, yakni sebesar 0,33 persen.
4. S a n d a n g
Kelompok sandang pada Maret 2010 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen, atau terjadi kenaikan
indeks dari 121,80 pada Pebruari 2010 menjadi 122,12 pada Maret 2010.
5. K e s e h a t a n
Kelompok kesehatan pada Maret 2010 mengalami inflasi sebesar 0,19 persen, atau terjadi kenaikan
indeks dari 129,97 pada Pebruari 2010 menjadi 130,22 pada Maret 2010.
Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi, dan dua
sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika
mengalami inflasi tertinggi, yakni sebesar 0,32 persen; sedangkan yang terendah adalah sub kelompok obat-
obatan, yakni sebesar 0,29 persen. Adapun dua sub kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks
adalah sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani.
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Maret 2010 mengalami deflasi sebesar -0,11 persen,
atau terjadi penurunan indeks dari 118,32 pada Pebruari 2010 menjadi 118,19 pada Maret 2010.
Dari lima sub kelompok yang ada dalam kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, satu sub
kelompok mengalami deflasi, satu sub kelompok mengalami inflasi, dan tiga sub kelompok lainnya tidak
mengalami perubahan indeks. Deflasi terjadi pada sub kelompok rekreasi, yakni sebesar -0,47 persen;
sedangkan sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan mengalami inflasi, yakni sebesar 0,10 persen.
Adapun tiga sub kelompok lainnya yang tidak mengalami perubahan indeks adalah sub kelompok jasa
pendidikan, sub kelompok kursus-kursus/pelatihan, dan sub kelompok olahraga.
Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Maret 2010 mengalami inflasi sebesar 0,08
persen atau terjadi kenaikan indeks dari 112,90 pada Pebruari 2010 menjadi 112,99 pada Maret 2010.
Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi dan dua
sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terjadi pada sub kelompok sarana dan
penunjang transpor, serta sub kelompok transpor, yakni masing-masing sebesar 0,12 persen; dan 0,09
persen. Sedangkan dua sub kelompok lainnya yang tidak mengalami perubahan indeks adalah sub kelompok
komunikasi dan pengiriman serta sub kelompok jasa keuangan.
*) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2010 terhadap IHK bulan sebelumnya.
**) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2010 terhadap IHK bulan Desember 2009.
***) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2010 terhadap IHK bulan Maret 2009.
*) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2010 terhadap IHK bulan sebelumnya.
**) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2010 terhadap IHK bulan Desember 2009.
***) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2010 terhadap IHK bulan Maret 2009.
Diterbitkan oleh :
Bidang Statistik Distribusi
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Jalan Trikora – Sowi IV, Manokwari 98315.
Telp. (0986) 2702414, Fax. (0986) 213038
Contact Person :
Sutiyo, SE (085244606363)
Heri Tribowo, S.ST (085244542424)