You are on page 1of 2

Estu Fardani (09650004) Nomor Absen : 37

Teknik Informatika

Manfaat Belajar Filsafat pada Prodi Teknik Informatika

Filsafat sendiri menurut saya merupakan penyelidikan, usaha mencari makna terhadap
dasar-dasar objek, ciri-ciri, metode, instrumen, batasan dan kegunaan, sedikit panjang memang. Ini
merupakan definisi saya sendiri. Ketika ditanya apakah manfaatnya maka tidak akan jauh dari
pengertian diatas.

Pertama, filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita. Filsafat
memiliki tujuan utama mampu menjelaskan apa makna kita, apa itu teknik informatika, seperti apa
itu, gunanya apa, kan dibawa kemana kelak, dan hal-hal dasar lainnya. Sehinga akan memberikan
dasar yang kuat untuk berpijak. Filsafat menolong mendidik, membangun diri kita sendiri dengan
berfikir lebih mendalam, kita mengalami dan menyadari ilmu kita. Rahasia hidup yang kita selidiki
justru memaksa kita berfikir, untuk hidup yang sesadar-sadarnya, dan memberikan isi kepada hidup
kita sendiri.

Kedua, filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa
adanya. Dalam filsafat kita dilatih dulu apa yang menjadi persoalan. Dan ini merupakan syarat
mutlak untuk memecahkannya. Informatika bukan hanya menyusun program, ngenet, browsing ,
reparasi komputer, namun ada makna-makna terpendam yang belum banyak dipahami oleh
masyarakat luar. Tugas sayalah untuk mencari dan menerangkannya kepada khalayak ramai. Untuk
itu saya harus memahami filsafat ilmu informatika dan metode –metode yang digunakan untuk
menerangkan makna implisit diatas. Contoh kasarnya etika dalam berteknologi, tentang hak cipta,
dll.

Memahami filsafat mebuat kita mengerti batas ilmu tersebut. Yang membedakan ilmu- ilmu
dengan aspek lainnya adalah, ia memiliki batas. Batas di sini dimaksud memiliki ranah khusus
sehingga kita tidak mencampur-adukkan satu ilmu dengn lainya ketika menghadapinya dalam satu
bahasan. Artinya kita akan memiliki titik fokus ketika mempelajarinya dan mengaplikasikannya. Jadi
apapun yang kita lakukan harus berbasis informatika sebagai jurusan saya, baik asas tujuan, alat,
proses.
Selanjutnya Filsafat merupakan latihan untuk berfikir sendiri, hingga kita tak hanya ikut-
ikutan saja, membuntut pada pandangan umum, percaya akan setiap semboyan dalam surat-surat
kabar, tetapi secara kritis menyelidiki apa yang dikemukakan orang, mempunyai pendapat sendiri,
berdisi sendiri, dengan cita-cita mencari kebenaran. Dalam hal ini informatika memiliki banyak hal-
hal yang masih ambigu bagi khalayak umum. Hal ini wajib saya luruskan sebagai insan teknologi.

Kelima, mengerti esensi ketika kelak saya lulus sebagai seorang aplikator informatika, insan
teknologi. Sehingga saya tidak lagi bingung apa manfaat saya bagi dunia luar. Kita memaklumi
informatika memiliki peran besar dalam perkembangan teknologi. Kemajuan suatu negara bisa
dilihat dengan maju tidaknya teknologi yang dipakai.

Tidak lupa, manfaat saya mengerti tentang filsafat akan menumbuhkan semangat tetap
berkarya, tetap mencari tanpa adanya batas kepuasan. Karena ketika berfilsafat kita akn terbentur
dangan sebuah kalimat. “di atas langit masih ada langit”. Ini akan memacu kita menjadi lebih baik.
Dalam hal ini tetap berkreasi dan berinovasi tiada henti.

Tidak menyalahgunakan ilmu yang saya miliki untuk hal-hal yang akan merugikan banyak
pihak. Ilmu selau memiliki dua sisi yang selalu bertolak belakang. Jika salah mengambil sikap, maka
akan semakin berbahaya. Seperti contoh kasus carding dan cracking dan sejenisnya. Itu merupakan
penyalahgunaan kemampuan informatika.

Memiliki ilmu yang tinggi memaksa kita untuk semakin berfikir bahwa kita harus tetap
bercermin pada hal-hal yang ada disekitar kita. Bukan pula menjadikan kita kehilangan arah,
sombong. Semakin tinggi ilmu yang kita miliki semakin besar pula tanggung jawab yang kita emban.

Saya rasa ini lebih untuk saya sebagai gambaran kedepan. Pada intinya filsafat akan tetap
berguna pada ranah manapun ia berpijak. Tergantung kita, memilih menggunakan atau
melupakannya.

You might also like