You are on page 1of 5

PSAK 57 ( Revisi 2009 )

Provisi Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi

Tujuan atau fungsi dari PSAK no.57 ialah untuk mengatur pengakuan dan pengukuran
provisi, liabilitas kontinjensi, dan asset kontinjensi serta memastikan informasi telah
diungkapkan secara memadai dalam catatan atas laporan keuangan.
DEFINISI:
Dalam PSAK no.57 telah diungkapkan beberapa pernyataan yaitu:
-

Aset kontinjensi adalah aset potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa
dimasa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas.

Kewajiban hukum adalah kewajiban yang timbul dari

suatu kontrak

baik secara

eksplisit maupun implicit, Peraturan perundang-undangan atau juga karena adanya


pelaksanaan produk hukum lainnya.

Kewajiban konstruktif adalah kewajiban yang timbul dari tindakan entitas yang
berdasarkan praktik baku masa lalu Entitas telah memberikan indikasi kepada pihak lain
bahwa entitas akan menerima tanggungjawab tertentu dan menciptakan ekspektasi valid
bahwa entitas akan melaksanakan tanggung jawab tersebut.

Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya dapat mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang mengandung
manfaat ekonomi.

Liabilitas kontinjensi adalah kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu
dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa
di masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas. Atau bisa juga diartikan
dengan kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui

karena terdapat kemungkinan bahwa entitas tidak mengeluarkan sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi.
-

Peristiwa yang mengikat adalah peristiwa yang menimbulkan suatu kewajiban hukum
atau kewajiban konstruktif yang memaksa entitas untuk menyelesaikan kewajiban tersebut.

Provisi adalah liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti.

PENGAKUAN
-

Syarat Provisi jika entitas memiliki kewajiban kini yang bersifat secara hukum maupun
konstruktif yang diakibatkan oleh peristiwa masa lampau dan terpisah dari tindakan masa
depan. Selain itu, Provisi dalam penyelesaianya akan mengeluarkan sumber daya yang
memiliki manfaat secara ekonomis. Dan yang terakhir, Provisi harus handal dalam menilai
besarnya kewajiban. Jika syarat tersebut tidak dapat dipenuhi maka hal tersebut tidak dapat
digolongkan pada Provisi.

Kewajiban kini. Peristiwa masa lalu dinyatakan sebagai kewajiban kini jika memiliki
bukti yang dapat dipertimbangkan.
ASET KONTIJENSI
Entitas tidak diprkenankan mengakui Aset Kontijensi.
Aset kontinjensi biasanya timbul dari peristiwa tidak terencana atau tidak diharapkan
yang menimbulkan kemungkinan arus masuk manfaat ekonomi untuk entitas. (Contohnya:
klaim yang sedang diusahakan entitas melalui proses hukum yang hasilnya belum pasti.)
Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan karena dapat menimbulkan
pengakuan penghasilan yang mungkin tidak pernah terealisasikan. Akan tetapi, jika realisasi
penghasilan sudah dapat dipastikan, maka aset tersebut bukan merupakan aset kontinjensi,
melainkan diakui sebagai asset.

PENGUKURAN
Estimasi Terbaik
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan.

Estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini


adalah jumlah yang secara rasional akan dibayar entitas untuk menyelesaikan kewajibannya
pada akhir periode pelaporan atau untuk mengalihkan kewajibannya kepada pihak ketiga
pada saat itu.
Resiko dan Ketidakpastian
Dalam menentukan estimasi terbaik suatu provisi, entitas mempertimbangkan berbagai
risiko dan ketidakpastian yang selalu mempengaruhi berbagai peristiwa dan keadaan.
Risiko menimbulkan hasil yang bervariasi. Penetapan risiko dapat menyebabkan
kenaikan nilai liabilitas yang diukur. Jika terdapat unsur ketidakpastian, maka entitas berhatihatisehingga pendapatan atau aset tidak menjadi terlalu besardan beban atau liabilitas tidak
menjadi terlalu kecil.
Nilai Kini
Jika dampak nilai waktu dari uang cukup material, maka jumlah provisi adalah nilai kini
dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikankewajiban.
Karena nilai waktu dari uang, provisi yang melibatkan pengeluaran uang yang timbul
seketika setelah periode pelaporan lebih memberatkan jika dibandingkan dengan provisi yang
melibatkan pengeluaran uang dalam jumlah sama yang timbul kemudian. Dengan demikian,
jika dampaknya bersifat material, provisi didiskontokan.
Tingkat diskonto adalah tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan
penilaian pasar atas nilai waktu dari uang dan risiko yang terkait dengan liabilitas yang
bersangkutan. Tingkat diskonto tidak boleh mencerminkan risiko yang sudah diperhitungkan
dalam estimasi arus kas masa depan.
Peristiwa Masa Depan
Peristiwa masa depan yang dapat mempengaruhi jumlah yang diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban tercermin dalam jumlah provisi jika ada bukti obyektif bahwa
peristiwa itu akan terjadi.
Dalam menentukan jumlah provisi, entitas perlu mempertimbangkan peristiwa masa
depan yang diperkirakan akan terjadi. Misalnya, entitas berkeyakinan bahwa biaya
pembersihan suatu lokasi pabrik pada akhir masa manfaat pabrik tersebut akan dapat ditekan
melalui teknologi yangberkembang di masa depan.

Rencana Pelepasan Aset


Keuntungan sehubungan dengan rencana pelepasan aset tidak boleh dipertimbangkan
dalam menghitung suatu provisi.
Keuntungan sehubungan dengan rencana pelepasan aset tidak diperhitungkan dalam
menghitung provisi walaupun rencana pelepasan aset tersebut terkait erat dengan peristiwa
yang menyebabkan timbulnya provisi. Sebaliknya, entitas mengakui keuntungan pelepasan
aset tersebut pada saat yang ditentukan oleh PSAK yang terkait dengan aset tersebut.
PENGGANTIAN
Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh
pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa
penggantian pasti akan diterima jika entitas menyelesaikan kewajiban. Penggantian tersebut
diakui sebagai aset yang terpisah. Jumlah yang diakui sebagai penggantian tidak boleh
melebihi nilai provisi.
PERUBAHAN PROVISI
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk
mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk
menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi,maka provisi dibatalkan.
Jika provisi didiskonto, maka nilai tercatatnya akanmeningkat pada setiap periode
untukmencerminkan berlalunyawaktu. Peningkatan ini diakui sebagai biaya pinjaman.
PENGGUNAAN PROVISI
Provisi hanya dapat digunakan untuk pengeluaran yang berhubungan langsung
dengan tujuan pembentukan provisi.
Hanya pengeluaran yang berhubungan langsung dengan tujuan pembentukan provisi
awal yang dapat mengurangi provisi. Membebankan pengeluaran untuk mengurangi provisi
yang semula diakui untuk tujuan lain akan menghilangkan pengaruh dari dua peristiwa yang
berbeda.
PENERAPAN ATURAN PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Kerugian Operasi Masa Depan
Provisi tidak boleh diakui untuk kerugian operasi masa depan.

Perkiraan akan terjadinya kerugian operasi masa depan merupakan indikasi bahwa
aset tertentu dalam suatu operasi mungkin mengalami penurunan nilai.
KONTRAK MEMBERATKAN
Jika entitas terikat dalam suatu kontrak memberatkan, maka kewajiban kini menurut
kontrak tersebut diukur dan diakui sebagai provisi.
Banyak kontrak dapat dibatalkan tanpa membayar kompensasi atau denda kepada
pihak lain sehingga tidak ada kewajiban, misalnya pesanan pembelian yang sering
dilakukan / rutin.
RESTRUKTURISASI
program yang direncanakan dan dikendalikan oleh manajemen dan secara material
mengubah lingkup kegiatan usaha suatu entitas atau cara mengelola usaha tersebut.
Contoh: Penutupan lokasi usaha dalam suatu Negara atau regional, Perubahan dalam
struktur manajemen dan Reorganisasi mendasar yang memiliki dampak signifikan pada
karakteristik focus operasi entitas.
PENGUNGKAPAN
Untuk setiap jenis provisi, entitas mengungkapkan :
nilai tercatat pada awal dan akhir periode;
Provisi tambahan yang dibuat dalam periode bersangkutan
jumlah yang digunakan, yaitu jumlah yang terjadi dan dibebankan pada provisi selama periode
bersangkutan
jumlah yang belum digunakan yang dibatalkan selama periode bersangkutan; dan
peningkatan, selama periode yang bersangkutan, dalam nilai kini yang timbul karena
berlalunya waktu dan dampak dari setiap perubahan tingkat diskonto
TRANSISI DAN TANGGAL EFEKTIF
Dampak diterapkannya Pernyataan dalam resume psak 57 (revisi 2009) ini pada
tanggal efektifnya dilaporkan sebagai penyesuaian saldo laba awal pada periode Pernyataan
ini pertama kali diterapkan. Entitas dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan,untuk menyesuaikan
saldo laba awal dari periode sajian. paling dini dan menyajikan kembali informasi
komparatif.Jika informasi komparatif tersebut tidak disajikan kembali maka fakta tersebut
diungkapkan

You might also like