Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan di Indonesia sebagai salah satu upaya pembangunan
nasional diarahkn dalam rangka tercapainya kesadaran,kemauan, dan kemampuan
untuk hidup sehatbagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, Departemen kesehatan memiliki
kebijakan pelayanan kesehatan yang berlandaskan pada visi masyarakat yang mandiri
untuk hidup sehat dan memiliki misi untuk membuat rakyat sehat.
Visi dan misi tersebut memiliki nilai-nilai inti keberpihakan kepada rakyat,dengan
pelaksanaan kebijakan yang cepat dan tepatserta dilaksakan secara transparan dan
akuntabel oleh para pelaksana yang memiki integritas dan mampu bekerja sama secara
tim dengan baik.
Sejalan dengan hal-hal yang telah disebutkan di atas ,maka strategi yang dilaksanakan
oleh Departemen Kesehatan dalam kebijakan pelayanan kesehatan diantaranya adalah
menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat serta meningkatkan
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Salah satu jenis pelayanan kesehatan yang pada saat ini telah berkembang pesat dalam
penggunaannya oleh masyarakat secara mandiri adalah pelayanan medik pengobatan
komplementer-alternatif.
Pelaynan medik pengobatan komplementer-alternatif adalah pelayanan medik
pengobatan non konsional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat meliputi upaya promotif,preventif,kuratif dan rehabilitas yang di peroleh
melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas,keamanan ,dan efektifitas yang
tinggi,yang berlandaskan ilmu pengetahuan biometik yang belum diterima dalam
kedokteran konvensional .
Pelayanan medik akupuntur yang dilakukan oleh dokter merupakan salah satu jenis
pengobatan komplementer-alternatif yang telah digunakan secara luas dan manfaatnya
telah dirasakan oleh masyarakat dalam hal pencegahan penyakit,peningkatan
kesehatan,penyembuhan penyakit ,dan pemeliharaan kualitas hidup .
Dalam upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas,termasuk
dalam hal pelayanan medik pengobatan komplementeralternatif, maka diperlukan pelayanan medik akupuntur yang berkualitas dan
pelaksanaannya sesuai dengan etika kedokteran serta prinsip manfaat dan keamanan
yang dipegang yang dipegang teguh .
B. TUJUAN
Tujuan Umum :
Meningkatkan mutu pelayanan medik pengobatan komplementeralternatif,khususnya pelayanan medik akupuntur di fasilitas pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu.
Tujuan khusus :
1.Tersusunnya acuan penyelenggaraan pelayanan medik akupuntur yang
terjamin akuntabilitas dan selaras dengan peraturan yang ada saat ini.
2.Terselenggaranya pelayanan medik akupuntur yang provesional dan bermutu.
3.Tersusunnya acuan untuk rencana pengembangan pelayanan medik aku puntur
4.Tersusunnya acuan untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi pelayanan
medik akupuntur
5.Memberi perlindungan kepada masyarakat dan pelaksana pelayanan medik
akupuntur
C. DASAR HUKUM
1.Undang-Undang No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan
2.Undang-Undang No.22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
3.Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
4.Undang-Undang No.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
5. Peraturan menteri kesehatan No. 1186/Menkes/PER/X1/1986 tentang
pemanfaatan Akupunktur di fasilitas pelayanan kesehatan
6. peraturan menteri kesehan NO. 1575/Menkes/PER/x1/2005 tentang
Organisasi dan Tata kerja Departemen Kesehatan RI
KesehatanNo.
131/Menkes/SK/11/2004
tentang
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
: jam 07.30-13.30
Jumat
: jam 07.30-11.00
Sabtu
: jam 07.30-12.00
BAB III
STANDAR FASILITAS
A.Denah Ruang
TEMPAT TIDUR
MEJA KIRKES
MEJA
AKUPUNTUR
TEMPAT TIDUR
B.Standar Fasilitas
1. Fasilitas pelayanan medik akupuntur primer minimal harus tersedia peralatan
sebagai berikut
a. Peralatan diagnostik
- senter lampu pemeriksaan
- bantal pemeriksaan nadi
- perlengkapan diagnostik kedokteran
b.Peralatan pengobatan
- Alat rangsang mekanik (jarum dalam berbagai jenis ukuran)
- Alat rangsang termik (Moksa silinder,moksa kerucut,TDP)
- Alat rangsang listrik (elektro akupuntur stimulator)
c. Standar pelayanan
1. pemeriksaan dan tindakan akupuntur primer
a. melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik ( inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi ) dan pemeriksaan akupuntur khusus ( pemeriksaan lidah dan
pemeriksaan nadi )
b. menegakkan diagnosis kedokteran dan akupuntur
c. menyusun rencana pengobatan akupuntur, yang meliputi cara pengobatan titik
akupuntur jenis rangsangan dan lama rangsangan, serta seri pengobatan
d. menjelaskan kepada pasien pemeriksaan dan tindakan pengobatan yang akan
dilakukan
BAB III
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
1. Dalam pelaksaan penyelenggaraan pelayanan medik akupuntur wajib dilakukan
pembinaan dan pengawasan yang meliputi pembinaan adminitrasi maupun
pembinaan teknis
2. Secara administrsi pembinaan dilakukan oleh departemen kesehatan termasuk
oleh kelompok kerja pelayanan pengobatan Komplementer Alternatif bekerja
sama dengan Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas Kesehata Kabupaten / Kota
3. Pembinaan secara teknis dilakukan bekerja sama dengan
a. Organisasi profesi terkait
b. Perhimpunan dokter spesialis dalam bidang akupuntur, yaitu Perhimpunan
Dokter Ahli Akupuntur Indonesia (PDAI)
c. Perhimpunan seminat dalam bidang akupuntur, baik yang telah di akui IDI
( yaitu perhimpunan Dokter Indonesia pengembang Kesehatan tradisional
timur / PDPKT ) maupun yang sedang dalam proses untuk diakui IDI (yaitu
perhimpunan kedokteran Komplementer dan alternatif Indonesia / PKKAI)
d. Organisasi profesi dan atau perhimpunan terkait lainya
4. Pembinaan teknis dilaksanakan berdasarkan standar profesi dan standar
pelayanan medik akupuntur, serta pelaksaan etika profesi
5. Evaluasi standar pelayanan medik akupuntur dilakukan setiap tiga tahun sekali
oleh organisasi profesi serta perhimpunan terkait
BAB IV
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Dalam menyelenggarakan pelayananya, fasilitas pelayanan medik akupuntur
wajib melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan pelayanan yang
diberikan.
Pencatatan hasil pelayanan yang dilakukan meliputi rekam medis untuk setiap
dan rekapitulasi hasil pelayanan
Format pencatatan dan pelaporan, serta alur pelaporan mengikuti aturan yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten/Kota, serta format
disesuaikan dengan kebutuhan Dinas Kesehatan setempat .
BAB V
PENUTUP
Standar pelayanan medik akupuntur ini merupakan acuan dalam upaya untuk
menyelenggarakan pelayanan medik akupuntur sebagai bagian dari pelayanan
medik pengobatan komplementer alternatif yang terjamin keamanan, kualitas,
serta manfaat pengobatannya
Hal tersebut sesuai dengan situasi saat ini dimana akupuntur telah berkembang
pesat di seluruh dunia, termasuk indonesia, dan telah digunakan oleh masyarakat
secara luas dan manfaatnya telah dirasakan dalam hal pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, penyembuhan penyakit, dan pemeliharaan kualitas hidup
Standar pelayanan medik akupuntur ini juga diharapkan dapat membuat
penyelenggaraan pelayanan medik akupuntur yang telah berjalan selama ini di
indonesia dapat lebih di optimalkan agar dapat memberi rasa aman bagi
pelaksana pelayanan maupun masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan
tersebut
MEMBERIKAN PERSETUJUAN
Untuk dilakukan
Tindakan: Akupuntur
Yang sifat, tujuan tindakan akupuntur serta kemungkinan timbulnya akibat / resiko
telah dijelaskan sepenuhnya oleh petugas dan telah mengerti seluruhnya. Saya juga
menyatakan telah memberikan persetujuan saya untuk dilakukan tindakan akupuntur
dengan jarum atau sarana pengganti lainya untuk tujuan pengobatan yang diperlukan
Lumajang ,....................
Nama pemberi persetujuan
PELAYANAN AKUPUNTUR
No. Kode
: 7.5.1.a.SPO
Terbitan
:
No. Revisi
:
Tgl. Mulai Berlaku :
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Kota Lumajang
SPO
Halaman
PEMERINTAH
KABUPATEN
LUMAJANG
Tujuan
Ruang lingkup
Ketrampilan petugas
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
Uraian umum
PUSKESMAS
ROGOTRUNAN
LUMAJANG
Definisi
pengobatan akupuntur adalah metode pengobatan
penyakit dengan memakai jarum akupuntur
diagnosis
diagnosis berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik
penatalaksanaan
Pasien dipersilahkan berbaring
Diperiksa tensi dan nadi
Penjaruman sesuai dengan titik akupuntur
Sebelum ditusuk jarum kulit di desinfeksi dengan
kapas alkohol
Jarum dihubungkan dengan elektro akupuntur selama
15/30 menit sampai alaram berbunyi
Pencabutan jarum, bekas tusukan jarum kulit ditekan
dengan kapas alkohol
Jarum bekas ditempatkan ditempat khusus untuk
kemudian dimusnahkan