Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Eksplorasi merupakan tahap awal dari suatu usaha pertambangan.
mengetahui
sebaran
dan
bentuk
bahan
galian,
sampai
1.2
1.2.1
Maksud
Maksud dari kegiatan eksplorasi yang dilakukan di daerah Cibeber adalah
untuk mengetahui potensi sumber daya mineral yang dimiliki oleh Kecamatan
Cibeber.
1.2.2
Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya kegiatan eksplorasi ini adalah sebagai
berikut:
1.3
tempuh lebih dari 8 jam. Perjalanan dapat dilakukan dengan menggunakan mobil
mapun motor dengan melalui jalan beraspal.
Lokasi daerah penyelidikan dibatasi oleh WIUP dengan koordinatkoordinat dalam tabel 1.1.
Tabel 1.1
Batas Koordinat IUP
Koordinat X
653019,947
650593,706
650593,706
649490,395
653019,947
649490,395
Koordinat Y
9246527,847
9246527,847
9247493,58
9247493,58
9249742,543
9249742,543
Gambar 1.1
Peta Administrasi Daerah Penyelidikan
Utara
Selatan
Barat
Timur
1.4
1.4.1
349,90 km 2.
1.4.2
Keadaan Topografi
Fisiografi lahan yang ada di wilayah Kabupaten Lebak didominasi oleh
lahan bergelombang dan berbukit sisanya merupakan lahan datar dan lahan
pegunungan. Kecamatan Cibeber memiliki kondisi topografi beragam wilayah
Lebak Tengah 201-500 meter dpl dan wilayah Lebak Timur dengan puncaknya
yaitu Gunung Sanggabuana dan Gunung Halimun 501-1000 meter dpl. Peta
topografi regional dapat dilihat pada gambar 1.3
1.4.3
Jumlah Penduduk
Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak Provinsi Banten berdasarkan data
bps Kabupaten Lebak memiliki total jumlah penduduk 3683 orang dengan 2021
laki-laki dan 1842 perempuan.
1.5
Penyelidikan Terdahulu
Laporan penyelidikan terdahulu sebagai acuan dari kegiatan sebelum
melakukan ekplorasi langsung dilapangan yang masuk dalam kegiatan dari studi
literatur. Laporan penyelidikan terdahulu didapatkan dari Proceeding Pemaparan
Hasil Kegiatan Lapangan Dan Non Lapangan Tahun 2007 Pusat Sumber Daya
Geologi,
urat
kuarsanya,
miskin
mineral
sulfida,
tipe
Cisungsang
adalah
disseminated sulfide type batuan induk karbonat, mineral sulfida; galena, pirit
dan
sedikit kalkopirit. Tipe Cisungsang disebut pula tipe karlin atau carlin type, karena
terjadi dan terbentuk pada lingkungan karbonat dengan proses replacement.
Hasil analisis kimia menunjukkan tipe Cirotan kadar tertinggi ; Cu 7397
ppm, Pb 149800 ppm, dan Zn 132900 ppm. Au mencapai hingga 4001 ppb dan
Ag 30 ppm, As 100 ppm. Tipe Cikotok kadar tertinggi ; Cu 397 ppm, Pb 425 ppm,
dan Zn 408 ppm. Au nilai tertinggi 11479 ppb dan Ag 73 ppm, As 100 ppm. Tipe
Cisungsang menunjukkan kadar tertinggi ; Cu 8700 ppm, Pb 15040 ppm, dan Zn
6000 ppm. Sementara Au tertingginya 3163 ppb dan Ag 78 ppm, As 1600 ppm.
Dari jenis alterasinya tipe Cisungsang ; silisifikasi, batuan karbonat
terubah menjadi silika, dan karbonatisasi. Tipe Cirotan alterasinya berupa
silisifikasi highly altered ubahan silisifikasi sebagian karbonatisasi. Tipe Cikotok
Cikidang alterasinya berupa argilitisasi silisifikasi dan propilitisasi ditandai oleh
pemunculan secara dominan klorit dan silika sekunder.
Asosiasi
kehadirannya
berlimpah.
Kovelit-kalkosit
muncul
sebagai
mineral
1.6
Waktu Penyelidikan
Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Cineam dan Kecamatan
Tabel 1.3
Waktu Kegiatan Penyelidikan Eksplorasi
1.7
Geologi Umum
Geologi regional dari daerah penyelidikan terdiri dari beberapa formasi, diantaranya adalah :
Gambar 1.2
Peta Geologi Regional Daerah Penyelidikan
Gambar 1.3
Peta Topografi Regional Daerah Penyelidikan
BAB II
KEGIATAN PENYELIDIKAN
2.1
Persiapan
Sebelum dilakukannya kegiatan penyelidikan, harus dilakukan persiapan.
eksplorasi terdahulu
Mempelajari dan memahami kondisi morfologi serta medan pada daerah
Total station
Kompas geologi
10
11
Alat tulis
GPS
Peta topografi regional
Alat safety
Alat bor
Peta lokasi titik bor
Peta topografi dan geologi regional
Alumunium foil
Busa
Pipa PVC
Core Box
Alat transportasi
Fluida pemboran
Pompa
Screening
2.2
Pengukuran Topografi
Setelah dilakukannya studi literatur yaitu pengamatan terhadap
foto citra satelit, peta topografi dan geologi regional serta laporan
penyelidikan
terdahulu
dilakukan
pengukuran
topografi
dengan
12
2.3
Pemetaan Geologi
Pemetaan geologi diawali dengan mencari keberadaan sungai di
din
(
Par
g
(
m
Pa
m
N
rit
E
)
(N
)
o
E)
6
9
5
2
0
4
7
6
8
8
8
4
18
PU
,
6,
5
5
6
6
9
33
PU
5
2
0
4
6
6
13
PU
PU
PU
PU
PU
PU
PU
3
2
,
0
6
4
9
9
0
0
,
5
6
4
9
6
4
5
,
5
6
5
1
1
3
4
,
0
6
5
1
3
4
5
,
5
6
5
2
8
7
1
,
5
6
5
2
8
6
1
,
0
6
5
7
4
1,
5
9
2
4
7
5
7
0,
5
9
2
4
7
6
5
3,
0
9
2
4
7
0
0
0,
0
9
2
4
6
8
0
3,
5
9
2
4
8
0
4
3,
5
9
2
4
8
2
4
3,
5
9
2
33
33
33
33
87
87
72
14
PU
PU
PU
PU
PU
PU
2
8
0
5
,
5
6
5
2
7
5
2
,
5
6
5
2
6
9
3
,
5
6
5
2
6
1
1
,
0
6
5
2
5
5
3
,
0
6
5
2
6
9
1
,
5
6
5
2
6
5
5
,
5
4
8
1
3
1,
5
9
2
4
8
3
7
8,
0
9
2
4
8
2
2
9,
0
9
2
4
8
3
9
8,
5
9
2
4
8
5
1
7,
5
9
2
4
8
5
3
2,
0
9
2
4
8
6
4
3,
0
72
64
64
64
72
72
15
PU
PU
PU
PU
PU
PU
PU
6
5
2
3
0
9
,
5
6
5
2
1
9
2
,
0
6
5
2
7
4
2
,
0
6
5
1
5
9
8
,
0
6
5
1
4
9
0
,
5
6
5
2
7
1
7
,
0
6
5
2
5
8
4
9
2
4
8
0
1
4,
0
9
2
4
8
2
5
7,
0
9
2
4
8
8
3
3,
0
9
2
4
8
9
8
8,
5
9
2
4
9
1
0
3,
5
9
2
4
8
9
3
0,
5
9
2
4
9
1
9
87
87
49
49
49
63
63
16
PU
PU
PU
PU
PU
PU
PU
,
5
6
5
2
8
1
1
,
0
6
5
2
8
1
1
,
0
6
5
2
3
3
7
,
0
6
5
2
2
4
2
,
0
6
5
2
0
8
0
,
0
6
5
2
2
2
8
,
0
6
5
1
9
0,
0
9
2
4
9
3
3
7,
0
9
2
4
9
3
3
7,
0
9
2
4
9
6
2
8,
5
9
2
4
9
7
1
9,
5
9
2
4
9
5
5
9,
0
9
2
4
9
4
2
3,
5
9
2
4
9
44
44
44
44
55
41
41
17
6
4
,
5
6
6
5,
5
Dasar selokan harus dibuat dan dibentuk miring, apabila ada air akan
mudah mengalir dan mengeringkan dengan sendirinya (self drained),
dengan demikian tidak diperlukan adanya penambahan alat seperti
pompa.
2.4
Pemboran
Kegiatan selanjutnya adalah pemboran yang bertujuan untuk
18
Tabel 2.2
Koordinat Lokasi Pembuatan Parit Uji
H
Koordinat
ol
e
X
Y
ID
6
C
92
5
K
2
47
T0
9
99
1
6
0
4
6
5
C
92
2
K
9
48
T0
5
12
2
4
7
,
3
6
92
C
5
48
K
9
29
T0
4
4,
3
9
4
C
6
92
K
5
48
T0
9
42
4
2
1
19
C
K
T0
5
C
K
T0
6
C
K
T0
7
C
K
T0
8
C
K
T0
9
C
K
T1
0
C
K
T1
1
3
4
6
5
2
9
0
8
.
6
6
5
2
8
9
8
6
5
2
8
3
2
,
5
6
5
2
8
1
2
,
2
6
5
2
7
7
7
2
6
5
2
8
3
2
,
5
6
5
2
7
9
1
,
92
48
52
2.
8
92
48
65
8,
8
92
48
24
8,
7
92
48
37
0,
5
92
48
48
7,
3
92
48
24
8
92
48
96
4,
4
20
C
K
T1
2
C
K
T1
3
C
K
T1
4
C
K
T1
5
C
K
T1
6
C
K
T1
7
C
K
T1
8
8
6
5
2
8
3
2
,
5
6
5
2
7
1
5
,
7
6
5
2
7
1
5
,
7
6
5
2
6
3
4
,
5
6
5
2
9
1
3
,
7
6
5
2
9
0
3
,
5
6
5
2
8
9
92
49
08
1
92
49
10
6,
6
92
49
26
4
92
49
34
0,
0
92
47
99
0
92
48
11
6,
7
92
48
28
9,
3
21
C
K
T1
9
C
K
T2
0
C
K
T2
1
C
K
T2
2
C
K
T2
3
C
K
T2
4
C
K
T2
5
8
,
4
6
5
2
8
8
8
,
3
6
5
2
7
7
6
,
6
6
5
2
7
2
0
,
8
6
5
2
9
0
3
,
5
6
2
5
7
2
6
6
5
2
6
7
5
6
5
2
6
2
4
,
92
48
41
6,
2
92
48
28
9,
3
92
48
42
1,
3
92
48
98
9,
8
92
49
03
0,
4
92
49
16
2,
4
92
49
24
3,
6
22
BAB III
HASIL KEGIATAN PENYELIDIKAN
3.1
Geologi
singkapan
dilakukan
dengan
penyusuran
sungai,
dari
hasil
Dari peta sebaran bahan galian dapat terlihat bahwa bagian barat
daya didominasi oleh gamping, di timur laut batuan beku indikasi andesit,
di bagian tengah breksi, dan dibagian barat laut oleh batupasiran. Dari
sebaran tersebut ditemukan juga singkapan vein kuarsa di bagian timur
laut pada sebaran tuffa dan sebaran andesit. Untuk mengetahui
kemenerusan vein tersebut selanjutnya dilakukan pembuatan parit uji di
sekitar sungai.
endapan bahan galian yang tidak nampak berdasarkan bentuk tubuh endapan
bahan galian tersebut. Pembuatan parit uji dilakukan karena adanya bentuk
tubuh endapan bahan galian berupa vein yang memotong aliran sungai, hal
tersebut dilakukan untuk mendapatkan percontoh dan menambah nilai keyakinan
terhadap letak serta kemenerusan dari zona mineralisasi.
vein, sehingga dari data kedudukan yang diperoleh dapat dilakukan deliniasi
sebaran vein dan kemenerusannya.
23
24
3.2
Pemboran
3.3
Pemodelan Geologi
Pemodelan geologi dibuat untuk merekonstruksi tubuh bijih, sehingga
dapat diketahui bentuk tubuh bijih yang akan dihitung sumber dayanya.
Pembuatan pemodelan geologi dilakukan untuk memudahkan perhitungan
sumber daya karena untuk memudahkan pengukuran dan perhitungan ketika
diketahui bentuk tubuh bijih dari endapan bahan galian yang akan diestimasikan.
3.4
Perhitungan Sumberdaya
Perhitungan sumberdaya dari bahan galian emas dengan metode
V=
L1+L2
xD
2
25
Keterangan :
V
= Volume
= Luas
BAB IV
KESIMPULAN
sebesar
42783,72
m3
dengan
tubuh
bijih
berupa
vein.
Pengestimasian sumberdaya hanya dilakukan pada tubuh vein dan tidak pada
skarn dikarenakan tidak adanya data pemboran pada zona pemineralan dibagian
barat daya. Penentuan kelayakan bahan galian emas ini dapat dilakukan setelah
diketahui nilai kualitas dari endapan tersebut.
26