Professional Documents
Culture Documents
PT PLN (Persero)
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
STANDAR
PT PLN (Persero)
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
Disusun oleh:
Kelompok Bidang Distribusi Standarisasi
dengan Surat Keputusan Direksi
PT PLN (Persero)
No.184.K/DIR/2011
Kelompok Kerja Standardisasi
Metoda Penyambungan dan Penyegelan Meter
dengan Surat Keputusan Direksi
PT PLN (Persero)
No. 1298.K/DIR/2011
Diterbitkan oleh:
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1 /135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
1. Ir. Pranyoto
2. Hendi Wahyono, ST
: Sebagai Anggota
: Sebagai Anggota
: Sebagai Anggota
: Sebagai Anggota
: Sebagai Anggota
: Sebagai Anggota
: Sebagai Anggota
: Sebagai Anggota
: Sebagai Anggota
: Sebagai Anggota
2.
A.Parlindungan Siregar
3.
Ir. Ansori
: Sebagai Anggota
4.
: Sebagai Anggota
5.
Totok Suyanto
: Sebagai Anggota
6.
: Sebagai Anggota
7.
Mulyadi Hafidz, ST
: Sebagai Anggota
8.
: Sebagai Anggota
9.
Supardan
: Sebagai Anggota
10. Suhadi
: Sebagai Anggota
: Sebagai Anggota
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Gambar 1. Ukuran Terminal Fase Tunggal........................................................................ 5
Gambar 2. Ukuran Terminal Untuk Fase Tiga ................................................................... 5
Gambar 3. Selungkup Fase Tunggal ............................................................................... 19
Gambar 4. Dudukan Fase Tunggal ................................................................................. 22
Gambar 5. Base Plate Fase Tunggal............................................................................... 25
Gambar 6. Lapisan Ke dua Fase Tunggal ....................................................................... 28
Gambar 7. Selungkup Fase Tiga ..................................................................................... 31
Gambar 8. Dudukan Fase Tiga ....................................................................................... 34
Gambar 9. Base Plate Fase Tiga .................................................................................... 37
Gambar 10. Lapisan Ke dua Fase Tiga .......................................................................... 42
ii
Prakata
Standar ini merupakan varian dari standar SPLN D3.003: 2008 Alat Pengukur dan
Pembatas (APP) Terpadu. APP terpadu jenis ini merupakan hasil modifikasi dengan
menggunakan metode geser, dari hasil karya inovasi milik PT PLN (Persero) dengan
judul: Perubahan Metoda dan Konstruksi Pengaman APP - Klik ok.
Dalam standar ini mengatur metode sistem penyegelan APP, yaitu pengawatan untuk
meter dan penyegelan dilakukan di kamar tera, kemudian meter dipasang petugas di
instalasi pelanggan dengan melakukan penyambungan instalasi dan penguncian terminal
dengan metode geser. Sehingga tidak perlu lagi melakukan penyegelan setelah dipasang
di instalasi pelanggan seperti yang dilakukan selama ini.
Disebut Alat Pengukur dan Pembatas (APP) Terpadu, seperti dari varian sebelumnya,
karena peralatan ini terdiri dari dua komponen utama, yaitu meter energi pengukur dan
peralatan pembatas (MCB) yang dirangkai menjadi satu kesatuan yang kompak.
Beragamnya APP di pasaran akan menimbulkan persoalan kompatibilitas pada
pengoperasian dan pemeliharaannya. Persoalan yang timbul diantaranya adalah jika
salah satu komponen meter atau alat pembatas rusak maka harus mengganti seluruhnya.
Dengan menggunakan APP Terpadu, maka bila terjadi kerusakan pada salah satu
komponen meter atau MCB nya, maka tidak perlu mengganti seluruhnya.
Standar ini menetapkan persyaratan APP Terpadu untuk meter energi pasangan dalam
jenis meter statik dan elektromekanik sambungan langsung fase tunggal dan fase tiga
jenis pasca bayar dan pra-bayar dengan tegangan pengenal 230/400 V.
Agar APP terpadu ini dapat diterapkan pada semua jenis meter di atas, maka perlu
pengaturan dimensi terminal seperti dijelaskan pada standar ini.
iii
Ruang Lingkup
Standar ini mengatur selungkup tutup terminal dan MCB pada APP terpadu untuk semua
jenis meter fase tunggal dan fase tiga dengan model pengunci terminal metode geser.
Tujuan
Sebagai pedoman bagi unit PLN dalam perencanaan, pengadaan, pengujian dan
pemasangan APP Terpadu.
Acuan Normatif
b.
c.
SPLN 57-1: 1991, meter energi arus bolak-balik kelas 0,5; 1 dan 2 ;
Bag. 1: Pasangan dalam;
d.
e.
f.
g.
SNI 04.6507.1 2002, Pemutus sirkit untuk proteksi arus lebih pada instalasi rumah
tangga dan sejenisnya. Bag. 1, Pemutus sirkit untuk operasi arus bolak-balik;
h.
i.
IEC 60439-1: 1999, Low-voltage switchgear and controlgear assemblies, Part 1: Type
Tested and Partially type tested assemblies;
j.
IEC 60947-1: 2004, Low-voltage switchgear and controlgear, Part 1 : General Rules;
k.
l.
m. Perubahan metoda dan konstruksi pengaman APP KLIK OK Karya inovasi dari PT
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, tahun 2011.
4.1
Pengukuran
Yang dimaksud pengukuran dalam standar ini adalah suatu kegiatan untuk menentukan
besarnya pemakaian energi listrik. Pada pengukuran ini, alat pengukur yang digunakan
adalah meter energi pasangan dalam jenis statik, elektromekanik dan prabayar fase
tunggal dan fase tiga pengukuran langsung.
4.2
APP Terpadu
APP Terpadu adalah alat pengukur dan pembatas yang terdiri dari meter energi dan
pemutus tenaga mini (MCB) yang dirangkai secara terpadu menjadi satu kesatuan pada
pelat dasar.
4.3
Selungkup
Selungkup adalah penutup atau pelindung dari pemutus tenaga mini (MCB) dan blok
terminal meter energi.
4.4
Pelat Dasar
Pelat dasar adalah pelat yang digunakan sebagai tempat pemasangan meter energi dan
tempat dudukan MCB berikut selungkupnya yang dirakit secara terpadu.
4.5
Model pengunci terminal metode geser adalah metode untuk menyegel meter dengan
cara menggeser pengunci sehingga selungkup menutup baut terminal secara aman.
4.6
Tegangan Pengenal
Tegangan pengenal adalah nilai tegangan yang dijadikan dasar untuk menetapkan unjuk
kerja APP Terpadu.
4.7
Tegangan ketahanan frekuensi daya adalah nilai efektif tegangan sinusoida frekuensi
daya yang tidak menyebabkan tembus pada saat suatu peralatan dalam kondisi spesifik
pengujian.
4.8
Tegangan Rendah
4.9
Pelanggan
Pelanggan adalah setiap orang atau badan usaha atau badan/ lembaga lainnya yang
memakai tenaga listrik dan instalasi PLN berdasarkan atas hak yang sah.
4.10 Penandaan
Penandaan adalah identifikasi tertulis suatu peralatan yang bermanfaat untuk
memudahkan pengenalan lingkup, fungsi dan batasan penggunaan peralatan tersebut.
4.12 Pembumian
Pembumian adalah susunan materi yang dapat menghantar secara listrik. Arus yang tidak
diinginkan (fault current) akan mengalir ke pembumian melalui konduktor yang terhubung
pada pembumian yang disediakan. Hal ini untuk mencegah bertegangannya bagian
konduktor atau bagian bodi peralatan yang tidak diinginkan. Semua bagian metal, bodi
atau logam peralatan yang terlihat pada instalasi listrik harus dibumikan.
4.14 Segel
Segel adalah alat yang mempunyai identitas khusus berfungsi sebagai pengaman,
sesuai SPLN D3.013:2008, dipasang pada alat pembatas dan pengukur serta instalasi
listrik lainnya milik PLN.
5
5.1
Kondisi Penggunaan
Kondisi Suhu Normal
APP Terpadu berdasarkan standar ini digunakan dalam kondisi suhu udara sekitar, antara
+10oC s/d +40oC dan rata-ratanya dalam 24 jam tidak melebihi 35oC.
5.2
Kelembaban
APP Terpadu digunakan pada kelembaban relatif antara 60% s/d 95%.
5.3
Ketinggian
5.4
Persyaratan Terminal
Untuk dapat menggunakan selungkup APP terpadu jenis pengunci metode geser ini,
terminal meter fase tunggal harus memenuhi persyaratan seperti gambar 1.
Terminal untuk meter fase tiga harus memenuhi persyaratan seperti pada gambar 2.
7.1
Persyaratan Umum
APP Terpadu harus dirancang dengan baik sehingga mudah dan aman dalam
pelaksanaan perakitan, pemasangan (tanpa melakukan penyegelan di persil pelanggan),
pengoperasian dan pemeliharaan. Selain itu mudah bagi petugas PLN dan pelanggan
untuk melihat kondisi dan status meter.
APP Terpadu harus didesain sedemikian rupa sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh
faktor eksternal, seperti pengaruh alam dan atau perbuatan orang yang tidak
bertanggungjawab.
Semua terminal meter energi dan MCB berada dalam satu selungkup transparan tersegel,
sehingga dapat dengan mudah terlihat secara visual jika terjadi kelainan pada APP
tersebut.
7.2
7.2.1
Selungkup harus kokoh dan merupakan satu kesatuan, terbuat dari bahan plastik
polikarbonat transparan (tembus pandang) yang tidak mudah pecah dan buram karena
pengaruh kondisi cuaca selama operasional dengan ketebalan 2,0 mm ( 5%).
Selungkup harus mempunyai lubang tempat masukan kabel fase dan netral saluran
masuk pelanggan (SMP) yang terletak pada bagian bawah selungkup dan keluaran kabel
fase dari MCB yang terletak pada sisi samping sebelah kanan (dilihat dari sisi muka APP)
dengan keluaran netral dan grounding di bagian bawah. Selain itu selungkup harus
memiliki fasilitas tempat pemasangan segel yang posisinya mudah untuk pemasangan
segel sebagaimana terlihat pada gambar no. 3 untuk fase tunggal dan gambar no. 7 untuk
fase tiga.
Selungkup harus cocok untuk dipasangkan pada semua tipe dan merk kWh meter serta
semua merek MCB.
Selungkup dibuat sedemikian rupa sehingga tingkat pengamanan APP Terpadu pada
kondisi operasi harus memiliki IP 31.
Ukuran dimensi selungkup ditetapkan sesuai gambar no.3
gambar no. 7 untuk fase tiga.
7.2.2
Pelat Dasar
APP Terpadu harus dilengkapi pelat dasar terbuat dari pelat besi tahan karat (dicat atau
digalvanis) dengan ketebalan 2 mm ( 5%). Pelat dasar harus dicat dengan powder
coating in textured RAL 7032 (abu-abu), ketebalan minimum 80 mikro-meter. Sebelum
pengecatan pelat besi harus dibersihkan dan diberi lapisan anti karat, dengan ketebalan
tidak kurang dari 30 m dan tebal rata-rata 35 m.
Pelat dasar harus dilengkapi dengan:
-
Lubang tempat baut penggantung meter energi terletak pada bagian atas, sedang
lubang pengencang meter energi berada satu poros dengan terminal pembumian
meter energi dengan ukuran baut M4.
Lubang pemasangan baut atau paku ke dinding, yang terdiri dari satu lubang pada
bagian atas dan dua buah dibagian bawah.
Semua lubang kecuali lubang untuk pemasangan APP ke dinding harus berulir.
Ukuran dimensi pelat dasar ditetapkan sesuai gambar no. 5 untuk fase tunggal dan
gambar no. 9 untuk fase tiga.
7.2.3
Tutup Terminal
Terdiri dari tiga lapis pelat terpisah dengan masing-masing lapis terbuat dari bahan plastik
polikarbonat transparan (tembus pandang) yang tidak mudah pecah dan buram karena
pengaruh kondisi cuaca selama operasional dengan ketebalan 2,0 mm ( 5%):
-
Lapis pertama merupakan pelat empat persegi panjang berlubang dengan ukuran
dan posisi lubang seperti ditunjukan pada gambar no. 3 untuk fase tunggal dan
gambar no. 7 untuk fase tiga, sesuai lubang terminal kWH untuk fase dan netral,
yang dilengkapi dengan sistim penguncian berupa satu kesatuan model kunci dari
batang pejal dan pegas yang ditahan oleh pelat logam empat persegi panjang
dengan tebal minimal 1 mm dan dibaut pada rumah pengunci yang berada di
ujung sisi kiri dan kanan sebagaimana gambar no.3 dan gambar no. 7.
Lapis kedua merupakan pelat berlubang berbentuk khusus seperti ditunjukan pada
gambar no. 6 untuk fase tunggal dan gambar no. 10 untuk fase tiga, yang
berfungsi sebagai pelat kunci, yang pada keadaan tidak mengunci posisi lubang
sesuai dengan lubang terminal kWH seperti gambar no.6 untuk model terminal
kWH fase tunggal dan gambar no. 10 untuk model terminal kWH fase tiga, untuk
fase dan netral. Pada alur yang segaris dengan penguncian dilapis pertama, posisi
ketebalan dibuat tirus sehingga pada saat digeser mampu menekan batang pejal
yang ditopang oleh pegas kebawah sehingga pelat dapat melakukan kuncian.
Pada ujung sebelah kiri lapis kedua ini memuat informasi data untuk keperluan
administrasi pemasangan.
Lapis ke tiga merupakan satu kesatuan pelat berbentuk unik yang menyatu
dengan dudukan dan rel MCB seperti ditunjukan pada gambar no. 4 untuk fase
tunggal dan gambar 8 untuk fase tiga. Pada ujung yang menutup terminal dan
mengarah pada posisi meter, berupa tekukan kebawah untuk menekan lapis
pertama dan bagian tengahnya menjorok ke badan terminal meter sebagai
penguncian agar pelat tidak dapat diangkat keatas. Samping kiri dan kanan
menjadi tumpuan dudukan MCB dan tempat baut pengunci lapisan ini pada pelat
dasar agar kokoh pada tempatnya. Pada bagian bawah terdapat lubang untuk
jalur masuk kabel fase dan netral saluran masuk pelanggan. Pada bagian atas
posisi atas rel dudukan MCB, terdapat 2 sirip memanjang yang berjarak 2,0 mm (
7
5%) sebagai tempat untuk posisi bagian atas selungkup penutup MCB
ditempatkan.
Panjang rel dudukan MCB seperti tertera pada gambar no. 4 untuk fase tunggal
dan gambar no. 8 untuk fase tiga, memanjang untuk menyesuaikan posisi MCB
terhadap lubang yang terdapat pada selungkup penutup MCB.
7.2.4
Penguncian Terminal
Setelah meter kWH dipasang pada pelat dasar, dengan cara kait pada bagian atas
punggung/belakang meter dikaitkan pada baut yang sudah terulir pada pelat dasar dan
baut terminal ground sudah diulirkan kuat pada pelat dasar, dipasang penutup terminal
yang menyatu dengan dudukan MCB serta dibaut pada sisi kiri dan kanannya pada pelat
dasar, yang sebelumnya tuas tutup terminal dimasukkan pada lubang pengikat pada
teminal kWH, sehingga posisi tutup teminal dan terminal kWH kokoh dan semua lubang
penguatan baut saluran masuk berada pada posisi segaris dan bebas terbuka. Sebelum
dipasang tutup terminal ini dilakukan pengawatan untuk penyambungan dari keluaran
fase ke MCB yang akan dipasang pada rel-nya setelah tutup terminal terpasang.
Setelah MCB dipasang pada tempatnya dan dikawatkan dengan keluaran fase, maka
selungkup dipasang dengan jalan menempatkan bagian atas pada posisi celah 2 mm
yang terdapat pada tutup terminal, lalu bagian bawah kiri dan kanan dibaut dengan baut
penempatan segel pada pelat dasar. Masukan lapis ke dua dari tutup terminal pada celah
antara lapis ke satu dan lapis ke tiga tutup terminal sampai pengunci sebelah kanan
berbunyi KLIK. Setelah semua selesai, pastikan bahwa lubang untuk saluran fase dan
netral masuk segaris dengan lubang terminalnya, kemudian selungkup siap disegel, dan
meter terpadu siap untuk dipasang di tempat pelanggan.
Semua proses diatas dilakukan di kantor, tanpa melakukan penyegelan di persil
pelanggan.
Ditempat pelanggan, petugas melakukan pemasangan meter dengan cara memasang
pengait bagian pelat dasar pada baut atau paku yang sudah ditancapkan pada tembok
pelanggan, yang sebelumnya sudah diukur semua tempat posisi lubang pengikat yang
ada pada pelat dasar ke tembok. Kemudian bagian bawah pelat dasar baut ke tembok
menggunakan fuser dengan ukuran baut drad kasar 6 mm2, sehingga posisi meter
terpasang kokoh pada tembok.
Selanjutnya petugas memasukan kabel saluran masuk fase dan netral pada lubang
bagian bawah dari selungkup dan dudukan MCB, serta mengencangkan baut terminal
untuk fase dan netral tersebut. Sebelum dilakukan penguncian petugas harus melakukan
pengecekan terlebih dahulu menggunakan testpen dan atau multimeter kebenaran posisi
kabel fase dan netral apakah sudah berada pada posisi yang benar. Setelah semua
selesai dengan benar maka petugas tingggal mendorong tutup terminal lapis kedua
dengan kunci dorong yang sudah dipersiapkan, sehingga pelat lapis ke dua bergeser
kearah kiri dan berbunyi KLIK di kedua pengunci, yang berarti penguncian sudah berada
pada posisi yang tepat. Langkah terakhir yang harus dilakukan petugas adalah memotong
identitas pemasangan meter yang menyatu dengan pelat pengunci lapis ke dua untuk
kelengkapan data administrasi penyambungan.
7.2.5
Dudukan MCB
Dudukan MCB harus kokoh dan merupakan satu kesatuan dengan tutup terminal, serta
cocok dengan semua merek MCB, terbuat dari bahan plastik polikarbonat transparan
yang tidak mudah pecah dan buram karena pengaruh kondisi cuaca dan tekanan selama
operasional dengan ketebalan 2,0 mm ( 5%).
Dudukan MCB harus memiliki rel yang dapat digunakan dan sesuai untuk pemasangan
semua tipe dan merek MCB.
Dudukan MCB harus cocok untuk dipasangkan pada semua tipe dan merk kWh mter.
Ukuran dimensi dudukan MCB ditetapkan dalam gambar no 4 untuk fase tunggal dan
gambar no. 8 untuk fase tiga.
7.2.6
Identitas Penyambungan
Berupa barcode berisi data yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing area.
7.2.7
Meter energi;
harus
Jarak bebas dan jarak rambat antara bagian bertegangan dengan terminal pembumian
harus tidak kurang dari 10 mm.
Kabel yang digunakan untuk menghubungkan antara terminal meter energi dan MCB
pada APP Terpadu harus jenis kabel NYAF yang sudah memenuhi SPLN dan
pemasangannya sesuai dengan SNI 04.0225: 2000, Persyaratan Umum Instalasi Listrik
(PUIL 2000).
7.2.8
APP Terpadu harus mempunyai fasilitas untuk pemasangan segel pada selungkup
penutup MCB dan terminal meter energi.
Konstruksi tempat pemasangan segel harus sedemikian rupa sehingga segel mudah
dipasang pada posisi operasi yang benar.
Ukuran dan tempat pemasangan segel ditetapkan sesuai SPLN yang berlaku.
7.2.9
Lengkapan
8.1
APP terpadu tersusun dari beberapa komponen material yaitu base plate, kWH meter,
MCB, selungkup kabel Wiring dan asesoris yang lain.
Untuk menjadi suatu APP terpadu yang siap di pasang di pelanggan dilaksanakan
perakitan dengan tahapan perakitan sebagai berikut :
Siapkan base plate sebagai tempat kedudukan dari semua komponen peralatan
APP terpadu.
Pasang kWH meter pada base plate, pasangkan baut pada terminal grounding.
Pasang MCB pada tempat kedudukan nya, dan pasangkan pada base plate.
Laksanakan wiring antara kWH meter dengan MCB
Pasang mistar sliding pada rongga selungkup
Periksa semua komponen sudah terpasang dengan baik dan pastikan juga wiring
sudah benar
Pasang selungkup pada kedudukannya dan kencangkan bautnya
Laksanakan penyegelan selungkup pada tempat yang sudah disediakan
Dengan demikian rangkaian pelaksanaan perakitan APP terpadu selesai dan siap
dipasang pada pelanggan dengan semua segel telah terpasang secara benar .
8.2
Pemasangan kabel SMP ke terminal meter energi harus melalui lubang bagian bawah
selungkup.
Pemasangan kabel IML dari terminal meter energi ke instalasi pelanggan melalui lubang
bawah (Kabel Netral dan Pembumian) dan sebelah kanan selungkup (kabel Fase).
Warna, ukuran, dan jenis kabel, sistem pembumian sesuai dengan SNI 04.0225: 2000,
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000).
Pembumian meter energi dan PHB pelanggan harus disatukan atau terhubung secara
listrik.
10
9.1
Meter Energi
Tipe dan merek meter energi yang akan dirakit pada APP Terpadu harus telah lulus uji
jenis (type test).
9.2
Pemutus tenaga mini yang akan dipasang pada APP Terpadu adalah pemutus tenaga
mini tipe CL yang harus sudah lulus uji jenis.
10
Penandaan
APP Terpadu harus dilengkapi pelat nama dan bagan pengawatan yang tidak mudah
hilang atau terhapus, terpasang pada bagian muka selungkup. Informasi yang
dicantumkan harus ditulis dalam bahasa Indonesia.
Informasi tersebut sekurang-kurangnya memuat: tipe, pabrik pembuat, tahun pembuatan,
standar desain dan bagan pengawatan.
11
Pengujian
No.
Mata uji
Pemeriksaan visual
11.2
11.3
Jenis
Rutin
Serah terima
Uji Petik
Butir
Kekuatan dielektrik:
- Tahanan isolasi 500 V
3
11.4
11.5
11
Kenaikan suhu
11.6
Tingkat pengamanan
11.7
Mekanis
11.8
11.9
11.10
10
11.11
Catatan :
dilakukan pengujian.
Pada setiap APP Terpadu yang lulus uji rutin, pabrikan harus memberikan stiker QC
sebagai tanda lulus uji rutin.
12
Dimensi APP Terpadu dinyatakan memenuhi persyaratan standar apabila semua hasil
pengukuran perbedaannya tidak lebih atau kurang 2% dari ukuran dalam gambar desain
yang tercantum dalam standar ini
Umum
APP Terpadu yang akan diuji kekuatan dielektrik harus terpasang lengkap seperti dalam
kondisi pelayanan.
Sebelum dilakukan pengujian tegangan, APP Terpadu harus diukur jarak bebas dan jarak
rambat antara bagian bertegangan dengan pembumian.
Sebelum dan sesudah dilakukan pengujian tegangan, APP Terpadu harus diukur
resistans isolasi antara bagian bertegangan dengan pembumian menggunakan peralatan
ukur resistans isolasi 500 VDC.
Uji tegangan impuls dilaksanakan terlebih dahulu, kemudian uji tegangan bolak balik.
11.4.2
Titik uji
11.4.3
11.4.3.3 Penilaian
APP Terpadu dinyatakan memenuhi persyaratan standar apabila pada saat atau setelah
pengujian tidak terjadi tembus tegangan dan resistans isolasi minimal 1000 ohm/volt,
dengan tegangan referensi adalah tegangan nominal.
13
Umum
No.
Terminal
45
Selungkup
25
25
14
11.6.2
Pengujian
11.6.2.1 Persiapan
APP Terpadu yang akan diuji harus terpasang lengkap seperti dalam kondisi pelayanan.
Konduktor uji untuk menghubungkan antara APP Terpadu dengan peralatan uji harus
berpenampang minimal 16 mm2.
Pengukuran suhu tiap bagian APP Terpadu yang diuji dilakukan dengan menggunakan
kawat termokopel tipe K.
Pengukuran suhu ruang sekitar APP Terpadu dilakukan dengan menggunakan kawat
termokopel tipe K yang dicelup dalam minyak dan minimal 2 titik pengukuran.
Jarak penempatan titik pengukuran suhu sekitar APP Terpadu adalah 1 meter dari APP
Terpadu dan tingginya adalah dari tinggi APP Terpadu.
11.6.2.3 Penilaian
APP Terpadu dinyatakan memenuhi persyaratan standar apabila kenaikan suhu setiap
bagian APP Terpadu tidak melebihi nilai dalam tabel 2.
15
Penandaan
2,5 mm
2,5 mm + 0,05 mm
Penandaan
Pengujian
Tidak nampak lidah api dan tidak ada pijar yang bertahan, atau jika
Lidah api dan pijar pada contoh uji padam sendiri dalam 30 detik setelah kawat
pijar dilepas.
Harus tidak ada penyalaan pada kertas tissue atau penghangusan papan kayu pinus
16
17
3
2
Keterangan:
1. Selungkup Fase Tunggal
2. Dudukan Fase Tunggal
3. Base Plate Fase Tunggal
18
19
20
21
22
23
24
SPLN D3.003-1:2012
25
26
SPLN D3.003-1:2012
27
28
SPLND3.003-1:2012
29
3
2
Keterangan:
1. Selungkup Fase Tiga
30
SPLND3.003-1:2012
31
32
SPLND3.003-1:2012
33
34
SPLND3.003-1:2012
35
36
SPLND3.003-1:2012
37
38
SPLND3.003-1:2012
39
40
SPLND3.003-1:2012
41
42
Pengelola Standardisasi :
PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
Jl. Durentiga, Jakarta 12760, Telp. 021-7973774, Fax. 021-7991762,
www.pln-litbang.co.id
Pengelola Standardisasi :
PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
Jl. Durentiga, Jakarta 12760, Telp. 021-7973774, Fax. 021-7991762,
www.pln-litbang.co.id