You are on page 1of 2

Dirjen PKTN: Pelaku Usaha Harus

Bertanggung jawab Terhadap Konstitensi


Mutu Barang Yang Diproduksi
Posted by admin
Date: May 31, 2016
in: Nasional
Leave a comment
43 Views

Dirjen PKTN, Syahrul Mamma saat membuka dan memberikan sambutan pada acara Pertemuan Teknis Pengendalian Mutu Barang SNI Wajib,
di Swiss-Bell Hotel Jakarta, Selasa (31/5). Foto: Humas Kemendag RI.

Jakarta, Metropol Diretorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN)
Kementerian Perdagangan RI (Kemendag) menggelar pertemuan membahas tentang Teknis
Pengendalian Mutu Barang SNI Wajib. Acara pertemuan tersebut dibuka oleh Dirjen PKTN
Syahrul Mamma, yang dihadiri sebanyak 120 peserta dalam negeri, importir produk SNI Wajib,
dan asosiasi serta instansi teknis terkait di Swiss-Bell Hotel Jakarta, Selasa (31/5).
Dirjen PKTN Syahrul Mamma mengatakan, bahwa perlindungan konsumen merupakan segala
upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen.
Oleh karena itu, melalui keberadaan dan keberdayaan perlindungan konsumen yang memadai,
Indonesia mampu membangun kualitas manusia yang berhakat, bermatabat, cerdas, sehat, kuat,
inovatif, dan produktif untuk membawa Indonesia memiliki ketahanan nasional. Berdaya saing
di berbagai bidang di kancah dunia
Jadi untuk menjamin perlindungan konsumen, pelaku usaha harus bertanggungjawab terhadap
konstitensi mutu barang yang diproduksi atau diimpor serta mencantumkan tanda SNI dan
NRP/NPB pada produk atau kemasannya, terang Syharul dalam sambutannya.

Menurut Syahrul, ada 118 SNI berbagai jenis produk, yang meliputi 112 produk telah
diberlakukan wajib SNI oleh Kementerian Perindustrian, Kementerian ESDM dan Kementerian
Pertanian.
Jadi produk yang sudah ber-SNI mutlak dilakukan pengawasan terhadap mutunya, tegas
Syahrul.
Peraturan tersebut telah diperkuat dalam peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 24/MDAG/PER/4/2016 tentang Standardisasi Bidang Perdagangan yang menganulir Peraturan
Menteri Perdagangan RI Nomor: 14/M-DAG/PER/3/2007 dan revisinya mengatur mengenai
pengawasan SNI wajib terhadap barang produksi dalam negeri dan impor yang diperdagangkan
di dalam negeri melalui pengawasan pra pasar dan pengawasan pasar.
Dalam acara pertemuan teknis itu, pembicara pertama adalah Chandrini M Dewi Direktur
Standardisasi dan Pengendalian Mutu Barang, Dirjen PKTN, Kementerian Perdagangan dengan
materi Pengawasan Produk SNI Wajib Dalam Rangka Perlindungan Konsumen.
Pembicara kedua yaitu Anisyah, Kasubdit Penilaian Pangan Olahan Tertentu, BPOM, dengan
materi Mekanisme Pendaftaran untuk Produk Pangan Olahan.
Pembicara ketiga yaitu Oza Olavia, Direktur Kepabeanan, Ditjen Bea dan Cukai, Kementerian
Keuangan dengan materi Penanganan Barang SNI Wajib di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai.
Pembicara keempat yaitu Ojak Simon Manurung, Direktur Pengawasan Barang Beredar dan
Jasa, Ditjen PKTN, Kementerian Perdagangan dengan materi Pengawasan Barang Beredar dan
Jasa yang SNI nya diberlakukan secara Wajib dan tindak lanjut hasil pengawasan.
(IR/Humas Kemendag RI)

You might also like