You are on page 1of 54
PERATURAN AKADEMIK POLITEKNIK NEGERI SEMARANG TAHUN 2015 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI SEMARANG JL. Prof. H. Soedarto, SH. Tembalang Kotak Pos 6199/SMS Semarang 50275 Telp. (024) 7473417, 7499585, 7499586 (Hunting) Fax. (024) 7472396 Web:http:/www.polines.ac.id E-mail ; sekretariat@polines.ac.id PERATURAN DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI SEMARANG NOMOR : 0754/PL4.6.1/SK/2015 TENTANG PERATURAN AKADEMIK POLITEKNIK NEGERI SEMARANG DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Menimbang . Bahwa era globalisasi berpengaruh terhadap perkembangan dan penyelenggaraan pendidikan tinggi pada umumnya termasuk penyelenggaraan pendidikan vokasi; 2. Bahwa layanan akademik dalam penyelenggaraan kegiatan akademik dan pembelajaran _perlu ditingkatkan guna mendorong tercapainya visi, misi, dan tujuan Politeknik Negeri Semarang; 3. Bahwa Keputusan Direktur Politeknik Negeri Semarang Nomor 844/K10/2010 tentang Peraturan Akademik Politeknik Negeri Semarang, tertanggal 8 September 2010, sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan pengembangan Politeknik Negeri Semarang, sehingga perlu dilakukan perubahan; 4. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1, 2, dan 3 perlu ditetapkan Peraturan Akademik Politeknik Negeri Semarang yang baru dengan Peraturan Direktur Politeknik Negeri Semarang. Mengingat Memperhatikan : Menetapkan . Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; . Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; . Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; . Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen; . Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi; . Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Negeri Semarang; . Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 175/0/1997 tentang Pendirian Politeknik Negeri Semarang; . Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi; Rapat Pleno Senat Politeknik Negeri Semarang tanggal 17 Juni 2015 MEMUTUSKAN PERATURAN AKADEMIK POLITEKNIK NEGERI SEMARANG BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Akademik’ Politeknik Negeri Semarang. ini, yang, dimaksod dengan: 10. Politeknik adalah Politeknik Negeri Serharang berkedudukan. di Semarang Provinsi Jawa Fengah; Senat adalah organ: yang menjalankan “fangsi penetapan dan pertimbangan pelaksanaan kebijakan’ akademik Politeknik Negeri. Semarang; Pimpinan adalah pimpinan Politeknik Negeri Semarang; Direktur adalah Direktur Politeknik Negeri Semarang; Ketua Jurusan adalah ketua jurusan di lingkungan Politeknik Negeri Semarang; Ketua Program Studi adalah koordinator Program studi di jingkungan Politeknik Negeri Semarang; : Kepala Laboratorium/ Bengkel/ Studio adalah Kepala Laboratorim/. Bengkel/ Studio di lingkungan Politeknik Negeri Semarang; Dosen. wali adalah pembimbing. ‘akademik mahasiswa Politeknik Negeri Semarang; Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utara meniransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan_ ilmu pengetahuan. dan. . teknologi: melalui. pendidikan, ‘penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat Politeknik Negeri Semarang; Tenaga ‘Kependidikan adalah tenaga.. yang dengan keahliannya diangkat untuk = membantu’ ~kegiatan’ untuk ©. menunjang penyelenggaraan pendidikan, antara’ Jain pustakawan, tenaga administrasi, laboran, dan teknisi sérta pranata teknik informasi di Politeknik Negeri Semarang. 11. 12. 13. 14, 15, 16. 17, 19. Mahasiswa adalah peserta didik yang dinyatakan sah dan terdaftar dalam satu program studi yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Semarang; Laboratorium/ bengkel/ studio adalah. tempat atau ruang yang dilengkapi dengan peralatan tertentu untuk kegiatan percobaan/ praktik/ praktikum mahasiswa Politeknik Negeri Semarang; Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses; dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi Politeknik Negeri Semarang; Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Kompensasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di luar jam kuliah sebagai sanksi atas ketidakhadiran mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan terjadwal; Satuan Kredit Semester (SKS) adalah takaran waktu kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi Politeknik Negeri Semarang. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas minimum 18 minggu kuliah; dengan waktu 45 menit perjam belajar atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya termasuk 2 (dua) sampai 3 (tiga) minggu kegiatan penilaian; . Sivitas akademika adalah satuan yang terdiri atas dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Semarang; Iindeks Prestasi (IP) adalah ukuran kemampuan mahasiswa yang dapat dihitung berdasarkan jumlah SKS mata kuliahyang ditempuh dalam satu semester dikalikan dengan bobot nilai masing-masing mata kuliah dibagi dengan jumlah SKS mata kuliah yang ditempuh; 20. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah ukuran kemampuan mahasiswa sampai periode tertentu yang dapat dihitung berdasarkan jumlah SKS mata kuliah yang lulus dikalikan dengan bobot nilai masing-masing mata kuliah dibagi dengan jumlah SKS mata kuliah yang ditempuh. BABIT MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN Pasal2 Maksud Peraturan Akademik Politeknik Negeri Semarang selanjutnya disebut Peraturan Akademik dimaksudkan sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan di Politeknik. Pasal3 Tujuan Peraturan Akademik bertujuan: lL 2. 3. 4. Menciptakan ketertiban, kelancaran, dan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di Politeknik; Meningkatkan mutu pembelajaran di Politeknik; Membudayakan sikap disiplin dan perilaku profesional sebagai jati diri pendidikan di Politeknik; Menunjang pencapaian tujuan pendidikan tinggi dan pendidikan nasional, Pasal 4 Sasaran Peraturan Akademik ini ditujukan kepada semua unsur penyelenggara pendidikan dan mahasiswa dengan sasaran: 1. 2. Terciptanya ketertiban dan kelancaran penyelenggaraan pendidikan di Politeknik; Terbentuknya pembelajaran yang bermutu; 3. Terbentuknya sikap disiplin dan perilaku profesional; 4. Tercapainya tujuan pendidikan tinggi. BAB DI MAHASISWA Pasal 5 Penerimaan Mahasiswa (1) Pencrimaan mahasiswa melalui seleksi yang ditetapkan dengan keputusan Direktur. (2) Pelantikan mahasiswa dilakukan dalam rapat senat terbuka. (3) Jumlah mahasiswa yang diterima di Politeknik disesuaikan dengan kemampuan dan daya tampung program studi masing-masing sesuai dengan sarana dan prasarana yang ada pada program studi/jurusan. (4) Persyaratan mahasiswa pindahan menjadi mahasiswa Politeknik diatur tersendiri. Pasal 6 Persyaratan Calon Mahasiswa Calon mahasiswa yang akan diterima harus memenuhi persyaratan: 1. Warga negara Indonesia; 2. Warga negara asing dengan izin tertulis dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi; Lulusan SMA, MA, SMK, atau Paket C; Memenuhi ketentuan administrasi; Berumur maksimal 25 tahun saat pendaftaran; Tidak buta warna untuk program studi tertentu. AY PY Pasal7 Surat Pernyataan Orang tua/wali mahasiswa harus menandatangani pernyataan yang berisi: 1. Kesanggupan putera/puterinya mengikuti pendidikan di Politeknik; 2. Kesediaan membayar biaya pendidikan dan biaya-biaya lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 3. Kesediaan menerima segala keputusan Direktur terutama bila putera/puterinya harus diberhentikan sesuai dengan Peraturan Akademik yang beriaku; 4. Kesediaan untuk tidak akan menuntut biaya yang telah dibayarkan bila putera/puterinya diberhentikan dari Politeknik sesuai dengan Peraturan Akademik yang beriaku; 5. Kesediaan untuk menaati peraturan yang diberlakukan di Politeknik. © BABIV BRAYA PENDIDIKAN DAN REGISTRASI Pasal 8 Biaya Pendidikan (1) Setiap mahasiswa diwajibkan membayar biaya pendidikan sesuai dengan ketetapan Direktur; (2) Mahasiswa dengan status cuti akademik diwajibkan membayar biaya pendidikan sebesar 50% dari uang kuliah tiap semester, dan mahasiswa dengan status perpanjangan masa studi khusus penuntasan tugas akhir diwajibkan membayar biaya pendidikan sebesar 20% dari biaya pendidikan tiap semester; (3) Besar biaya pendidikan ditetapkan dengan keputusan Direktur; (4) Biaya lain yang belum diatur dalam Peraturan Akademik ini diatur Pasal 9 Status sebagai Mahasiswa (1) Mahasiswa dinyatakan memiliki status terdaftar sebagai mahasiswa apabila telah melakukan registrasi; (2) Status terdaftar sebagai mahasiswa ditetapkan dengan keputusan Direktur; a) Q) @) a @) @) Pasal 10 Registrasi Setiap awal semester semua mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan registrasi sesuai dengan waktu yang ditetapkan Direktur. Registrasi dilakukan dengan syarat berikut, yaitu: 1, mahasiswa dinyatakan lulus seleksi masuk Politeknik atau lulus semester sebelumnya; 2. menyelesaikan surat bebas masalah yang dinyatakan oleh Jurusan; 3. telah membayar biaya pendidikan seperti yang telah disebutkan pada Pasal 8; 4. persyaratan lain yang ditentukan. Mahasiswa yang tidak melaksanakan regristrasi sampai dengan batas waktu yang ditetapkan dikenakan sanksi. Pasal 11 Cuti Akademik Cuti akademik adalah penghentian studi sementara maksimal | (satu) tahun akademik selama masa studi yang ditetapkan dengan keputusan Direktur. Mahasiswa dapat mengajukan atau dicutikan akademik dengan salah satu alasan berikut, yaitu: 1. sakit yang mengakibatkan tidak dapat melakukan aktivitas untuk mengikuti pendidikan di Politeknik, berdasarkan surat keterangan dokter, rumah sakit, atau surat keterangan yang dapat dipertanggung jawabkan; 2. melakukan kegiatan non akademik dengan izin dari Politeknik untuk jangka waktu yang melebihi 152 jam kuliah dalam 1 (satu) semester. Status cuti akademik akan ditetapkan langsung pada mahasiswa yang tidak hadir dengan izin dan tanpa izin kurang dari 38 jam sehingga jumlah ketidakhadiran melebihi 152 jam dalam satu semester akademik. BABV PROGRAM PENDIDIKAN Pasal 12 Jenjang Pendidikan, Jurusan, dan Program Studi (i) Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan atau teknologi. (2) Jurusan yang ada di Politeknik meliputi Jurusan Teknik Sipil, Jurusan Teknik Mesin, Jurusan Teknik Elektro, Jurusan Akuntansi, dan Jurusan Administrasi Bisnis dengan berbagai program studi. (3) Politeknik dapat mengembangkan jurusan/program studi dan atau menyelenggarakan pendidikan vokasi sesuai dengan peraturan yang berlaku, Pasal 13 Program Pendidikan Kerja Sama (1) Politeknik dapat menyelenggarakan program pendidikan bekerja sama dengan institusi atau industri baik dari dalam maupun luar negeri. (2) Penyelenggaraan program pendidikan kerja sama diatur tersendiri dengan keputusan Direktur. Pasal 14 Sistem dan Masa Pendidikan (1) Penyelenggaraan pendidikan di Politeknik diawali dengan kegiatan awal yang dapat berupa orientasi program studi dan pengenalan kampus, pengembangan spiritualitas mahasiswa, latihan dasar kedisiplinan, atau kegiatan awal lainnya yang ditetapkan Direktur. (2) Program pendidikan terdiri dari kuliah teori dan praktik sesuai dengan kurikulum. @) (4) G6) 6) M 1. Bagi program pendidikan Sarjana Terapan wajib ditambah bentuk pembelajaran berupa penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 2.. Bentuk pembelajaran berupa penelitian sebagaimana dimaksud _ pada ayat (1) butir 1 merupakan kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam rangka pengembangan pengetahuan dan keterampilan serta meningkatkan kesejahteran masyarakat dan daya.saing bangsa. 3. Bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) butir 1 merupakan kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam rangka memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa Direktur menetapkan pedoman penyelenggaraan kuliah kerja lapangan, praktik kerja lapangan, magang industri, dan tugas akhir/skripsi. Pendidikan Politeknik diselenggarakan dengan sistem paket semester. Masa studi normal 8 (delapan) semester untuk Sarjana Terapan dan 6 {enam) semester untuk Diploma IIL. Tahun akademik adalah periode pendidikan yang terbagi dalam 2 (dua) semester yang setiap semester ditetapkan sebanyak 18 minggu. Beban studi mahasiswa dinyatakan dengan SKS sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk Diploma JIT sebanyak 108 SKS sampai dengan 120 SKS, dan untuk Sarjana Terapan sebesar 144 SKS sampai dengan 160 SKS dengan beban studi tiap semester kurang iebih 20 SKS. 1. Untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan program, mahasiswa wajib menempuh beban belajar paling sedikit: a. 108..SKS untuk program Diploma IMI dan b. 144° SKS untuk program Sarjana Terapan. 10 1. Beban normal belajar mahasiswa adalah 8 (delapan) jam kuliah per hari atau 38 jam kuliah per minggu setara dengan kurang lebih 20 SKS per semester. 2. Masa studi terpakai bagi mahasiswa dengan beban belajar berikut, yaitu: a. 3 (tiga) sampai 4 (empat) tahun untuk program Diploma III dan c. 4 (empat) sampai 5 (lima) tahun untuk program Sarjana Terapan. Pasal 15 Kegiatan Kuliah (1) Kegiatan kuliah dilaksanakan selama lima hari, mulai hari Senin sampai dengan Jumat. (2) Ketentuan tentang jam kuliah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang berlaku. (3) Direktur menetapkan kalender akademik menjelang tahun akademik berikutnya, dengan memperhatikan ketentuan hari libur nasionat dan hari raya keagamaan. BAB VI PENILAIAN PRESTASI AKADEMIK Pasal 16 Penilaian Prestasi Akademik (1) Prestasi akademik dinilai berdasarkan tugas selama masa perkuliahan, hasil ujian tengah semester, dan ujian akhir semester, kecuali mata kuliah praktik dan tugas akhir atau skripsi). (2) Tugas akhir atau skripsi dinilai berdasarkan hasil pembimbingan dan sidang ujian karya akhir studi mahasiswa pada semester akhir. (3) Ujian diselenggarakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali selama 1 (satu) semester untuk setiap mata kuliah, kecuali mata kuliah praktik 11 (4) 6) (6) ” (8) @) a) Q) @) (bengkel/laboratorium/lapangan/studio), praktik kerja lapangan, atau magang. Ujian tengah semester hanya mencakup sebagian materi pembelajaran mata kuliah pada semester yang bersangkutan. ‘Ujian akhir semester diselenggarakan untuk semua mata kuliah teori dengan mencakup seluruh materi pembelajaran pada semester tersebut paling lama 2 (dua) minggu dengan rata-rata | (satu) hari 1 (satu) mata kuiiah. Untuk mata kuliah praktik (bengkel/laboratorium/lapangan/studio) tidak diselenggarakan ujian akhir semester Ujian susulan diselenggarakan bagi mahasiswa yang berhalangan hadir karena sakit dan atau alasan lain yang dapat dipertimbangkan oleh Ketua Jurusan. Ujian akhir semester diselenggarakan oleh panitia yang diangkat oleh Direktur. Etika iimiah dan kehormatan sivitas akademika dijunjung tinggi dalam pembelajaran dan penilaian prestasi akademik, Pasal 17 Tugas Akhir atau Skripsi Tugas akhir atau skripsi adalah salah satu mata kuliah wajib pada semester akhir program diploma, yang pelaksanaannya mengacu Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas Akhir atau Skripsi yang disahkan oleh Direktur. Ketua Jurusan dapat mengundang penguji dari kalangan praktisi/industri yang berkompeten atas usul Ketua Program Studi. Direktur menetapkan pedoman penyusunan, penyelenggaraan, dan sidang ujian karya akhir studi mahasiswa. 12 ay (2) a) Q) 8) @ Pasal 18 Sistem Penilaian Penilaian prestasi hasil belajar mahasiswa dilakukan dengan metode penilaian acuan patokan. Nilai akhir mata kuliah dinyatakan dengan huruf : A, B, C, D, dan E Pasal I9 Metode Penilaian Penggunaan metode penilaian acuan patokan dimaksudkan untuk pengukuran capaian kompetensi yang dipersyaratkan dalam tiap mata kuliah. Penerapan metode penilaian acuan patokan didasarkan kegiatan pembelajaran berikut, yaitu: 1. perumusan standar kompetensi yang cermat; 2. dikomunikasikan kepada kelompok dosen dan mahasiswa; 3. dilakukan evaluasi sepanjang semester (continuous assesment); 4. dilakukan upaya motivasi kepada mahasiswa; 5. dilakukan upaya pengayaan (enrichmen) dalam perkuliahan; 6. dilakukan evaluasi pencapaian pembelajaran. Untuk kelas paralel dengan beberapa dosen pengampu mata kuliah yang sama (kelompok dosen bidang ilmu) harus diterapkan metode pembelajaran, bahan ajar, dan bahan uji yang sama. Perhitungan IP semester dilakukan hingga dua angka di belakang koma dengan rumus: _ L(Bobot Nilai Matakulich x SKS) IP E(SKS) 13 a Q) Q) @) G) ©) Pasal 20 Evyaluasi Kelulusan Program Diploma III Setiap akhir semester mahasiswa menerima Kartu Hasil Studi (KHS) yang disahkan oleh Dosen Wali dan Ketua Jurusan. Apabila pada tiap akhir semester ] sampai dengan akhir semester VI terdapat mahasiswa yang mempunyai nilai D atau E, maka diberi kesempatan ujian ulang sebanyak-banyaknya dua kali untuk mata kuliah tersebut pada semester yang bersangkutan. Jika setelah ujian ulang nilainya tetap E, maka mahasiswa diberhentikan atau dicutikan dari Politeknik. Pada akhir semester I] dan IV diadakan evaluasi atas IPK yang telah diperoleh pada dua dan empat semester dan harus memenuhi syarat sebagai berikut. 1. IPK dua semester harus lebih besar sama dengan 2,00. Jika IPK dua semester lebih kecil dari 2,00, maka mahasiswa diberhentikan dari Politeknik; 2. IPK empat semester harus lebih besar sama dengan 2,00. Jika IPK empat semester kurang dari 2,00, maka mahasiswa diberhentikan dari Politeknik; Pada akhir semester VI , mahasiswa yang mempunyai IPK (enam semester) kurang dari 2,00 diberi kesempatan untuk mengulang seluruh mata kuliah semester VI pada tahun akademik berikutnya sampai dengan batas studi berakhir. Nilai tugas akhir atau skripsi tidak boleh kurang dari C. Oleh karena itu, mahasiswa yang mempunyai nilai tugas akhir atau skripsi kurang dari C atau belum sidang ujian tugas akhir, mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan ujian ulang atau ujian susulan tugas akhir atau skripsi sampai masa studi berakhir. Jika pada akhirnya nilai tugas akhir kurang dari C, maka mahasiswa diberhentikan dari Politcknik dan tidak memperoleh kelulusan Diploma HI. 14 (7) Mahasiswa minimal mempunyai nilai B untuk mata kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. Pasal 21 Ketentuan Kelulusan Diploma IIL (1) Mahasiswa dinyatakan lulus Diploma III apabila telah lulus semester I sampai dengan semester VI dengan IPK lebih besar atau sama dengan 2,00, lulus sidang ujian karya akhir studi mahasiswa, dan mata kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia dengan nilai minimal B, serta memiliki sertifikat bahasa Inggris dengan skor minimal yang ditetapkan Direktur. (2) Perhitungan IPK semester dilakukan hingga dua angka di belakang koma dengan rumus: (xn) DK dengan K adalah besarnya SKS mata kuliah dan N adalah bobot nilai mata kuliah. (3) Direktur menetapkan status kelulusan Diploma III berdasarkan laporan yudisium oleh Ketua Jurusan. IPK = Pasal 22 Evaluasi Kelulusan Program Sarjana Terapan (1) Setiap akhir semester mahasiswa menerima KHS yang disahkan oleh Dosen Wali dan Ketua Jurusan. Apabila pada tiap akhir semester 1 sampai dengan akhir semester VIEL terdapat mahasiswa yang mempunyai nilai D dan E, maka diberi kesempatan ujian ulang sebanyak-banyaknya dua kali untuk mata kuliah tersebut pada semester yang bersangkutan. Jika setelah ujian ulang nilainya tetap E, maka mahasiswa diberhentikan dari Politeknik. @ Lv 15 G) @ () (6) a” aM Pada akhir semester II, IV, dan VI diadakan evaluasi atas IPK yang telah diperoleh pada dua, empat dan enam semester harus memenuhi syarat sebagai berikut. 1. IPK dua semester harus lebih besar sama dengan 2,00. Jika IPK dua semester lebih kecil dari 2,00, maka mahasiswa diberhentikan dari Politeknik; 2. IPK empat semester harus lebih besar sama dengan 2,00. Jika IPK empat semester kurang dari 2,00 mahasiswa diberhentikan dari Politeknik. 3. IPK enam semester harus lebih besar sama dengan 2,00. Jika IPK enam semester kurang dari 2,00, maka mahasiswa diberhentikan dari Politeknik. Pada akhir semester VIII, mahasiswa yang mempunyai IPK (delapan semester) kurang dari 2,00 diberi kesempatan untuk mengulang seluruh mata kuliah semester VIII pada tahun akademik berikutnya sampai dengan batas studi berakhir. Nilai tugas akhir atau skripsi tidak boleh kurang dari C. Mahasiswa yang mempunyai nilai tugas akhir atau skripsi kurang dari C atau belum sidang ujian karya akhir studi diberi kesempatan untuk melakukan ujian ulang atau sidang ujian karya akhir studi susulan sampai masa studi berakhir. Jika pada akhirnya nilai tugas akhir atau skripsi kurang dari C, maka mahasiswa diberhentikan dari Politeknik dan tidak memperoleh. kelulusan Sarjana Terapan. (Usul dicutikan bila belum pernah cuti) Mahasiswa minimal mempunyai nilai B untuk mata kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. Pasal 23 Ketentuan Kelulusan Sarjana Terapan Mahasiswa dinyatakan lulus Sarjana Terapan apabila telah lulus semester I sampai dengan semester VIII dengan IPK lebih besar atau sama dengan 2,00, lulus sidang ujian karya akhir studi, dan mata 16 Q) @) @ a) Q) @) @) a) Q) kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia dengan nilai minimal B, serta memiliki sertifikat bahasa Inggris dengan skor minimal yang ditetapkan oleh Direktur. Perhitungan IPK semester dilakukan hingga dua angka di belakang koma dengan rumus: (xn) IPK= Ls dengan K adalah besarnya SKS mata kuliah, N adalah bobot nilai mata kuliah. Perhitungan IPK dilakukan hingga dua angka di belakang koma. Direktur menetapkan status kelulusan Sarjana Terapan mahasiswa berdasarkan laporan yudisium oleh Ketua Jurusan. Pasal 24 Rapat Evaluasi danYudisium Rapat evaluasi adalah rapat dosen jurusan guna menilai capaian prestasi belajar mahasiswa sebelum penetapan kelulusan. Rapat yudisium adalah rapat dosen jurusan guna menetapkan kelulusan mahasiswa. Rapat evaluasi dan yudisium dipimpin oleh Ketua Jurusan atas nama Direktur. Jurusan wajib menyelenggarakan rapat evaluasi dan rapat yudisium sesuai dengan kalender akademik Politeknik. Pasal 25 Ujian Ulang Mahasiswa yang memiliki nilai D dan E diwajibkan mengikuti ujian ulang pada semester bersangkutan. Ujian ulang sebagaimana dimaksud ayat (1) sebanyak-banyaknya 2 (dua) kali oleh dosen pengampu mata kuliah. 17 (3) Nilai akhir mata kuliah yang diuji ulang adalah nilai mata kuliah ujian ulang terakhir dengan nilai maksimum C. Pasal 26 Pemberhentian Mahasiswa Mahasiswa diberhentikan dari Politeknik bila terdapat satu dari keadaan berikut, yaitu: 1, IPK< 2,00 pada akhir semester II dan IV untuk Diploma III ; 2. IPK< 2,00 pada akhir semester I, IV dan VI untuk Sarjana Terapan; 3. memiliki mata kuliah dengan nilai E setelah diadakan ujian ulang pada akhir semester I atau semester IE; 4. bila memiliki mata kuliah dengan nilai E setelah diadakan ujian ulang pada akhir semester II] dan semester yang lebih tinggi, dicutikan satu tahun; 5. terdapat nilai E, tetapi tidak mengikuti baik ujian ulang yang pertama maupun yang kedua pada akhir semester I atau semester II; 6. terdapat nilai E, tetapi tidak mengikuti ujian ulang yang pertama maupun yang kedua pada akhir semester III dan semester yang lebih tinggi, dicutikan satu tahun. Pasal 27 Ketentuan Kelulusan Diploma (1) Mahasiswa dinilai lulus diploma bila pada semester akhir program diploma memiliki IP> 2,00 termasuk tulus tugas akhir atau skripsi, IPK > 2,00 , tidak memiliki nilai E, dan mata kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia dengan nilai minimal B. (2) Jika pada semester akhir program diploma mahasiswa dinyatakan tidak lulus, maka mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang semua mata kuliah semester akhir pada tahun berikutnya dalam masa perpanjangan studi. (3) Jika tidak lulus tugas akhir atau skripsi, maka diberi kesempatan ujian paling lama 2 (dua) bulan, dan bila masih tidak fulus diberi kesempatan perpanjangan masa studi paling lama 1 (satu) tahun. (4) Telah mengikuti seluruh kegiatan awal mahasiswa baru dibuktikan dengan sertifikat. Pasal 23 Pemberian Ijazah Diploma Setelah berhasil lulus dengan menyelesaikan masa pendidikan selama masa studi normal, termasuk juga yang ditambah perpanjangan masa studi yang diizinkan, mahasiswa akan diberi Ijazah, Transkrip Akademik dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Pasal 29 Pemberian Sertifikat (1) Mahasiswa yang mengikuti progam pelatihan khusus pada bengkel dan atau laboratorium dan dinyatakan berhasil dengan baik diberikan seftifikat. (2) Direktur menetapkan sertifikat berdasarkan laporan keberhasilan menempuh progam pelatihan khusus oleh Kepala Laboratorium yang bersangkutan. (3) Progam pelatihan khususyang dimaksud dalam ayat (1) dan (2) adalah program tambahan nonkurikuler yang ditetapkan Direktur guna meningkatkan daya saing lulusan Politeknik. (4) Sertifikat dimaksud pada Ayat 1, dapat didaftarkan pada Politeknik untuk penerbitan surat keterangan pendamping ijazah. (5) SKPI diterbitkan oleh Politeknik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 30 Lulusaa dan Wisuda (1) Lulusan program pendidikan Politeknik berhak menyandang sebutan Sarjana Terapan (S.S.T.) untuk jenjang Sarjana Terapan dan Abli 19 Q) G) 4) 6) © a) Q) @) Madya (A.Md.) untuk Diploma Hi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Lulusan pendidikan Politeknik diberikan ijazah, Traskrip Akademik dan SKPE dalam suatu upacara wisuda Politeknik. Lulusan pendidikan Politeknik wajib mengikuti upacara wisuda. Persyaratan dan tatacara wisuda diatur tersendiri dengan keputusan Direktur. Wisuda lulusan pendidikan Politeknik diselenggarakan minimum 1 (satu) kali dalam satu tahun dalam rapat senat terbuka. Penyelenggaraan wisuda Politeknik dilaksanakan oleh panitia yang diangkat Direktur. Pasal 31 Predikat Kelulusan Lulus dengan predikat pujian (cam lande) bila: 1. IPK lebih dari 3,50 (tiga koma lima nol); 2. tidak ada nilai mata kuliah kurang dari B; 3. masa studi tidak boleh lebih dari 6 (enam) semester untuk program Diploma IIT, atau 8 (delapan) semester untuk program Sarjana Terapan. Lulus sangat memuaskan bila: 1, IPK 3,01 (tiga koma nol satu) sampai dengan 3,50 (tiga koma lima nol); 2. tidak ada nilai mata kuliah kurang dari C; 3. masa studi tidak boleh lebih dari 6 (enam) semester untuk program Diploma Ill, atau 8 (delapan) semester untuk program Sarjana Terapan, Lulus memuaskan bila ; 1. IPK 2,76 (dua koma tujuh enam) sampai dengan 3,00 (tiga koma nol), masa studi lebih dari 6 (enam) semester untuk program Diploma III, atau 8 (delapan) semester untuk program Sarjana Terapan; 20 2. Tidak memenuhi predikat pujian (cum laude) atau sangat memuaskan. (4) Lulus cukup memuaskan bila ; 1. IPK kurang dari 2,76 (dua koma tujuh enam), masa studi lebih dari 6 (enam) semester untuk program Diploma Hl, atau 8 (delapan) ‘semester untuk program Sarjana Terapan; 2. Tidak memenuhi predikat pujian (cum laude), sangat memuaskan, atau memuaskan. BAB VIL DOSEN Pasal 32 Dosen Tugas ‘Tugas dosen dalam bidang akademik meliputi bidang berikut. Perencanaan perkuliahan meliputi: a. merumuskan standar kompetensi mata kuliah; b. menyusun kontrak perkuliahan; ¢. membuat Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berdasarkan silabus yang berlaku. . Pelaksanaan perkuliahan meliputi : menyampaikan kontrak perkuliahan; mengajar di kelas, bengkel, laboratorium, dan atau studio; menggunakan media pembelajaran; mengisi lembar kehadiran dan kontrol kegiatan dosen; memberikan umpan balik tentang kemajuan studi mahasiswa dalam semester berjalan. Pembimbingan penyusunan tugas akhir, skripsi dan atau karya ilmiah mahasiswa lainnya untuk kegiatan produktif, kreatif, dan inovatif atas nama Politcknik. pap gp 21 Evaluasi perkuliahan meliputi, antara jain evaluasi hasil belajar termasuk ketepatan waktu penyerahan nilai dan evaluasi program perkuliahan. . Belajar sepanjang hayat meliputi, antara lain studi lanjut, magang. pelatihan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. . Fungsi manajemen meliputi, antara lain mengatur alokasi waktu perkuliahan, menegakkan disiplin perkuliahan, dan menginformasikan nilai tugas atau ujian pada mahasiswa. . Pemberdaya, fasilitator, motivator, dan teladan dalam sikap, perilaku, dan profesionalisme. Pasal 33 Tugas Dosen Wali Tugas dosen wali adalah membimbing dan membantu dalam mengatasi permasalahan akademik mahasiswa sesuai dengan ketentuan yang berlaku; . Memantau dan mengevaluasi keberhasilan studi mahasiswa sesuai dengan ketentuan.tahapan evaluasi serta membuat laporan dan rekomendasi tentang mahasiswa yang perlu mendapat peringatan akademik dan yang tidak memenuhi persyaratan kelulusan semester atau akhir semester program diploma kepada Ketua/Kordinator Program Studi dan atau Ketua Jurusan, terutama yang berkaitan dengan kemungkinan pemberhentian mahasiswa; . memeriksa laporan hasil studi mahasiswa tiap akhir semester dan menandatangani KHS beserta dokumen yang relevan sebelum melaporkan kepada Koordinator Program Studi dan atau Ketua Jurusan; . mempresentasikan hasil studi mahasiswa dalam rapat evaluasi dan yudisium; - menjalankan tugas yang lain sebagaimana diatur dalam pedoman dosen wali yang ditetapkan oleh Direktur. 22 Pasal 34 Bimbingan dan Konseling (1) Bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan dari seorang ahli (psikolog) kepada mahasiswa agar dapat menyelesaikan studi tepat waktu. (2) Bentuk pelayanan yang diberikan oleh unit atau satuan tugas bimbingan dan konseling dapat berupa: 1, konseling pribadi berkaitan dengan masalah-masalah pribadi; 2. konseling pendidikan yang berkaitan dengan masalah akademik; 3. bimbingan karier mahasiswa ditujukan untuk membantu mahasiswa dalam memilih lapangan kerja serta karier yang sesuai; 4. tes psikologi; 5. bimbingan pemecahan permasalahan tertentu secara berkelompok. BAB VIII TATA TERTIB Pasal 35 Organisasi Kelas (1) Setiap kelas harus mempunyai oganisasi kelas yang dipimpin oleh seorang Ketua kelas. (2) Ketua kelas bertanggung jawab atas tersedianya daftar hadir dan terselenggaranya tugas-tugas lain yang berkenaan dengan kegiatan akademis di kelas masing-masing. (3) Ketua kelas bertanggung jawab kepada Ketua Jurusan melalui dosen wali atas ketertiban kelasnya selama proses pembelajaran. Pasal 36 Kewajiban Mahasiswa Mahasiswa wajib: 1, melaksanakan registrasi dan pembayaran biaya-biaya yang telah ditentukan, pada tiap awal semester sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan; 23 . menghadiri dan mengikuti kuliah secara teratur dan tepat waktu; . bersikap sopan dengan memperhatikan etika pergaulan terhadap pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, dan tamu kampus Politeknik ; 4, mematuhi peraturan jurusan masing-masing; wa . memelihara kebersihan dan ketertiban; 6. mematuhi peraturan keselamatan kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan; bertanggung jawab dalam menjaga barang-barang milik Politeknik dari kerusakan dan kehilangan; 8. menjaga nama baik Politeknik. Pasal 37 Hak Mahasiswa Mahasiswa berhak : 1, memperoleh Kartu Tanda Mahasiswa (KTM); 2. menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan Politeknik; 3. memperoleh pembelajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik dan nonakademik sesuai dengan minat, bakat, kegemaran, dan kemampuan; 4. memanfaatkan fasilitas Politeknik dalam rangka kelancaran 9. pembelajaran; mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas program studi; memperolch layanan informasi yang berkaitan dengan progran studi; memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan; memanfaatkan sumber daya Politeknik melalui organisasi kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur kesejahteraan, minat, bakat, dan tata kehidupan bermasyarakat, berperan serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa Politeknik; 10. pindah ke perguruan tinggi Jain bila memenuhi peraturan. 24 Pasal 38 Larangan Mahasiswa Mahasiswa dilarang : 1 -YeP Pen aw lL. 12. 13. 15. melakukan tindak kecurangan akademis; melakukan tindak kejahatan kriminal; meminum minuman keras, menyalahgunakan obat-obat terlarang; makan, minum, dan merokok di kelas, laboratorium, maupun di bengkel; membawa senjata dan bahan peledak; melakukan perjudian; memalsukan dan menyalahgunakan surat-surat resmi; melakukan tindak kekerasan fisik dan asusila; melakukan huru-hara di kampus; menggunakan sarana dan prasarana untuk kepentingan pribadi tanpa izin pihak yang berwenang; menyalahgunakan nama, lambang, dan segala atribut Politeknik untuk kepentingan pribadi; memakai anting-anting dan bertindik bagi laki-laki, bertato, dan berambut gondrong; memakai sandal atau yang menyerupai sepatu dan memakai kaos tanpa krah dalam kegiatan akademik; . menggunakan dan atau mengaktifkan alat komunikasi elektronik (HP) dalam segala bentuk dan jenis apapun selama perkuliahan atau ujian berlangsung kecuali memperoleh ijin dari dosen pengampu. Menjadi anggota organisasi yang dilarang oleh pemerintah RI. Pasal 39 Ketidakhadiran yang Diizinkan “(1) Mahasiswa diizinkan tidak mengikuti kuliah, karena: . keperluan penting dan mendesak; 2. sakit; 3. tugas dari Politeknik. 25 Q) @) (4) 6) ay Pengajuan izin ketidakhadiran diatur sebagai berikut. a. Izin untuk tidak mengikuti kuliah kurang dari 1 (satu) hari, diajukan kepada dosen pengampu; b. Izin untuk tidak mengikuti kuliah selama [ (satu) hari, diajuken kepada Ketua Jurusan; c. Izin untuk tidak mengikuti kuliah lebih dari 1 (satu) hari, diajukan kepada Direktur atas sepengetahuan Ketua Jurusan; Ketidakhadiran karena hal-hal yang tidak terduga/mendadak, maka dalam waktu 3 (tiga) hari harus mengajukan surat pemberitahuan secara tertulis kepada Direktur dengan sepengetahuan orang tua/wali. Ketidakhadiran karena sakit harus dibuktikan dengan surat keterangan sakit dari dokter dan harus dilegalisasi oleh dokter Poliklinik Politeknik setelah dilakukan verifikasi, selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah hadir kembali. Izin untuk tidak hadir kuliah di luar sakit dan diluar tugas politeknik, yang diperbolehkan selama-lamanya 38 jam dalam | (satu) semester, jika lebih dari 38 jam selebihnya izin tidak diterima dan dianggap tidak hadir kuliah tanpa izin (alpa). Pasal 40 Ketidakhadiran yang Tidak Diizinkan Ketidakhadiran tanpa izin dan keterlambatan hadir akan dikenakan peringatan lisan maupun tertulis dengan sanksi kompensasi berikut, yaitu: 1, keterlambatan/meninggalkan kuliah 5 (lima) menit sampai dengan 2 (dua) jam dikenai hukuman kompensasi 4 (empat) kalinya dan atau maksimal 4 (empat) jam; 2. keterlambatan/meninggalkan kuliah lebih 2 (dua) jam sampai dengan 5 (lima) jam dikenai hukuman kompensasi 8 (delapan) jam; 3. meninggalkan kuliah lebih dari 5 (lima) jam dalam sehari dikenai sanksi kompensasi 16 jam. 26 Q) GB) (4) 10) 2) G) @) Ketidakhadiran tanpa izin dan keterlambatan akan dijumlahkan tiap hari dalam satu semester dan akan mendapat surat peringatan dari pimpinan Politeknik, yaitu: 1. tidak hadir tanpa izin 16 (enam belas) jam mendapat surat peringatan pertama; 2. tidak hadir tanpa izin 24 (dua puluh empat) jam mendapat surat peringatan kedua; 3. tidak hadir tanpa izin 32 (tiga puluh dua) jam mendapat surat peringatan ketiga; 4. tidak hadir tanpa izin 38 (tiga puluh delapan) jam diberhentikan dari Politeknik. Kompensasi dilakukan pada semester yang bersangkutan atau di luar jam perkuliahan resmi berakhir dan diatur oleh Ketua Jurusan. Mahasiswa yang tidak melaksanakan kompensasi sebagaimana mestinya akan dikenakan sanksi yang diatur oleh Ketua Jurusan. BAB IX SANKSI DAN PEMBERHENTIAN Pasal 41 Peringatan Lisan, Tertulis, atau Skorsing Sanksi berupa peringatan akan diberikan secara lisan, tertulis, atau skorsing sesuai dengan jenis pelanggaran. Skorsing sebagaimana dimaksud ayat (1) yaitu dapat dicutikan kuliah selama I tahun. Ketua Jurusan dapat memberi sanksi berupa peringatan lisan atau tertulis kepada mahasiswa yang melanggar peraturan akademik. Apabila semua sanksi yang telah diberikan Ketua Jurusan diabaikan, Direktur akan memberi sanksi sesuai peraturan akademik kepada mahasiswa yang melanggar Peraturan akademik. 27 Pasal 42 Diberhentikan dari Politeknik Mahasiswa dapat diberhentikan dari Politeknik bila : 1 2. 3. a (2) melakukan pelanggaran berat terhadap larangan pada Pasal 38; menerima 4 (empat) kali peringatan tertulis dalam satu semester; jumlah ketidakhadiran karena alpha lebih besar atau sama dengan 38 jam dalam satu semester; masa studi telah berakhir. Pasal 43 Peringatan dan Sanksi Peringatan terhadap mahasiswa: 1. peringatan langsung dapat diberikan oleh tenaga administrasi atau petugas keamanan secara lisan berkaitan dengan ketertiban dan keamanan lingkungan kampus, dan bila dipandang perlu dapat dilaporkan kepada pimpinan . Jurusan/Politeknik untuk ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan; 2. peringatan langsung dapat diberikan oleh dosen atau tenaga kependidikan bila berkaitan dengan pembelajaran dan atau berkaitan dengan ketertiban dan keamanan lingkungan kampus baik di dalam kelas dan di lingkungan sekitar, dan bila dianggap perlu dapat dilaporkan kepada Koordinator Program Studi/Ketua Jurusan untuk ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan; 3. peringatan lisan dan atau tulisan dapat diberikan oleh Ketua Jurusan/Ketua Program Studi/Kepala bengkel/Laboratorium/Studio atas pelanggaran dan atau laporan tentang pelanggaran; 4. peringatan tertulis dapat diberikan oleh Direktur atas pelanggaran dan atau jumlah ketidakhadiran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sanksi diberikan kepada mahasiswa yang melakukan kecurangan akademik sesuai dengan ketentuan pasal 41. 28 g) Q) GB) @) ay 2 GB) Pasal 44 Prosedur Penetapan Sanksi Prosedur penetapan sanksi, selain yang dikenakan secara lisan adalah 1. penetapan bukti pelanggaran baik kesaksian maupun_bukti pelanggaran; 2. pengesahan bukti pelanggaran oleh para pihak yang berwenang; 3. penetapan sanksi oleh Ketua Program Studi dan atau Ketua Jurusan yang bersifat pembinaan; 4. penetapan sanksi oleh Direktur yang bersifat pembinaan dan atau pemberhentian dari Politeknik. Pemeriksaan dan pengumpulan fakta/data/informasi atas suatu kasus pelanggaran yang dapat diberhentikan dari Politeknik dilakukan oleh sebuah tim yang ditunjuk oleh Direktur. Direktur menetapkan sanksi berdasarkan berita acara pemeriksaan dan pengumpulan fakta/data/informasi sebagaimana dimaksud Ayat (2). Jenis sanksi yang ditetapkan Direktur dapat berupa peringatan tertulis, pemberhentian kuliah sementara selama 1 (satu) semester (skorsing), dan pemberhentian dari Politeknik. BABX PERTANGGUNGJAWABAN ATAS KERUSAKAN DAN KEHILANGAN Pasal 45 Bahan, Peralatan, Sarana, dan Prasarana Mahasiswa, secara perorangan dan atau kelompok, apabila menerima bahan dan atau peralatan rusak atau tidak lengkap, maka diharuskan melapor dengan segera kepada dosen yang bersangkutan. Mahasiswa, secara perorangan dan atau kelompok, bertanggung jawab terhadap bahan dan atau peralatan yang dipercayakan kepadanya. Mahasiswa, secara perorangan dan atau kelompok, bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana yang dipergunakan. 29 (4) Mahasiswa yang mengetahui bahwa bahan, peralatan, sarana, dan atau prasarana yang akan digunakan dalam keadaan cacat atau rusak harus segera melaporkan kepada dosen yang bersangkutan untuk diteruskan kepada Kepala Laboratorium/Kaprodi. (5) Mahasiswa yang merusakkan atau menghilangkan bahan, peralatan, sarana, dan atau prasarana yang digunakan, harus segera melapor kepada dosen yang bersangkutan untuk diteruskan kepada Ketua Surusan. (6) Yang berwenang menentukan kerusakan alat/mesin setelah digunakan praktek oleh mahasiswa adalah dosen pengampu praktek. Pasal 46 Penggantian Mahasiswa, secara perorangan dan atau kelompok, yang merusakkan atau menghilangkan bahan, peralatan, sarana, dan atau prasarana, diharuskan mengganti bahan, peralatan, sarana, dan atau prasarana, yang dirusakkan/dihilangkan dengan spesifikasi yang sesuai atau setara. BAB XI KEGIATAN KOKURIKULER DAN EKSTRAKURIKULER Pasal 47 Sifat, Bidang, dan Pedoman Kegiatan (4) Untuk menunjang kegiatan kokurikuler, mahasiswa Politeknik diwajibkan mengikuti kegiatan awal mahasiswa baru. (2) Direktur menetapkan Buku Pedoman Kegiatan ekstrakurikuler Politeknik. 30 ay Q) @) ® Q) @) BAB XI PERUBAHAN PERATURAN AKADEMIK Pasal 48 Perubahan Peraturan Akademik Perubahan Peraturan Akademik disusun oleh sebuah panitia yang diangkat oleh Direktur. Direktur menetapkan perubahan Peraturan Akademik Politeknik setelah mendapat persetujuan senat. Hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Akademik ini diatur tersendiri. BAB XI PENUTUP Pasal 49 Penutup Pada saat Peraturan Akademik Politeknik ini berlaku, Keputusan Direktur Politeknik Negeri Semarang Nomor 844/K10/SK/2010 tentang Peraturan Akademik Politeknik Negeri Semarang, tanggal 8 September 2010, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Peraturan Akademik Politeknik berlaku bagi sefuruh penyelenggaraan pendidikan di lingkungan Politeknik. Peraturan Akademik Politeknik ini mulai berlaku sejak ditetapkan oleh Direktur. di Semarang 17 Juni 2015 PENJELASAN ATAS PERATURAN DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI SEMARANG NOMOR : 0754/PL4.6.1/SK/2015 TENTANG PERATURAN AKADEMIK POLITEKNIK NEGERI SEMARANG DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI SEMARANG PENJELASAN PASAL DEMI PASAL BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Angkal : Cukup jelas Angka 2: Cukup jelas Angka3_ : Cukup jelas Angka4 : Cukup jelas Angka 5: Cukup jelas Angka6 =: Cukup Jelas Angka7 : Cukup jelas Angka 8: Cukup jelas Angka9 : Cukup jelas: Angka 10 : Cukup jelas Angka 11 : Cukup jelas Angka 12 : Cukup jelas Angka 13 : Cukup jelas Angka 14 : Cukup jelas Angka 15 : Cukup jelas Angka 16 : Cukup jelas Angka 17 : Cukup jelas Angka 18 : Angka 19 : Angka 20 : Pasal2 Pasal3 Pasal 4 Pasal 5 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Pasal 6 Pasal 7 Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas BAB IL MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN : Cukup jelas : Cukup jelas : Penyelenggara pendidikan adalah pelaksana akademik khususnya jurusan, program studi, laboratorium/ bengkel/ studio, dan dosen, termasuk tenaga kependidikan yang berhubungan dengan layanan akademik dan penunjang kegiatan pembelajaran, sarana prasarana, dan lain- lain. BAB IIL MAHASISWA : Mahasiswa yang diterima adalah mahasiswa yang telah lulus seleksi melalui beberapa jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru Politeknik. : Cukup jelas : Cukup jelas : Mahasiswa pindahan harus berasal dari penyelenggara pendidikan vokasi lain yang terakreditasi sama atau lebih tinggi dari Politeknik. : Persyaratan calon mahasiswa yang lebih rinci dituangkan dalam buku Panduan Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). :Tiap awal tahun akademik Politeknik memberlakukan ketentuan persyaratan penerimaan mahasiswa baru yang berasal dari lulusan sekolah lanjutan tingkat atas yang telah mendaftarkan diri sebagai calon mahasiswa, dan bagi yang telah memenuhi persyaratan penerimaan/seleksi dan dapat diterima sebagai mahasiswa Politeknik, maka sebelum pelantikan, orang tua/walinya diwajibkan melunasi sejumlah kewajiban pembayaran baik untuk periode awal sejak masuk Pasal 8 Ayat (1) Ayat (2) Ayat 3) Ayat (4) Pasal 9 Ayat (1) Ayat (2) Pasal 10 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) perkuliahan maupun selama menjadi mahasiswa, termasuk di antaranya membuat pernyataan di atas meterai cukup. BABIV BIAYA PENDIDIKAN DAN REGISTRASI : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Ketentuan ini mewajibkan mahasiswa untuk melakukan registrasi atau daftar ulang agar tetap kewajibannya di Politeknik berkedudukan sebagai mahasiswa Politeknik yang sah schingga memiliki segala hak dan kewajiban. : Cukup jelas : Dengan memenuhi kewajiban melakukan registrasi mahasiswa diakui kembali status dan kedudukannya dengan segala hak dan kewajibannya schingga proses pendidikan dapat terselenggara dan mahasiswa dapat menjalani perkuliahan dengan administrasi akademik yang tertib. Mahasiswa dengan status cuti akademik diwajibkan melakukan__registrasi. Mahasiswa dengan status perpanjangan masa studi diwajibkan melakukan registrasi. : Persyaratan registrasi adalah lulus seleksi masuk Politeknik atau semester dan telah menyelesaikan kewajiban akademik yang lain, seperti kegiatan awal tahun pertama sebagai mahasiswa, kompensasi, penggantian alat rusak atas kelalaian mahasiswa yang bersangkutan, pengembalian buku pinjaman Pperpustakaan, dan pengembalian peralatan Politeknik yang lain serta telah memenuhi kewajiban pembayaran biaya pendidikan. : Cukup jelas Pasal 11 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Pasal 12 Ayat (1) Ayat (2) Ayat G) Pasal 13 Ayat (1) Ayat (2) Pasal 14 Ayat (1) Ayat (2) : Cukup Jelas : Ketentuan cuti akademik ini tidak berlaku bagi mahasiswa yang menempuh program PKL/magang/Student Exchange lebih dari 152 (seratus lima puluh dua) jam. : Cukup jelas BABV PROGRAM PENDIDIKAN : Politeknik menyelenggarakan program Diploma I, Diploma II, Diploma II, dan program Sarjana Terapan. Pelenggaraan program Diploma I dan Diploma II ditetapkan dengan keputusan Direktur. : Cukup jelas : Cukup jelas : Program pendidikan kerja sama adalah pendidikan vokasi yang diselenggarakan secara khusus bekerja sama dengan lembaga lain, misalnya industri dan instansi lain baik untuk jangka waktu tertentu maupun secara permanen. Dalam pelaksanaannya pendidikan kerja sama berbentuk kelas kbusus dengan jumlah mahasiswa tertentu dan kurikulum yang khusus pula, sehingga dimungkinkan pelaksanaan perkuliahan dan atau praktik di luar kampus, seperti di industri atau lembaga lain. Rekruitmen mahasiswa, tenaga dosen, dan tenaga kependidikan diangkat/ditugaskan secara khusus baik dari Politeknik maupun dari luar Politeknik. Bahasa pengantar dalam pendidikan kerja sama, selain bahasa Indonesia, dapat digunakan bahasa asing. : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5) Ayat (6) Ayat (7) Pasal 15 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Pasal 16 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) : Pelaksanaan KKL dapat dilaksanakan pada akhir semester III untuk program Diploma III dan akhir semester V untuk program Sarjana Terapan atau sesuai dengan rancangan kurikulum pada program studi. Pelaksanaan PKL atau magang disclenggarakan pada akhir semester IV atau semester V untuk program Diploma III dan akhir semester VI atau semester VII untuk program Sarjana Terapan dijadwalkan secara khusus, tetapi bukan sebagai kegiatan tatap muka seperti mata kuliah yang lain. : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Untuk keperluan program kerja sama dan lain-lain, hari Sabtu dapat digunakan pula untuk kegiatan akademik dengan persetujuan Direktur. : Kalender akademik mempertimbangkan masa libur kurang lebih 14 (empat belas) minggu selama setahun dan diatur sebagai berikut: a. kurang lebih 7 (tujuh) minggu setelah semester genap; b. kurang lebih 4 (empat) minggu setelah semester ganjil; c. kurang lebih 2 (dua) minggu pada hari raya Idul Fitri; d. Kurang lebih 1 (satu) minggu libur Natal dan tahun baru. BAB VI PENTLAIAN PRESTASI AKADEMIK : Penilaian terus-menerus dimaksudkan agar diperoleh objektivitas nilai prestasi akademik yang mencerminkan kesatuan pemahaman dan kompetensi bahan ajar. > Cukup jelas : Untuk mata kuliah praktik (bengkel/ laboratorium/ studio/ lapangan), PKL, atau magang dinilai berdasarkan proses Ayat (4) Ayat (5) Ayat (6) Ayat (7) Ayat (8) Ayat (9) Pasal 17 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) pelaksanaan kegiatan, sedangkan tugas akhir atau skripsi dinilai berdasarkan hasil pembimbingan dan sidang ujian karya akhir studi mahasiswa. : Ujian tengah semester termasuk ulangan harian dan tugas- tugas diselenggarakan dan dinilai oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan dalam masa perkuliahan semester. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian tengah semester nilai ujian sama dengan nol. : Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian akhir semester nilai ujian sama dengan nol. : Cukup jelas : Ujian susulan adalah ujian akhir semester yang dijadwalkan khusus oleh panitia bagi mahasiswa yang berhalangan karena alasan yang dapat diterima, misal karena sakit dan atau alasan lain yang dapat dipertimbangkan oleh ketua jurusan. : Cukup jelas : Cukup jelas : Tugas akhir atau skripsi adalah satu mata kuliah semester akhir program diploma, berbentuk laporan akhir, perancangan, atau rancang bangun, yang dalam pelaksanaannya mengikutsertakan beberapa dosen (pembimbing dan penguji) dengan bobot 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam) SKS, bukan satu-satunya penentu mutlak kelulusan program diploma. Sidang ujian karya akhir studi mahasiswa merupakan ajang diskusi yang memperkaya wawasan mahasiswa sebagai pembekalan akhir. Revisi tugas akhir atau skripsi, setelah dinyatakan lulus, tidak boleh berbentuk tugas di luar konteks yang memberatkan mahasiswa, karena pada hakikatnya revisi merupakan pembimbingan tambahan oleh tim penguji untuk perbaikan kecil hasil karya akhir studi mahasiswa. : Cukup jelas : Cukup jelas Pasal 18 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5) Pasal 19 Ayat (1) Ayat (2) Huruf a Hurufb : Penilaian acuan patokan adalah penilaian yang didasarkan kriteria tertentu menurut keyakinan dosen penguji. : Cukup jelas : Catatan/rekaman prestasi hasil belajar digunakan untuk data dukung nilai akhir mata kuliah yang bisa dibuka bila diperlukan atas permintaan Ketua Jurusan/ Direktur, : Nilai mata kuliah teori paling tidak terdiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu nilai harian (tugas), nilai tengah semester, dan nilai akhir semester. Setiap komponen memiliki bobot sama. Nilai akhir mata kuliah bengkel/ laboratorium/ studio/ lapangan dalam bentuk huruf. Jika mata kuliah bengkel/ laboratorium/ studio/ lapangan terdiri dari beberapa topik/ pokok bahasan, maka nilai akhir mata kuliah bengkel/ laboratorium/ studio/ lapangan merupakan nilai keseluruhan topik/ pokok bahasan selengkapnya. : Dosen merangkum nilai harian/tugas, tengah semester, dan nilai ujian akhir semester yang masih dalam bentuk angka skala 100, kemudian hasil rangkuman nilai akhir berbentuk angka tersebut dikonversi menjadi nilai huruf dan melaporkannya secata lengkap kepada Ketua Jurusan/ Koordinator Program Studi berdasarkan tabel konversi nilai angka ke nilai huruf. : Penilaian acuan patokan dipertimbangkan paling sesuai untuk penyelenggaraan pendidikan kurikulum berbasis kompetensi, dan pembagian mahasiswa dalam kelas kecil (<30 mahasiswa tiap kelas). Pencapaian kompetensi secara normatif ditandai dengan capaian nilai minimum lulus (passing grade) sesuai dengan sifat mata kuliah dan standar kompetensi yang telah ditetapkan. Bila capaian nilai di bawah standar kompetensi minimum mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan gagal. : Cukup jelas : Dosen berkewajiban menjelaskan kedudukan mata kuliah Hurofc Hurufd Hurufe Huruff Ayat (3) Ayat (4) Pasal 20 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5) Ayat (6) Ayat (7) Pasal 21 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Pasal 22. Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5) Ayat (6) Ayat (7) dalam pencapaian kompetensi program studi, sehingga ada pemahaman tentang sasaran belajar termasuk kompetensi mata kuliah yang bersangkutan. : Cukup jelas : Cukup jelas : Upaya penambahan pengetahuan yang lebih luas dan dalam dan isi mata kuliah dilakukan oleh dosen untuk memperkaya wawasan mahasiswa. : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Uji ulang Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia diselenggarakan dalam semester berjalan. : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas Pasal 23 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Pasal 24 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Pasal 25 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Dalam rapat evaluasi dosen wali melaporkan rangkuman prestasi akademik mahasiswa, khususnya yang kelulusannya bermasalah, guna mengetahui penyebabnya dari berbagai aspek nonakademik dan khususnya dari dosen pengampu mata kuliah. Atas dasar analisis laporan tersebut rapat merencanakan/menetapkan langkah penyelesaian. : Dalam rapat yudisium dosen wali melaporkan status mahasiswa yang memenuhi syarat lulus dan yang tidak memenuhi syarat lulus semester/akhir program diploma sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Rapat yudisium menetapkan status mahasiswa berdasarkan laporan’ dosen wali dan pembahasan dalam rapat, untuk kemudian melaporkannya kepada Direktur. Direktur menetapkan keputusan status mahasiswa baik yang lulus, maupun yang tidak lulus. : Cukup jelas : Cukup jelas : Ujian ulang diselenggarakan oleh panitia yang ditetapkan Direktur, pada semester yang bersangkutan. : Dosen pengampu mata kuliah adalah dosen yang mengampu mata kuliah yang diuji ulang. Pembuatan soal dan penilaian hasil ujian ulang dilakukan oleh dosen pengamu mata kuliah. + Dengan nilai ujian ulang untuk mata kuliah nilai E, nilai-nilai sebelumnya dibantalkan (dianggap digugurkan), sehingga nilai akhir mata kuliah tersebut adalah nilai ujian ulang (baik yang pertama atau yang kedua). Jika mahasiswa tidak mengikuti ujian ulang, maka nilai akhir mata kuliah tersebut adalah nilai yang diperoleh terakhir sebelumnya. 10 Pasal 26 Angka 1 Angka 2 Angka 3 Angka 4 Angka 5 Angka 6 Pasal 27 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Pasal 28 Pasal 29 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5) Pasal 30 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5) Ayat (6) : Yang dimaksud diberhentikan dari Politeknik adalah dikeluarkan dari Politeknik karena alasan akademik berdasarkan hasil evaluasi dan atau yudisium. : Cukup jelas : Cukup jelas : Bila ketidakhadiran mahasiswa dalam ujian ulang karena sakit dan atau alasan lain yang dapat dipertimbangkan, Ketua Jurusan dapat menetapkan kebijakan khusus. : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Pelatihan khusus meliputi keterampilan yang memperkuat kompetensi dan daya saing lulusan, termasuk keterampilan menggunakan komputer dan bahasa asing. : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas + Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas 10 Pasal 31 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Pasal 32 Angka 1 Angka 3 Angka 4 Angka 5 Angka 6 Angka 7 Pasal 33 Angka | Angka 2 Angka 3 Angka 4 Angka 5 Pasal 34 Ayat (1) Ayat (2) : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas BAB VIL DOSEN : Cukup jelas > Cukup jelas : Cukup jelas : Evaluasi perkuliahan tidak hanya hasil prestasi akademik mahasiswa, tetapi juga evaluasi tentang materi, ketersediaan waktu sesuai bobot SKS mata kuliah, dan informasi kekinian terkait materi perkulishan untuk bahan pertimbangan perbaikan perkuliahan selanjutnya dan atau perbaikan silabus, serta keterkaitannya dengan mata kuliah Jain dalam menuju pencapaian kompetensi program diploma. : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas Pasal 35 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Pasal 36 Angka | Angka 2 Angka 3 Angka 4 Angka 6 Angka 7 BAB VOI TATA TERTIB : Organisasi kelas terdiri dari : 1. ketua, sekretaris dan bendahara; 2. masa bakti pengurus kelas adalah 1 (satu) semester dan selama-lamanya 2 (dua) semester; 3. pengurus kelas ditetapkan secara musyawarah untuk mencapai mufakat. : Cukup Jelas : Cukup jelas : Yang dimaksud sopan antara lain : 1) tidak memakai pakaian yang merangsang (ketat, tak berlengan dan sebagainya) atau kaos oblong; 2) tidak memakai sandal atau yang menyerupai sepatu; 3) memakai sepatu yang benar. 4) rambut ditata rapi. Yang dimaksud bertingkah laku sopan adalah berprilaku tidak melanggar adat budaya, dan susila Indonesia. Dalam lingkungan kampus mahasiswa wajib mengenakan sepatu, mengenakan baju berkerah dan celana panjang secara rapi. : Yang dimaksud peraturan di jurusan adalah peraturan pelaksanaan pembelajaran di ruang kuliah, laboratorium/ bengkel/ studio/ lapangan. : Khususnya dalam _ bengkel/laboratorium/studio/lapangan keselamatan diri diutamakan, termasuk pemakaian sepatu kulit, kerapian baju, dan tidak berambut gondrong guna menghindari kecelalcaan keja. : Kerusakan barang milik Politeknik karena kelalaian pemakaian harus diganti oleh mahasiswa yang bersangkutan. : Cukup jelas 12 Angka 8 Pasat 37 Angka | Angka 2 Angka 3 Angka 4 Angka 5 Angka 6 Angka7 Angka 8 Angka 9 Angka 10 Pasal 38 Angka | : Cukup jelas ; Cukup jelas : Cukup jelas : Penggunaan fasilitas, sarana, dan prasarana adalah sebagai berikut. a. Sarana dan prasarana kegiatan milik Politeknik dapat dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kegiatan kemahasiswaan sesuai dengan misi dan fungsi, serta tujuan Politeknik. b. Permohonan peminjaman sarana dan prasarana milik Politeknik hanya dapat diajukan setelah kegiatan disetujui pimpinan Politeknik dan pengajuan permohonan harus melalui tata cara yang telah ditetapkan. c. Pelaksanaan kegiatan wajib memelihara sarana dan prasarana Politeknik. : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas + Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Yang dimaksud kecurangan akademis adalah sebagai berikut. a. Pencontekan Suatu tindakan yang dilakukan dengan sadar menggunakan atau mencoba menggunakan bahan-bahan, informasi, atau alat bantu studi yang lain tanpa izin dari pengajar yang bersangkutan saat ujian berlangsung. b. Pemalsuan Suatu tindakan yang dilakukan dengan sadar tanpa izin mengganti atau mengubah, mematsukan nilai atau transkrip akademik, ijazah, kartu tanda mahasiswa, tugas-tugas 13 dalam rangka perkuliahan, laporan, atau tanda tangan dalam lingkup akademik. ¢. Tindak plagiat Suatu tindakan yang dilakukan dengan sadar menggunakan pernyataan atau karya orang lain sebagai pernyataan atau karya atas nama sendiri dalam suatu kegiatan akademik. d. Menyuap, memberi hadiah, dan mengancam pemalsuan Suatu tindakan yang dilakukan dengan —sadar mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi orang lain dengan cara membujuk, memberi hadiah maupun berupa ancaman dengan maksud mempengaruhi _penilaian terhadap prestasi akademiknya. e. Menggantikan kedudukan orang lain dalam kegiatan akademik Suatu tindakan yang dilakukan dengan sadar menggantikan kedudukan atau melakukan tugas atau kegiatan untuk kepentingan orang lain atau kehendak sendiri, seperti ujian dan kegiatan atau tugas akademik yang lain. f. Menyuruh orang lain menggantikan kedudukan dalam kegiatan akademik Suatu tindakan yang dilakukan dengan sadar menyuruh orang lain baik sivitas akademika Politeknik maupun di luar Politeknik untuk menggantikan kedudukan atau melakukan tugas atau kegiatan baik untuk kepentingan sendiri ataupun kepentingan orang lain dalam kegiatan akademik, seperti ujian dan kegiatan atau tugas akademik yang lain. Jika mahasiswa diketahui dan terbukti melanggar ketentuan angka 1) akan dikenakan sanksi peringatan lisan, tertulis, skorsing, dan sampai dengan pencabutan statusnya secara permanen sebagai mahasiswa Politeknik. Angka2 : Yang dimaksud derigan tindak kejahatan krirninal adalah sebagai berikut, a. Suatu tindakan yang dilakukan secara sadar menggunakan paksaan atau kekerasan baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat mengganggu 14 ‘Angka 3 1) aktivitas sivitas akademika, karyawan, dan tamu dalam wilayah Politeknik dan 2) penggunaan fasilitas yang dikelola oleh Politeknik, b. Setiap tindakan yang mengancam atau Mengganggu secara~~ langsung atau tidak langsung pelaksanaan fata tertib dan disiplin Politeknik,- atau’ setiap tindakan yang melanggar hak orang lain yang berhubungan dengan suatu aktivitas Politeknik. Sebagai contoh membuat suara gaduh sehingga mengganggu aktivitas yang lain. ¢, Penganiayaan terhadap sivitas akademika dan tenaga kependidikan Politeknik. d. Tindakan yang menimbulkan rasa takut, was-was, berbahaya bagi sivitas akademika dan karyawan Politeknik. e. Menghasut, menggertak, ataupun membantu orang lain untuk ikut dalam suatu kegiatan yang mengganggu atau merusak fungsi dan tugas Politeknik. f. Tindakan yang dilakukan dengan paksaan atau kekerasan untuk tetap menggunakan fasilitas yang dikelola oleh Politeknik. g. Mencuri, merusak, atau merubah menjadi jelek setiap fasilitas yang dikelola oleh Politeknik, misalnya merobek halaman buku atau majalah milk perpustakaan Politeknik. h. Berpartisipasi dalam suatu demonstrasi, aksi kegiatan yang bersifat politik praktis, atau kegiatan yang sangat mengganggu pelaksanaan fungsi dan tugas Politeknik. i, Melanggar aturan atau ketentuan yang berlaku di negara Republik Indonesia. Jika mahasiswa diketahui dan terbukti melanggar ketentuan ini akan dikenakan sanksi berupa peringatan lisan, tertulis, skorsing, dan sampai dengan Pencabutan statusnya secara permanen sebagai Politeknik. : Yang dimaksud minuman keras adalah sebagai berikut. a. Minuman keras adalah segala jenis minuman yang mengandung alkohol seperti diatur dalam keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jika mahasiswa diketahui dan terbukti memiliki, membawa, menyimpan, 15 ‘Angka 4 memperdagangkan, menyebarkan dan minum-minuman keras apalagi sampai mabuk dan menimbulkan gangguan di dalam kampus Politeknik akan dikenakan sanksi pencabutan statusnya secara permanen sebagai mahasiswa Politeknik. b. Yang dimaksud dengan narkotik adalah sebagai berikut. 1) Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 1976 tentang narkotik bahwa yang didefinisikan sebagai narkotik, antara lain: morfin dan kokain beserta garam dan turunannya, opium mentah, candu atau bahan. lain baik alarniah, sintetis maupun semi sintetis. Apabila disalahgunakan dapat menimbulkan ketergantungan yang sangat merugikan, seperti morfin atau kokain dan ganja atau mariyuwana. 2) Jika mahasiswa kedapatan membawa, menyimpan, memperdagangkan, menyebarluaskan, membuat, atau menggunakan narkotik, di dalam kampus akan dikenakan sanksi berupa peringatan lisan, tertulis, skorsing, dan sampai dengan pencabutan statusnya secara permanen sebagai mahasiswa Politeknik. c. Yang dimaksud dengan obat terlarang adalah sebagi berikut. 1) Obat terlarang adalah bahan obat-obatan yang seharusnya hanya dapat diperoleh dengan resep dari dokter dan disalahgunakan penggunaannya dengan tujuan lain seperti mabuk, halusinasi, dan efek gangguan kejiwaan lain terutama obat-obatan golongan penenang, psikotrofik, dan lain-lain. 2) Jika mahasiswa kedapatan membawa, menyimpan, memperdagangkan, menyebarluaskan, membuat, atau menggunakan obat terlarang di dalam kampus Politeknik akan dikenakan sanksi berupa peringatan lisan, tertulis, skorsing, dan sampai dengan pencabutan statusnya secara permanen sebagai mahasiswa Politeknik. : Cukup jelas 16 Angka 5: Yang dimaksud dengan pemilikan senjata dan bahan peledak adalah sebagai berikut. a. Senjata adalah segala jenis alat yang dapat membahayakan atau menewaskan jika digunakan seperti diatur dalam undang-undang. Jenis senjata, antara lain: pistol, revoler, bedil, alat tembak lain, pisau, celurit, krakling, born, granat, botol lempar yang berisi bahan bakar atau bahan eksplosif, dan alat lain yang bersifat membahayakan. Jika mahasiswa Politeknik yang diketahui. terbukti membawa, menyimpan, memperdagangkan, menyebarkan, membuat, atau menggunakan senjata tanpa seizin akan dikenakan sanksi berupa peringatan lisan, tertulis, skorsing, dan sampai dengan pencabutan statusnya secara permanen sebagai mahasiswa Politeknik. b. Bahan peledak adalah bahan atau zat yang berbentuk padat, cair, gas atau campuran yang apabila dikenai atau terkena suatu aksi berupa panas, benturan, atau gesekan akan berubah secara kimiawi dalam waktu yang sangat singkat disertai dengan efek panas dan tekanan yang sangat tinggi termasuk di dalamnya bahan peledak yang digunakan untuk keperluan industri maupun militer. Jika mahasiswa diketahui terbukti membawa, menyimpan, memperdagangkan, membuat, mengolah bahan peledak di dalam kampus Politeknik tanpa izin yang berwenang akan dikenakan sanksi berupa peringatan lisan, tertulis, skorsing, dan sampai dengan pencabutan statusnya secara permanen sebagai mahasiswa Politeknik dan sanksi secara hukum. Angka 6 = : Yang dimaksud dengan judi adalah sebagai berikut. a. Judi adalah permainan atau game yang menggunakan alat bantu baik secara langsung maupun tidak langsung untuk digunakan sebagai media taruhan dengan uang atau barang lain yang berharga. Jika mahasiswa Politeknik yang diketahui terbukti melakukan judi di lingkungan kampus Politeknik baik secara langsung maupun tidak langsung dapat dikenakan 17 Angka 7 Angka 9 Angka 10 Angka 1 Angka 12 Angka 13 Angka 14 Angka 15 sariksi bérupa peringatan .lisan, ‘tertulis, .skorsing, -dati sampai dengan -pencabutan statusnya secara permanen sebagai mahasiswa Politeknik. b. Yang. ‘dikategorikan' dan dimaksud dengan tindakan pérbuatan pelecehan dan pelanggaran seksual adalah 1) berperilaku dan mengucapkan kata-kata tidak senonoh; 2) menyakiti seseorang secara "seksual” ; 3) memperkosa, melakukan perbuatan. “asusila "di lingkungan: Politeknik, yang: menimbulkan . perasaan tidak senang, sakit (fisik dan mental) serta tetganggunya © perasaan dan kehormatan bagi mereka yang terkena perbuatan ‘dan tindakan tersebut, atau selanjutnya. disebut korban. c. Tindakan. dan perbuatan pelecehan’ dan pelanggaran " seksual tersebut dianggap terjadi apabila ada : 1) Japoran dari pihak yang langsung terkena atau korban; 2) Japoran dan pihak yang. mempunyai hubungan langsung dengan korban (orang tua atau-wali atau keluarga); 3) laporan dari saksi. yang melihat terjadinya perbuatan pelecehan dan pelanggaran seksual tersebut. Dalam thal korban adalah: bukan mahasiswa- Politeknik yang bersangkutan dapat melaporkan secara tertulis yang. dialaminya kepada pejabat -Politeknik. Jika ‘thahasiswa diketahui dan terbukti. melanggar . ketentuan - ini - akan dikenakan sanksi berupa peringatan.lisan, tertulis, skorsing, dan sampai dengan pencabutan-secara permanen statusnya sebagai mahasiswa Politeknik. : Cukup jelas + Cukup jelas + Cukup jelas : Cukup jelas + Cukisp jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jelas 18 Pasal 39 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5) Pasal 40 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) : a. Keperluan penting dan mendesak meliputi : 1) pernikahan saudara kandung dan pengurusan Surat Izin Mengemudi/Surat Tanda Nomor Kendaraan di kantor Polisi; 2) kecelakaan, orang tua sakit, dan kakek/ nenek/ orangtua/ saudara kandung meninggal dunia. b. Yang dimaksud dengan tugas dan Politeknik meliputi tugas yang diberikan oleh pimpinan Jurusan dan atau pimpinan Politeknik yang disertai surat tugas dan atau surat keterangan. : Cukup jelas : Cukup jelas : Cukup jetas : Cukup jelas : Untuk sanksi kompensasi 1 (satu) jam sama dengan 60 (enam puluh) menit. + Cukup jelas : Bentuk kegiatan kompensasi meliputi : a. tugas atau kegiatan yang berhubungan dengan program studi; b, tugas atau kegiatan lain yang menambah wawasan, keterampilan, keahlian, dan kedisiplinan mahasiswa. :Sanksi untuk mahasiswa yang tidak melaksanakan kompensasi adalah a. mahasiswa yang tidak melaksanakan kompensasi sebagaimana mestinya akan dikenakan sanksi 2 (dua) kali jumlah jam kompensasi; b. Mahasiswa semester VI (program Diploma III) dan VIIE (Sarjana Terapan) yang tidak bisa melaksanakan kompensasi sebagaimana mestinya bisa memilih alternatif ‘bentuk kompensasi lain. 19 Pasal 41 Ayat (1) ‘Ayat (2) Ayat (3) ‘Ayat (4) Pasal 42 ‘Angka 1 Angka 2 Angka 3 Angka 4 BAB IX SANKSI DAN PEMBERHENTIAN : Peringatan lisan diberikan pada pelanggaran ringan yang meliputi : a, makan, minum, merokok di dalam ruang kuliah, laboratorium, bengkel, dan di luar ruang kuliah (di dalam gedung), kecuali jam istirahat. b. membuang sampah di sembarang tempat di lingkungan Politeknik. Peringatan lisan tersebut akan dicatat pada data pribadi mahasiswa oleh dosen wali. Peringatan tertulis atau skorsing akan diberikan bila peringatan lisan sebelumnya diabaikan atau karena pelanggaran-pelanggaran yang berat, yaitu melanggar Pasal 38. : Berdasarkan laporan dosen atau staf administrasi, Ketua Jurusan akan memberikan peringatan lisan atau tertulis kepada mahasiswa yang melanggar peraturan dan tembusannya disampaikan kepada orang tua mahasiswa yang bersangkutan. : Berdasarkan laporan dari staf administrasidan atau dosen, Ketua Jurusan, dapat memberikan peringatan lisan, tertulis, atau skorsing kepada mahasiswa yang melanggar peraturan dan peringatan tersebut akan disampaikan kepada orangtua mahasiswa sebagai laporan. : Direktur dalam memberikan sanksi kepeda mahasiswa melalui wakil direktur 1/bidang akademik. : Yang termasuk jenis pelanggaran berat sampai berakibat seorang mahasiswa dikeluarkan dari Politeknik adalah pelanggaran terhadap Pasal 38 setelah mendapat penilaian secara seksama oleh pejabat Politeknik tentang bobot pelanggaran. : Cukup jelas ukup jelas : Culcup jelas 20 Pasal 43 Ayat (1) Ayat (2) Pasal 44 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Pasal 45 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5) Ayat (6) : Yang dimaksud peringatan langsung adalah teguran lisan dengan kata-kata untuk mengingatkan mahasiswa atas pelanggaran yang dilakukan mahasiswa di tempat kejadian dalam lingkungan kampus Politeknik. : Cukup jelas : Cukup jelas : Berdasarkan laporan dosen dan atau tenaga kependidikan, Ketua Jurusan akan memberikan peringatan lisan atau tertulis kepada mahasiswa yang melanggar peraturan dan tembusannya disampaikan kepada orang tua mahasiswa yang bersangkutan. Berdasarkan laporan dari dosen, tenaga kependoidikan, dan atau Ketua Jurusan, Direktur akan memberikan peringatan lisan, tertulis, atau skorsing kepada mahasiswa yang melanggar peraturan dan peringatan tersebut akan disampaikan kepada orangtua mahasiswa sebagai laporan. : Cukup jelas : Cukup jelas BABX PERTANGGUNG JAWABAN ATAS KERUSAKAN DAN KEHILANGAN : Yang dimaksud dengan kelompok adalah tim kelompok atau satu kelas. : Cukup jelas : Cukup jelas : Apabila terjadi kerusakan/kehilangan bahan, peralatan, sarana, dan prasarana yang dipergunakan tidak ada laporan dari mahasiswa yang bersangkutan, maka sanksi akan dikenakan pada mahasiswa satu kelas yang bersangkutan. : Cukup jelas : Cukup jelas 21 Pasal 46: Prosedur dan tata cara penggantian diatur oleh : a. Kepala laboratorium/bengkel/studio untuk sarana, prasarana, bahan, dan peralatan laboratorium berdasarkan laporan dosen dan atau tenaga kependidikan laboratorium/bengkel/studio/lapangan; b. Kepala UPT Perawatan dan Pemeliharaan untuk sarana, prasarana, bahan, peralatan umum, dan penunjang yang lain. BAB XI KEGIATAN KOKURIKULER DAN EKSTRAKURIKULER Pasal 47 Ayat (1): Cukup jelas Ayat (2): Cukup jelas Ayat (3): Cukup jelas BAB XII PERUBAHAN PERATURAN AKADEMIK Pasal 48 Ayat (1): Cukup jelas Ayat (2): Cukup jelas Ayat (3): Cukup jelas Pasal 49 Ayat (1): Cukup jelas Ayat (2) ‘ukup jelas Ayat (3): Cukup jelas ji Semarang 17 Juni 2015

You might also like