Professional Documents
Culture Documents
J UR N AL
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Akhir
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (ST.)
Disusun oleh :
WIWIT INDAH YAMIANTI
NIM. 115060413111002-64
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ketersediaan air di muka bumi ini
sebenarnya sangat melimpah. Salah satu
sumber daya air yang dimanfaatkan adalah
sumber mata air. Sumber mata air adalah
air tanah yang keluar dengan sendirinya ke
permukaan tanah, maka air yang berasal
dari dalam lapisan tanah dalam hampir
tidak terpengaruh oleh musim dan
kualitasnya sama dengan keadaan air
dalam.
Penanganan dan pemenuhan akan
kebutuhan air bersih dapat dilakukan
dengan berbagai cara, disesuaikan dengan
sarana dan prasarana yang tersedia. Di
daerah perkotaan, sistem penyediaan air
bersih dilakukan dengan cara sistem
perpipaan dan non perpipaan. Sistem
perpipaan dikelola oleh Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) dan sistem non
perpipaan dikelola oleh masyarakat baik
secara individu maupun kelompok.
Pada studi perencanaan jaringan pipa
di Perumahan Puncak Borobudur yang
berada di Jalan Puncak Borobudur di Desa
Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota
Malang ini kebutuhan air bersih semakin
lama semakin meningkat oleh karena itu
dibutuhkan suatu jaringan air bersih yang
mampu melayani penduduk secara
maksimal dan menyeluruh.
Secara
geografis
Perumahan
Puncak Borobudur, Kota Malang terletak
pada posisi 112o3759,3 Bujur Timur dan
7o 563,6 Lintang Selatan. Saat ini
Perumahan Puncak Borobudur masih
dalam tahap pembangunan. Pada tahap
pertama tahun 2018 dengan jumlah 110
unit rumah, tahap kedua tahun 2019
sebanyak 166 unit rumah, dan tahap ke tiga
tahun 2020 sebanyak 128 unit rumah.
Jumlah keseluruhan rumah di Perumahan
Puncak Borobudur sebanyak 404 unit
rumah, dengan setiap rumah terdiri dari 5
orang anggota keluarga, maka didapati
2020 orang jumlah penduduk yang akan
dilayani
pada
Perumahan
Puncak
Borobudur untuk kedepannya.
Adapun tujuan dari pelaksanaan studi
ini adalah untuk:
1. Mengetahui debit kebutuhan air
bersih di Perumahan Puncak
Borobudur Kota Malang.
2. Mengetahui
hasil
evaluasi
komponen hidrolis sistem jaringan
distribusi air bersih dengan
menggunakan
paket
program
WaterCAD V8i.
3. Mengetahui anggaran biaya yang
diperlukan untuk perencanaan
jaringan pipa distribusi air bersih di
Perumahan Puncak Borobudur.
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kebutuhan Air Bersih
Kebutuhan air adalah jumlah air yang
dipergunakan secara wajar untuk keperluan
pokok mausia (domestik) dan kegiatankegiatan lainnya yang memerlukan air.
Pada umumnya banyak diperlukan oleh
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Pemakaian air oleh masyarakat tidak
terbatas pada keperluan domestik, namun
untuk keperluan industri dan keperluan
perkotaan. Besarnya pemakaian oleh
masyarakat dipengaruhi oleh banyak
faktor, seperti tingkat hidup, pendidikan,
tingkat ekonomi dan kondisi sosial.
Dengan demikian, dalam perencanaan
suatu sistem penyediaan air, kemungkinan
penggunaan air dan variasinya haruslah
diperhitungkan secermat mungkin (Linsley,
1996:91).
Macam kebutuhan air bersih umumnya
dibagi atas dua kelompok yaitu:
1. Kebutuhan Domestik
2. Kebutuhan Non Domestik
2.1. Analisis Hidrolika Pada Sistem
Jaringan Pipa Air Bersih
a. Hukum Bernoulli
Aliran dalam pipa memiliki tiga
macam energi yang bekerja didalamnya,
yaitu :
1. Energi ketinggian
2. Energi tekanan
3. Energi kecepatan
Hal tersebut dikenal dengan prinsip
Bernoulli bahwa tinggi energi total pada
sebuah penampang pipa adalah jumlah
energi kecepatan, energi tekanan dan
energi
ketinggian yang dapat ditulis sebagai
berikut :
ETot= Energi ketinggian + Energi
kecepatan + Energi tekanan
V2
p
ETot= h +
+
2g
w
Menurut teori kekekalan energi dari
hukum Bernoulli yakni apabila tidak ada
energi yang lolos atau diterima antara dua
titik dalam satu sistem tertutup, maka
energi totalnya tetap konstan. Hal tersebut
dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini:
a
2
V1
2g
EGL
hL
a
HGL
P1
V2
2g
V1
P2
V2
h1
h2
b
V1,V2
g
Hf
b. Hukum Kontinuitas
Hukum kontinuitas yang dituliskan :
Q1 = Q2
A1.V1 = A2.V2
dengan:
Q1 = Debit pada potongan 1(m3/det)
Q2 = Debit pada potongan 2 (m3/det)
A1 = luas penampang pada potongan 1 (m2)
A2 = luas penampang pada potongan 2 (m2)
V1 = kecepatan pada potongan 1 (m/det)
V2 = kecepatan pada potongan 2 (m/det)
Pada aliran percabangan pipa juga
berlaku hukum kontinuitas dimana debit
yang masuk pada suatu pipa sama dengan
debit yang keluar pipa. Hal tersebut di
ilustrasikan sebagai berikut:
Q1 = Q2 + Q3
(A1.V1) = (A2.V2) + (A3.V3)
dengan:
Q1,Q2,Q3 = Debit yang mengalir pada
penampang 1,2 dan 3
(m3/det)
V1,V2,V3 = Kecepatan pada penampang
1,2 dan 3 (m/det)
c.
2g
2g
dengan:
p1 p 2
,
=Tinggi tekan di titik 1 dan 2 (m)
w w
2
V1 V2
,
=Tinggi energi dititik 1dan 2 (m)
2g 2g
p1, p2
w
dengan:
V
= Kecepatan aliran pada pipa (m/det)
Chw = Koefisien kekasaran
A
= Luas penampang aliran (m2)
Q
= Debit aliran pada pipa (m3/det)
S
= Kemiringan hidraulis
hf / L
R
= Jari-jari hidrolis (m)
Untuk Q = V/A, didapat Kehilangan
Tinggi Tekan Mayor menurut HazenWilliams sebesar (Webber 1971:121)
h f k.Q1,85
k
10,7 L
1,85
C hw .D 4,87
dengan:
h f = Kehilangan tinggi tekan mayor (m)
D
= Diameter pipa (m)
k
= Koefisien karakteristik pipa
L
= Panjang pipa (m)
Q
= Debit aliran pada pipa (m3/det)
- Kehilangan Tinggi Tekan Minor
Ada berbagai macam kehilangan tinggi
tekan minor sebagai berikut:
1. Kehilangan Tinggi Minor karena
pembesaran pipa
2. Kehilangan Tinggi Minor karena
penyempitan mendadak pada pipa
3. Kehilangan Tinggi Minor karena mulut
pipa
4. Kehilangan Tinggi Minor karena
Belokan pada Pipa
5. Kehilangan Tinggi Minor karena
sambungan dan katup pada pipa
Pada
pipa-pipa
yang
panjang,
kehilangan minor ini sering diabaikan
tanpa kesalahan yang berarti (L/D
>>1000), tetapi dapat menjadi cukup
penting
pada
pipa
yang
pendek
(Priyantoro,1991:37). Kehilangan minor
pada umumnya akan lebih besar bila terjadi
perlambatan kecepatan aliran didalam pipa
dibandingkan
peningkatan
kecepatan
akibat adanya pusaran arus yang
ditimbulkan oleh pemisahan aliran dari
bidang batas pipa (Linsley, 1989:273).
2.
Perubahan
3.
METODOLOGI PENELITIAN
Untuk
mencapai
tujuan
yang
diharapkan maka diperlukan suatu langkah
pengerjaan secara sistematis. Adapun
Uraian
Satuan
1
2
Jumlah Rumah
Jumlah SR
15%
Keb.air
domestic
2018
550
5
Jiwa
Jiwa
Unit
110
Rumah
%
100
Unit
110
Rumah
lt/hr/org 170
lt/hari 93500
lt/detik 1.08
lt/detik
0.16
Tahun
2019
830
5
2020
640
5
166
128
100
100
166
128
170
141100
1.63
170
108800
1.26
0.60
0.19
lt/detik 1.49
2.25
1.74
m3/hari 129.03 194.72 150.14
3
m /bulan 3870.90 5841.54 4504.32
juta
0.05
0.07
0.05
m3/tahun
lt/detik
1.72
2.59
2.00
lt/detik
2.33
3.52
2.71
Gambar
Kecepatan dalam pipa pada pukul 0.007.00 berkisar antara 0,05 0,27 m/det.
Kecepatan tertinggi pada pukul 7.00
yaitu sebesar 0,27 m/det dimana
kebutuhan air bersih paling tinggi.