Professional Documents
Culture Documents
R
DENGAN MASALAH PENINGKATAN SUHU TUBUH
DENGAN DIAGNOSA MEDIS DHF
DIRUANG LANTAI IV A RSU HAJI
SURABAYA
Disusun Oleh :
Tantie Nurindah Prasetyorini
NIM P278220304072
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
praktek klinik dengan judul Asuhan keperawatan pada klien Nn. R dengan diagnosa
medis DHF.
Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, tak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada :
1. Kepala Prodi Keperawatan Sutopo Surabaya.
2. Bapak / Ibu pembimbing ruangan yang telah tulus, ikhlas dan sabar
membimbing kami.
3. Bapak / Ibu Direktur RSAD Surabaya.
4. Kakak-kakak DM praktek di RSAD Surabaya.
5. Semua tekan, pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan
laporan ini.
Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai masyarakat
Praktek Keperawatan Klinik II.
Dalam penyusunan makalah ini pasti dapat kekurangan, untuk itu segala saran
dan kritik yang membangun, akan penulis terima dengan senang hati. Dan penulis
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Surabaya,
Desember 2005
Penyusun
DHF
A. Pengertian
Dengue Haemorhage Faver (DHF) suatu penyakit infeksi yang disebabkan
oleh Virus Dengue tipe I-IV disertai demam 5-7 hari dan gejala-gejala perdarahan,
dan bila timbul renjatan, angka kematiannya cukup tinggi. DHF dibagi menjadi
beberapa derajat antara lain :
a. Derajat ringan (derajat I)
Demam disertai dengan gejala tidak hanya terdapat manifestasi
pendarahan.
b. Derajat sedang (derajat II)
Seperti derajat 1 disertai pendarahan spontan di kulit dan perdarahan
lain yaitu : epitotesis, perdarahan gusi, hematenisis dan atau melena.
c. Derajat berat (derajat III)
Ditemukan kegagalan sirkulasi darah dengan adanya nadi cepat dan
lemah, tekanan darah menurun (kurang dari 20 mmHg atau hypotensi disertai
kulit yang dingin dan lembab serta pasien gelisah).
d. Derajat shock (derajat IV)
B. Etiologi
Infeksi dengue disebabkan oleh virus dari kelompok agravirus B yang
memiliki tempat sensitif (1-4) yang sampai saat ini hanya dikenal satu host yaitu
manusia, meskipun pernah terdengar pula terdapat pada kera. Penyebab adalah
nyamuk dari family Aedes Aeghpty vektor yang klasik adalah yang terbiak di
tempat-tempat penampungan air bersih di dalam rumah atau sekitar tempat
tinggal. Nyamuk lebih dari seratus meter, karena itu penyebabnya terbatas pada
daerah yang mempunyai kepadatan penduduk tinggi. Masa tuntas berkisar 3-15
hari, pada umumnya 5-8 hari.
C. Patofisiologi
Virus Dengue
Invasi ke dalam tubuh
Kongesti pembesaran
daerah di bawah kulit
- Demam
- Sakit Kepala
Ruam
Sistem Retikuloendotelial
Pembesaran getah
bening
+
Pembesaran
hati
Pembesaran
limpa
Aktivasi system
kalikrein
Volume plasma
Hipotensi
Haemokonsentrasi
Hipoproteinemia
Efusi
Renjatan Hipovolemik
Anoxia
jaringan
Asidosis
metabolik
- Derajat II
seperti
peteteia,
ekimasa,
epitaksis,
gematansis,
perdarahan gusi.
- Derajat III
- Derajat IV
Gejala-gejala lain :
- Hati membesar, nyeri spontan pada perabaan
- Asites
- Cairan dalam rongga pleura (kanan)
- Ensefalopati = kejang, gelisah, sapor, teoma
X-foto dada
EKG
Diagnosa Banding
Penatalaksanaan
Panas 1-2 hari disertai dehidrasi (karena panas, muntah, masukan kurang) atau
kejang-kejang
Panas 3-5 hari disertai nyeri perut, pembesaran hati, uji tourniquet
positif/negatif, kesan sakit keras, HB dan PCV meningkat
Dengan Renjatan :
-
Timbang berat badan anak, ambil contoh darah, isi formulir PMI (darah 20
ml/kg, plasma 40 ml/kg)
Bila nadi masih cepat, kecil atau tidak teraba, tekanan darah rendah atau
tidak terukur, beri plasma 20-40 ml/kg dalam 1-2 jam
Bila terpaksa, pakai plasma golongan AB/donor universal
Observasi ketat selama 24-48 jam. Bila timbul renjatan lagi, ulangi
prosedur di atas
Pada
renjatan
yang
berat,
dapat
dipertimbangkan
pemberian
kortikosteroid:
Hidrokortison : 3-4 x 50-100 mg/hari IV, selama 24-48 jam, atau
Deksametason : 3-4 x 4-8 mg/hari IV, selama 24-48 jam
E. Komplikasi
-
Perdarahan otak
DAFTAR PUSTAKA
-
Halstead SB, Dengue Hemorrhagic Fever In : Behrman RE, Vaughan VC, eds.
Nelson S Textbook of Pediatrics 12 th ed. Tokyo : Igaku Shoin / WB Saunders,
1983 : 813.
Pengkajian
Dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2005 jam 06.30 di ruang IV A RSU
Haji Surabaya.
A. BIODATA
Nama
: Nn. R
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 20 tahun
Agama
: Islam
Suku/bangsa
: Jawa, Indonesia
Pekerjaan
:-
Pendidikan
: Mahasiswi
Alamat
Tgl. MRS
: 03-12-2005
No. Register
: 370411
: Ny. T
Pekerjaan
: Bidan
Alamat
Sosial
Spiritual
Makan
Di rumah : 3x sehari dengan komposis : nasi, sayur, lauk dan buah
Di RS
Minum
Di rumah : Minum air putih 8 gelas sehari
Di RS
Eliminasi BAB
Di rumah : 1-2 x sehari dengan konsistensi lunak warna kuning
Di RS
Eliminasi BAK
Di rumah : Pola frekuensi 3-4 x sehari dengan warna kuning, jernih
dengan bau khas
Di RS
Istirahat tidur
Di rumah : Px sering tidur siang pkl. 13.30-15.00
Tidur malam pkl. 22.00-05.00
Di RS
Aktifitas
Di rumah : Kx di rumah jarang olah raga
Cuma duduk-duduk dan nonton TV saja
Di RS
TB / BB
: 162 / 49
2. Tanda-tanda vital
TD : 130/90 mmHg
N : 86 x/menit
S : 38oC
RR : 20 x/menit
3. Pengkajian persistem
A. a. Sistem integumen
b.
Sistem muskuloskeletal
B. Penginderaan
1. Mata
5. Leher
C. Pernafasan
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
D. Kardiovaskuler
- Pola nadi reguler N = 86 x/menit
- Tekanan darah = 130/90 mmHg
- Detak jantung terasa jelas, irama teratur
E. Sistem Pencernaan
- Inspeksi
: Bentuk simetris
- Palpasi
- Perkusi
: 4-5-6
- Reflek : normal
- Tingkat kesadaran : compos mentis
H. Sistem Pegerakkan tubuh
Extermitas atas dan bawah tidak ada masalah, nyeri sendi tidak ada,
tangan kiri terpasang infus
I. Sistem Perkemihan
Selama di RS px tidak ada masalah BAK
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 4 Desember 2005
Darah lengkap
Normal
HB
10,1
11,4-15,1
Lekosit
2,500
4,30-11,300
Hematokrit (PCV)
30,2
38-42%
Trombosit
66,000
150,000-400,000
S. Typhi O
- Negatif
( - Negatif)
S. Typhi H
- Negatif
( - Negatif)
- Negatif
( - Negatif)
- Negatif
( - Negatif)
Luidal :
2. Terapi Medis
4 Desember 2005
-
Inf. RL 24 tetes/menit
ANALISA DATA
Nama : Nn. R
Dx
: DHF
No
Pengelompokan Data
1. Ds = Klien
mengatakan
badannya panas
Do = - k/u lemah
- Mukosa bibir kering
- Px dikompres hangat
- TD = 130/90 mmHg
S = 38oC
N = 86 x/mnt
RR = 20 x/mnt
- Wajah pucat
2.
Masalah
Peningkatan suhu
tubuh
Viremia
Thermoregulasi
Nafsu makan
Ds = Klien mengatakan tidak
Gangguan pemenuhan
menurun
mau makan, karena
kebutuhan nutrisi
mual
Do = - k/u lemah
Intake nutrisi tidak
- Wajah pucat
adekuat
- Mukosa bibir kering
- Menu makan hanya
dihabiskan porsi
Nutrisi kurang dari
- BB sebelum masuk
kebutuhan tubuh
RS = + 49
BB setelah masuk
RS = + 47
- inf. RL 24 tetes/mnt
- Obat oral =
paracetamol
No
Diagnosa Keperawatan
1.
Tujuan
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan 3 x
24 jam diharapkan suhu
tubuh normal dengan
kriteria :
- suhu = 36-36,50C
- k/u membaik
- Mukosa bibir lembab
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rencana
Intervensi
Observasi TTV setiap 1
jam
Berikan kompres air
biasa atau air hangat
Anjurkan klien untuk
banyak minum 15002000 ml
Anjurkan untuk
memakai pakaian yang
tipis dan menyerap
keringat
Observasi Intake dan
Output
Kolaborasi untuk
pemberian antipiretik
dan pemberian terapi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rasional
Menentukan Intervensi lanjutan
bila terjadi perubahan
Kompres akan memberikan
pengeluaran panas secara
induksi
Mengganti cairan tubuh yang
keluar karena panas dan
memacu pengeluaran urine
guna pembuangan panas lewat
urine
Memberikan rasa nyaman dan
memperbesar penguapan panas
Deteksi terjadinya kekurangan
volume cairan tubuh
Antiseptik berguna bagi
penurunan panas.
- Obat oral seperti
paracetamol
- Inj. Amoxilin 3 x 1 gram
- Inj. Vit K 3 x 1 ampul
- Inf. RL 24 tetes/mnt
TTD
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses inveksi virus dengue
yang ditandai dengan :
-
k/u lemah
TD = 130/90 mmHg
S = 380C
N = 86 x/mnt
RR = 20 x/mnt
Wajah pucat
K/u lemah
Wajah pucat
BB sebelum masuk RS = + 49
BB setelah masuk RS = + 47
inf. RL 24 tetes/mnt
CATATAN PERAWATAN
Nama : Nn. R
Dx
: DHF
No
1.
Tgl / Jam
7 Desember 2005
09.00
10.00
11.30
13.00
14.00
2.
8 Desember 2005
08.30
09.00
11.30
3.
9 Desember 2005
08.00
09.00
11.30
TTD
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Nn. R
Dx
: DHF
No
1.
Tgl / Jam
7 Desember 2005
09.00
11.30
2.
8 Desember 2005
09.00
11.30
3.
9 Desember 2005
09.00
11.30
TTD
DAFTAR PUSTAKA
B. ASUHAN KEPERAWATAN
I. Pengkajian
a.
Identitas Penderita :
-
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Agama
Pndidikan
Suku Bangsa
Pekerjaan
Dll.
b.
Keluhan Utama :
Biasanya penderita mengeluh sakit kepala, panas dan tidak nafsu makan.
c.
d.
e.
f.
Psikologi
Apakah
px
menerima
penyakit
yang
diri ?
Sosial
Bagaimana
interaksi
px
dengan
Rumah Sakit ?
-
Spiritual
ibadahnya saat sakit ?
Observasi TTV :
TD =
N =
RR =
Compos mentis
semua pertanyaan
Apatis
berhubungan
Samnolen
Delinium
saja.
-
memberontak,
dan waktu.
rangsangan nyeri.
-
Koma
sekali dan tidak
apapun.
III. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
a.
Makan :
-
b.
BAB :
Pola teratur 1 x sehari dengan konsistensi lunak dan warna kuning
d.
BAK :
Pola teratur biasanya dengan frekuensi 5-6 x / hari dengan warna kuning
jernih atau bau khas amoniak.
e.
Istirahat Tidur :
Selama indikasi px merasa tidak dapat tidur nyenyak.
f.
Aktivitas :
Biasanya px merasa terganggu berhubungan dengan saluran pencernaan.
g.
Kebersihan Diri
Kaji kebiasaan mandi, frekuensi menggosok gigi, ganti baj, mencuci rambut,
dll.
Sistem Intergumen
-
b.
Sistem Muskuloskeletal :
Pergerakan sendi dan tulang dapat digerakkan secara normal.
c.
Sistem Penglihatan :
-
Inspeksi
Palpasi
d.
Inspeksi
e.
Sistem Pencernaan :
Marasa mual, adanya nyeri tekan.
V. Diagnosa Keperawatan
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi virus dengue.
2. Resiko defisi volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan
intravaskuler ke ekstravaskuler.
3. Resiko gangguan nutrisi kurang berhubungan dengan nafsu makan menurun.
4. Resiko syok Hypo volemik berhubungan dengan pendarahan yang berlebihan,
pindahnya cairan intravaskuler ke ekstra vaskuler.
5. Resiko terjadi pendarahan yang berhubungan dengan penurunan faktor-faktor
pembekuan darah.
VI. Perencanaan
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi virus dengue.
Tujuan : Suhu tubh kembali normal
Kriteria : TTV khususnya suhu dalam batas normal (36o 37o)
Membran mukosa basah
Rencana Intervensi :
1. Observasi TV setiap 1 jam
Rasional : Menentukan intervensi lanjutan bila terjadi perubahan.
2. Berikan kompres air biasa / kran
Rasional : Kompres akan memberikan pengeluaran panas secara induksi.
3. Anjurkan klien untuk banyak minum 1500 2000 ml.
Rasional : Mengganti cairan tubuh yang keluar karena panas dan memacu
pengeluaran urine guna pembuangan panas lewat urine di
kamar mandi.
4. Anjurkan untuk memakai pakaian yang tipis dan menyengat keringat.
Rasional : Memberikan rasa nyaman dan memperbesar penguapan panas.
5. Observasi intake dan out put.
Rasional : Deteksi terjadinya kekuarangan volume cairan tubuh.
6. Kolaborasi untuk pemberian antipiretik.
Rasional : Antipretik berguna bagi berhubungan dengan pindahnya cairan
intravaskuler ke ekstravaskuler.
2. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan
intravaskuler ke ekstravaskuler.
Tujuan : tidak terjadi syok hipovolemik
Kriteria : TD 100/70 mmHg, N : 80-120x/mnt
Pusasi kuat
Akral hangat
Rencana Intervensi :
1. Oservasi vital sign setiap jam atau lebih.
Rasional : Mengetahui kondisi dan mengidentifikasi fluktuasi cairan intra
vaskuler.
2. Observasi capillary refill
Rasional : Indikasi keadekuatan sirkulasi perifer.
3. Observasi intake dan output, catat jumlah, warna / konsentrasi urine.
Rasional : Penurunan haluaran urine / urine yang pekat dengan
peningkatan BJ diduga dehidrasi.
4. Anjurkan anak untuk banyak minum 1500 2000 ml.
Rasional : Untuk pemenuhan kebutuhan cairan tubuh.
5. Kolaborasi pemberian cairan intra vena atau plasma atau darah.
Rasional : Meningkatkan jumlah cairan tubuh untuk mencegah terjadinya
hipovolemik syok.
Rencana Intervensi :
1. Kaji keluhan mual, muntah atau penurunan nafsu makan.
Rasional : Menentukan intervensi selanjutnya.
2. Berikan makanan yang mudah ditelan mudah cerna
Rasional : Mengurangi kelelahan klien dan mencegah perdarahan
gastrointestinal.
3. Berikan makanan porsi kecil tapi sering.
Rasional : Menghindari mual dan muntah.
4. Hindari makanan yang merangsang pedas, asam.
Rasional : Mencegah terjadinya distensi pada lambung yang dapat
menstimulasi muntah.
5. Beri makanan kesukaan klien.
Rasional : Menungkinkan pemasukan yang lebih banyak.
6. Kolaborasi pemberian cairan parental ada
Rasional : Nutrisi parenteral sangat diperlukan jika intake peroral sangat
kurang.
4. Resiko syok hypovolemik behubungan dengan perdarahan yang berlebihan,
pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler.
Tujuan : Tidak terjadi syok hipovolemik
Kriteria : Tanda Vital dalam batas normal
Rencana Intervensi :
1. Monitor keadaan umum pasien
Rasional : Untuk memonitor kondisi selama perawatan terutama saat
terjadi perdarahan. Perawat segera mengetahui tanda-tanda
presyok / syok.
2. Observasi vital sign setiap 3 jam atua lebih.
Rasional : Perawat perlu terus mengobservasi vital sign untuk memastikan
tidak terjadi presyok / syok.
3. Jelaskan pada pasien dan keluarga tanda perdarahan, dan segera laporkan
jika terjadi perdarahan.
kebocoran
pembuluh
darah
dan
kemungkinan