You are on page 1of 8

EFFECTIVENESS OF GUIDED INQUIRY LEARNING MODEL WITH

VIDEO AND EDUCATIVE GAME TO IMPROVE STUDENTS


OUTCOMES AT CLASS XI SMA NEGERI 9 KOTA TIDORE
KEPULAUAN ON THE MATERIAL OF
COLLOID SYSTEM
Herawati H.M.1), Rasyid Saraha2), Indra Cipta3)
Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Khairun
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran
inkuiri terbimbing berbasis video dan permainan edukatif dalam meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi sistem koloid. Penelitian ini dilakukan pada siswa
kelas XI SMA Negeri 9 Kota Tidore Kepulauan. Penelitian ini diselenggarakan
menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan total siswa 42 orang.
Jenis penelitian yaitu penelitian eksperimen dengan desain pretest-posttest
Control Group Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel
sampling jenuh. Dianalisis menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa, penggunaan model pembelajaran media pembelajaran inkuiri terbimbing
berbasis video dan permainan edukatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada materi sistem koloid. Hasil analisis menggunakan uji-t diperoleh thitung
sebesar 7,898 dengan nilai ttabel sebesar 2,021. Karena nilai thit > ttab atau berada
diluar daerah penerimaan H0 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Besar peningkatan
hasil belajar yang diperoleh sebesar 34%.
Kata kunci: Efektivitas, inkuiri terbimbing, video, hasil belajar, sistem koloid
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
BERBASIS VIDEO DAN PERMAINAN EDUKATIF UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9
KOTA TIDORE KEPULAUAN PADA MATERI SISTEM KOLOID
ABSTRACT
This study aims to determine the effectiveness of guided inquiry learning
model with video and educative game in improving students outcomes on the
material of colloid system. This research was doing at students class XI SMA
Negeri 9 Kota Tidore Kepualaun. This reasearch used experiment class and
control class with total students is 42 students. This research is experiment
research with design is pretest-posttest Control Group Design. The samples were
selected by means of saturated sampling. This research analyzed by t-test. The
result of this research show that, the guided inquiry learning model with video
and educative game is effective in improving the students learning outcomes.
Analyzed result by t-test show that tcount is 7,898 with ttable is 2,021. Because of the

value of tcount > ttable or out of H0 accepted area, then H0 is rejected and Ha is
accepted. Total increasing of student learning outcomes is 34%.
Key-word: Effectiveness, guided inquiry, video, learning outcomes, colloid
system.
PENDAHULUAN
Kimia dikategorikan ke dalam ilmu yang kaya akan konsep yang bersifat
abstrak, sifat keabstrakan inilah yang menjadi penyebab kesulitan siswa dalam
memahami pelajaran kimia. Kimia mempelajari tentang banyak hal yang
berkaitan dengan kehidupan seharihari. Salah satu materi kimia yang dapat
diterapkan dalam kehidupan seharihari adalah materi koloid. Koloid merupakan
salah satu materi kimia di kelas XI SMA yang luas dengan konsep dan uraian.
Pada materi ini, tidak terdapat penggunaan dan penerapan rumus tetapi beberapa
siswa menunjukkan hasil belajar yang rendah. Hal ini dibuktikan dari hasil
observasi di SMA Negeri 9 Kota Tidore Kepulauan. Berdasarkan observasi data
ujian formatif siswa tahun 2014 semester 2 di kelas XI IPA, materi sistem koloid
dengan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70, hanya 45% siswa yang
mencapai niali KKM tersebut.
Untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa diperlukan pengembangan
model pembelajaran untuk menambah semangat belajar dan memperkuat daya
ingat siswa terhadap materi yang dipelajari. Salah satunya adalah dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis video dan
permainan edukatif. Model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah suatu model
pembelajaran inkuiri yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan
atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa (Ristanto, 2010).
Media video merupakan sarana yang paling tepat dan sangat akurat dalam
menyampaikan pesan dalam bentuk audio-visual (Canning-Wilson, 1998). Video
juga merupakan bahan ajar noncetak yang kaya akan informasi dan tuntas karena
dapat sampai ke hadapan siswa secara langsung (Dinata, 2013). Penggunaan
media video merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar
siswa menuju prestasi yang lebih baik. Pengaruh itu terjadi karena penggunaan
media video terhadap siswa disamping dapat menambah pengalaman belajar siswa
juga dapat menunjang siswa dalam proses belajar mengajarnya, selain itu dapat
membantu siswa memperlancar mencapai tujuan pendidikannya.
Permainan edukatif adalah permainan yang telah dirancang khusus untuk
mengajar orang tentang suatu subjek tertentu, memperluas konsep, pembangunan,
memahami sebuah peristiwa historis atau budaya, atau membantu mereka dalam
mempelajari keterampilan dalam bermain (Khairunnisa, 2010). merupakan salah
satu alat bantu dalam pengajaran baik untuk siswa maupun guru yang cukup
efektif dalam membantu guru dalam menyampaikan materi pendidikannya
sehingga daya serap siswa lebih tinggi dibandingkan dengan cara konvensional.
Thomas dalam Secken (2012) mengatakan bahwa pembelajaran dengan
crossword puzzle disukai oleh siswa karena siswa menganggap pemecahan
masalah sebagai hadiah atau siswa menginginkan bonus/nilai tambah setelah

mereka memecahkan crossword puzzle. Menurut Muzdalifah (2011), metode


crossword puzzle ini merupakan susunan tes peninjauan kembali dalam bentuk
tekateki silang yang dapat mengundang minat dan partisipasi peserta didik.
Berdasarkan kajian permasalahan di atas, maka peneliti telah melakukan
penelitian dengan judul Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Berbasis Video dan Permainan Edukatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas XI SMA Negeri 9 Kota Tidore Kepulauan Pada Materi Sistem Koloid.
METODE
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitan ini dilakukan di SMA Negeri 9 Kota Tidore Kepulauan pada
siswa kelas XI. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai bulan januari hingga
bulan mei.
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis eksperimen, sedangkan
desain penelitian adalah desain eksperimen tipe PretesPostest Control Group
Design (Sugiyono, 2009).
3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan siswa kelas
XI di SMA Negeri 9 Kota Tidore Kepulauan yang berjumlah 42 siswa yang
tersebar di 2 kelas. Dan sampel kelas eksperimen yang digunakan adalah kelas
XIA dengan jumlah siswa 20 orang dan kelas kontrol adalah kelas XIB
dengan jumlah siswa 22 orang. Pengambilan sampel ini dengan tekhnik
sampel sampling jenuh (Sugiyono, 2009).
4. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis video dan
permainan edukatif dilambangkan dengan X1, sedangkan hasil belajar siswa
tanpa menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis video
dan permainan edukatif dilambangkan dengan X2.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Media Video dan Permainan Edukatif
Media pembelajaran berbasis video dan permaianan edukatif
merupakan media pembelajaran yang memanfaatkan program video media
player untuk pemutaran video dan eclipse crossword untuk membuat
crossword puzzle. Validasi media dilakukan oleh dua dosen kimia dan satu
guru kimia. Instrumen yang digunakan untuk menvalidasi media dalam
bentuk kuesioner.
b. Teknik Tes
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa adalah teknik tes. Soalsoal tes yang digunakan dalam
penelitian adalah dalam bentuk essay yang berjumlah 15 butir soal.
3

Namun sebelum digunakan dalam penelitian, soalsoal tersebut diuji coba


untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal.
Sedangkan untuk validitas hanya dilihat dari kisi-kisi soal yang telah
dibuat. Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap model inkuiri
terbimbing berbasis video dan permainan edukatif.
c. Teknik Non-Tes
Teknik non-tes digunakan untuk mencari tahu tanggapan siswa dan
lembar observer (guru) terhadap model pembelajaran inkuriri terbimbing
berbasis video dan permainan edukatif yang diterapkan pada kelas
eksperimen.
6. Teknik Analisis Data
a. Media Video dan Permainan Edukatif
Sebelum dilakukan uji persyaratan, terlebih dahulu dilakukan
validasi media pembelajaran. Data yang diperoleh dari hasil validasi media
pembelajaran berbasis video dan permainan edukatif dianalisis
menggunakan skala presentase.
b. Teknik Tes
Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji
prasyaratan analisis yakni uji homogenitas dan uji normalitas dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
1) Uji homogenitas
Varians terbesar
F=
Varians terkecil
2) Uji normalitas
fo fe 2
2

fe
3) Uji Hipotesis
Setelah diuji prasyarat dan data dinyatakan homogen dan
normal, kemudian data diuji dengan statistik (Uji-t) :
X 1 X 2
t= S 1+1
n1 n2

Kemudian dilanjutkan menghitung perbedaan hasil belajar pada


kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dilihat sebelum dan sesudah
perlakuan dengan menggunakan rumus:
1 X 2
X
BP =
x 100%
X
1

c. Teknik Non-Tes
1) Angket Siswa
4

Skala pengukuran yang digunakan dalam angket respon siswa


terhadap model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis video dan
permainan edukatif yang diukur dengan menggunakan pengukuran
skala Likert (Riduwan, 2003).
2) Lembar Observasi Guru
Skala yang digunakan untuk mengukur kegiatan peneliti dalam
proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri terbimbing berbasis video dan permainan edukatif (eksperimen)
dan pembelajaran konvensional (kontrol) adalah sebagai berikut:
Skor Perolehan
x 100
Presentase = Skor Maksimum
HASIL
1. Validasi Media Video dan Permainan Edukatif
Media pembelajaran berbasis video dan permainan edukatif divalidasi
berdasarkan penimbangan 2 orang dosen dan seorang guru. Hasil validasi
kemudian dianalisis dengan menggunakan skala presentase. Hasil validasi
media pembelajaran dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil Validasi Media Pembelajaran Berbasis Video dan Permainan
Edukatif

2.

Skor
Pernyataan

RataRata

Kriteria

D1

D2

G1

Kualitas tampilan

5,2

4,5

4,2

4,63

77

Baik

Penyajian tateri

5,0

4,5

4,50

75

Baik

Interaksi pemakai

5,0

4,5

4,5

4,66

77

Baik

Interaksi pada media

4,5

5,1

4,86

81

Baik

Aspek pembelajaran
5,2
5
5
5,06
86
Instrumen Soal
a. Analisis reliabilitas soal
Hasil analisis reliabilitas soal dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Reliabilitas Soal
No
Jumlah Responden
Jumlah Item
1
20
15

A
n
a
l
i
s
i
s

Baik sekali

Alpha
0,70

b. Analisis tingkat kesukaran soal


Hasil analisis tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Kriteria
Nomor Soal
Jumlah
Sukar
Sedang
Mudah

4,10,12,13,15
3,8,9,11,14
1,2,5,6,7

5
5
5

c. Analisis daya pembeda soal


Hasil analisis daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Perhitungan Daya Pembeda Soal
Kriteria
Nomor Soal
Jumlah
Jelek
2,4,6,7,10,13,15
7
Cukup Baik
1,3,5,8,9,11,12,14
8
3. Uji Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Hasil uji normalitas
Kelas
N
Dk
(X2) tab
Kesimpulan
2
(X ) hit
Eksperimen 12
11
2,800
19,675 5%
Normal
(X1)
Kontrol (X2)
10
9
4,363
16,919 5%
Normal
b. Uji Homogenitas
Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Hasil uji homogenitas
Kelas
Dk
Ftab
Fhit
Eksperimen (X1)
19
1,72
2,09
Kontrol (X2)
21
1,72
2,09

Kesimpulan

5%
5%

Homogen
Homogen

4. Analisis Data
Setelah dilakukan uji persyaratan analisis, maka selanjutnya dilakukan
uji hipotesis dengan menggunakan uji-t, lebih jelas dapat dilihat pada tabel 7.
Sedangkan dalam menentukan besar perbedaan peningkatan hasil belajar
materi sistem koloid dan setelah dianalisis menggunakan rumus besar
peningkatan maka diperoleh besar peningkatan sebesar 34%.
Tabel 7. Uji-t
Standar Deviasi (S)
Uji Hipotesis (t)
X
RataRata Variabel ( )
Kelas
Kelas
Kelas
Kelas
thit
ttab
Eksperime control
Eksperime
control
7,898
2,021
n
n

29,85

19,59

24,02

13,96

Setelah dilakukan uji hipotesis, selanjutnya dilakukan perhitungan


angket siswa dan lembar observasi guru. Hasil analisis data angket motivasi
belajar siswa diperoleh skor rata-rata 4,58 dengan kategori sangat baik dan
hasil analisis lembar observasi guru diperoleh skor rata-rata kelas eksperimen
dan kelas kontrol adalah 88% dan 84% dengan kategori baik sekali.
PEMBAHASAN
Sebelum media digunakan terlebih dahulu dilakukan validasi dengan
angket berupa kuesioner. Berdasarkan data kuesioner yang digunakan sebagai
bahan evaluasi media pembelajaran diperoleh hasil bahwa untuk kualitas tampilan
media berkriteria baik dengan presentase sebesar 77%, penyajian materi
berkriteria baik dengan presentase sebesar 75%,, interaksi pemakai berkriteria
baik dengan presentase sebesar 77%, interaksi pada media berkriteria baik dengan
presentase sebesar 81%, dan aspek pembelajaran berkriteria baik sekali dengan
presentase sebesar 86%.
Setelah instrument soal tersebut dianalisis bedasarkan realibilitas, tingkat
kesukaran dan daya beda soal, dari 15 butir soal diperoleh 8 soal yang dipakai dan
7 soal tidak dipakai. Dimana 8 soal yang dipakai adalah soal nomor
1,3,5,8,9,11,12, dan 14, sedangkan 7 soal yang tidak dipakai adal soal nomor
2,4,6,10,13, dan 15.
Dari data uji normalitas data X1 diperoleh nilai X2hit = 2,800 pada taraf
signifikasi 5 % dengan dk = 11 dan X2tab = 19,675 sedangkan pada data X2
diperoleh nilai X2hit = 4,363 pada taraf signifikasi 5 % dengan dk = 9 dan X 2tab =
16,919, hasil uji menunjukkan bahwa X2hit > X2tab sehingga data berdistribusi
normal. Sedangkan dari data uji homogenitas diperoleh nilai F hit untuk kedua
0,05
variabel adalah 1,72 dengan
dari hasil uji tersebut menunjukkan bahwa
nilai Fhitung < Ftabel atau 1,72 < 2,09 sehingga uji hipotesis dapat dilanjutkan.
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari masing-masing kelas
eksperimen dan kontrol, maka hasil perhitungan diperoleh thitung = 7,898 dan ttabel =
2,021. dimana, H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa
terjadi perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Besar peningkatan hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol yang dilihat sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan rumus
besar peningkatan yaitu sebesar 34 %.
Dari penjelasan di atas dan didukung oleh hasil penelitian sehingga dapat
dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing berbasis video dan permainan edukatif dapat digunakan sebagai solusi
dari masalah-masalah dalam proses pembelajaran kimia, khususnya pada materi
sistem koloid.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
7

1. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan


model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis video dan permainan edukatif.
2. Nilai rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen sebesar 29,85 sedangkan
pada kelas kontrol sebesar 19,59. Besar peningkatan hasil belajar setelah
pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis
video dan permainan edukatif yaitu 34 %.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Christine Canning-Wilson.2000. Practical Aspects of Using Video in the Foreign
Language Classroom. The Internet TESL Journal, Vol. VI, No. 11.
Dinata, Yogi. 2013. Penggunaan Media Pembelajarn Video Tutoral Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK N 1 Seyegan Pada Mata
Pelajaran Menggambar dengan Autocad. Jurnal Universitas Negeri
Yogyakarta.
Khairunnisa, 2010. Perancangan Aplikasi Education Game untuk Pengajaran
Bahasa Inggris pada Anak-anak, Jurnal Universitas Sumatera Utara.
Muzdalifah, Siti. 2011. Efektivitas Penerapan Metode Crossword Puzzle dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Sistem
Periodik Unsur Kelas X MA NU 04 Al MaArif Boja, Skripsi. Semarang:
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo.
Ristanto, Rizhal. 2010. Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing dengan
Multimedia dan Lingkungan Riil Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan
Kemampuan Awal. Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana. Universitas
Sebelas Maret.
Secken, Nilgun. 2012. Organic Chemistry Crossword Puzzle. World Applied
Sciences Journal 18(7);982-985.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian kuantitatif dan kualitatif R&D. Bandung:
Alfabet.

You might also like