Professional Documents
Culture Documents
BAB IX
SANITASI DAN PENGOLAHAN LIMBAH
A.
Sanitasi
Sanitasi merupakan pengendalian yang terencana terhadap lingkungan
produksi, bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran
hasil olahan, mencegah penurunan nilai estetika konsumen serta menciptakan
lingkungan kerja yang bersih, aman dan nyaman. Sanitasi lingkungan proses
produksi berguna untuk memperoleh lingkungan yang aman dan nyaman
serta memenuhi persyaratan kesehatan dan teknik. Beberapa aspek yang
perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Sanitasi Lingkungan Pabrik
Hal-hal yang meliputi sanitasi lingkungan pabrik adalah sanitasi
lingkungan lokasi pabrik dan sanitasi lingkungan proses.
a. Sanitasi Lingkungan Lokasi Pabrik
Lokasi pabrik berada di daerah sekitar pegunungan yang
penduduknya tidak terlalu padat, sehingga lingkungan masih berupa
alam pedesaan yang sebagian besar terdiri dari lahan pertanian.
Lingkungan disekitar lokasi pabrik belum terlalu kompleks yang dapat
menimbulkan gangguan pada proses produksi. Kondisi lingkungan
pabrik merupakan indikasi dari perawatan pabrik. Jika lingkungan
pabrik bersih, maka diindikasikan bahwa pabrik tersebut telah dirawat
dengan baik. Kebersihan lingkungan pabrik akan sangat berpengaruh
terhadap kenyamanan kerja dan meminimalkan tingkat kontaminasi
lingkungan terhadap produk sohun midro yang dihasilkan.
Desain disekitar lokasi PT FAATINDO memiliki bentuk yang
sederhana. Pabrik memiliki taman yang cukup luas dan ditanami oleh
tanaman yang dapat menyerap polutan sekaligus memberi nilai
keindahan pada pabrik. Seluruh jalan di lingkungan pabrik diberi
paving block. Pekarangan dan jalan dibersihkan dua kali, yaitu setiap
pagi dan sore. Parit-parit kecil di seluruh lingkungan pabrik
78
79
kedap
terhadap
air
serta
lebih
mudah
dalam
80
beberapa
keunggulan
yaitu
antikarat,
ringan,
bergelombang dan lebih ringan dari pada seng. Atap yang baik
memiliki ketinggian tertentu dan mudah dibersihkan. Atap yang
tinggi akan memberikan kenyamanan pekerja, karena udara di
dalam ruangan tidak terlalu pengap dan panas, terutama pada saat
proses produksi dibebaskan sejumlah panas. Oleh karena itu pada
pabrik pengolahan sohun midro ini didesain dengan ketinggian
atap dari permukaan lantai setinggi 9, 41 m.
5) Penerangan
Di pabrik ini cahaya ruangan produksi selain dari sinar
matahari juga dari lampu neon dan bowlamp yang dipasang
menempel di atap. Untuk proses produksi yang berjalan pada siang
hari cukup mengandalkan sinar matahari, karena pencahayaannya
cukup. Lampu penerangan dipilih yang tidak membuat silau,
81
82
supaya
tidak
menggenang
di
ruang
produksi
dan
tidak
83
84
sedemikian
rupa
sehingga
mudah
dilakukan
proses
pembersihan, terutama tangki, pipa-pipa penghubung, pompa, dan unitunit alat proses. Air yang digunakan untuk tahap pembersihan berasal dari
air sumur yang dimiliki oleh PT FAATINDO menggunakan 2 sistem
sanitasi yaitu CIP (Cleaning in Place) dan COP (Cleaning Out Place).
Peralatan dan mesin yang digunakan untuk masing-masing mesin. Jika
terdapat kerusakan mesin, kerja mesin dihentikan dan diperbaiki oleh
bagian teknik.
1. CIP (Cleaning in Place)
CIP (Cleaning in Place) adalah sistem pembersihan atau
pencucian total alat-alat dari kotoran yang tertinggal dengan cara
mengalirkan larutan pembersih ke dalam alat tersebut. Kotoran yang
85
tanpa
melepas
dan
membongkar
alat-alat
yang
rinse
water
(tahap
prerinse),
tahap
kedua
86
87
88
dengan benar, sohun dibantu oleh pekerja sehingga di sini terjadi kontak
langsung antara sohun dengan pekerja, namun karena pekerja dilengkapi
dengan topi, masker, celemek, dan sarung tangan, maka kontaminasi dapat
ditekan. Di pabrik ini ruang pengemas dibersihkan setiap saat dengan cara
disapu dan dipel. Pada ruangan pengemas juga dilengkapi dengan mesin
exhauster untuk mengatur sirkulasi udara, sehingga diharapkan bahwa
dalam ruang pengemas udaranya tetap bersih.
6. Sanitasi Pada Gudang Produk Jadi
Ruangan ini berfungsi untuk menyimpan sohun yang sudah dikemas.
Lantai ruangan ini terbuat dari adonan semen dan dibagi menjadi blokblok untuk memudahkan pengkodean. Ruangan ini pun merupakan
ruangan yang kering karena untuk menyimpan produk kering. Sanitasi di
ruang ini dengan cara menyapu lantai, rak-rak penyimpanan, dan langitlangit atap tiap pagi dan sore hari. Pembersihan ini sudah cukup karena
ruangan ini bukan ruangan yang terbuka sehingga kotoran yang ada hanya
berupa debu saja. Dengan disapu, debu sudah dapat diangkat dari lantai.
B.
Limbah batubara dari boiler ditimbun pada area yang disediakan. Limbah
yang dihasilkan akan dikirim ke pihak luar yang sudah mempunyai ijin
pemanfaatan. Pengolahan limbah batubara antara lain dengan:
Reuse, digunakan lagi untuk dibakar dan tidak memerlukan ijin.
Recyle, dimanfaatkan sebagai pembuatan batako dan perlu ijin terlebih
dahulu.
89
3. Untuk limbah plastik, rafia dan kardus yang reject akan dikumpulkan dan
dijual.
C.
90
91
diadsorpsi tidak terjadi melalui proses sintesa atau oksidasi biologi, tetapi
tersimpan sebagai cadangan makanan. Flok biomassa akan menggunakan
cadangan materi organik tersebut untuk tetap hidup ketika tidak terdapat
makanan/substrat di sekelilingnya. Cadangan materi organik tersebut
digunakan ketika flok biologis mengalami tahap penstabilan, dimana flok
biologis akan diaktifkan kembali kemampuan adsorpsinya terhadap materi
organik. Proses inilah yang disebut dengan stabilisasi lumpur (Benefield
dan Randall, 1980 ).
sistem operasional SBR terdiri dari 5 fase yaitu, fase pengisian
(fill) dimana pada fase ini effluent (air buangan) dari bak netralisasi
dimasukkan ke dalam reaktor sampai mencapai volum tertentu. Kemudian
terjadi fase reaksi (react), pada fase ini aliran air buangan dihentikan.
Proses reaksi biologi yang sudah mulai berlangsung saat proses fill akan
berlangsung sempurna pada periode ini sampai proses biodegradasi BOD
dan nitrogen tercapai. Fase yang ketiga adalah fase pengendapan Pada fase
ini aerasi dihentikan untuk memberikan kesempatan pada biomassa untuk
mengendap sehingga menghasilkan cairan supernatant yang terpisah dari
lumpur. Pengendapan
dapat
berlangsung
lebih
sempurna
karena
92