Professional Documents
Culture Documents
Efektivitas Penerimaan PBB PDF
Efektivitas Penerimaan PBB PDF
Undang-Undang
nomor
28
pemerintah pusat.
atas
yang
hak
dan
(PAD).
lahirnya
untuk
otonomi
mengatur,
daerah
mendapatkan,
Surabaya.
realisasi
pengelolaan
(seratus
pajak
tersebut
100%
Berdasarkan
PAD
Kota
data
Surabaya
Anggaran
sebesar
2
PBB Perkotaan Surabaya oleh Pemerintah Kota
Surabaya, 2014).
Efektivitas
merupakan
suatu
ukuran
kurang
maksimal.
Berdasarkan
hal
yang
akan
membuat
besarnya
tingkat
efektivitas
penerimaan
penerimaan
PBB
P2
terhadap
Kriteria
>100
Sangat Efektif
90-100
Efektif
80-90
Cukup Efektif
60-80
Kurang Efektif
<60
Tidak Efektif
Sumber: Munir, dkk, 2004:151
Pajak
Pengertian Pajak
Definisi menurut Prof. Dr. Rochmat
Soemitro, S.H dalam Suandy (2011:8) Pajak
adalah iuran kepada kas negara berdasarkan
undang-undang
(yang
dapat
dipaksakan)
Definisi
tersebut
disempurnakan
rakyat
kepada
kas
Negara
untuk
membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang
merupakan sumber utama untuk membiayai
public investment.
Otonomi Daerah dan Desentralisasi Fiskal
Otonomi Daerah
TINJAUAN PUSTAKA
Efektivitas
Definisisi
Mardiasmo
ukuran
efektivitas
(2004:134)
berhasil
menurut
adalah
Efektivitas
dikatakan
telah
berjalan
dengan
penerimaan
Pajak
Bumi
dan
kepentingan
masyarakat
setempat
sesuai
bahwa
desentralisasi
penyerahan
wewenang
pemerintah
kepada
adalah
pemerintahan
daerah
otonom
oleh
untuk
sistem
Indonesia.
Negara
Sedangkan
Kesatuan
Republik
desentralisasi
fiskal
Negara.
Untuk
mewujudkan
3
ketahanan fiskal yang berkelanjutan (fiscal
dikenakan
sustainability)
stimulus
menciptakan
kemampuan
kewenangan
yang
pedalaman
serta
akan
Bangunan
adalah
diserahkan
dan
memberikan
pemerataan
urusan
kepada
pemerintahan
daerah
otonom
terhadap
pemilik,
laut
pemegang
wilayah
konstruksi
Indonesia.
teknik
yang
Objek PBB
Bumi
peraturan
daerah
sesuai
perundang-undangan
dengan peraturan
yang
berlaku.
Sektor
dan
perairan
atau
Bangunan.
pedalaman
Bumi
(termasuk
adalah
rawa-rawa,
Indonesia.
dilihat
sejauh
membiayai
mana
pembangunan
dituntut
suatu
kegiatan
mengoptimalkan
dapat
dan
sendiri.
Daerah
aktif
dalam
berperan
penerimaan
pendapatan
dapat
dipaksakan
Subjek PBB
Menurut
Waluyo
(2009:473)
Subjek
yang
(Mardiasmo,2009:311)
Pajak Daerah
seimbang,
adalah
daerah
yang
bangunan
pemerintah
daerahnya
untuk
Sedangkan
yang
digunakan
untuk
secara
wajar,
dan
bilamana
tidak
tahun
1994
tentang
Pajak
Bumi
dan
pajak
terutang
ditentukan
oleh
Keadaan
subyek
(siapa
yang
dengan
Peraturan
Daerah.
4
tidak menggunakan NJKP, melainkan hanya
NJOP,
inilah
yang
membedakan
dasar
Persentase (%)
28 Tahun 2009).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian
deskriptif.
Fokus
penelitian
efektivitas
Perkotaan
penerimaan
Surabaya
(sebelum
dan
PBB
tahun
2009-2013
PBB
Perkotaan
sesudah
Kriteria
>100
Sangat Efektif
90-100
Efektif
80-90
Cukup Efektif
60-80
Kurang Efektif
<60
Tidak Efektif
Sumber: Munir, dkk, 2004:151
terhadap
Pajak
Daerah
dan
Persentase (%)
Kriteria
0.00 10
Sangat Kurang
tahun 2009-2013
10.10 20
Kurang
dalam
rangka
optimalisasi
20.10 30
Sedang
30.10 40
Cukup Baik
40.10 50
Baik
>50
Sangat Baik
Sumber: Munir, dkk, 2004: 149
3. Menghitung
dan
menyusun
tabel
laju
Perkotaan
optimalisasi
penerimaan
PBB
Perkotaan
Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota
Surabaya Jl. Jimerto nomor 25-27 lantai I-II Kota
Surabaya. Penelitian ini menggunakan 2 (dua)
jenis sumber data, yaitu data primer dan data
sekunder. Teknik pengumpulan data yang
digunakan
peneliti
dokumentasi
dan
ada
teknik,
wawancara.
yaitu
Instrumen
analisis
perbandingan
Keterangan:
Gx = Tingkat pertumbuhan PAD Kota
Surabaya Pertahun
Xt
Realisasi
penerimaan
PAD
Kota
Surabaya
X(t-1) = Realisasi penerimaan PAD Kota
Surabaya pada tahun sebelumnya
4. Menganalisis Pendapatan Asli Daerah Kota
Surabaya
tahun
membandingkan
2009-2013
tingkat
dengan
efektivitas
PBB
menggunakan
metode
least
square
5
Bentuk persamaan yang digunakan sebagai
berikut:
Perkotaannya.
Tingkat
efektivitas
penerimaan
PBB
Keterangan:
Surabaya.
a = Bilangan Konstan (a = Y / N)
dapat
dilihat
(b = XY / X2)
tersebut
DPPK
Hal
Surabaya
dalam
rangka
Target
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Efektivitas
(%)
Kriteria
Efektivitas
2009
328.356.194.818
308.143.066.275
93,84
Efektif
2010
421.350.428.259
333.129.116.112
79,06
Kurang
Efektif
86,45
Cukup Efektif
menjadi
pajak
daerah.
Penerimaan
Rata-rata (2009-2010)
2011
710.000.000.000
498.640.108.489
70,23
Kurang
Efektif
2012
790.613.785.000
572.292.265.076
72,39
Kurang
Efektif
2013
732.456.308.000
633.727.929.627
86,52
Cukup Efektif
Rata-rata (2010-2013)
76,38
Kurang
Efektif
Rata-rata Total
81,42
Cukup Efektif
Realisasi PBB
(Rp)
Realisasi Pajak
Daerah (Rp)
Kontribusi
(%)
2011
498.640.108.489
1.488.467.209.383
33,50
2012
572.292.265.076
1.852.977.636.887
30,89
2013
633.727.929.627
2.192.178.360.304
28,91
Perkotaan
Surabaya
tahun
2009-2013
Rata-rata
Realisasi PBB
(Rp)
2011
2012
2013
fluktuatif.
Tingkat
efektivitas
Cukup
Baik
Cukup
Baik
Sedang
Cukup
Baik
mengalami
31,10
Kriteria
Kontribusi
Realisasi PAD
(Rp)
Kontribusi
(%)
Kriteria
Kontribusi
498.640.108.489
1.841.670.597.133
27,08
Sedang
572.292.265.076
2.203.987.937.575.
25,97
Sedang
633.727.929.627
2.793.501.739.524
22,69
Sedang
Rata-rata
Berdasarkan
25,24
data
yang
ada
Sedang
dapat
6
33,50% dengan kriteria kontribusi cukup baik,
dan
besarnya
kontribusi
yang
diberikan
PBB
Perkotaan
Laju
Pertumbuhan
Per Tahun
(%)
Tahun
Realisasi
Penerimaan
PBB (Rp)
2009
308.143.066.275
2010
333.129.116.112
24.986.049.837
8,11
kontribusi
yang
2011
498.640.108.489
165.510.992.377
49,68
2012
572.292.265.076
73.652.156.587
14,77
2013
633.727.929.627
61.435.664.551
10,74
sedang,
dan
kontribusi
kontribusi
PBB
Perkotaan
penerimaan
PBB
Perkotaan
kontribusi
yang
diberikan
PBB
Rata-rata
16,66
Tabel 8: Laju Pertumbuhan PAD Kota Surabaya
Tahun 2009-2013
Realisasi
Laju
Perubahan
Tahun
Penerimaan
Pertumbuhan
(Rp)
PAD (Rp)
Per Tahun (%)
2009
775.678.553.796
2010
899.398.268.643
123.719.714.847
15,95
2011
1.841.670.597.133
942.272.328.490
104,77
2012
2.203.987.937.575
362.317.340.442
19,67
2013
2.793.501.739.524
589.513.801.949
26,75
Perubahan
(Rp)
Rata-rata
Berdasarkan
33,43
Tabel
dan
dapat
diketahui
maupun
berupa
PAD.
Kendala
tersebut
untuk
laju
pertumbuhan
mengetahui
perlu
pertumbuhan
besar
kecilnya
laju
sebaliknya,
semakin
sedikit
bahwa
laju
pertumbuhan
PBB
pertumbuhan
PBB
Perkotaan
penerimaan
realisasi
PBB
Perkotaan
penerimaan
PAD
dan
yang
tahun
dikarenakan
2009-2013.
realisasi
Hal
penerimaan
tersebut
PBB
7
Perkotaan dan PAD tahun 2010 mengalami
lima
merupakan
tahun
periode
tingkat
2009-2013.
Sedangkan
pencapaian
realisasi
pelaksanaan
otonomi
Tahun
daerah di
satu
komponen
sumber
2009
merupakan
retribusi
yang
dipisahkan,
hasil
2010
PAD
selalu
Realisasi (Rp)
Pajak Daerah
486.582.620.000
442.891.034.333
91,02
Hasil Retribusi
Yang Dipisahkan
244.573.056.153
164.247.724.956
67,16
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan
43.601.522.306
43.324.809.294
99,37
Lain-lain PAD
Yang Sah
75.760.720.724
125.214.985.213
165,28
850.517.919.183
775.678.553.796
91,20
581.581.810.000
525.403.484.538
90,34
288.713.893.269
182.608.541.601
63,25
63.581.595.595
63.304.547.606
99,56
99.330.723.578
128.081.694.898
128,94
1.033.208.022.442
899.398.268.643
87,05
Pajak Daerah
Target (Rp)
Total PAD
Hasil Retribusi
Yang Dipisahkan
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan
Lain-lain PAD
Yang Sah
mengalami
Persentase
(%)
Jenis Pendapatan
Total PAD
Pajak Daerah
1.691.550.000.000
1.488.467.209.383
87,99
pendapatan
Hasil Retribusi
Yang Dipisahkan
265.797.243.579
209.834.317.888
78,95
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan
77.019.175.680
75.962.115.306
98,63
Lain-lain PAD
Yang Sah
67.764.807.533
67.406.954.556
99,47
2.102.131.226.792
1.841.670.597.133
87,61
1.909.562.850.000
1.852.977.636.887
97,04
Hasil Retribusi
Yang Dipisahkan
203.721.977.378
180.564.768.764
88,63
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan
97.652.321.173
97.696.057.373
100,04
Lain-lain PAD
Yang Sah
71.198.394.876
72.749.474.551
102,18
2.282.135.543.427
2.203.987.937.575
96,58
yang
menjadi
andalan
2011
PAD
Total PAD
pada
tahun
2009
yaitu
Pajak Daerah
sebesar
2012
terhadap
realisasi
PAD
yang
PAD
Kota
Total PAD
2.192.178.360.304
103,49
mengalami
235.196.801.853
235.826.209.899
100,27
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan
111.966.678.336
111.967.697.969
100,00
82.973.987.903
253.529.471.352
305,55
2.548.430.134.092
2.793.501.739.524
109,62
1.763.284.569.187
1.702.847.419.334
96,57
Surabaya
Kota
sehingga
tahun
Surabaya
realisasi
2009-2013
tahun
2009-2013
sebesar
Pajak Daerah
2013
2.118.292.666.000
Hasil Retribusi
Yang Dipisahkan
diterimanya,
Lain-lain PAD
Yang Sah
Total PAD
Rata-rata
8
Daerah, dimana pada tahun tersebut PBB
mengalami
peningkatan
perhitungan
PAD
yang
signifikan
juga
penurunan.
yang
Adanya
digunakan.
Tingkat
kontribusi
2011
bagi
seutuhnya
menjadi
pendapatan
menggunakan
realisasi
PBB
dengan
meningkatnya
tingkat
efektivitas
mengalami penurunan.
bahwa
potensi
dianalisis
kontribusi
yang
diberikan
Perbandingan
PBB
tingkat
efektivitas
kuadrat
realisasinya
PBB
selalu
Perkotaan
dengan
terkecil
mengalami
Surabaya
menggunakan
atau
least
square
dapat
metode
method.
70,23
33,05
27,08
2012
72,39
30,89
25,97
2013
86,52
28,91
22,69
Ratarata
76,38
31,1
25,24
dan
kontribusi
PBB
Perkotaan
Persamaan (Y = a + bX)
469.186.497.115,80 +
(89.033.287.566,80 x 3)
469.186.497.115,80 +
(89.033.287.566,80 x 4)
469.186.497.115,80 +
(89.033.287.566,80 x 5)
2014
2015
2016
Potensi (Rp)
736.286.359.816,20
825.319.647.383,00
914.352.934.949,80
umum
2014-2016
Surabaya
tahun
2011-2013,
secara
selalu
mengalami
peningkatan.
9
Perkotaan
yang
peningkatan
selalu
tersebut
mengalami
trend
dikarenakan
trend
sehingga
jumlah
UPTD
saat
ini
sebanyak 8 UPTD.
potensi
PBB
Perkotaan
yang
dapat
dapat tercapai.
lapangan.
hasil
bahwa
penelitian
kendala
dapat
atau
faktor
objek
pajak,
yang
dulunya
nilai
Sedangkan
interpretasi
rata-rata
cukup
tingkat
efektif.
efektivitas
tahun
periode
2011-2013
selalu
PBB
sebesar
sebesar
PBB
Perkotaan
dengan
dengan
LAN
(Lembaga
Perkotaan
terhadap
31,10%
25,24%
dengan
dengan
Pajak
Daerah
kriteria
kriteria
nilai
nilai
interpretasi sedang.
3. Pendaerahan PBB Perkotaan Surabaya pada
tahun 2011 membawa dampak yang baik
terhadap penerimaan PAD Kota Surabaya,
tingkat kontribusi yang diberikan, serta laju
pertumbuhan. Namun demikian tingkat
efektivitas penerimaan pada tahun 2011
menunjukkan hasil yang kurang baik.
Saran
1. Mobling (mobil keliling) lebih berperan aktif
ke wilayah-wilayah kelurahan yang ada di
Kota Surabaya pada saat satu atau dua bulan
sebelum jatuh tempo pembayaran PBB.
10
2. Dibentuknya sub seksi baru dalam bidang
Pajak
Daerah
yang
menangani
khusus
terkait
Kecamatan
seperti
atau
UPTD,
Kelurahan,
DJP,
dan
dan
juga
guna
menghindari
data
yang
menumbuhkan
kepercayaan
WP
Abdul.
2004.
Akuntansi
Keuangan
1994
Tentang
Pajak
Bumi
dan
Bangunan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah
Waluyo.
2009.
Perpajakan
Indonesia
ed.8.