Professional Documents
Culture Documents
P2 A0
Keluhan keluar AKDR
Riwayat persalinan : normal 1 minggu lalu
Masalah dasar : P2 A0 25 tahun dengan keluhan keluar AKDR yang dipasang pasca
persalinan normal dan belum merencanakan hamil lagi.
Pertanyaan :
1. Anamnesis :
- Identitas pasien (nama, umur, alamat, pekerjaan)
- Keluhan utama
- Riwayat pemasangan kontrasepsi
- Kapan pemasangan kontrasepsi?
- Dimana dan siapa yang memasang kontrasepsi?
- Apakah sebelumnya sudah pernah pakai kontrasepsi lain atau sudah pernah
pasang AKDR? Jika pernah, tanyakan ukuran AKDR?
- Apakah sebelumnya pernah mengalami hal yang sama?
- Apakah ada perdarahan saat pemasangan?
- Apakah ibu merasa takut dan cemas saat pemasangan kontrasepsi?
- Sudah berapa kali ibu paritas?
- Riwayat pengobatan
- Riwayat alergi
2. Macam-macam AKDR
Macam-macam AKDR
a. Un-Medicated AKDR
Lippes Loop AKDR yang terbuat dari polyethilene (suatu plastik inert secara
biologik) ditambah barium sulfat.
b. Medicated AKDR
Cooper AKDR AKDR dengan penambahan selubung Cu di dalam uterus dan
untuk lebih mendekatkan Cu pada fundus uteri. (Hartanto, 2004)
Pembagian macam AKDR menurut Maryani, H (2003) adalah sebagai berikut:
1. Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan poliethelen yang mana pada bagia
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan ini mempunyai efek
antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik. IUD berbentuk T yang baru.
IUD ini melepaskan lenovorgestrel dengan konsentrasi yang rendah selama
5. Diafragma
a. Kelebihan
i. Dapat digunakan berulang kali
ii. Mencegah kehamilan
iii. Mencegah resiko kanker rahim
b. Kerugian
i. Resiko kanker kandung kemih
ii. Angka kegagalan masih tinggi 5-20 wanita dari 100 wanita per
tahunnya
6. Sterilisasi
a. Kelebihan
i. Permanen, wanita tidak akan bisa hamil lagi
b. Kekurangan
i. Permanen, tidak dapat dikembalikan seperti sedia kala
7. AKDR / IUD
a. Kelebihan
i. Pemasangan tidak memerlukan medis teknis yang sulit
ii. Control medis yang ringan
iii. Penyulit tidak terlalu berat
iv. Pulihnya AKDR dicabut berlangsung baik
b. Kekurangan
i. Masih terjadi kehamilan AKDR in situ
ii. Terdapat pendarahan, spotting dan menometroragia
iii. Leokorea, sehingga menguras protein tubuh dan liang
senggama terasa lebih basah
iv. Dapat terjadi infeksi, menimbulkan kemandulan primer atau
sekunder dan kehamilan ektopik
v. Tali AKDR dapat menimbulkan perlukaan porsio uteri dan
mengganggu hubungan seksual
vi. Komplikasi pemasangan AKDR (terutama pada nuligravida)
adalah rasa sakit dan kadang-kadang pingsan
vii. Dapat terjadi perforasi uterus bila dilakukan teknik pemasangan
yang tidak hati-hati (jarang)
viii. Tidak dapat memberi perlindungan terhadap penularan penyakit
seksual menular seperti HIV/AIDS atau Hepatitis B
8. Kondom
a. Kelebihan
i. Cukup efektif
ii. Mudah didapat
iii. Aman digunakan
iv. Dapat mencegah penularan HIV/AIDS atau Hepatitis B
b. Kekurangan
i. Mudah robek karena bahan terbuat dari karet
5. Penanganan dan pencegahan AKDR pada kasus! (edukasi)
adalah wanita yang menggunakannya. Alasan benang AKDR tidak teraba adalah :
a.
Benang AKDR terlalu pendek dan masuk seluruhnya ke dalam saluran servik
b.
c.
d.
klien tidak sedang hamil sebelum pencarian benang AKDR. Penentuan ini
didasarkan pada riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan untuk
mendeteksi tanda dan gejala kehamilan. Pengkajian riwayat tambahan yang
diperlukan adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Lama waktu antara merasakan benang terakhir kali dan pertama kali tidak
merasakan benang
g.
h.
benang AKDR. Posisikan spekulum dan masukan tenakulum ke dalam servik dengan
menggunakan instrumen dan teknik steril. Telusuri saluran serviks untuk mencari
benang dengan menggunakan forsep busa yang sempit atau klem kelly. Apabila
menemukan benang AKDR, lepaskan AKDR, kemudian ganti AKDR dan jika tidak
ditemuka AKDR juga ganti AKDR berikan antibiotik profilaksis seperti doksisiklin 100
mg po setiap 12 jam selama tujuh hari. Apabila klien alergi terhadap tetrasiklin,
gantilah obat tersebut dengan eritromisin 500 mg po QID selama tujuh hari.
Apabila pasien ingin menggunakan metode Pil yang digunakan adalah pil KB yang
hanya mengandung turunan hormon progesteron (mini pil). Mini pil ini tidak
mempengaruhi Produksi ASI. Efektifitas Mini Pil KB bisa dikombinasikan dengan
pemberian ASI eksklusif.
Adapun
metode KB
memberi
konseling
mengenai
AKDR
kepada
wanita,
dokter
harus
mendapatkan riwayat medis lengkap masa lalu dan saat ini yang akan membantu
meyingkirkan kontraindikasi. Diskusi mengenai efektivitas dan resiko AKDR harus
mencakup poin-poin berikut ini:
-
Pasien harus menyadari bahwa darah menstruasi mereka dapat menjadi lebih
banyak dan lebih nyeri. Masa menstruasi dapat membaik dalam beberapa
bulan setelah pemasangan.
Resiko infeksi panggul agak meningkat pada saat pemasangan dan selama
20 hari pertama setelah itu. Penelitian (Farley et al, 1992) menunjukkan
bahwa resiko penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease) enam
kali lebih tinggi selama 20 hari pertama setelah pemasangan yang
menekankan
perlunya
dilakukan
penapisan
dan
tindak
lanjut
serta
menular
seksual
adalah
penyebab
utama
PRP.
AKDR
tidak
melindungi wanita dari PMS dan HIV sehingga isu ini harus diberitahukan
kepada klien.
-
Apabila pasien mengalami nyeri abdomen bagian bawah yang terus menerus
setelah pemasangan tanpa ada perbaikan, pasien harus dianjurkan menemui
dokter.
Efektivitas harus dibahas dengan pasien karena tidak ada bentuk kkotrasepsi
yang 100% efektif mencegah kehamilan. Apabila AKDR gagal, terdapat resiko
bahwa kehamilan mungkin adalah kehamilan ektopik. Dengan demikian, dokter
harus menganjurkan pasien tersebut kembali lebih awal sehingga kemungkinan
resiko ini dapat disingkirkan.
C. Pencegahan
Jangan dilakukan jika pasien yang baru saja melahirkan dan segera dilakukan
pemasangan IUD, bisa dilakukan pada akhir nifas, biasanya saat satu bulan
tujuh hari setelah ibu bersalin. Selain itu, posisi IUD di dalam rahim juga dapat
mempengaruhi apakah IUD dapat terlepas atau tidak.
IUD harus dimasukkan dan dilepaskan oleh dokter atau praktisi kesehatan
lainnya.\
Usap seluruh portio dengan larutan antiseptic (betadine) 2 kali atau lebih
Berikan anastesi local hanya bila diperlukan
Pasang tenakulum secara hati-hati pada posisi vertical (jam 10 atau jam 2)
Lakukan hanya satu tempat untuk mengurang sakit
Pegang inserter dengan posisi leher biru dalam posisi horizontal (sejajar
dengan IUD)
Lepas lengan IUD dengan menggunakan teknik menarik (with drawal) tarik keluar
pendorong
-
Setelah lengan IUD, dorong secara perlahan-lahan tabung inserter kedalam kavum
uteri sampai leher biru menyentuh serviks
Tarik keluar sebagian tabung inserter
Potong benang IUD kira-kira 3-4 cm panjangnya
-
Pastikan sisa benang IUD yang telah terpotong masih berada didalam tabung
inserter untuk memudahkan pembuangan
Bila ada perdarahan dari bekas jepitan tenakulum tekan dengan kassa
selama 30-60 detik
sebaiknya sesudah air susu ibu terbentuk, yaitu kira-kira hari ke-3 sampai dengan
hari ke-5.
Pilihan terbaik KB saat menyusui:
1. Bila sudah tak
ingin punya anak lagi, lakukan kontrasepsi mantap
2. AKDR
3. Suntik KB
depoprovera
4. KB implant
5. Mini pil atau cara
sederhana lain
6. Pil kombinasi
adalah pilihan terakhir, digunakan bila ibu tak lagi menyusui atau anak sudah
diberi makanan padat. Pilihlah yang kandungan estrogennya rendah.
Timbulnya reaksi radang lokal yang non spesifik di dalam cavum uteri
sehingga implantasi sel telur yang telah dibuahi terganggu.
Produksi
lokal
prostaglandin
yang
meninggi
yang
menyebabkan
terhambatnya impantasi.
Gangguan/terlepasnya
endometrium.
blastocyst
yang
telah
berimplantasi
di
dalam
Macam-macam AKDR
Menurut (Hartanto 2004), AKDR digolongkan menjadi 2 yaitu Un-Medicated
AKDR
Lippes Loop diperkenalkan pada awal 1960 an, dan dianggap sebagai AKDR
standard, terbuat dari polyethylene (suatu plastik inert secara biologik). Ada empat
macam AKDR Lippes Loop yaitu:
Lippes Loop A: panjang 26,2 mm, lebar 22,2 mm, benang biru.
2)
Termasuk jenis ini antara lain copper AKDR dan AKDR yang mengandung hormon.
a)
Copper AKDR
(3) ML Cu 375 : 375 mm luas permukaan kawat Cu, benang ekor 2 lembar,
berwarna hitam atau tidak berwarna. Daya kerja : 5 tahun. Ada tiga bentuk
ML Cu 375 : standard, short, SL.
(4) Cu T-380 A = Para Gard : Panjang 36 mm, lebar 32 mm, 314 mm kawat
Cu pada batang vertikal, 2 selubung Cu seluas masing-masing 33 mm pada
masing-masing lengan horisontal. Daya kerja : 8 tahun (FDA : 10 tahun ).
b)
Efektifitas AKDR
Efektifitas tinggi walau masih terjadi 1- 3 kehamilan per 100 wanita pertahun
untuk AKDR umumnya, sedang untuk Lippes Loop 2 kehamilan pertahun.
Untuk second generation Cu AKDR < 1 kehamilan per 100 wanita per tahun
dan 1,4 kehamilan per 100 wanita setelah 6 tahun pemakaian (Hartanto,
2004). Untuk AKDR yang berlapis tembaga sebaiknya diganti setelah kurang
lebih 4 tahun dipakai, karena makin lama efektifitasnya makin menurun
(BKKBN, 2006).
Indikasi
Indikasi pemasangan AKDR:
Usia reproduktif.
Pernah melahirkan dan mempunyai anak, serta ukuran rahim tidak kurang
dari 5 cm.
Kontraindikasi
Kehamilan.
Riwayat atau keberadaan penyakit katup jantung karena penyakit ini rentan
terhadap endometritis bacterial.
Ukuran uterus dengan alat periksa (sonde) berada diluar batas yang
ditetapkan pada petunjuk terbaru tentang memasukkan AKDR, uterus harus
terekam pada kedalaman 6- 9 cm pada paragard dan mirena.
Riwayat
kehamilan
ektopik
atau
kondisi
yang
dapat
mempermudah
Penyakit hati akut, meliputi hepatitis virus aktif atau tumor hati merupakan
kontraindikasi hanya pada pengguna AKDR hormonal.
Kram, nyeri punggung bagian bawah, atau kedua keadaan tersebut terjadi
bersamaan selama beberapa hari setelah pemasangan AKDR.
Anemia.
9.komplikasi AKDR
1). INFEKSI
AKDR ITU SENDIRI, ATAU BENANGNYA YANG BERADA DALAM VAGINA
UMUMNYA TIDAK MENYEBABKAN TERJADINYA INFEKSI JIKA ALAT-ALAT YANG
DIGUNAKAN DISTERILKAN, YAKNI TABUNG PENYALUR, PENDORONG, DAN
AKDR. JIKA TERJADI INFEKSI HAL INI MUNGKIN DISEBABKAN OLEH SUDAH
ADANYA INFEKSI YANG SUBAKUT ATAU MENAHUN PADA TRAKTUS GENITALIS
SEBELUM PEMASANGAN AKDR.
2). PERFORASI
UMUMNYA PERFORASI TERJADI SEWAKTU PEMASANGAN AKDR
WALAUPUN BISA TERJADI PULA KEMUDIAN. PADA PERMULAANYA HANYA
UJUNG AKDR SAJA YANG MENEMBUS DINDING UTERUS, TETAPI LAMA
KELAMAAN DENGAN ADANYA KONTRAKSI UTERUS, AKDR TERDORONG LEBIH
JAUH MENEMBUS DINDING UTERUS, SEHINGGA AKHIRNYA SAMPAI KE
RONGGA PERUT. KEMUNGKINAN ADANYA PERFORASI HARUS DIPERHATIKAN
APABILA PADA PEMERIKSAAN SPEKULUM BENANG AKDR TIDAK KELIHATAN.
DALAM HAL INI PADA PEMERIKSAAN DENGAN SONDE UTERUS ATAU
MIKROKURETTIDAK DIRASAKAN AKDR DALAM RONGGA UTERUS. JIKA ADA
KECURIGAAN KUAT TENTANG TERJADINYA PERFORASI, SEBAIKNYA DIBUAT
FOTO RONTGEN DAN JIKA DIFOTO AKDR DALAM RONGGA PANGGUL,
HENDAKNYA DILAKUKAN HISTEROGRAFI UNTUK MENENTUKAN APAKAH AKDR
TERLETAK DIDALAM ATAU DILUAR CAVUM UTERI. SEKARANG DAPAT
DITENTUAKAN DENGAN USG TRANSVAGINAL DAN TRANSABDOMINAL.
JIKA PERFORASI TERJADI DENGAN AKDR YANG TERTUTP, AKDR HARUS
DIKELUARKAN DENGAN SEGERA OLEH KARENA DIKUATIRKAN TERJADINYA
ILEUS, BEGITU PULA UNTUK AKDR YANG MENGADUNG LOGAM. PENGELUARAN
AKDR DAPAT DILAKUKAN DENGAN LAPAROSKOPI. LAPAROTOMI HANYA
DILAKUKAN JIKA LAPAROSKOPI TIDAK BERHASIL, ATAU STELAH TERJADI ILEUS.
JIKA AKDR YANG MENYEBABKAN PERFORASI ITU JENIS TERBUKADAN LINEAR,
DAN TIDAK MENGANDUNG LOGAM AKDR TIDAK PERLU DIKELUARKAN DENGAN
SEGERA.
3). KEHAMILAN
JIKA TIMBU KEHAMILAN DENGAN AKDR IN SITU, TIDAK AKAN TIMBUL
CACAD PADA BAYI OLEH KARENA AKDR TERLETAK ANTARA SELAPUT KETUBAN
DINDIG RAHIM. ANGKAKEGUGURAN DENGAN AKDR IN SITU TINGGI. JIKA
DITEMUKAN KEHAMILAN DENGAN AKDR IN SITU SEDANGKAN BENANGNYA
MASIH KELIHATAN, SEBAIKNYA AKDR DIKELUARKAN OLEH KARENA
KEMUNGKINAN TERJADINYA ABORTUS SETELAH AKDR ITU DIKELUARKAN,
LEBIH KECIL DARI PADA JIKA AKDR DIBIARKAN TERUS BERADA DALAM
Umur dan paritas : pada paritas yang rendah, 1 atau 2, kemungkinan ekspulsi
dua kali lebih besar daripada paritas 5 atau lebih, demikian pula pada
perempuan muda ekspulsi lebih sering terjadi daripada pada perempuan
yang umurnya lebih tua.
Lama pemakaian : ekspulsi paling sering terjadi pada 3 bulan pertama
setelah pemasangan, setelah itu angka kejadiannya menurun dengan tajam.
Ekspulsi sebelumnya : pada perempuan yang pernah mengalami ekspulsi,
maka pada pemasangan kedua kalinya, kecenderungan terjadinya ekspulsi
lagi ialah kira-kira 50%. Jika terjadi ekspulsi, pasangkanlah IUD dari jenis yang
sama, tetapi dengan ukuran yang lebih besar daripada sebelumnya, dapat
juga diganti dengan IUD jenis lain atau dipasang 2 IUD.
Jenis dan ukuran : jenis dan ukuran IUD yang dipasang sangat mempengaruhi
frekuensi ekspulsi. Pada Lippes Loop, makin besar ukuran IUD makin kecil
kemungkinan terjadinya ekspulsi.
Faktor psikis : oleh karena motilitas uterus dapat dipengaruhi oleh factor
psikis, maka frekuensi ekspulsi lebih banyak dijumpai pada perempuan
emosional dan ketakutan, dan psikisnya labil. Kepada perempuan seperti ini
penting diberikan penerangan yang ukup sebelum dilakukan pemasangan
IUD.