You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perseroan adalah badan hukum yang dapat memiliki harta kekayaan, menandatangani
perjanjian, mengadakan utang piutang, dan hak serta kewajiban seperti orang orang pribadi.
Perseroan mempunyai dua macam perseroan terbuka dan tertutup. Dalam pendirian perseroan
haruslah memiliki modal dan saham, agar memperoleh keuntungan bersama (dividen) antar
pemegang saham.
Untuk perusahaan perseorangan, ekuitas sering disebut modal. Untuk perseorangan,
istilah ekuitas (ekuitas pemegang saham atau stockholders' equity) lebih merefleksi kata yang
ingin dikandungnya.Istilah modal sering digunakan pula sebagai padan kata equity walaupun
modal lebih dekat maknanya dengan istilah capital.Ekuitas mengandung unsur kepemilikan
(ownership), untuk organisasi nonprofit ekuitas disebut dengan aset bersih (net assets) untuk
menghindari kesan adanya pemilikan
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perseroan dan ekuitas
2. Apa saja jenis jenis dividen
3. Apa yang dimaksud saham treasury
4. Pemecahan Saham dan Laba Per Saham
1.3. Maksud dan Tujuan
Tujuan dan manfaat penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang ekuitas
pemegang saham beserta detailnya.

BAB II
PEMBAHASAN
.3. Perseroan
Perseroan adalah badan hukum yang dapat memiliki harta kekayaan, menandatangani
perjanjian, mengadakan utang piutang, dan hak serta kewajiban seperti orang orang pribadi.
Perseroan dikatakan sebagai perseroan tertutup bila saham sahamnya hanya dimiliki oleh
kalangan orang tertentu saja dan dikatakan sebagai perseroan terbuka kalau saham
sahamnya dapat dibeli oleh masyarakat bebas.
Hukum perseroan Negara bagian adalah Siapapun yang ingin mendirikan perusahaan
harus menyerahkan anggaran dasar perusahaan(articles of incorporation) pada Negara bagian
tempat perusahaan itu didirikan. Sedangkan karakter khusus dari bentuk perseroan yang
mempengaruhi akuntansi adalah :
Pengaruh hukum perseroan Negara bagian
Penggunaan modal saham atau sistem saham
Pengembangan berbagai kepentingan kepemilikan
.3. Ekuitas Pemegang Saham
Ekuitas pemegang saham dalam satu perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah besar
unit atau lembar saham. Setiap saham memiliki hak dan keistimewaaan tertentu yang hanya
dapat dibatasi oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan. Seseorang harus meneliti
anggaran dasar perusahaan, sertifikat saham, dan ketentuan hukum Negara bagian untuk
meyakinkan pembatasan atas atau variasi dari hak dan keitimewaan standar. Jika tidak ada
ketentuan yang membatasi, maka setiap saham memiliki hk-hak berikut :
a. Untuk membagi laba dan rugi secara proporsional
b. Untuk ikut serta dalam manajemen (hak untuk memilih direktur) secara proporsional
c. Untuk membagi aktiva perusahaan apabila terjadi likuidasi secara roporsional
d. Untuk ikut serta secara proporsional dalam setiap penerbitan saham baru dari
kelompok yang sama disebut hak istimewa.
Hak Istimewa untuk melindungi seorang pemegang saham dari kehilangan kepentingan
kepemilikan di luar kemauannya. Tanpa hak ini, pemegang saham yang memiliki persentase
kepentingan tertentu akan merasa dirugikan akibat penerbitan saham tambahan tanpa
sepengetahuannya pada tingkat harga yang tidak menguntungkan mereka. Namun banyak
perseroan yang menghapus hak istimewa ini. karena hak istimewa ini melekat pada saham
yang akan membuat perusahaan tidak dapat menerbitkan lebih banyak saham tambahan,
seperti yang sering dilakukan ketika mengakuisisi perusahaan lain.

Dalam setiap perseroan ada kelompok saham yang mewakili kepemilikan dasar, yaitu
saham biasa dan saham preferen. Saham Biasa adalah hak residu perseroan yang
menanggung ririko besar bila terjadi kerugian dan menerima manfaat bila terjadi keuntungan.
Pegeang saham ini tidak dijamin akan menerima dividen tetapi mereka ikut dalam
manajemen perusahaan. Sedangkan saham preferen adalah sebagai pengganti atas setiap
preferensi khusus, pemegang saham preferen menjadi prioritas untuk mengklaim laba.
Mereka dijaminkan untuk memperoleh laba dan biasanya pada tingkat yang telah ditetapkan
dan didahuukan pembayarannya daripada pemegang saham biasa, namun mereka tidak
memilik hak suara dalam manajemen perusahaan.
Modal Perseroan
Tiga kategori ini biasanya muncul sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham :
a.
Modal saham
b.
Tambahan modal disetor
c.
Laba di tahan
Penerbitan Saham
Masalah akuntansi yang ada pada penerbitan saham akan dibahas dalam topik
a.

berikut :
Akuntansi untuk saham dengan nilai pari, untuk memperlihatkan informasi
tentang penerbitan saham dengan nilai ini maka akun harus dipertahankan untuk
masing masing kelompok saham yaitu :
Saham Preferen atau Saham Biasa.
Modal Disetor yang Melebihi Nilai Pari atau Tambahan Modal (Additional

b.

Paid-in Capital).
Akuntansi untuk saham tanpa nilai pari, memiliki keunggulan tertentu jika saham
yang diterbitkan untuk pos-pos property seperti aktiva tetap berwujud atau tidak
berwujud. Sedangkan kelemahan utama dari saham tanpa nilai pari adalah bahwa
beberapa Negara bagian mengenakan pajak yang tinggi atas penerbitan ini, dan
totalnya akan dimasukkan sebagai modal dasar yang akan mengurangi

c.

fleksibilitas dalam pembayaran dividen.


Akuntansi untuk penerbitan saham yang digabungkan dengan sekuritas lainnya
(penjualan lump sum) adalah mengalokasikan hasil diantara kelompok sekuritas.
Perusahaan menggunakan dua metode alokasi yang tersedia yaitu :
Metode proporsional adalah jika nilai pasar wajar atau dasar lainnya yang baik
untuk menentukan nilai relative setiap kelompok sekuritas tersedia, maka nilai
lump sum yang diterima dialokasikan antara kelompok-kelompok sekuritas
atas dasar proporsional.

Metode incremental adalah jika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas
tidak dapat ditentukan, maka metode incremental dapat digunakam. Nilai pasar
sekuritas itu digunakan sebagai dasar untuk kelompok-kelompok yang telah
diketahui dan sisa dari nilai lump sum dialokasikan ke kelompok di mana nilai
d.

pasar tidak diketahui.


Akuntansi untuk saham yang diterbitkan dalam transaksi non kas. Akuntansi
untuk penerbitan saham atas properti atau jasa kadang-kadang menimbulkan
masalah dalam penilaian. Aturan umumnya adalah saham yang diterbitkan untuk
jasa atau property selain kas harus dicatat, baik pada nilai pasar wajar saham yang
diterbitkan maupun pada nilai pasar wajar pertimbangan non kas yang dterima,
tergantung mana yang dapat ditentukan secara jelas. Jika keduanya telah dapat
ditentukan, dan transaksi itu merupaan hasil pertukaran jarak jauh, maka
kemungkinan terjadinya perbedaan nilai pasar wajar sangatlah kecil. Dalam kasus
seperti itu, tidak menjadi masalah mana yang akan digunakan sebagai dasar untuk

e.

penilaian pertukaran.
Akuntansi untuk biaya penerbitan saham. Ketika sebuah perusahaan menerbitkan
saham, maka seharusnya melaporkan biaya yang dikeluarkan untuk menjual
saham, seperti biaya penjaminan,biaya akuntansi dan hukum, biaya percetakan
dan pajak sebagai pengurang jumlah yang disetor. Oleh karena itu, biaya
penerbitan didebet ke tambahan modal disetor karena biaya tersebut tidak
berhubungan dengan operasi perusahaan. Gaji manajemen dan biaya tidak
langsung lainnya yang berhubungan dengan penerbitan saham harus dibebankan
pada saat dikeluarkan karena sulit untuk menetapkan hubungan antara biayabiaya tersebut yang diterima dari hasil penjualan.

Reakuisisi Saham
Alasan perusahaan membeli kembali sahamnya yang beredar cukup bervariasi.
Beberapa alasan utamanya adalah :
Untuk memenuhi distribusi pajak yang efisien dari kelebihan kas kepada
pemegang saham. Tingkat keuntungan modal kas atas penjualan saham kepada
perusahaan oleh pemegang saham diperkirakan sekitar setengah tarif pajak

biasa. Keuntungan ini agak terkurangi karena baru-baru ini terjadi perubahan

mengenai hukum pajak yang berkenaan dengan dividen


Untuk meningkatkan laba per saham dan pegembalian atas ekuitas (ROE).
Dengan mengurangi jumlah saham yang beredar dan mengurangi ekuitas

pemegang saham, rasio kinerja tertentu sering kali meningkat.


Untuk memenuhi saham dalam kontrak kompensasi saham karyawan atau
memenuhi kebutuhan merger yang potensial. Honeywell Inc. melaporkan bahwa
sebagian dari pembeliannya atas satu juta lembar saham biasa igunakan untuk

kontrak opsi saham karyawan


Untuk mengurangi upaya pengambilalihan atau mengurangi jumlah pemegang
saham. Dengan mengurangi jumlah saham yang dipegang public, pemilik
sekarang dan manajemen dapat menghindari pihak luar untuk mengendalikan

perusahaan atau pengaruh yang signifikan.


Membentuk pasar bagi saham. Dengan membeli saham di pasar modal,
diciptakan suatu permintaan yang dapat menstabilan harga saham atau dalam
kenyataannya meningkatkan harga saham itu.

.3. Akuntansi Untuk Deviden


Dividen merupakan pembagian keuntungan atau laba yang dibagikan kepada para
pemegang saham. Pembagian dividen merupakan hasil keputusan dewan direksi. Namun
harus dipertimbangkan jumlah ketersediaan dana yang ada, apakah dana yang tersedia dapat
dipergunakan untuk dividen. Di dalam pengambilan keputusan mengenai ketersediaan dana
peran penasihat hukum sangatlah penting.
Perusahaan besar yang telah berhasil membayarkan sebagian besar pendapatannya dalam
bentuk dividen. Sebaliknya, perusahaan yang baru bertumbuh dapat membayarkan sebagian
kecil dari pendapatannya dalam bentuk dividend an sebagian besar dari keuntungan yang
diperoleh

digunakan

untuk

membiayai

ekspansi.

Jika

sebuah

perusahaan

telah

mengumumkan pembayaran dalam jumlah tertentu dalam bentuk dividen, maka perusahaan
tersebut tidak boleh mengurangi jumlah dividen yang telah ditentukan.

Jenis Deviden
a) Dividen Tunai, merupakan dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham
dalam bentuk uang tunai dan diakui sebagai pendapatan dividen.
b) Dividen Properti, merupakan dividen yang dibagikan kepada para pemegang
saham dalam bentuk barang atau aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Misalnya,

perusahaan membagikan dividen dalam bentuk surat berharga atau investasi yang
dimiliki oleh perusahaan kepada perusahaan lain.
c) Dividen Saham, merupakan dividen yang dibagikan kepada para pemegang
saham, dalam bentuk saham, atau bukan dalam bentuk uang tunai, dan aktiva
lainnya kepada para pemegang saham. Oleh karena itu, perusahaan bersangkutan
menerbitkan saham baru untuk dibagikan kepada pemegang saham. Dan ada
beberapa dividen saham diantaranya :
Dividen Saham Kecil dan Dividen Saham Besar
Waran Saham Pecahan
Dividen Saham Versus Pemecahan Saham
Menggunakan dividen saham sebagai pertanda
d) Dividen Likuidasi, merupakan dividen yang dibagikan atau pengembalian
sejumlah modal oleh pemegang saham.
Kondisi Keuangan dan Pembagian Dividen
Eksistensi kewajiban lancar sangat kuat menyatakan bahwa sebagian dari kas
diperlukan untuk membayar kewajiban lancar ketika jatuh tempo. Selain itu
kebutuhan akan uang tunai sehari-hari untuk penggajian dan pengeluaran lainnya
yang tidak dimasukkan dalam kewajiban lancar juga memerlukan kas.
Jadi, sebelum dividen diumumkan, manajemen harus mempertimbangkan
ketersediaan dana untuk membayar dividen. Suatu dividen sebaiknya tidak
dibayarkan kecuali baik posisi keuangan sekarang ataupun yang akan datang tampak
menjamin pembagian dividen.
Kebijakan Dividen
Sangat sedikit perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah yang sama dengan
laba ditahan yang tersedia secara legal. Alasan utamanya adalah Sebagai berikut :
Persetujuan (kontrak obligasi) dengan kreditor tertentu untuk menahan semua
atau sebagian laba, dalam bentuk aktiva, guna membentuk proteksi tambahan

terhadap kemungkinan kerugian


Beberapa hukum perseroan Negara bagian mensyaratkan bahwa laba yang
ekuivalen dengan biaya saham treasuri yang dibeli dilarang untuk diumumkan

sebagai dividen
Kerugian untuk menahan aktiva yang tidak dibayarkan sebagai dividen guna

membiayai pertumbuhan atau ekspansi


Keinginan untuk memperlancar pembayaran dividen dari tahun ke tahun dengan
mengakumulasi

laba

dalam

tahun-tahun

yang

menghasilkan

laba

dan

menggunakan akumulasi itu sebagai dasar untuk membayar dividen tahun-tahun


yang buruk

Keinginan

untuk

membentuk

perlindungan

atau

penyangga

terhadap

kemungkinan kerugian atau kesalahan dalam kalkulasi laba.


2.4. Transaksi Saham Treasury
Transaksi saham treasury adalah saham perusahaan yang dibeli kembali dari peredaran
untuk sementara waktu. Alasan pembelian kembali saham yang beredar adalah:
Untuk menaikan harga pasar saham.
Akan dijual kembali pada karyawan perusahaan.
Akan dibagikan sebagai dividen.
Untuk menukar surat-surat berharga perusahaan lain.
Pembelian Saham Treasury
Ada dua metode yang umum digunakan adalah
Metode biaya, metode ini menghasilkan pendebetan akun saham treasuri untuk
biaya reakusisi, serta dalam pelaporan akun ini sebagai suatu pengurangan dari

total modal disetor dan laba ditahan di neraca.


Metode nilai pari atau nilai ditetapkan, metode ini mencatat semua transaksi
saham treasuri pada nilai parinya dan melaporkan saham treasuri hanya sebagai
pengurang atas modal saham.

Penjualan Saham Treasury


Ada dua metode yang digunakan, yaitu :
Penjualan saham treasury di atas harga pokoknya. Apabila harga jual saham
treasuri lebih besar dari harga pokonya, maka perbedaan ini dikredit ke modal

disetor dari saham treasury.


Penjualan saham treasuri di bawah harga pokok. apabila saham treasuri dijual
dibawah harga pokok, maka kelebihan harga pokok atas harga jual didebet ke

modal disetr dari saham treasury.


Penarikan Saham Treasury
Dewan direksi dapat menyetujui penarikan saham terasuri. Penarikan saham treasuri
mempunyai status sebagai saham yang diotorisasi dan saham yang belum
diterbitkan. Pengaruh akuntansinya adalah sama dengan penjualan saham treasuri
kecuali bahwa debet dilakukan ke akun modal disetor yang dapat diaplikasikan ke
penarikan saham, bukan ke kas.
2.5. Pemecahan Saham dan Laba Per Saham
Pemecahan saham menghasilkan kenaikan jumlah saham yang beredar dan penurunan
nilai pari atau nilai ditetapkan per saham. Manajemen dari banyak perusahaan merasa yakin
bahwa untuk menjalin hubungan dengan masyarakat yang lebih baik, kepemilikan yang lebih
7

luas sangat diperlukan. Karena itu, mereka ingin memiliki harga pasar yang cukup rendah
sehingga berada dalam batas kemampuan mayoritas calon investor. Untuk mengurangi nilai
pasar saham, cara yang biasa dilakukan adalah dengan melakukan pemecahan saham.
Dari sudut pandang akuntansi, tidak ada ayat jurnal untuk mencatat pemecahan saham.
Namun suatu catatn memorandum dibuat untuk menunjukkan bahwa nilai pari saham telah
berubah, dan jumlah saham telah bertambah.
Laba per saham dalah besarnya bagian laba untuk setiap lembar saham biasa yang
beredar dalam periode tertentu (Dewi Ratnaningsih, 1998 : 46).
Sekuritas Dilutif
Surat berharga yang mempunyai pengaruhg mengurangi laba per saham bila surat
berharga tersebut dikonversikan menjadi saham biasa. Surat berharga ini adalah:
1) Obligasi yang dapat dikonversikan (convertible bond) adalah Surat hutang
obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham biasa selama suatu periode
2)

waktu tertentu.
Saham preferen

yang

dapat

dikonversikan

(convertible

preferred

stock) adalah Saham preferen yang dapat dikonversikan menjadi saham biasa
3)

dalam suatu periode waktu tertentu.


Waran, opsi dan hak atas saham adalah Sertifikat yang memberi hak pada
pemilik/pemegangnya untuk membeli saham biasa dengan harga tertentu dan

dalam periode waktu tertentu.


Pencatatan sekuritas dilutif
1) Obligasi yang dapat dikonversikan saat dijual sama dengan surat obligasi biasa,
sedangkan saat dikonversikan obligasi mempunyai dua pendekatan yaitu :
Pendekatan harga pasar yang meliputi dasar pencatatan, diakui laba/rugi
pelunasan obligasi dan rugi/laba diklasifikasikan sebagai elemen biasa,

2)

bukan elemen luar biasa.


Pendekatan nilai buku yang meliputi dasar perhitungan dan tidak ada

laba/rugi yang diakui


Saham preferen yang dapat dikonversikan saat dijual sama dengan saham
preferen biasa, sedangkan saat dikonversikan saham preferen meliputi
mempunyai dasar pencatatan, tidak ada laba/rugi yang diakui, nilai nominal
saham biasa < nilai buku saham preferen (agio/premium), dan nilai nominal
saham biasa > nilai buku saham prefereb (selisihnya didebit ke laba

3)

ditahan/saldo laba).
Waran, Opsi dan hak atas saham dapat dikonversikan dengan :
8

Konversi dengan saham biasa dilakukan pada awal periode atau pada tanggal
pemberian/penerbitan bila tanggal ini lebih akhir.
Kas hasil penukaran digunakan untuk membeli kembali saham biasa sebagai
saham treasuri pada harga pasar sama dengan harga pasar rata-rata periode yang
bersangkutan.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perseroan adalah badan hukum yang dapat memiliki harta kekayaan, menandatangani
perjanjian, mengadakan utang piutang, dan hak serta kewajiban seperti orang orang pribadi.
Perseroan mempunyai dua macam perseroan terbuka dan tertutup. Sedangkan karakter
khusus dari bentuk perseroan yang mempengaruhi akuntansi adalah : Pengaruh hukum
perseroan Negara bagian, Penggunaan modal saham atau sistem saham, dan pengembangan
berbagai kepentingan kepemilikan.
Ekuitas pemegang saham dalam satu perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah besar
unit atau lembar saham. Setiap saham memiliki hak dan keistimewaaan tertentu yang hanya
dapat dibatasi oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan. Tiga kategori ini biasanya
muncul sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham :
a.
Modal saham
b.
Tambahan modal disetor
c.
Laba di tahan
Dividen merupakan pembagian keuntungan atau laba yang dibagikan kepada para
pemegang saham. Pembagian dividen merupakan hasil keputusan dewan direksi. Jenis
Deviden ada
a.
b.
c.
d.

Dividen Tunai
Dividen Property
Dividen Saham
Dividen Liquidasi

Transaksi saham treasury adalah saham perusahaan yang dibeli kembali dari peredaran
untuk sementara waktu. Pembelian saham treasury ada dua metode yaitu metode biaya dan
metode nilai pari, sedangkan penjualan saham treasury ada dua yaitu Penjualan saham
treasury di atas harga pokoknya dan saham treasuri di bawah harga pokok Penjualan

10

DAFTAR PUSTAKA
http://liyankublogger.blogspot.co.id/2015/05/makalah-perseroan-ekuitas-pemegang.html?
m=1
http://www.scribd.com/doc/173344902/Akuntansi-Untuk-Ekuitas-Pemegang-Saham#scribd

11

You might also like