Professional Documents
Culture Documents
Mengingat :
1.
Undang-Undang
kedokteran
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3.
4.
5.
kedokteran
Peraturan menteri Kesehatan Nomor 290 tahun 2010 tentang persetujuan Tindakan
6.
Kedokteran
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 tahun 2010 tentang Rekam Medis
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kesatu
Kedua
Ketiga
Keempat
Ditetapkan di Pekanbaru
Pada tanggal
Direktur RS Syafira
Lampiran
Kebijakan Umum
1. Perintah harus tertulis bila diperlukan dan mengikuti pedoman rekam medis rumah
sakit.
2. Permintaan pemeriksaan diagnostik imaging dan laboratorium klinis harus disertai
indikasi klinis/rasional apabila memerlukan ekspertise.
3. Hanya DPJP yang diijinkan boleh menuliskan perintah, sesuai dengan pedoman
rekam medis rumah sakit. Untuk kasus gawat darurat, dokter IGD dan dokter unit
khusus juga dibolehkan untuk menuliskan perintah.
4. Perintah berada di lokasi tertentu yang seragam di rekam medis pasien.
5. Tindakan yang dilakukan beserta hasil harus ditulis dalam rekam medis pasien
Kebijakan Khusus
1. Pengecualian untuk pelayanan khusus, dokter IGD dan dokter unit khusus
mendapat wewenang menuliskan perintah pada kasus-kasus emergency.
2. Setiap dokter menuliskan perintah pada rencana perawatan yang tertulis di lembar
observasi IGD, CPPT dan assasmen awal di rekam medis.
3. Hasil pemeriksaan diagnostik dan tindakan dikumpulkan pada satu form di rekam
medis.
Direktur RS Syafira Pekanbaru