You are on page 1of 16

Hukum rokok:

Memang tidak ada dalil khusus dari Al-Quran maupun Sunah yang menunjukkan haramnya
rokok, karena rokok belum dikenal di zaman Rasulullah shallawahu alaihi wasallam, para
sahabat, maupun zaman tabiin. karena rokok baru dikenal didunia islam sekitar abad sepuluh
hijriyah melalui barat. Meskipun tidak ada dalil khusus, kita tidak boleh tergesa-gesa
menganggapnya halal atau haram berdasarkan kaidah: hukum asal dari setiap sesuatu itu
boleh , karena kaidah ini berlaku apabila hal tersebut tidak bertentangan dengan kaidahkaidah dan tujuan syariah.
Ketika kemunculannya para ulama berbeda pendapat mengenai hukum rokok, sebagian besar
mengharamkan, sebagian lagi memakruhkan, dan sebagiannya menghalalkan dan tawaqquf.
Mereka yang membolehkan rokok ketika itu lebih melihat kepada orangnya ketimbang
rokoknya, mereka kurang memahami bahwa rokok dapat membahayakan kesehatan tapi
menganggapnya hanya seperti minuman atau makanan yang dikonsumsi.
Diantara ulama yang mengharamkan adalah Syeikh Umar bin Abdur Rohman Al-Husaini
Asy-Syafiie demikian pula Syeikh Muhammad Fathullah bin Ali Al-Maghribi, Muhammad
bin Shiddiq Az-Zubaidi Al-Hanafi, dan Syeikh Amir Asy-Syafiie dimana beliau berkata :

( rokok yang kita kenal jika membahayakan akal atau badan maka haram hukumnya, dan
bahayanya sudah jelas disaksikan oleh kita dan di tetapkan para dokter mengenai rokok
dengan segala jenisnya).
Bahkan Asyaron Bilali berpendapat bahwa rokok haram karena tidak mengandung unsur gizi
maupun obat, dan dilarang menjualnya dan menghisapnya karena termasuk khabaits ( bendabenda yang menjijikkan).
Ini benar, karena keharaman rokok bisa didasari dengan beberapa dalil.
Pertama : dari sisi penelitian kedokteran membuktikan bahwa rokok dapat menyebabkan
bermacam-macam penyakit berbahaya seperti jantung, ginjal, kanker dan sebagainya, apalagi
kalau dikonsusmsi oleh wanita hamil, maka lebih beresiko menyebabkan keguguran, walhasil
seluruh dokter sepakat kalau rokok membahayakan kesehatan.
Kedua : agama Islam memerintahkan kita untuk menjaga harta benda dengan baik, rokok
bertentangan dengan perintah itu, karena termasuk membuang harta, apalagi kalau sampai
kecanduan, belum lagi biaya yang dikeluarkan untuk mengobati penyakit-penyakit akibat
rokok kalau dibandingkan pendapatan dari rokok maka jauh lebih besar.
31 ) ( : .
31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid[534],
Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan[535]. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
[ Al-A'raf : 31]

Apabila larangan ini pada hal-hal yang mubah dan baik, maka apalagi kalau berkaitan dengan
makanan atau minuman yang buruk dan membahayakan?
* " : "
Artinya : Rasulullah shallawahu 'alaihi wasallam bersabda : " sesungguhnya Allah membenci
tiga perkara atas kalian : mengatakan " katanya" , banyak bertanya, dan membuang harta "
Dan merokok termasuk membuang-buang harta tanpa faedah, dan termasuk hal yang
mubadzir dan isrif yang dilarang dalam agama.
"
(537 2417 " )
Artinya : Rasulullah shallawahu 'alaihi wasallam bersabda : " tidak akan berpindah kaki
seorang hamba hari kiamat sampai ditanya tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang
ilmu apa yang dilakukan dengannya, tentang hartanya dari mana dia dapatkan dan kemana
dia belanjakan, dan tentang badannya untuk apa dia habiskan "
Ketiga : ada beberapa kaidah-kaidah umum yang dapat diterapkan pada keharaman rokok.
1- Allah menceritakan tentang NabiNya dalam firmanNya :
{... ..} [157 ]
Artinya : Beliau memerintahkan mereka yang baik dan melarang dari yang mungkar dan
menghalalkan bagi mereka yang baik-baik dan mengharamkan atas mereka yang buruk-buruk
( Al-Araf: 157).
Cukuplah Allah mengharamkan sesuatu yang buruk atau berbahaya, sehingga bisa
dimasukkan kedalamnya semua makanan atau minuman yang buruk dan berbahaya, sehingga
ulama sepakat haramnya ganja dan semacamnya karena termasuk narkoba yang berbahaya.
Begitu juga termasuk rokok karena keburukan dan bahayanya, seandainya kita bertanya
kepada seseorang tentang rokok : apakah bagus atau tidak ? maka dia akan menjawab bahwa
rokok tidak bagus kecuali kalau berdasarkan hawa nafsu mereka menganggapnya baik,
bermanfaat, kalau tidak merokok tidak bisa beraktifitas dengan baik, itu bukan jawaban yang
sebenarnya.
2- Allah Taala melarang kita membunuh diri dan menjatuhkan diri dalam kebinasaan ketika
berfirman:
*( )
195. Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik.
[ Al-Baqarah: 195]

( ) :
29. dan janganlah kamu membunuh dirimu[287]; Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.
[ An-Nisa: 29]
[287] Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab
membunuh orang lain berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.
dan mereka yang mengkonsumsi racun atau sesuatu yang membahayakan dirinya dan
kesehatannya, tidak ragu lagi dia melemparkan dirinya dalam kebinasaan, dan rokok
termasuk hal yang membinasakan karena bahaya yang telah disebutkan atas.
3- Allah melarang kita mengkonsumsi sesuatu yang melemahkan badan dan akal
sebagaimana sabda Nabi shallawahu 'alaihi wasallam :
* " .
Merokok meskipun tidak memabukkan, tapi dapat melemahkan badan, karena kita dapati
orang yang kecanduan lalu tidak mendapatkannya maka dia merasa pusing dan loyo badan
dan pikirannya.
4- Bahwasanya manusia ketika menghisapnya nampak dalam gambaran yang buruk seperti
setan yang membawa api di tangannya padahal Allah telah memuliakan anak adam dalam
bentuk yang baik.
5-Allah Ta'alaa telah memerintahkan kepada kita untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut,
sedangkan perokok justru merusakkannya, benarlah ketika mereka berkata : " rokok adalah
siwaknya iblis"
6- mereka yang membolehkan rokok mengatakan: seandainya rokok diharamkan tentunya
akan mengakibatkan banyak pengangguran baru karena tutupnya pabrik rokok, berarti
berkurangnya pendapatan.
Ini adalah keliru, karena ketika rokok haram maka bekerja di pabrik rokok tentunya tidak
diperbolehkan, demikian juga kita hendaknya percaya bahwa rizki di tangan Allah, apabila
manusia berusaha mencari yang halal tentu akan dimudahkan rizkinya, tergantung keyakinan
kita.
Adapun haramnya rokok mengurangi pendapatan, maka berapa biaya yang dikeluarkan
akibat bahaya rokok ? jauh lebih besar. Dan berapa yang dikeluarkan untuk membeli rokok
jika dibandingkan dengan jutaan orang yang mati kelaparan ? Hanya Allah yang Tahu.
Kesimpulan : rokok hukumnya haram karena bertentangan dengan kaidah syariah yang
ditetapkan untuk mencapai tujuan yang lima maqashidu syariah yaitu menjaga agama,
keturunan, akal, harta, dan jiwa.
Dan kesimpulan ini dikuatkan dengan fatwa-fatwa para ulama yang sholih, termasuk fatwa
yang terakhir dikeluarkan oleh MUI. Semoga Allah melepaskan kita dari jeratan bahaya
rokok.

Adapun pertanyaan kedua : yaitu hukum berjualan rokok, maka karena hukum rokok adalah
haram, berjualan pun juga haram hasilnya, karena ketika Allah mengharamkan sesuatu Ia
juga mengharamkan uang hasilnya.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallawahu 'alaihi wasallam :
} :

:
:
{ :
.


. .
Dari Jabir bin Abdullah bahwa dia mendengar Nabi shallawahu 'alaihi wasallam bersabda :
{ sesungguhnya Allah mengharamkan menjual minuman keras , bangkai, babi, dan patung,
lalu dikatakan kepada beliau : Ya Rasulullah bagaimana dengan lemak bangkai maka itu
bermanfaat untuk menambal kapal dan meminyaki kulit dan untuk penerangan ? maka beliau
berkata : tidak, itu haram kemudian Rasulullah shallawahu 'alaihi wasallam bersabda : Allah
melaknat orang-orang yahudi ketika Allah mengharamkan lemak bangkai, mereka
mencairkannya kemudian menjualnya dan mereka makan uangnya }. HR Imam Bukhari, Abu
Dawud, Nasa'ie, dan Ibnu Majah.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2013/12/17/28185/pbnu-sampaikiamat-ulama-nu-tidak-akan-haramkan-rokok/#sthash.qigSlP55.dpuf

You might also like