You are on page 1of 3

Mekanisme penularan kuman Mycobacterium tuberculosis:

1.

Kuman dibatukkan atau dibersinkan

oleh penderita TB menjadi droplet nuclei

(partikel kecil yang merupakan gabungan antara sel tubuh dan sel yang sudah terinfeksi.
Setiap kali penderita TB batuk akan dikeluarkan 3000 droplet yang infektif (memiliki
kemampuan menginfeksi), partikel infeksi ini dapat hidup pada udara bebas selama 1-2 jam,
tergantung ada tidaknya sinar ultra violet, ventilasi yang baik dan kelembaban. Dalam
suasana lembab kuman dapat hidup berhari-hari.
2.

Kuman yang terhirup dapat menghindari pertahanan mekanik saluran napas bagian
atas dan akan menuju alveoli dimana infeksi awal terjadi, kuman ini akan membentuk sarang
primer dan di ikuti pembesaran kelenjar getah bening yang disebut komplek primer.

3.

Komplek primer selanjutnya mengalami perjalanan penyakit tergantung virulensi,


jumlah kuman, dan ketahanan tubuh penderita. Ini dapat sembuh sama sekali tanpa cacat,
sembuh dengan meninggalkan sedikit jaringan paru atau berkomplikasi dan menyebar baik
secara hematogen atau limfatogen.
Tidak semua orang yang menghirup kuman TBC akan tertular penyakit tersebut. Pada

orang yang sehat, biasanya kuman tersebut menjadi tidak aktif dan orang itu tetap sehat tetapi
kuman tersebut akan jadi aktif bila:

Kekurangan gizi

Kondisi fisik yang lemah

Terkena penyakit tertentu sepeti HIVdan Diabetes melitus

Pecandu obat-obat terlarang

Menggunakan hormon steroid

Perokok berat

Kuman-kuman akan mulai berkembang-biak dan menimbulkan penyakit TBC.


Timbulnya penyakit bisa langsung terjadi setelah terinfeksi atau butuh waktu tahunan untuk
berkembang.

Morbiditas dan Mortalitas


Insidensi Tuberculosis dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di
seluruh dunia termasuk juga di Indonesia. Penyakit ini biasanya banyak terjadi pada negara
berkembang atau yang mempunyai tingkat sosial ekonomi menengah ke bawah. Tuberculosis
merupakan penyakit infeksi penyebab kematian dengan urutan atas atau angka kematian
(mortalitas) tinggi, angka kejadian penyakit (morbiditas), diagnosis dan terapi yang cukup lama,
Pada tahun 2006 kasus Tuberculosis di Indonesia, morbiditasnya mencapai >600.000 dan
sebagian besar diderita oleh masyarakat pada usia produktif (15-55 tahun). Mortalitas dari
Tuberculosis ini mencapai 300 orang per hari dan bahkan sekitar >100.000 kematian per tahun
terjadi. Sehingga memberikan tantangan bagi semua pihak untuk mengendalikan infeksi ini.

You might also like