Professional Documents
Culture Documents
Enzym Katalase
Enzym Katalase
Introduction
Enzyme or biocatalyst is a compound of protein that functioned to catalysis or speed up
metabolism reactions in cell. Catalase enxyme producted by organel cell with micro body
shaped or peroxisome. Catalase enzyme in cell functioned to decompose of H 2O2 result by
photorespiration it has toxic (poison) to be H 2O and O2 so futhermore that has neutral and
harmless for cell physiology. In cells from which organism organs many produce of catalase
enzyme? And how does the phenomenons that be perceived with influential factors towards
catalase enzyme actifity?
II.
Problems
a. What the phenomenons that perceived if catalase enzyme reaction to
decompose of H2O2 ti be H2O and O2?
b. Whatever the body organ in animal and plant it contain the catalase enzyme
highest concentration?
c. Whatever the factors that influence catalase enzyme actifity?
III.
Objectives
a. To detect catalase enzyme actyfity phenomenons in decompose H2O2 be H2O
and O2.
b. To detect body organ in animal and plant that contain catalase enzyme highest
concentration.
c. To detect influence factors that catalase enzyme activity.
IV.
Literature
Most of all cell eukaryote has peroxisome that is a organelle vesicular shape with
diameter around 0,5 micrometers and bandage single membrane. Lumen vesicular
2H2O + O2
( Dharma A, 1992:548 )
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi, hanya daerah tertentu dari
molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substart, yaitu di bagian yang disebut
sisi aktif (active site).
Beberapa enzim memerlukan komponen nonprotein yang disebut gugus prostetik agar
dapat bekerja dalam suatu reaksi. Enzim yang lengkap tersebut disebut holoezim.
Secara kimia, enzim yang langkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian
protein dan bagian bukan protein
a. bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam asam amino. Bagian protein
bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
b. Bagian yang bukan protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yang aktif.
Gugus prostetik yang berasal dari molekul anorganik disebut kofaktor, misalnya besi,
tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa organic kompleks disebut
koenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin (vitamin B1), riboflavin
(vitamin B2), asam pantotenat (vitamin B5), niasin (asam nikotinat), piridoksin
(vitamin B6), biotin, asam folat dan kobalamin (vitamin B12)
Pada ekstact hati dan H2O2, karena di dalam hati mengandung enzim katalase yang
berguna untukmenetralkan racun dimana hanya dapat bekerja optimal pada ph netral.
gelembung yang terlalu banyak, karena pH larutan menjadi basa dan asam.
Gas O2 oksigen karena apabila hati di tambah H2O2 lalu di buka,makaakan timbul
gelembung gas O2.di mana apabila di tempatkan bara di atas tabung tadi sehingga
bara tersebut menyala yang membuktikan bahwa reaksi pembakaran tadi
menghasilkan O2
Peroksid dihasilkan pada proses ekskresi, apaila tidak ada enzim katalase maka racun
di dalam tubuh tidak akan terurai yang mengakibatkan racun akan tertimbun di dalam
Katalase adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida yang tidak baik
bagi tubuh makhluk hidup menjadi air dan oksigen yang sama sekali tidak berbahaya.
Selain itu, enzim ini di dalam tubuh manusia juga menguraikan zat-zat oksidatif
lainnya seperti fenol, asam format, maupun alkohol yang juga berbahaya bagi tubuh
manusia. Katalase terdapat hampir di semua makhluk hidup. Bagi sel, enzim ini
adalah bodyguard yang melindungi bagian dalam sel dari kondisi oksidatif yang bagi
V.
Hypothesis
1. The phenomenons that perceived if catalase enzyme reaction to decompose of
H2O2 to be H2O and O2 are there are foam, that are already happen of reaction.
2. The body organ in animal it contain the catalase enzyme higest concentration is
heart. And in plant is sprout.
3. The factors that influence catalase enzyme activity are temperature and pH.
VI.
Materials:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Hepar extract
Heart extract
H2O2
NaOH
Sprout extract
HCl
Aquadest
VII.
Working Procedure
A. Observation the catalase enzyme activity phenomenon and organ at most
contain catalase enzyme
a. Prepare six reaction tubes, give extract name label that putted into to
depth.
b. Insert each extract as much as 3mL ingredient into tube appropriate label.
c. Measure temperature with thermometer and pH stick in each extract in
tube and register the esult in table.
d. Prepare six other tubes to loaded each 3 mL H2O2 (hydrogen Peroxide).
e. Pair each extract tube with tube H2O2.
f. Begin one by one pour tube H2O2 into ingredient extract tube while close
ingredient tube mounth soon after H2O2 decanted perfect with mother
finger. At the time of until ready palm leaf rib that burnt above spirit up to
be ember.
g. Insert palm leaf rib ember into ingredient extract tube that mixed with
H2O2 that many take outside foam by open thumb that close tube mouth.
h. Perceive foam total (bubble) and ember flame in each extract ingredient
kind and register in observation table. Say the word (-) otherwise there
bubble a little or only redden, (++), if bubble many or ember burns (+++),
if bubble a lot of or ember burns and expand.
a. Prepare six reaction tubes, give extract name label that putted into to
depth.
b. Insert each extract as much as 3mL ingredient into tube appropriate label.
c. Insert 5 mL NaOH 1N into each ingredient extract tube.
d. Measure temperature with thermometer and pH stick in each extract in
tube and register the esult in table.
e. Prepare six other tubes to loaded each 3 mL H2O2 (hydrogen Peroxide).
f. Pair each extract tube with tube H2O2.
g. Begin one by one pour tube H2O2 into extract tube while close ingredient
tube mouth soon after H2O2 decanted perfect with thumb. At the (time) of
until ready palm leaf rib that burnt above spirit lamp up to be ember.
h. Insert palm leaf rib ember into ingredient extract tube that mixed with
H2O2 that many take outside foam by open thumb that close tube mouth.
i. Perceive foam total (bubble) and ember flame in each extract ingredient
kind and register in observation table. Say the word (-) otherwise there
bubble a little or only redden, (++), if bubble many or ember burns (+++),
if bubble a lot of or ember burns and expand.
IX. Discussion
( Dalam Bahasa Indonesia)
1. Ekstrak Hati
Percobaan pertama adalah dengan object ekstrak hati dalam kontrol suhu
30C. Dari data yang di dapat dari 6 kelompok, hasil yang didapat berbeda-beda.
Pada perlakuan kontrol ekstrak hati dalam suhu 30C. Pertama-tama
menuangkan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi. Kemudian menuangkan H 2O2 ke
dalam tabung reaksi yang berisi ekstrak hati tersebut. Ketika diamati, timbul buih
yang sangat banyak sekali ketika ekstrak hati dan H2O2 tersebut direaksikan. Maka
dapat dituliskan pada tabel pengamatan dengan tanda ++++, atau yang berarti buih
banyak sekali. Kemudian larutan tersebut ditutup menggunakan jari, yang terasa
adalah permukaan tabung reaksi terasa berat karena ada tekanan dari dalam
tabung reaksi tersebut. Jika permukaan atau mulut tabung dibuka maka buih dapat
meluap ke luar dari tabung reaksi.
Kemudian percobaan dilanjutkan dengan memanaskan lidi dengan api,
kemudian lidi yang panas tersebut dimasukan berlahan-lahan ke dalam tabung
reaksi yang berisi ekstrak hati yang berbuih tersebut. Ketika lidi mulai dimasukan,
terlihat lidi langsung menyala terang dan muncul api yang cukup besar. Maka
dalam tabel pengamatan dapat dituliskan ++++ yang berarti nyala api sangat
terang. Setelah dirata-rata dari 6 kelompok yang berbeda, didapat rata-rata ++++,
atauyang berarti buih yang dihasilkan sangat banyak.
Dari gejala-gejala yang didapat, dapat disimpulkan bahwa dalam keadaan
yang normal enzim katalase pada ekstrak hati bekerja sangat aktif dalam
menguraikan H2O2. Dan dengan gejala munculnya api ketika lidi yang sudah
dipanaskan di masukan ke dalam tabung reaksi tersebut menunjukan bahwa O2
yang dihasilkan sangat banyak. Sebab, jika tidak menghasilkan O2 yang banyak,
maka api tidak dapat menyala dengan terang. Dari rata-rata yang didapat dari 6
kelompok yang berbeda, rata-rata yang didapat adalah ++++, atau yang berarti
nyala api sangat terang atau pijar api yang didapat sangat banyak.
Kemudian pada percobaan ekstrak hati dalam suhu 10C. Pertama-tama adalah
memasukan tabung reaksi berisi ekstrak hati ke dalam es batu agar mendapatkan
suhu 10C. Kemudian setelah didapat suhu 10C ekstrak hati tersebut dicampur
dengan H2O2. Ketika mulut tabung reaksi ditutup dan sedit di kocok terasa tekanan
dari dalam tabung reaksi tersebut, dalam tabung reaksi tersebut terlihat muncul
buih yang banyak, namun tidak sebanyak ketika pada percobaan dalam suhu
30C. Maka dalam tabel pengamatan dapat dituliskan ++, atau yang berarti buih
banyak. Dari 6 kelompok yang berbeda, data hasil yang didapat berbeda-beda,
rata-rata yang didapat adalah +++, atau buih yang dihasilkan cukup banyak.
X.
Conclution
1. Enzim katalase apabila bekerja pada suhu kamar tetap maka aktivitasnya
menurun.
2. Enzim katalase hanya dapat bekerja pada pH netral.
3. Enzim katalase bekerja mengurai perioksida menjadi H 2O dan O2 dengan
menghasilkan tanda2 yaitu:
Reaksi penguraian H2O2
Timbul gelembung gas/buih
Terjadi reaksi pembakaran di luar sistemapabila terdapat zat
komplementer dengan tanda api dapat menyala.
Turunnya energy aktivasi karena enzim katalase merupakan katalis
4. Kandungan enzim katalase dalam hati lebih banyak dari pada dalam
kecambah.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase:
Suhu (temperatur)
Enzim tersusun oleh protein, sehingga sangat peka terhadap suhu. Peningkatan
suhu menyebabkan energi kinetik pada molekul substrat dan enzim meningkat,
sehingga kecepatan reaksi juga meningkat. Namun suhu yang terlalu tinggi
dapat menyebabkan rusaknya enzim yang disebut denaturasi, sedangkan suhu
yang terlalu rendah dapat menghambat kerja enzim. Pada umumnya enzim
akan bekerja baik pada suhu optimum, yaitu antara 300 40 0C.
Derajat keasaman (pH)
Perubahan pH dapat mempengaruhi perubahan asam amino kunci pada sisi
aktif enzim, sehingga menghalangi sisi aktif bergabung dengan substratnya.
Setiap enzim dapat bekerja baik pada pH optimum, masing-masing enzim
memiliki pH optimum yang berbeda. Sebagai contoh : enzim amilase bekerja
baik pada pH 7,5 (agak basa), sedangkan pepsin bekerja baik pada pH 2 (asam
kuat/sangat asam).
Aktivator dan Inhibitor
Aktivator merupakan molekul yang mempermudah ikatan antara enzim
dengan substratnya, misalnya ion klorida yang bekerja pada enzim amilase.
Inhibitor merupakan suatu molekul yang menghambat ikatan enzim dengan
substratnya. Inhibitor akan berikatan dengan enzim membentuk kompleks
enzim-inhibitor.
XI. Reference
www.google.com
http://id.answers.yahoo.com
http://mr-fabio2.blogspot.com/2008/09/laporan-enzim-katalase.html
Praktikan
R.Gunawan S