Professional Documents
Culture Documents
Jakarta, 08/04/16
Setelah mendapat tugas untuk mewawancarai orang yang dianggap kreatif
dan hasil kreativitasnya sudah di publikasikan di media massa,saya tidak berpikir
panjang dan langsung teringat akan sebuah Caf di daerah Tanjung Duren,Jakarta
Barat. Ya, Caf Strawberry namanya. Sebuah Caf yang bertemakan Strawberry
sebagai senjata andalannya dan meyediakan berbagai macam permainan seru,
mulai dari yang bias dimainkan diatas meja sambil makan dan juga ada wahana
khusus sendiri. Kesempatan untuk dapat mewawancarai pemilik Caf Strawberry
pun tiba sesaat saya mendapat telefon dari sekertarisnya, saya langsung berangkat
untuk menjumpai pemilik dari Caf Strawberry di cafenya tersebut.
Putra Priyadi, pria yang akrab dengan panggilan Putra ini, adalah owners
sekaligus penggagas utama Caf Strawberry. Pria bersahaja ini merupakan lulusan
Universitas Pelita Harapan jurusan Management Hospitality yang merupakan salah
satu jurusan perhotelan. Tidak heran memang,dengan latar belakang Putra ditambah
dengan ide-ide kreatif berdirilah Caf Strawberry yang sukses sekarang ini. Selama
wawancara, Putra sangat antusian menceritakan tentang awal mula berdiri Caf
Strawberry.
Pada awal tahun 2004, atau sekitar 12 tahun silam, diawali dengan jumlah
karyawan yang sedikit --- tidak seperti sekarang ini yang meiliki kurang lebih 50
karyawan --- Caf Strawberry dibuka dengan nama Warung Strawberry sederhana,
menggunakan rumah tua yang seadanya, ya kecil-kecil dululah belum tentu juga
booming,kita liat pasarnya dulu, tutur Putra. Beliau juga mengatakan bahwa dari
awal memang sudah dikonsepkan untuk menggunakan buah strawberry sebagai
icon dari usahanya itu,dimana konsep-konsep itu terus dikembangkan sampai
sekarang ini. Mulai dari makanan,minuman serta dessert juga berbahan dasar
strawberry.
Putra menerangkan bahwa sejak masih berstatus mahasiswa,dia sudah
merencankan untuk membuat sebuah Caf. Berbekal ilmu management hospitality
dan juga mempunyai lahan di cisarua yang ditanami strawberry,muncullah ide kreatif
ini.
Lantas, kenapa strawberry? Kenapa bukan kiiwi,anggur atau buah-buahan
khas Indonesia seperti durian atau mangga? Pada kesempatan itu juga,Putra
menjeleskan filosofi tentang buah strawberry. Menurut Putra, disekitar tahun
2000an,buah strawberry merupakan buah yang mewah,sulit didapat,orang harus
membelinya di took buah-buahan impor, atau mau yang local,orang harus merogoh