Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Drs. Kuntadi
Djajalana., M.Sc.
Pelatih Tinju Amatir
KATA SAMBUTAN
1
Salam Olahraga.
Saya menyambut gembira dengan terbitnya Buku Panduan Praktis
Latihan Beban Dan Perencanaan Penyusunan Program Latihan Olahraga
Tinju khususnya tentang Dominant Biomotor Ability Otot Tubuh Petinju dan
Disertai Penyusunan Program Latihannya yang ditulis oleh Sdr. Drs Kuntadi
Djajalana., M.Sc. seorang Pelatih Tinju Amatir Nasional, FAAB dan AIBA
Senior., yang sangat bermanfaat bagi para Pembina., khususnya Pelatih
Tinju Amatir.
Prestasi seorang Petinju ., perlu pembinaan dan tuntunan secara Ilmiah.,
dengan intensitas maupun durasi latihan yang menjadikan syarat mutlak
guna memenuhi Proses Pendidikan dan Pelatihan pada usia anak
didik/latih., agar dilaksanakan sesuai dengan Klasifikasi/Kelompok Petinju.
Untuk itu., buku Latihan Beban Olahraga Tinju menuju sukses Prestasi.,
perlu dilaksanakan secara ilmiah.
Di Era Global ini semakin pesat kemajuan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Olahraga., serta semakin ketat Persaingan untuk mencapai
Prestasi. Marilah kita bekerja Keras dan pro aktif untuk mendapatkan
cara Pelatihan yang paling efektif dan efisien., sehingga secara Konsisten
dapat meningkatkan Profesionalisme dalam Pelatihan dan Pembinaan
Prestasi Olahraga Tinju Amatir di Indonesia khususnya Nusa Tenggara
Timur.
Semoga Buku Panduan Praktis Latihan Beban Dan Perencanaan
Penyusunan Program Latihan Olahraga Tinju yang ditulis oleh Sdr. Drs
Kuntadi Djajalana.M.Sc., dapat membantu upaya Peningkatan Prestasi
Olahraga Tinju Amatir., dan diharapkan dapat dijadikan salah satu bahan
Kajian., bagi Peng Prov PERTINA Nusa Tenggara Timur., Selamat Berjuang
semoga berhasil.
Jakarta., 25 Oktober 2014
Daftar Isi
Kata Sambutan
Daftar Isi
2
3
38
A. Introduksi
Melatih olahraga Tinju., akan mengambil terlalu banyak aspek dari
sendi kehidupan Pelatih, untuk itu pelatih harus dapat memahami
segala macam permasalahan., kalau ingin mecapai GOAL yang
diharapkan.
Coaching salah satu cara yang lemah lembut dalam membangun
KESADARAN dengan KETIDAK SEIMBANGAN yang ada untuk
membantu Petinju yang dilatih dan menemukan solusi agar dalam
latihan yang ber Periodesasi.
Petinju dapat mecapai prestasi
maksimal dan mengetahui juga perannya., sehingga segala
permasalah dapat dihindari., dan etos manajemen kepelatihan
merupakan Coaching tepat bagi petinju Kata Kunci dalam memahami
dan menyususn Program Latihan Olahraga Tinju
yang efektif
menuju Prestasi, bagi para Pelatih., antara lain adalah melalui
dominasi otot tubuh dan bentuk latihannya disertai perencanaan
dalam melatih otot-otot tubuh Petinju Muscle Used for Boxing
agar terciptalah siap Fisik pada setiap Pertandingan dengan cara :
a. Memahami bagaimana menggunakan otot-otot tubuh., cabang
Olahraga Tinju., dengan sasaran Kekuatan maupun Daya Tahan
otot.
b. Kemampuan untuk memutuskan melatih otot-otot Tubuh agar
tepat guna pelaksanaan tujuan latihan/pertandingan cabang
Olahraga Tinju., sesuai dengan Usia Petinju.
Kekuatan
yang
menunjang
Komponen
Kelincahan,
kecepatan, Kelentukan dan Power pada Cabang olahraga
Tinju ada 3 jenis :
a.
b.
c.
Dominant
a.
b.
c.
d.
e.
Kekuatan adalah :
Februari 2012
B. Otot-Otot
Tubuh
yang
digunakan
pada
cabang
Tampak Depan
7
Tampak Belakang
Gastrocnomeus
Tungkai.
Quadriceps
Femoris
Rectus
Femoris
Gluteus Maximus
Vastus
Lateralis
Iliotibialband
CATATAN :
Otot Panggul/Pinggul yang Kuat, memiliki Pengendalian dan Pengaturan
yang lebih baik terhadap Balance., Power dan Accuracy (Ketepatan)
Pukulan-pukulan (Efisientivitas serangan., Pertahanan., Menghindar
dari Pukulan-pukulan lawan ataupun Mengarahkan pukulan Jab, Straight,
Upper Cut dan Hook ke lawan tanding )
Untuk itu Latihan yang diberikan Pelatih harus tepat, teliti dan penuh
a.Lung
e
(split)
10
b. Lompat Gawang-Gawang
Kecil yang agak Rapat.
CATATAN :
1.
Dalam melaksanakan Latihan tanpa Beban
harus disertai
Kecepatan dengan gerak aksi (tanpa stimulus), atau reaksi aksi,
reaksi optik-akustik-taktil (seperti gerak Lompat Gawang-gawang
kecil yang rapat (jarak dan tinggi 40 cm),, gerak mumukul, sambil
moving, berdiri, gerak dengan berbagai posisi, baik yang diawali
dengan stimulus atau tanpa stimulus).
2.
Prinsip latihan yang dilakukan Petinju selalu berhubungan
dengan Action speed
(rangsangan dari dalam) Reaction speed
(rangsangan
dariluar)
Aspek fisik penunjangnya : Daya tahan., Reaksi ., Koordinasi .,
Kekuatan ., Power., Keseimbangan dan Kelenturan.
3.
Pola gerak cepat yang biasa disebut dengan agility.,
merupakan aspek penunjang yang dapat dilatih sesuai dengan
kebutuhan individual Petinju.
4.
Pada tahap pra dan kompetisi utama., pelatih memberikan pola
gerak yang lebih bersifat pematangan koordinasi dan gerak secara
spesifik Olahraga Tinju memberikan jenis latihan speed, agility &
Quickness ( SAQ )., dengan Beban atau tanpa Beban.
5.
Tahap Kompetisi Utama Latihan yang diberikan speed, agility
& Quickness disertai dengan bentuk latihan yang tanpa beban .
11
CATATAN :
Otot Perut (Abdominal) akan :
Membantu
Pernafasan., sehingga Petinju dapat meng
konsumsi 02 ke dalam tubuh Petinju sebanyak mungkin., yang
sangat berguna untuk menghasilkan energi tubuh.
b.Good Morning
13
c.Tolak Kedua
Tangan teman
menolak Kedua
Kaki., Lutut
lurus
kedepan.,Kedua
Kaki menahan
CATATAN.
Petinju tidur terlentang ., kedua kaki rapat dan luruskan keatas
sampai di atas Kepala., kedua jari tangan kaitkan di belakang
kepala., kemudian se-seorang (petinju lain) berdiri dengan kaki
terletak antara kepala disamping kedua kedua telinga Petinju
yang tidur telentang., kemudian kedua tangan mendorong
dengan keras namun kedua kaki menahan dan kembalikan
seperti semula oleh Petenju., laksanakan berkali-kali.
4. Otot
Punggung/Leher
14
15
16
c.
Snatch
High
Pull
17
High
Pull
18
5. Otot-otot
Bahu
Trapezius
Deltoid
Infraspinatus
Triceps
Pada
gerakkan
Latihanlatihan diatas tersebut, Siku
tangan harus diluruskan.,
tidak bengkok
Gastronomeus
Heel Raise
a.Menyatukan/mengkoordinir
Kualitas
Kekuatan
yang
dicapai dari hasil-hasil Latihan
semua Otot tubuh selama
Masa Persiapan., khususnya
Otot-otot yang mendomunasi
Olahraga Tinju
masa Pra
Pertandingan
dan
Pertandingan Utama.
Gastrocne
meus
b.Membantu
masa Recovery
dari
bermacam-macam
Pukulan : Jab, Straight, Upper
Cut dan Hook kanan/kiri.,
selain
Pertahanan Pukulan
(blok)
dan Step kesamping
maupun
kedepan
dan
Belakang
Musculus Erectus
Gluteus
Hip Flexor
Maximus
Selous
Biceps
Femoris
7. Otot-otot
Lengan
Otot
Triceps
21
Otot
Biceps
21
Bentuk
latihan nya
a.l :
Brachio
Radialis
Radialis
Longus
Biceps Brachii
Radialis
Brevis
Pergelangan tangan di
gerakkan
Flexi dan Extensi.,
Arm Curl
Tangan Pegang Barbel
Menghadap ke Atas
22
Pergelangan tangan
di gerakkan Flexi
dan Extensi.,
Tangan Pegang
Barbell Menghadap
ke Bawah
Supinasi
Bentuk
Latihannya
adalah
Gerakangerakan
PRONASI dan
SUPINASI
Lengan Bawah.,
Untuk Jari-jari
tangan
(Metacarpe).,
Bentuk
latihannya
dengan
meremas Grip
Pronasi
Pronasi =
Gerakanan
23
Memutar Telapak Tangan kearah Bawah dari siku (b) dan Supinasi
adalah Gerakan Te;apak Tangan menghadap ke Atas (a).
Otot Lengan berperan untuk menyalurkan POWER yang telah
dilatihkan selama Periodesasi Persiapan dan Pra Pertadingan dari
Otot-otot Tungkai.
1. Otot Triceps berfungsi untuk melancarkan Pukulan-pukulan Jab
dan Straight kanan maupun kiri.
2.Otot Biceps fungsinya melakukan Kecepatan dan Snap untuk
pukulan-pukulan Hook dan Upper Cut kanan dan kiri
8. Otot-otot
24
9.Otot-Otot
Dada
25
Bentukbentuk
latihan a.l :
a. Bench
Press
b.Push Up
26
Daya Tahan.
Kekuatan,
Kelntukan
Kecepatan
27
10 .Otot-otot
Pinggang
Untuk
meningkatkan
kualitas
Otot-otot
Pinggang.,
elstisitas
otot-otot
lingkungannya sangat diutamakan
.,
untuk
itu
maka
dengan
Stretching
(Peregangan)
otot
lingkungan
nya
dilaksanakan
secara
maksimal.,
pelaksanaannya harus terarah
dan teliti., tidak hanya sekedar
peregangan., ikuti petunjuknya.
26
28
10.Otot-otot
Jantung
OTOT TUBUH
PETINJU
(anatomi)
29
MASA
PERSIAPAN
Fisi
k
Um
um
STRENG
TH
Masa
Fisik
Tinju
Adapta
si
Anatom
i
Terhadap 9
komponen
otot untuk
Tinju a.l Otot
Lengan bagn
Bawah.
ENDU
-RANC
E
Erobic
Endurance
1 Rd 3 mnt
Masa
Pra Pertandingan
Maximum
Strength
Konversi
POWER dan
Daya Tahan
MASA
TRANS
ISI
Perta
n
dinga
n=
Peme
liha
raan
Regen
e rasi
Intensitas > 80%
Repetisi 1 sd 4 X
Gerak Kontraksi
CEPAT
Pemgem
ba ngan
Daya
Tahan
Power ( Daya
Ledak ) dengan
rentangan : (8 12)
RM.,
Aerobic
Endrnce
., Active
Rest.,
5 Rd @
3mnt
SAQ
=
Speed .,
Agility .,
Quiknes
Konversi
SAQ dengan
Daya Tahan
Endurance
Konversi
SAQ
dengan
An
aerobic
Maintenance S A Q
Games,
Cross
30
Country
.,
Active
Recrea
MASA PERSIAPAN
GENERAL PHYSICAL PREPARATION
MASA FISIK
UMUM
Pelatih men
Desain
Program
Latihan Fisik
Umum :
1.
latihan
Volume
besar
pada
intensitas
latihan
lebih
dari
2. Latihan fisik
lebih
diutamakan
maka
terjadi
perbaikan
pada
penyediaan
energi aerobic
dan
penambahan
masa otot,
3. Pembinaan
Fisik
Berdasarkan
Predominant
Energi System
dan Dominant
Biomotor
Ability
Otot
Jantung
Serta
otot-otot
tubuh
lain yang
menun
jang
Olahraga
Tinju
Porsi :100%
Fisik
70%,Teknik
30%.,
Mental.,
Intensts
70%
Rendah.
100%
60%
30%
Fisik
60%
Teknik
40%
Fisik
40%
Teknik
50%
Taktik/
Strategi
10%
PERHATIKAN :
Fisik
70%
Teknik
30%
Tinju. (Prof
4.
Aerobic
Training dalam
bentuk Items
apapun dapat
dilaksanakan.
Umpama
:
Cross
Country,,
Fartlek.,
Latihan Beban
untuk Strength
maupun
Endurance.,
Circuit Training
400 m selama
45
menit.,
meningkatkan
V0
2 max
32
Masa
Pertandingan
Utama =
Pelaksanaan pada
saat Harian waktu
tidak ada
Pertandingan.
95%
100%
60%
50%
40%
40%
20%
0%
50%
30%
10%
5%
0%
Fisik
5%
Taktik/
Strategi
dan
Mental
95%
DOSIS LATIHAN :
Intensitas Latihan makin meningkat dari Periode ke periode., Volume
sedikit-demi sedikit menurun., para Pelatih agar mengatur PORSI : Fisik,
Teknik, Taktik Strategi, Mental., Intensitas dan Volume Latihan
tersebut sesuai dengan PEAKING dari Pertandingan., perhatikan ;
Tapering dan Deloading
Pelajari materi : PEAKING
Dalam Periodesasi Latihan Olahraga Tinju
Alih bahasa dan modifikasi : Theory And Methodology Of Training
by Tudor O Bompa
Oleh :
KUNTADI DJAJALANA
Pelatih Tinju Amatir
Nasional., FAAB., AIBA
Phase PEAKING
dan Pertandingan
NO COACHING
IN FIELD
33
4
mnt
10
1.5
3 menit
1 ronde
Strength
Power
Punching Power.
ATP
Sprint,
Sustained
Sprint Punch
Power
Power Heavy
Bag.,
ATP PC
ATP-PC + lactid
acid
4
3 mnt
Anaerobic
Power
Endurance
Fight
Gong to
gong 45 sd 60
dtk
10
1,5 mnt
\\\
= 1 ronde
Anaerobic Endurance
Aerobic Endurance
34
F. Penutup.
Pelatih memegang peranan yang penting dalam pelaksanaan
Pelatihan dan Pencapaian Prestasi, untuk itu pelatih merupakan
panutan bagi para Petinju nya.,
Dengan demikian maka Pelatih dituntut untuk :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Magelang 17 Agustus
2014
Drs. Kuntadi Djajalana.,
35
Pengantar
Penyusunan Program Dan Periodesasi Latihan Olahraga
bertujuan memberikan Program yang mengarah
jangka
panjang guna memaksimalkan adaptasi kualitas fisik
(fisiologis) sehingga performance Petinju Elit dalam
pertandingan, dapat Maksimal.., untuk itu latihan harus
direncanakan/diramu dengan tahapan secara berjenjang.
Dalam kontek perencanaan/periodesasi latihan., tantangan paling
utama adalah Peak Performance Petinju Elit yang tepat dalam
musim Periodesasi latihan untuk mempersiapkan dalam menghadapi
suatu pertandingan., Pelatih perlu mendengar masukan kondisi
Petinju saat mempersiapkan rencana Penyusunan Program Dan
Periodesasi Latihan.., sehingga Atlet mempunyai Motivasi dalam
melaksanakan Latihan., dengan memperhatikan Prinsip-Prinsip
Latihan.
Multilateral.
Spesialisasi : Pelaksanaan Latihan khusus Olahraga.
Individual.
Beban Lebih (Over Load)
Perbedaan Atlet Laki-laki dan Perempuan.
Variasi Latihan
Variabel Latihan.
a. Volume adalah Total Kuantitas dalam pelaksanaan Latihan.
b. Intensitas., adalah beban latihan dan hubungannya dengan
Volume.
c. Densitas (density) Banyaknya latihan yang dilaksanakan the
Elite Boxer is per Unit kegiatan ( Densitry of Training).
36
Masa Persiapan
Masa
Prtdg Utama
Pisik
Pra Pertandingan
Khusu
s
Tap (Deloading)
Pisik
Umu
m
Unloading
Intensitas
T ra n s i s i
Periodesasi
Volume
Pertandingan
AIBA COACHING MANUAL 2011
1. Masa Persiapan;
Bobot latihan untuk memperkembangkan Kondisi Fisik sekitar 70 80
% ., untuk latihan Teknik., Keterampilan sekitar 20 30 %., angkaangka ini hanya menunjukkan bahwa bobot latihan untuk kondisi fisik
dalam masa latihan ini harus lebih berat., dbandingkan dengan bobot
berat latihan keterampilan atau Skill., sebab latihan Fisik banyak
menuntut tenaga yang sering dirasakan berat., untk itu sebaiknya
latihan-latihan harus banyak Variasi. Latihan Fisik disini merupakan
komponen Pokok untk membangun skill pada musim berikutnya atau
Pertandingan.., dengan demikian Latihan-latihan tersebut harus
dilakukan dengan tekun., teratur yang disertai dengan Sistem dan
Metode yang benar. Termasuk Masa Persiapan Pisik Umum dan
Pisik
Khusus
Olahraga.
Prof Harsono 1988
2. Masa Pertandingan
Pada masa Pra Pertandingan diutamakan pada penyempurnaan
latihan Teknik dan di lanjutkan pada Latihan Taktik ., dan tektikteknik bagian yang diberikan oleh Pelatih di gabungkan menjadi
gerakan yang lebih sempurna..
38
Latihan Teknik 50 %.
Latihan Taktik 25 %
Latihan Fisik 15 %
Tes Trial 10 %
Prof
Harsono 1988
3. Masa Transisi
Setelah Atlet istirahat., tergantung berat/ringan Pertandingan
( ada yang hanya babak Penyisihan., Perdelapan Final Semi Final,
Final ., Atlet mulai berlatih., yang mana tentu tidak seberat masamasa latihan yang telah dilalui., Dalam relax training ini foto-foto
atau film (Latihan dan Pertandingan)., di Evaluasi., di diskusikan.,
maupun di analisa., di praktek kan bila ada perubahan-perubahan
dengan tujuan untu disempurnakan.
Pada Masa ini dapat melakukan : Berenang., Hiking., Cross
Country., naik gunung dan sebagainya., untuk mengatasi rasa jenuh
dengan Olahraga yang ditekuni.
Pemuncakkan (Peaking)
Periodesasi Latihan adalah bagian yang sangat penting dari
suatu Proses Latihan., yang bertujuan untuk meng optimalkan
prestasi . sesuai TARGET.
Prestasi maksimal merupakan adaptasi tubuh dan Metode latihan
yang berkelanjutan., untuk itu Pelatih harus memahami dengan
cermat dan tepat tentang PeriodesasI Latihan.
Landasan selama Masa Persiapan kualitasnya merupakan pembantu
Utama dari pencapaian Pemuncakkan (Peaking) ., yang
dipengaruhi oleh Volume dan intensitas latihan.
Pertandingan Utama
Pemuncakan Peaking
Tapering/Deloadi
ngg
Derajat Latihan
Fisik Umum
Fisik Khusus
Masa Persiapan
Pra Pertandingan
Pertdin
g
Utama
Masa Pertandingan
Tran
sisi
II.
Materi.
Persiapan Umum,
Persiapan khusus,
Pertandingan dan Periode Transisi.
41
General
Umum).
Preparation
Period
(Periode
Persiapan
Daya tahan,
Kekuatan,
Kecepatan,
Koordinasi dan
Fleksibilitas
Tujuannya:
Target/sasaran seorang Petinju akan dicapai dalam Pertandingan
(Kompetisi) Utama. Hal penting adalah bahwa latihan pada periode
ini tidak akan terbatas pada kemampuan fisik bahkan fokus
Periode Persiapan Umum adalah pengembangan kemampuan fisik
Umum dan Pelatih harus menggabungkan unsur pelatihan khusus
serta
unsur-unsur
Teknis
dan
Taktis.
Pelatih harus ingat bahwa Jadwal latihan Daya Tahanan, kekuatan,
kecepatan, koordinasi dan lain-lain yang Spesifik.
Periode persiapan umum bisa bertahan sekitar 10 sampai 15
minggu, namun di sesuaikan berdasarkan tahunan kalender
kompetisi/pertamdimgan dan kemajuan tingkat keterampilan
Petinju dan kinerja nya.
43
Bentuk Latihan
Waktu
Beban
Latihan
Keterangan
1. Pemanasan
Stretching.,
Gerak
Persendian ( Bend.,
Turn., Rotation., Jump) 25 menit
Moderate
Senam
jogging
serentak
atau
2. Latihan Inti
100 meter sprint (6
kali)
50 menit
200 meter sprint (6
kali)
Latihan dengan bola
tenis
Pasangan lempar bola
tenis/basket.,
Dribbling
dsb
gerakan-gerakan
yang
sejenis.
Moderat
Tinggi
*
Metode
Pengulangan
dan latihan Sprint.
*
Latihan
dilakukan
kecepatan
maksimum.
* Latihan bola
tenis
dilakukan
dalam
lemparan
tunggal,
dua
bola di lempar
dan / tangkap
bersama.,
Dapat dilakukan
tambahan
*Dribel
bola
tenis.
3. Cooling
44
Down
Stretching.,
latihan otot perut
Relaxing Latihan
20 menit
daya tahan,
kekuatan,
kecepatan,
koordinasi dan
fleksibilitas
45
Bentuk Latihan
Waktu
1. Pemanasan
Umum
5 menit
10 menit
Stretching
10 menit
Skipping Rope
Shadow
2. Latihan Inti
Teknik.,
atau Disesuaikan
Taktik dan Strategi
Olahraraga
Tinju
yang bersangkutan
(Ganti-ganti Irama)
3. Cool
Beban
Latihan
Keterangan
Moderate
DN Pemanasan
atur
dengan
baik.,
agar
tubuh
petinju
beradaptasi
dengan Latihan
Sangat tinggi
Moderate
Low
Metode
latihan interval
Down
Moderate
Competition
Pertandingan)
(Periode
Period
Untuk
latihan
otot perut .,
posisi
kaki
beda-beda
Kompetisi
Speed, Agility
& Quickness.
No
Komponen Fisik
Microcycle/Minggu ke
Waktu
1.
Kelentukan ( Flexibelity)
1-2-3-4-5-6
6 minggu
2.
1-2-3-4-5-6
6 minggu
1-2-3-4-5-6
6 minggu
7-8-9-10-11-12-13-14-15-16
7-8-9-10-11-12-13-14-15-16
7-8-9-10-11-12-13-14-15-16
7-8-9-10-11-12
13-14-15-16
9 minggu
9 minggu
9 minggu
5 minggu
4 minggu
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Leg
Sit Up
48
Back
Program Plyometrik
Untuk Power Otot-otot
Kaki (Tungkai)
tahan lebih lama.
49
Predominant Energy Syatem cabang olahraga Tinju., untuk itu dalam segala
bentuk latihan Fisik tinju agar disesuaikan pada saat Bertanding.
Prestasi Puncak para Petinju dapat dicapai dengan :
1. Penerapan IpTek Olahraga., sangat penting dalam menyusun
Periodesasi Latihan berdasarkan Hasil Tes Fungsional.
2. Penyusunan Periodesasi Latihan di diskusikan antara Pelatih., Tim
ATP/CP
Sistem (Adenosine
Triphosphate/
Phosphocreatine)
90 %
LA
Sistem Asam Laktat
O2
Sistem
Oksigen
5 %
5 %
Takaran/Dosis
Latihan
untuk
50
Waktu
Beban Latihan
Keterangan
1. Warm Up
Stretching
(Peregangan)
15 menit
Moderate
Bola
50 menit
Basket/Sepakbola
lapangan kecil 2 x
25 menit
Moderate
Pemanasan
dengan
benar
untuk
menghindari
cedera
2. Latihan Inti
5 x permainan
3. Cooling
Down
Peregangan
10 menit
Moderate
(a) keberanian,
(b) mengatasi ketakutan,
(c) mengatasi rasa sakit dan keadaan lain.
Petinju dengan yang persiapan psikologis yang lemah tidak akan
tampil dengan kapasitas penuh keterampilan dalam kompetisi.
Oleh karena itu, psikologis Petinju adalah aspek yang sangat
penting bagi kesuksesan.
52
Persiapan
Psikologis
Pertandingan.
Untuk
Menghadapi
Taktik
Aspek Fisik., Teknis., Taktik/Strategi dan Psikologis Petinju, memegang
peran penting pada Pertandingan dalam Turnamen dan Kompetisi.
53
Taktik Umum :
Melihat Kekuatan Lawan.
o Melihat Lawan di tempat Pertandingani atau di Video
o Draft skenario tentang Taktik Lawan.
.
In Competition Activity Aktivitas Pertandingan.
Sebelun Bertanding.
* Rencanakan Persiapan Petinju disesuaikan dengan Status :
(a) Fisik,
(b) Teknis,
(c) Taktis dan
(d) Psikologis
IV.
Periodesasi Biomotor
PERSIAPAN
TRANS
ISI
KOMPETISI
Persia
pan
Umum
Persia
pan
Khusus
Pra
Kompetisi
Kompetisi
ENDURA
N CE
Konversi
Maintenance
H
Power
Maximum
Regeneras
Muscle
Strength dan A
i
Endurance
Power
Pengem
bangan
Aerobic
Aerobic Enduran
Enduran ce dan
Daya
Tahan
Cabang
ce
Olahraga
Olahrag
bersangkutan
a yang
bersang
S
e
Cabang O Erobic
yang M Enduranc
e
P
55
kutan
Speed
Pengem
bangan
Anerobi
Dasarc
dasar
Enduran
Speed
ce
Cabang
Olahrag
a yang
bersang
kutan
S
A
S
i
a.
Periodesasi Kekuatan
5. Phase Kompensasi =
terjadi recovery dari kelelahan saat
latihan dan istirahat untuk mengembalikan Energy untuk menuju
Penampilan Puncak Pertandingan.
Pertandingan Utama =
Peak Performance
b.
Periodesasi Endurance.
Tahapan Daya tahan :
1). Erobic Endurance adalah Tahap Periodesasi Daya Tahan
(Endurance)., dikembangkan pada masa Persiapan Umum., lari
Erobik dengan Denyut Nadi sekitar 120 sd 150., selama 30 sd 45
menit., tujuannya adalah meningkatkan Kemampuan otot Jantung
atau kemampuan VO2 max agar Atlet tidak mudah lelah dan cepat
pulih dari kelelahan saat latihan atau pertandingan., waktu untuk
meningkatkannya 2 sampai 3 bulan., program latihan untuk
Vo2max yang paling efektif adalah Sirkut Training.
2). Anaerobic Endurance dan Sports Endurance .,
dikembangkan pada masa Persiapan Khusus., tujuannya untuk
meningkatkan kemampuan anaerobic saat betanding., aktivitas
57
Selama Pertandingan
Dalam Pertandingan, Pelatih harus tenang dan dingin di tempat
dan mengamati Pertandingan.
Di dalam Pertandingan Petinju perlu mendapat Informasi tentang
kekuatan dan kesempatan yang hilang.
Tanggung Jawab Pelatih adalah kekalahan Petinju disebabkan
rendahnya Stamina khususnya pada ronde-ronde akhir., karena
Pelatih tidak dapat memanfaatkan Waktu Periodesasi Pase
Persiapan dengan baik.
Saran untuk Petinju dengan aspek-aspek positif dan taktik :
> Harus singkat.
> Pastikan Atlet memahami Informasi tersebut.
> Berikan pembicaraan motivasi.
Dimana
Dimana
Dimana
Dimana
Kekuatan Kita ?
Kelemahan Kita ?
Peluang Kita ?
Ancaman Kita ?
SWOT
Strength
Weakness
Opportinity
Treat
Periode Transisi.
Selesai Pertandingan (Petinju melaksanakan Pertandingan akan
beralih ke Periode Transisi., untuk meredakan Ketegangan yang berasal
Pertandingan.,
dan pemulihan Psikologis, perawatan Cedera
58
(Pengobatan).,
tergantung
dari
beban
yang
diterima
saat
Pertandingan., waktiu yang digunakan adalah adalah Periode yang
merupakan Transisi.
Masa atau Pase Transisi ini akan memakan waktu 1 sd 2 minggu
setelah Pertandingan. Pada periode ini Petinju dapat melatih diri
aerobic (jogging) permainan (Games)., dapat cross country., bermain
bola basket dan sebagainya.
V.
PENUTUP
Kuntadi Djajalana
Teppy
Wangga
Lahir di Metro Lampung pada
tanggal 25 Oktober 1944 .
i
60
Rujukan
Anness
61
62