You are on page 1of 2

PDCA Keliru (PLAN-DO-CANCEL-AGAIN)

Pernahkah Anda merasa sangat optimis dengan Pemikiran atau Ide Anda :

Kita optimis bahwa ide Kita pasti berhasil


Kita optimis bahwa ide bisnis kita pasti akan berhasil, akan mendatangkan
keuntungan yang besar.
Dan masih banyak pemikiran lainnya yang SELALU DIAWALI DENGAN
OPTIMISME KITA UNTUK BERHASIL

Ide tersebut, baik dibuat dalam bentuk tertulis atau tidak tertulis (Keinginan dalam
hati/ dalam otak)
kemudian menjadi SUATU PLAN, yang ingin segera kita
laksanakan karena kita optimis dengan keberhasilan yang akan kita capai.
Kemudian setelah kita mengeksekusi PLAN tersebut, melaksanakan DO, ternyata
banyak hambatan yang terjadi

Ternyata Ide Anda belum bisa menyelesaikan masalah


Ternyata bisnis yang kita jalankan tidak memberi hasil seperti yang awalnya
kita pikirkan.
Dan banyak kekecewaan lain yang terjadi karena ternyata ide yang
awalnya kita yakini akan berhasil, ternyata tidak memberikan hasil seperti
yang awalnya kita bayangkan.

Lalu bagaimana reaksi kita ketika DO yang sudah kita lakukan tidak memberikan
hasil ? Alih-alih melakukan koreksi, kita malah lebih sering menganggap kegagalan
adalah akhir, nasi telah menjadi bubur, jadi tidak perlu di lanjutkan.
Kemudian kita menyusun PLAN baru dengan optimisme baru. Lalu ketika rencana
ini kembali tidak berhasil, kita kemudian mengulangi hal yang sama, menganggap
ini sudah berakhir. Pola kerja seperti ini, secara tidak kita sadari telah menyeret kita
pada pola kerja PDCA keliru (PLAN-DO-CANCEL AGAIN). Bahaya PDCA keliru :

Kita tidak pernah belajar untuk melakukan koreksi atas kesalahan yang sudah
kita lakukan. Kita menganggap kegagalan adalah akhir dari suatu proses
Terlalu sering melakukan PDCA keliru dapat membuat kita menjadi trauma
akan kegagalan, akibatnya kita berhenti untuk memiliki ide baru, kita jadi
apatis dan hanya fokus menjalankan rutinitas

SEHARUSNYA saat Kita melakukan kegagalan kita tidak boleh berhenti, Kita tidak
boleh lari atau mengindar dari masalah, tapi kita harus menghadapi masalah
tersebut. Kita melakukan ANALISA dan menyusun ACTION PERBAIKAN. Berangkat
dari ACTION PERBAIKAN tersebut, kita kemudian MEMPERBAIKI PLAN, sehingga
kualitas PLAN menjadi lebih baik, demikian seterusnya sehingga siklus PDCA kita

menjadi sebuah siklus improvement yang benar. JANGAN BERHENTI SAMPAI KITA
BERHASIL, seperti ilustrasi gambar dibawah ini.

Semoga bisa memberikan inspirasi bagi rekan-rekan.


Namun, jika ternyata tulisan ini tidak memberikan inspirasi, kembali ke siklus
ACTION perbaikan dan memutar PDCA berikutnya

Salam
Imanuel Iman
Penulis Buku Transforming Organization
Jika Anda takut Gagal, Jangan Mencoba
Namun Anda juga jangan berharap untuk bisa sukses

You might also like