Professional Documents
Culture Documents
HEMIPLEGIA
A. PENGERTIAN
1. Hemiplegia adalah kelumpuhan total pada lengan, kaki, dan bagasi di sisi
yang sama dari tubuh. Hemiplegia Hemiplegia lebih berat dibanding dengan
hemiparesis , dimana satu setengah tubuh telah menandai kelemahan kurang.
2. ketidakmampuan untuk menggerakkan sekelompok otot di satu sisi tubuh.
Ketika hemiplegia disebabkan oleh stroke, sering melibatkan otot-otot di
wajah, lengan dan kaki.
3. kelumpuhan yang terjadi pada satu sisi anggota gerak
4. pengendapan lemak yang lama-lama menebal dan menyubat pembuluh darah
kemudian mengganggu peredaran darah ke otak. Sehingga menyebabkan
kepala kekurangan suplai O2 dan darah.Apabila seseorang mengalami
demikian menyebabkan sulit berbicara, mulut merot ke sisi atau samping,
mata sulit melihat, kesulitan berfikir, hilang kesadaran dan salah satu sisi
muka atau tubuhnya mengalami kelayuan. Kondisi seperti itu jika tidak di
atasi dengan baik maka pembuluh nadi bisa pecah, darah keluar mendesak
otak dan akan mengakibatkan kelumpuhan.
B. ETIOLOGI
1. Pada bayi :
a. Proses kehamilan
b. Pengaruh forseps atau trauma persalinan yang ,enyebabkan cidera otak
2. Pada orang dewasa
a. Trauma
b. Perdarahan,
c. Infeksi otak
d. Kanker
e. Stroke (hipertensi, perokok)
3. Bisa juga disebabkan oleh beberapa penyakit :
a. Vascular: pendarahan otak , stroke
b. Infektif: ensefalitis , meningitis , abses otak
c. Neoplastik: glioma - meningioma
d. Demielinasi: sclerosis disebarluaskan , lesi ke kapsul internal
Kematian neuron
4.
5.
6.
7.
8.
(PNF) yang bertujuan meningkatkan kekuatan otot daerah bahu baik manual
maupun dengan menggunakan beban. Selain itu juga dapat diberikan latihan
dengan teknik Hold Relax yang bertujuan untuk mengulur otot -otot yang
memendek pada daerah bahu.
Latihan tersebut sebaiknya dilaksanakan setelah penderita mendapatkan
modalitas elektro terapi.
5. Latihan aktivitas sehari-hari
Bentuk aktivitas yang bermanfaat bagi penderita frozen shoulder adalah
menyisir rambut, mengambil sesuatu yang tinggi, mengambil dompet,
memutar lengan, dan mengangkat beban yang kecil-kecil.
G. KOMPLIKASI
1. Sulit berbicara
2. Mulut merot ke sisi atau samping
3. Mata sulit melihat, kesulitan berfikir
4. Hilang kesadaran
5. Salah satu sisi muka atau tubuhnya mengalami kelayuan.
6. Pembuluh nadi bisa pecah darah keluar mendesak otak dan akan
mengakibatkan kelumpuhan.
ASKEP TEORI
A. PENGKAJIAN
1. Identitas diri klien
a. Pasien (diisi lengkap) : Nama, Umur, Jenis Kelamin, Status Perkawinan,
Agama, Pendidikan, Pekerjaan, Suku Bangsa, Tgl Masuk RS, No. CM,
Alamat.
b. Penanggung Jawab (diisi lengkap) : Nama, Umur, Jenis Kelamin, Agama,
Pendidikan, Pekerjaan, Alamat.
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama (keluhan yang dirasakan pasien saat dilakukan
pengkajian)
b. Riwayat kesehatan sekarang (riwayat penyakit yang diderita pasien saat
masuk rumah sakit)
c. Riwayat kesehatan yang lalu (riwayat penyakit yang sama atau penyakit
lain yang pernah diderita oleh pasien)
(nilai
kemampuan
menelan,
nafsu
dan
latihan
pada
klien
hipertensi
terkadang
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan stroke adalah
sebagai berikut:
1. Perfusi jaringan tidak efektif (spesifik : renal, serebral, kardiovaskuler,
pulmonal, gastrointestinal, perifer) b/d aliran arteri terhambat.
2. Kerusakan mobilitas fisik b/d kerusakan muskuloskeletal & neurovaskeler.
3. Kurang perawatan diri : mandi, berpakaian, makan, toileting b/d tidak
berfungsinya anggota gerak.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Perfusi jaringan tidak efektif (spesifik : serebral)
Kreteria hasil :
a. Tekanan darah dalam batas-batas yang dapat diterima
b. Tidak ada keluhan sakit kepala, pusing
c. Nilai laboratorium dalam batas-batas normal
d. Tanda-tanda vital stabil
Intervensi :
a. Monitor tekanan darah tiap 4 jam, nadi apical dan neurologis tiap 10
menit
Rasional : Untuk mengevalusi perkembangan penyakit dan keberhasilan
terapi
b. Pertahankan tirah baring pada posisi semi fowler sampai tekanan darah
dipertahankan pada tingkat yang dapat diterima.
Rasional : Tirah baring membantu menurunkan kebutuhan oksigen, posisi
duduk meningkatkan aliran darah ateri berdasarkan gaya grafitasi,
konstruksi arteriol pada hipertensi menyebabkan peningkatan darah pada
arteri.
c. Pantau data laboratorium misal: GDA, kreatinin
Rasional : Indicator perfusi atau fungsi organ.
2. Kerusakan mobilitas fisik b/d kerusakan muskuloskeletal & neurovaskeler.
Kreteria hasil :
a. Kerusakan kulit terhindar, tidak ada kontraktur dan footdrop.
b. Klien berpartisipasi dalam program latihan
d. Klien mencapai keseimbangan saat duduk
e. Klien mampu menggunakan sisi tubuh yang tidak sakit untuk kompensasi
hilangnya fungsi pada sisi yang hemiplagi.
Intervensi :
a. Berikan posisi yang benar
lama
akan
memperberat
deformitas
fleksi
panggul
dan
a.
b.
c.
d.