You are on page 1of 3

HUKUM DARCY

1. Pengetian Hukum Darcy


Hukum Darcy adalah persamaan yang mendefinisikan kemampuan suatu fluida mengalir melalui
media berpori seperti batu.
Hal ini bergantung pada prinsip bahwa jumlah aliran antara dua titik adalah berbanding lurus
dengan perbedaan tekanan antara titik-titik dan kemampuan media melalui yang mengalir untuk
menghambat arus.
Berikut tekanan mengacu pada kelebihan tekanan lokal atas tekanan hidrostatik cairan normal
yang, karena gravitasi, meningkat dengan mendalam seperti di kolom berdiri air.
Ini faktor impedansi aliran ini disebut sebagai permeabilitas.
Dengan kata lain, hukum Darcy adalah hubungan proporsional sederhana antara tingkat
debit sesaat melalui

media

berpori dan

penurunan

tekanan lebih

dari

jarak tertentu.

Dalam format modern, menggunakan konvensi tanda tertentu, hukum Darcy biasanya ditulis
sebagai:
Q =-KA dh / dl
dimana:
Q = laju aliran air (volume per waktu)
K = konduktivitas hidrolik
Sebuah kolom = luas penampang lintang
dh / dl = gradien hidrolik, yaitu, perubahan kepala panjang bunga.
Berikut ini adalah ekspresi diagram Hukum Darcy:

Gambar ekspresi diagram Hukum Darcy

2. Penerapan Hukum Darcy dalam CBM (Coal Bed Methana)


Permeabilitas
Permeabilitas merupakan besaran yang digunakan untuk menunjukkan seberapa besar
kemampuan suatu batuan untuk mengalirkan fluida yang terkandung didalamnya.
Permeabilitas merupakan property suatu batuan berpori dan merupakan besaran yang
menunjukkan kapasitas medium dalam mengalirkan fluida.
a. Aliran dalam kondisi satu fasa.
1) Jika hanya ada satu fluida yang mengalir dalam medium.
2) Saturasi fluida yang mengalir dalam medium tersebut bernilai 1.
3) Permeabilitas ini disebut permeabilitas absolut.
b. Aliran dalam kondisi multifasa.
1) Jika terdapat lebih dari satu fluida yang mengalir dalam medium.
2) Permeabilitas ini disebut permeabilitas relatif.
Cara untuk mendapatkan permeabilitas antara lain yaitu :
a. Dengan menggunakan hukum Darcy yang datadatanya diperoleh dari analisis core di
laboratorium.
b. Dengan well-test analysis (flow testing).
c. Dengan mengukur aliran kedalam sumur pada logging produksi.
d. Dengan cara log data menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang dikalibrasi
melalui analisis core
Ada beberapa alasan mengapa permeabilitas perlu untuk diketahui antara lain adalah :
a. Menentukan kuantitas fluida yang dapat diproduksikan.
b. Menentukan potensi suatu lapisan batuan untuk dijadikan reservoir.
c. Menentukan nilai ekonomis suatu reservoir.
d. Menentukan lokasi lapisan yang ekonomis untuk dibor.
e. Menentukan lokasi lapisan yang cocok untuk perforasi.
f. Menentukan kekentalan lumpur yang baik agar tidak terjadi loss circulation.
g. Menentukan komposisi lumpur yang baik untuk membuat mud cake pada dinding sumur.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar persamaan darcy K=(Viskositas*Q*L)/(A*P) dapat


Berlaku antara lain :
a. Viskositas konstan pada kondisi isothermal.
b. Distribusi kecepatan sama.
c. Tidak adanya turbulensi.
d. Viskositas yang konstan, distribusi kecepatan konstan, tidak adanya turbulensi, aliran
laminer (viscous flow) menyebabkan tidak ada perubahan friksi.
e. Tidak terjadi reaksi antara fluida yang mengalir dengan media yang dilaluinya.
Sebagaimana kita ketahui, cadangan batubara di Indonesia dan produksinya cukup menjanjikan,
dimana Indonesia termasuk negara produsen batubara dunia. Seiring bertambahnya kebutuhan
akan energi, baik untuk listrik dan transportasi, negara-negara berkembang seperti Indonesia juga
membutuhkan suatu energi alternatif yang dapat terus dikembangkan.
Kebutuhan akan energi untuk pembangkit listrik terus berkembang. Salah satu pembangkit listrik
di dunia yang paling dominan adalah dari energi batubara. Bentuk CBM sama halnya dengan gas
alam lainnya. Dapat dimanfaatkan rumah tangga, industri kecil, hingga industri besar. CBM
biasanya didapati pada tambang batu bara non-tradisional, yang posisinya di bawah tanah, di
antara rekahan-rekahan batu bara.Untuk memproduksi CBM, lapisan batubara harus terairi
dengan baik sampai pada titik dimana gas terdapat pada permukaan batubara. Gas tersebut akan
teraliri melalui matriks dan pori, dan keluar melalui rekahan atau bukaan yang terdapat pada
sumur.Air dalam lapisan batubara didapat dari adanya proses penggambutan dan pembatubaraan,
atau dari masukan (recharge) air dalam outcrops dan akuifer.
Air dalam lapisan tersebut dapat mencapai 90% dari jumlah air keseluruhan. Aliran air, dapat
memperbaharui aktivitas bakteri, sehingga gas biogenik dapat berkembang hingga tahap akhir.
Pada saat penimbunan maksimum, temperatur maksimum pada lapisan batubara mencapai 4090C, dimana kondisi ini sangat ideal untuk pembentukan bakteri metane. Metane tersebut
terbentuk setelah aliran air bawah tanah pada saat ini telah ada.Apabila air tanah turun, tekanan
pada reservoir turun, pada saat ini CBM bermigrasi menuju reservoir dari sumber lapisan
batubara. Perulangan kejadian ini merupakan regenerasi dari gas biogenik. Kejadian ini dipicu
oleh naiknya air tanah atau lapisan batubara yang tercuci oleh air. Hal tersebut yang memberikan
indikasi bahwa CBM merupakan energi yang dapat terbaharui.

You might also like