Professional Documents
Culture Documents
Metode CPM Adm PDM PDF
Metode CPM Adm PDM PDF
Metode jaringan kerja diperkenalkan pd akhir dekade th 1950 an. Sistem ini dimaksudkan
Utk merencanakan & mengendalikan sejumlah besar kegiatan yg memiliki hub. KeterganTungan satu sama lin. Sistem tsb lalu dikenal sebagai metode jalur kritis ( Critical Path
Method ).
Pada waktu hampir bersamaan, konsep dasar PDM (Precedent Diagram Method) dibuat oleh
J.W. Fondahl dari Stanford University of USA pd awal th 1960.
CPM (Critical Path Method) digambarkan sebagai kegiatan pada anak panah (activity on
arrow AOA ).
PDM ( Precedent Diagram Method ) digambarkan sebagai kegiatan pd node (activity on node)
Metode jaringan kerja memungkinkan aplikasi konsep management by exception, karena
Metode tsb jelas mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yg bersifat kritis bagi proyek, terutama
pd aspek jadwal & perencanaan. Umumnya kegiatan kritis tidak melebihi 20 % dari total
kegiatan proyek, & dengan telah diketahuinya bagian ini maka manajer dapat fokus pd
kegiatan kritis tersebut.
Terminologi & kaidah dasar jaringan kerja adalah sebagai berikut :
1. Terdapat dua macam jaringan kerja sebagai berikut :
a. Kegiatan pd anak panah (activity on arrow- AOA). Disini kegiatan digambarkan
sebagai anak panah yg menghubungkan dua lingkaran yg mewakili dua peristiwa.
Ekor anak panah merupakan awal & ujungnya merupakan akhir kegiatan.
contoh :
!"
!
%
$
Agar terlihat adanya hubungan ketergantungan antara dua peristiwa (event), maka diadakan
kegiatan fiktif yang disebut Dummy. Kapan Dummy diperlukan adl sebagai berikut :
Pada saat suatu kegiatan mempunyai lebih dari satu kegiatan terdahulu, dan kegiatan
terdaulu tsb juga merupakan kegiatan terdahulu dari kegiatan lain, maka dummy diperlu
kan utk memperlihatkan hubungan ketergantungan yg ada diantaranya.
Contoh :
#
&
"
"
Keterangan :
Kegiatan A dan B harus sudah selesai sebelum kegiatan C dapat dimulai. Sedangkan
D dapat dimulai segera setelah B selesai & tidak bergantung dengan A.
Contoh jaringan kerja proyek dengan angka kurun waktu dibawah anak panah :
)
,
+
'
(
+
)
*
&
Pada metode CPM dikenal apa yg disebut sebagai jalur kritis, yaitu jalur yg memiliki
rangkaian komponen-komponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama & menunjukkan
Kurun waktu penyelesaian proyek tercepat.
Jalur kritis sangat penting bagi pelaksana proyek. Pada jalur ini terletak kegiatan- kegiatan
Yg bila pelaksanaannya terlambat, akan menyebabkan keterlambatan proyek secara
Keseluruhan. Pada proyek bisa dijumpai lebih dari satu jalur kritis.
1
Dalam mengidentifikasi jalur kritis dipakai suatu cara yg disebut hitungan maju.
Pertama-tama kita harus mengingat aturan dalam menyusun jaringan kerja berikut ini :
Aturan 1 :
Kecuali kegiatan awal, suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan yg mendahuluinya
(Predecessor ) telah selesai.
Berlaku pengertian bahwa waktu paling awal peristiwa terjadi adl 0 atau E(1) = 0.
Aturan selanjutnya utk hitungan maju adl sbb
Aturan 2 :
Waktu selesai paling awal suatu kegiatan adl sama dengan waktu mulai paling awal,
ditambah kurun waktu kegiatan yg bersangkutan,
EF = ES + D atau EF ( i- j ) = ES (i j) + D (i-j)
Perhatikan contoh gbr. Jaringan kerja sebelumnya
j
(2)
1
2
2
3
4
5
2
3
4
5
5
6
Kurun waktu
nama
(3)
Paling Awal
(D)
(4)
Mulai (ES)
(5)
Selesai (EF)
(6)
2
3
5
4
6
3
0
2
2
5
7
13
2
5
7
9
13
16
Karena kegiatan 5 6 adl kegiatan terakhir dari proyek, maka dengan selesainya kegiatan
Tsb berarti waktu selesai dari proyek adl hari ke 16.
1
Perhitungan mundur dimaksudkan untuk mengetahui waktu/ tanggal paling akhir kita dapat
Memulai & mengakhiri masing-masing kegiatan, tanpa menunda kurun waktu penyelesaian
Proyek scr keseluruhan yg telah dihasilkan dari hitungan maju.
Hitungan mundur dimulai dari ujung kanan ( hari terakhir penyelesaian proyek ) suatu
jaringan kerja.
Apabila kita melihat perhitungan sebelumnya dimana kurun waktu penyelesaian proyek adl
16 hari. Agar tidak menunda penyelesaian proyek, maka hari ke 16 harus merupakan hari/
Waktu paling akhir dari kegiatan proyek ( waktu paling akhir peristiwa boleh terjadi).
L(6) = EF(5 6 ) = 16
Untuk dapatkan angka waktu mulai paling akhir dari kegiatan 5-6, terdapat aturan jaringan
Kerja sebagai berikut :
AT-4. Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan adl sama dengan waktu selesai paling akhir
dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan yg bersangkutan, atau
/|./02 "
Jadi, utk kegiatan 5 6 dihasilkan :
LS(5 6 ) = LF( 5 6 ) D atau 16 3 = 13
Selanjutnya, bila kegiatan 5 6 dimulai pd hari ke 13, maka diartikan bahwa kedua kegiatan
Yg mendahuluinya harus diselesaikan pada hari ke 13 juga.
Oleh karena itu /0 dari kegiatan 4 5 & 3 5 adl sama dengan /| dari kegiatan 5 6 ,
yaitu hari ke 13. Maka dapat dihasilkan angka- angka berikut ini :
Kegiatan 4 5 , LS (4 5 ) = LF ( 4 5) D
Kegiatan 3 5 , LS (3 5 ) = LF ( 3 5 ) D
Kegiatan 2 4 , LS ( 2 4 ) = LF ( 2 4 ) D
Kegiatan 2 3 , LS (2 3 ) = LF ( 2 3 ) D
=
=
=
=
13 6 = 7.
13 4 = 9.
7 5 = 2.
9 3 = 6.
Dengan meninjau peristiwa/ node 2, dimana terdapat kegiatan yg memecah menjadi dua
Atau lebih, berlaku aturan berikut ini :
%3'3'
#3+
Bila suatu kegiatan memiliki (memecah menjadi) 2 atau lebih kegiatan kegiatan berikutnya
(), maka waktu selesai paling akhir (/0) dari kegiatan tsb adl sama dengan waktu
Mulai paling akhir (/|) kegiatan berikutnya yg terkecil.
Bila /|4/|4/| 5
!
/0
./|3
Maka dihasilkan LF ( 1 2 ) = LS ( 2 4 ) = 2.
Kegiatan 1 2 , LS( 1 2 ) = LF ( 1 2 ) D = 2 2 = 0.
1
!
!
/|
Kegiatan
Kurun waktu
i
(1)
j
(2)
1
2
2
3
4
5
2
3
4
5
5
6
nama
(3)
Paling Akhir
(D)
(4)
Mulai (LS)
(5)
Selesai (LF)
(6)
2
3
5
4
6
3
0
6
2
9
7
13
2
9
7
13
13
16
'6
'6
#.'6
)6
'6
'6
-0
/|
/0
)7
)7
&.(6
)6
)7
)7
*)
')
".8
',
*)
1.+
0.7
)6
$.,
'6
)6
-|
)7
)'
)7
',
9.7
',
-.'6
',
(7
)7
%.'(
(,
*,
(,
*,
38
F = LF(F) EF(F) = 38 38 = 0
LS(F) EF(F) = 30 30 = 0
B = LF(B) EF(B) = 16 6 = 10
LS(B) ES(B) = 10 0 = 10
G = LF(G) EF(G) = 38 28 10
LS(G) - ES(G) = 26 16 = 10
C = LF(C) EF( C ) = 30 30 = 0
LS(C) ES (C ) = 10 10 = 0
H = LF(H) EF(H) = 43 43 = 0
LS(H) ES(H) = 38 38 = 0
D = LF(D) EF(D) = 38 13 = 25
LS(D) ES(D) = 31 6 = 25
I = LF(I) EF(I) = 46 46 = 0
LS(I) EF(I) = 38 38 = 0
E = LF(E) EF(E) = 26 16 = 10
LS(E) ES(E) = 16 6 = 10
Jalur kegiatan kritis ditemukan sebagai berikut :
ACF H
ACF I
Soal NPV :
Umur investasi adalah 6 tahun. Nilai investasi adalah Rp 250.000.000,- .
Proceed tahun ke 1 : Rp 30.565.000,Proceed tahun ke 2 : Rp 50.575.000,Proceed tahun ke 3 : Rp 60.500.025,Proceed tahun ke 4 : Rp 45.755.000,Proceed tahun ke 5 : Rp 75.275.000,Proceed tahun ke 6 : Rp 35.655.000,-
Hitunglah besarnya nilai NPV dengan tingkat bunga diskonto yg diperhitungkan adalah
20% per annum. Besarnya NPV adalah :
= Rp 394.500.000,-
13.500.000,-
biaya tahun ke 3 = Rp
15.800.000,-
biaya tahun ke 4 = Rp
17.050.000,-
___________________ +
Total biaya
Rp 231.550.000,-