You are on page 1of 7

PIDATO PENYULUHAN

PENYAKIT DIARE

Assalamualaikum Wr. Wb.Yang terhormat bapak dr. Emildan Pasai selaku Kepala Puskesmas
Tanjung Pinang.
Yang terhormat Ibu dan Bapak petugas kesehatan di Puskesmas Tanjung Pinang Yang
terhormat Ketua RT/RW, serta tokoh agama dan Kader setempat serta para hadirin sekalian
yang saya muliakan.
Alhamdulillah Wasyukurillah kita panjatkan puji dan syukur kehadiratAllah SWT, yang telah
melimpahkan Taufik, Hidayah, Inayah serta nikmat Iman,Islam dan kesehatan kepada kita
sekalian hingga kita dapat bersilahturahmi dalam acara penyuluhan kepada masyarakat di
Puskesmas Tanjung Pinang tentang Masalah penyakit Diare yang merupakan salah satu
penyakit berbasis lingkungan.
Hadirin yang saya hormati, lingkungan adalah salah satu faktor yang paling penting dalam
kehidupan kita sehari-hari, karena lingkungan merupakan tempat hidup kita. Namun, selama
ini sangat sering kita jumpai sampah yang berserakan dimana-mana, banjir yang telah
menjadi bencana langganan di Indonesia, bau-bau tak sedap, dan banyak sekali warga yang
terserang penyakit akibat lingkungan yang kotor. Contoh penyakit akibat tidak sehatnya
lingkungan yang sekarang sedang marak adalah penyakit diare. Penyakit diare, kita kenal
adalah penyakit yang menular melalui air. Banyaknya daerah di Indonesia yang memiliki
kondisi air bersih sangatlah minim, sehingga diare dapat menyebar dengan cepat. Diare
disebabkan oleh masuknya kuman kedalam tubuh melaui perantara hewan, kuman yang
berada dalam makanan, air, melalui tubuh (tidak mencucui tangan waktu makan) Penyebab
lainnya adalah : Kondisi psikologis yang tidak stabil, makanan yang merangsang peristaltic
usus, makanan pedas dll.
Bayangkan pak, buk, di Indonesia, penduduk pedesaan yang menggunakan airbersih baru
mecapai 67,3 %. Dari angka tersebut hanya separuhnya (51,4 %) yang memenuhisyarat
bakteriologis. Sedangkan penduduk yang menggunakan kamar kecil sehat hanya 54 %.Jika

kondisi Indonesia seperti demikian, bagaimana tidak, penyakit diare dapat menyebar dengan
mudahnya. Bahkan, hingga sekarang, penyakit diare telah menjadi penyebab kematian nomor
2 pada bayi, nomor 3 pada balita, dan nomor 5 bagi semua umur.

Bapak dan ibu serta remaja yang berbahagia,


Ada yang tau apa itu diare?
Pastinya sudah sering mendengar dan bahkan semua kita pernah menderita diare ya.
Diare merupakan kondisi di mana seseorang itu hilang kontrol kemampuan membuang
kotoran secara normal menyebabkan selalu harus membuang buang air besar pada setiap saat.
Pembuangan buang air besar dilihat terjadi saat kotoran yang dikeluarkan dari dubur
yang biasanya dalam bentuk padat menjadi lunak, berair atau sangat berair. Kondisi ini
jika berlangsung bisa menyebabkan kekeringan air (terdehidrasi) dan jika berlanjut biasa
membahayakan pasien juga bisa menyebabkan kematian. Biasanya penderita akan mengalami
rasa kurang nyaman di bagian perut, sakit dibagian ulu hati. Pasien pada awalnya biasanya
mulai rasa gelisah, cepat berkeringat dan menggigil seluruh badan. Dalam kasus yang lebih
parah, diare mengakibatkan pasien tersebut mulai merasa mual, muntah-muntah dan juga
demam.
Berikut ini penyebab diare secara rinci.
Penyebab diare :
Virus (penyebab diare tersering dan umumnya karena Rotavirus) gejala : Berakberak air (watery), berbusa, TIDAK ada darah lendir, berbau asam.
GE ( flu perut) terbanyak karena virus.
Bakteri - Berak2 dengan darah/lendir , sakit perut. -Memerlukan antibioka sebagai
terapi pengobatan.
Parasite(Giardiasis) Berak darah+/- dan lendir, sakit perut.perlu antiparasite

Anak sedang terapi dengan pemakaian antibiotilka Bila diare terjadi saat anak
sedang dalam pengobatan antibiotika, maka hubungi dokter anda.
Alergi susu,- diare biasanya timbul beberapa menit atau jam setelah minum susu
tersebut , biasanya pada alergi susu sapi dan produk-produk yang terbuat dari susu
sapi.
Infeksi dari bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain ; misalnya infeksi saluran
kencing, infeksi telinga, campak dll.
Penularan penyakit diare :
1. Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh
serangga atau kontaminasi oleh tangan yang kotor.
2. Bermain dengan mainan yang terkontaminasi, apalagi pada bayi sering memasukan
tangan/ mainan / apapun kedalam mulut. Karena virus ini dapat

bertahan

dipermukaan udara sampai beberapa hari.


3. Pengunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar
4. Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih.
5. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau
membersihkan tinja anak yang terinfeksi, sehingga mengkontaminasi perabotan dan
alat-alat yang dipegang.
Gejala yang timbul akibat penyakit diare
Karena terjadinya mencret dan muntah yang terus menerus, pada awalnya anak akan merasa
haus karena telah terjadi dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) ringan. Bila tidak ditolong,
dehidrasi bertambah berat dan timbullah gejala-gejala: anak tampak cengeng, gelisah, dan
bisa tidak sadarkan diri pada dehidrasi berat. Mata tampak cekung, ubun-ubun cekung (pada
bayi), bibir dan lidah kering, tidak tampak air mata walaupun menangis, turgor berkurang
yaitu bila kulit perut dicubit tetap berkerut, nadi melemah sampai tidak teraba, tangan dan
kaki teraba dingin, dan kencing berkurang. Pada keadaan dehidrasi berat nafas tampak sesak
karena tubuh kekurangan zat basa (menderita asidosis). Bila terjadi kekurangan elektrolit
dapat terjadi kejang.
Bapak dan ibu serta para remaja yang saya sayangi,
Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit sehingga penderita harus diberi cairan
sebanyak mungkin untuk mengganti cairan yang hilang. Sebagai pertolongan pertama, diberi

cairan rumah tangga seperti air tajin, air sayur, air matang, teh. Disamping itu, harus diberi
cairan elektrolit berupa oralit. Jika tidak ada oralit, bias menggunakan larutan gula garam.
Cara pembuatannya sebagai berikut : satu sendok munjung gula pasir, seperempat sendok
mujung garan, dilarutkan dalam satu gelas air matang ( 200 cc). Selanjutnya penderita diberi
minum. Nutrisi bagi penderita diare harus diperhatikan karena pada penderita diare memiliki
kondisi gerakan usus yang tidak memungkinkan, maka perlu diberi makanan yang lunak
untuk membantu gerakan usus. Bagi bayi yang masih menyusui, ASI tetap diberikan dan
PASI di encerkan. Kita ketahui kalau mencegah lebih baik dari pada mengobati, oleh karena
itu ini beberapa pencegahan terhadap penyakit Diare adalah mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan, menutup makanan dan minuman, mencuci makanan/ sayuran sebelum di
olah, selalu minum air yang sudah dimasak, menjaga kebersihan diri, menjaga kebersihan
lingkungan : rumah, saluran air, sampah di buang pada tempatnya dan ditutup, makan
makanan yang sehat / bergizi. Bila telah dilakukan upaya pertolongan pertama namun diare
masih terus berlangsung segera bawa penderita ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

Bapak dan ibu, Prinsip pengobatan diare itu sendiri adalah :


Penyakit diare dapat mengakibatkan kematian bila dehidrasi tidak diatasi dengan baik dan
dapat mencetuskan gangguan pertumbuhan (kurang gizi) bila tidak diberikan terapi gizi yang
adekuat. Sebagian besar diare pada anak akan sembuh sendiri (self limiting disease) asalkan
dicegah terjadinya dehidrasi yang merupakan penyebab kematian. Oleh karena itu, prinsip
pengobatan diare adalah:
Rehidrasi: mengganti cairan yang hilang, dapat melalui mulut (minum) maupun
melalui infus (pada kasus dehidrasi berat).
Pemberian makanan yang adekuat: jangan memuasakan anak, pemberian makanan
seperti yang diberikan sebelum sakit harus dilanjutkan, termasuk pemberian ASI.
Pada diare yang ringan tidak diperlukan penggantian susu formula.
Pemberian obat seminimal mungkin. Sebagian besar diare pada anak akan sembuh
tanpa pemberian antibiotik dan antidiare. Bahkan pemberian antibiotik dapat
menyebabkan diare kronik.
Pengobatan dimulai di rumah ?

Bila anak menderita diare dan belum menderita dehidrasi, segera berikan minum sebanyak 10
ml per kilogram berat badan setiap kali mencret agar cairan tubuh yang hilang bersama tinja
dapat diganti untuk mencegah terjadinya dehidrasi, sehingga mencegah terjadinya kematian.
Sebaiknya diberikan cairan oralit yang telah tersedia di pasaran saat ini sepertioralit 200
ml, oralit

liter, Oralit-200 dan Pharolit-200 dan

juga

larutan

oralit

siap

minum

seperti Pedialyte dan Renalyte. Bila tidak tersedia, dapat pula digunakan larutan yang dapat
dibuat di rumah seperti larutan garam-gula atau larutan garam-tajin
Larutan Garam-Gula
Larutan Garam-Tajin
Bahan terdiri dari 1 sendok teh gula pasir,Bahan terdiri dari 6 (enam) sendok makan
seperempat sendok teh garam dapur dan 1 munjung (100 gram) tepung beras, 1 (satu)
gelas (200 ml) air matang.

sendok teh (5 gram) garam dapur, 2 (dua)

Setelah diaduk rata pada sebuah gelas liter air. Setelah dimasak hingga mendidih
diperoleh larutan garam-gula yang siapakan diperoleh larutan garam-tajin yang siap
digunakan.

digunakan.

Bila telah terjadi dehidrasi, minumkanlah oralit 50-100 ml (tergantung berat ringannya
dehidrasi) per kilogram berat badan dalam 3 jam untuk mengobati dehidrasi dan bila masih
mencret oralit terus diberikan seperti di atas, yaitu 10 ml per kilogram berat badan setiap
mencret.
Bagaimana mengetahui keadaan anak membaik dan tidak perlu dibawa ke dokter? Tentu saja
dengan melihat adanya perbaikan dari gejala-gejala yang disebutkan di atas. Kesadaran anak
membaik, rasa hausnya akan menghilang, mulut dan bibirnya mulai membasah, kencing
banyak, dan turgor kulit perutnya membaik.
Kapan dirujuk ke puskesmas atau dokter ?
Anak dirujuk ke puskesmas atau dokter bila:
Muntah terus menerus sehingga diperkirakan pemberian oralit tidak bermanfaat
Mencret yang hebat dan terus menerus sehingga diperkirakan pemberian oralit kurang
berhasil
Terdapat tanda-tanda dehidrasi (mata cekung, turgor kurang, tangan dan kaki dingin,
tidak sadar).
Pencegahan diare

Diare umumnya ditularkan melaui 4 F, yaitu Food, Feces, Fly dan Finger. Oleh karena itu
upaya pencegahan diare yang praktis adalah dengan memutus rantai penularan tersebut.
Beberapa upaya yang mudah diterapkan adalah:
Penyiapan makanan yang higienis
Penyediaan air minum yang bersih
Kebersihan perorangan
Cuci tangan sebelum makan
Pemberian ASI eksklusif
Buang air besar pada tempatnya (WC, toilet)
Tempat buang sampah yang memadai
Berantas lalat agar tidak menghinggapi makanan
Lingkungan hidup yang sehat
Teruskan Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
Perhatikan kebersihan dan gizi yang seimbang untuk

pemberian makanan

pendamping ASI setelah bayi berusia 4 bulan.


Karena penularan kontak langsung dari tinja melalui tangan / serangga , maka
menjaga kebersihan dengan menjadikan kebiasaan mencuci tangan untuk seluruh
anggota keluarga. Cucilah tangan sebelum makan atau menyediakan makanan untuk
sikecil.
Ingat untuk menjaga kebersihan dari makanan atau minuman yang kita makan. Juga
kebersihan perabotan makan ataupun alat bermain si kecil.
Teruskan Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
Perhatikan kebersihan dan gizi yang seimbang untuk

pemberian makanan

pendamping ASI setelah bayi berusia 4 bulan.


Karena penularan kontak langsung dari tinja melalui tangan / serangga , maka
menjaga kebersihan dengan menjadikan kebiasaan mencuci tangan untuk seluruh
anggota keluarga. Cucilah tangan sebelum makan atau menyediakan makanan untuk
sikecil
Ingat untuk menjaga kebersihan dari makanan atau minuman yang kita makan. Juga
kebersihan perabotan makan ataupun alat bermain si kecil.

Demikian lah pidato saya hari ini semoga dapat bermanfaat bagi semuanya. Mohon Maaf bila
ada yang tidak berkenan. Akhir kata, saya ucapkan terimakasih kepada bapak-bapak dan iuibu sekalian. Wassalamualaikum wr.wb.

You might also like