Professional Documents
Culture Documents
INFORMASI UMUM
PT. Adaro, perusahaan pertambangan batubara yang lokasinya berada di Provinsi
Kalimantan Selatan yang terdiri dari 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Balangan
dan Kabupaten Tabalong dan Provinsi Kalimantan Tengah yaitu kabupaten Barito
Timur dan Kabupaten barito selatan.
PT. Adaro memiliki luas area produksi 35.800,8 Ha. Penambangan PT. Adaro terbagi
menjadi 3 wilayah penambangan antara lain Paringin 10.602 Ha, Tutupan 15.077 Ha
dan Wara 10.121 Ha. Produksi batubara rata-rata bulanan sebesar 3.486.026 ton dan
target produksi batubara per tahun sebesar + 45 juta ton.
Kegiatan reklamasi dan revegetasi sesegera mungkin dilakukan setelah lahan tersebut
tidak terganggu lagi (final). Setiap kegiatan ini memiliki perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi keberhasilan dan pelaporan sesuai dengan dokumen RKTTL
(Rencana Kerja Tahunan Teknik dan Lingkungan).
2.
3.
Kewajiban penanggungjawab
usaha sesuai PP 27/2012
Memiliki dokumen lingkungan/Izin
Lingkungan.
Penaatan
Temuan
Taat
a) Perusahaan
sudah
memiliki
dokumen AMDAL nomor 434 Tahun
2009 tentang Kelayakan Lingkungan
Hidup kegiatan integrasi areal
penambangan dan peningkatan
kapasitas produksi batubara menjadi
45 juta ton per tahun di tambang
tutupan, wara dan paringin di
kabupaten Tabalong dan kabupaten
balangan,
propinsi
kalimantan
selatan, serta kabupaten Barito
Selatan dan Kabupaten Barito
Timur, Provinsi Kalimantan Tengah
oleh PT. Adaro Indonesia Tanggal
15 Juli 2009
Taat
Taat
b) Keputusan
Menteri
Negara
Lingkungan
Hidup
Republik
Indonesia No 175 Tahun 2012
Tentang Izin Lingkungan seluruh
kegiatan produksi hingga 80.000.000
(delapan puluh juta) Ton pertahun
tambang batubara di Kabupaten
Tabalong dan Kabupaten Balangan,
Provinsi Kalimantan Selatan, serta
Kabupaten Barito Timur dan
Kabupaten Barito Selatan, Provinsi
Kalimantan Tengah oleh PT Adaro
Indonesia
Telah melaksanakan ketentuan seperti
yang dipersyaratkan dalam dokumen
lingkungan/Izin lingkungan
No.
Kewajiban penanggungjawab
usaha sesuai PP 27/2012
pencemaran air, pengendalian
pencemaran udara, dan
Pengelolaan LB3)
Penaatan
Temuan
Pengelolaan Limbah
Cair
Ketaatan terhadap Izin
Penaatan
Temuan
Taat
2.
100%
3.
Ketaatan terhadap
parameter Baku Mutu
100%
4.
Ketaatan terhadap
pelaporan
a. Ketaatan terhadap
pemenuhan Baku
Mutu
b. Pemenuhan Baku
Mutu berdasarkan
Pemantauan Tim
PROPER
Ketaatan terhadap
Ketentuan Teknis
100%
5.
6.
100%
------
Taat
No.
1.
2.
100%
3.
100%
4.
5.
100%
Taat
Temuan
Perusahaan memiliki 60 genset dan
semuanya telah dipantau emisi sudah
dipantau
Sudah melaporkan seluruh data
pemantauan
Parameter yang dipantau dari semua
sumber emisi sudah sesuai peraturan
Hasil pemantauan emisi seluruh sumber
emisi telah memenuhi baku mutu emisi
Cerobong sudah dilengkapi dengan
sarana dan prasarana sampling
D. Pengelolaan Limbah B3
Penyimpanan Sementara Limbah B3
Untuk menyimpan sementara timbulan limbah B3, PT. Adaro Indonesia memiliki 33
(tiga puluh tiga) tempat penyimpanan sementara limbah B3, yaitu:
Pengelolaan Limbah
Masa
No. SK/ No. Surat
Keterangan
B3
Berlaku
Penyimpanan
Kep. Bupati Barito Selatan No. 5 tahun
TPS limbah B3 cair
sementara LB3 PT.
74 tahun 2012, 7 Maret 2012
Adaro IndonesiaKelanis
Pengumpulan
Kep. Bupato Barito Selatan
5 Tahun TPS gudang LB3
sementara LB3
No. 309 tahun 2011, 16 Juni
padat dan cair
PT.Adaro (stok pile)
2011 (perubahan atas Kep.
Bupati Barito Selatan No. 193
tahun 2010
Penyimpanan/penamp Kep. Bupati Barito Timur No
5 Tahun TPS gudang LB3
ungan sementara LB3 200 Tahun 2011, 9 Agustus
padat,
lokasi
PT. Bukit Makmur
2011
kegiatan PT. Bukit
Mandiri Utama KM
Makmur Mandiri
34
Utama
Penyimpanan/penamp Kep. Bupati Barito Timur No
5 Tahun TPS gudang LB3
ungan sementara LB3 201 Tahun 2011, 9 Agustus
cair dan padat,
PT. Eka Dharma Jaya 2011
lokasi kegiatan PT.
Sakti Hauling Road
Eka Dharma Jaya
KM 30
Sakti
Penyimpanan/penamp Kep. Bupati Barito Timur No
5 Tahun TPS gudang LB3
ungan sementara LB3 202 Tahun 2011, 9 Agustus
padat,
lokasi
PT. Pamapersada
2011
kegiatan
PT.
Nusantara
Pamapersada
Pengelolaan Limbah
B3
Masa
Berlaku
Penampungan
sementara LB3 PT.
Adaro Indonesia
5 Tahun
Penampungan
sementara LB3 PT.
Adaro Indonesia
5 Tahun
Penyimpanan
sementara LB3 PT.
Asiadrill Bara Utama
5 Tahun
Penyimpanan
sementara LB3 PT.
Agrabudi Jalan
Bedikari
5 Tahun
Penyimpanan
sementara LB3 PT.
Bukit Makmur
Mandiri Utama
5 Tahun
Penyimpanan
sementara LB3 PT.
Adaro Indonesia
5 Tahun
Penyimpanan
sementara PLB3 PT.
Adaro Indonesia
5 Tahun
Penyimpanan
sementara LB3 PT.
Adaro Indonesia
5 Tahun
5 Tahun
Keterangan
Nusantara Km 35
TPS gudang LB3
cair, lokasi kegiatan
PT. Sapta Indra
Sejati Km 35
TPS gudang LB3
padat,
lokasi
kegiatan PT. Sapta
Indra Sejati Km 35
TPS gudang LB3
cair dan padat,
lokasi kegiatan PT.
Asiadrill
Bara
Utama Km 67
TPS gudang LB3
cair dan padat,
lokasi kegiatan PT.
Agrabudi
Jalan
Bedikari Km 69
TPS gudang LB3
cair dan padat,
lokasi kegiatan PT.
Bukit
Makmur
Mandiri Utama Km
70
TPS gudang LB3
cair dan padat,
lokasi kegiatan PT.
Rahman Abdi Jaya
Km 68
TPS gudang LB3
cair, lokasi kegiatan
PT. Pamapersada
Nusantara Km 73
TPS gudang LB3
cair, lokasi kegiatan
PT. Rante Mutiara
Insani Km 68
TPS gudang LB3
cair dan padat,
lokasi kegiatan PT.
Pamapersada
Nusantara Km 35;
PT. Pama persada
Nusantara (Mega
shop pama) Km 78;
PT. Sapta Indra
Sejati Km 76; PT.
Pengelolaan Limbah
B3
Masa
Berlaku
Penyimpanan
Sementara LB3 PT.
Adaro Indonesia
5 Tahun
Penyimpanan
Sementara LB3 PT.
Adaro Indonesia
5 Tahun
Penyimpanan
Sementara LB3 PT.
Adaro Indonesia
5 tahun
Penyimpanan
Sementara LB3
Keterangan
Widya Sapta Colas
Km 30; PT. Bukit
Makmur Mandiri
Utama Km 34; PT.
Lintas Kalimantan
Utama Km 38; PT.
Putra
Sarana
Transborneo
Km
70; PT. Bhakti
Mandiri
Putera
Tanjung Km 68;
PT.
Tarkindo
Utama Km70; PT.
Pamapersada
Nusantara
Wara
Km 73.
TPS gudang LB3
cair dan padat,
lokasi kegiatan PT.
Pamapersada
Nusantara Km 73;
PT. Pamapersada
Nusantara
LW
tutupan Baru Km
73; PT. Adaro
Indonesia Km73;
PT. united tractors
Km 73; PT. Rante
Mutiara Insani TPS
VIII, IX, X Km 68
TPS LB3 cair dan
padat,
lokasi
kegiatan
PT.
Rachman AbdijayaTambang
ROM
XIX
dan
PT.
CBML-North
Tambang
TPSLB3 cair dan
padat dilokasi PT.
Puninar
Mitra
Abadi
Permohonan Izin
TPS LB3 ke Bupati
Balangan,
untuk
lokasi
workshop
PT. Pamapersada
Nusantara
Pengelolaan Limbah
B3
Masa
Keterangan
Berlaku
Permohonan Izin
TPS LB3 ke Bupati
Tabalong,
untuk
lokasi
workshop
PT. Rante Mutiara
Insani,
PT.
Anugrah
Jalan
Berdikari
dan
medis PT. Adaro
Indonesia
Permohonan Izin
TPS LB3 ke Bupati
Barito Timur, untuk
lokasi
workshop
PT.
Saptaindra
Sejati KM 35 Pasar
Panas
Permohonan Izin
TPS LB3 ke Bupati
Tabalong,
untuk
lokasi
workshop
PT.
Trakindo
Utama
Pemanfaatan limbah B3
Dalam upaya melakukan 4R, yaitu reduce, reuse, recycle dan recovery PT. Adaro
Indonesia memanfaatan terhadap timbulan limbah B3 berdasarkan izin pemanfaatan
terhadap limbah B3 yang diperoleh. Izin pemanfaatan limbah B3 yang diperoleh
adalah berupa pelumas bekas sebagai campuran bahan peledak (ANFO-Emulsi)
Pengelolaan
Limbah B3
Pemanfaatan
LB3 PT.
Adaro
Indonesia
Masa
Berlaku
5 Tahun
Keterangan
Komposisi pemanfaatan pelumas
bekas untuk ANFO sebesar 50%
pelumas bekas dan 50% solar
Jenis Limbah
Satuan
Ton
Limbah
Limbah
Dihasilkan Dikelola
51.111
Limbah
Belum
Dikelola
1) 2.489
2)
48.622
1) 1.633
2) 13.79
Perlakuan
1)
2)
Grease Bekas
Ton
15.423
Kaleng
cat,thinner,
solvent
2)
Ton
56.148
Majun bekas
Ton
3.169
1)
10.376
2)
45.772
1) 0.374
2) 2.795
1)
2)
1)
2)
Serbuk
gergaji bekas
Ton
0.999
Cartridge/
Pita Printer
bekas
1) 0.53
2) 0.469
1)
2)
Ton
0.775
1) 0.389
2) 0.385
1)
2)
Lampu TL
Ton
Drum eks
Fuel
1)
0.005
1) 0.057
2) 0.062
1)
2)
Manifest KQ
0000001
Disimpan di TPS
LB3
Diserahkan ke PT.
Maju Asri Jaya
Utama, Kode
Manifest KQ
0000001
Disimpan di TPS
LB3
Diserahkan ke PT.
Maju Asri Jaya
Utama, Kode
Manifest KQ
0000001
Disimpan di TPS
LB3
Diserahkan ke PT.
Maju Asri Jaya
Utama, Kode
Manifest KQ
0000001
Disimpan di TPS
LB3
Diserahkan ke PT.
Maju Asri Jaya
Utama, Kode
Manifest KQ
0000001
Disimpan di TPS
LB3
Diserahkan ke PT.
PPLI , Kode
Manifest AA
0000001
Disimpan di TPS
LB3
Diserahkan ke PT.
PPLI, Kode
Manifest AA
0000001
Disimpan di TPS
LB3
Diserahkan ke PT.
Maju Asri Jaya
Utama, Kode
Jenis Limbah
Satuan
Limbah
Limbah
Dihasilkan Dikelola
Limbah
Belum
Dikelola
Ton
4.466
1) 0.002
2) 4.464
Ton
1.739
1) 0.53
2) 1.209
Ton
6.651
1) 1.231
2) 5.42
Ton
0.599
1) 0.096
2) 0.503
Ton
29.255
1) 3.006
2)
26.249
Ton
0.152
1) 0.063
2) 0.089
Ton
9.34
1) 0.033
2) 9.433
Ton
3.175
1) 1.675
Solar Bekas
Drum eks
Grease
Tinta Toner
Bekas
Hose Bekas
Monitor TV,
Komputer
bekas
Kawat Las
bekas
Drum eks
Perlakuan
Manifest KQ
0000001
1) Disimpan di TPS
LB3
2) Diserahkan ke PT.
Maju Asri Jaya
Utama, Kode
Manifest KQ
0000001
1) Disimpan di TPS
LB3
2) Diserahkan ke PT.
Maju Asri Jaya
Utama, Kode
Manifest KQ
0000001
1) Disimpan di TPS
LB3
2) Diserahkan ke PT.
Maju Asri Jaya
Utama, Kode
Manifest KQ
0000001
Di serahkan ke PPLI
kode manifest AA
0000001
1) Disimpan di TPS
LB3
2) Diserahkan ke PT.
Maju Asri Jaya
Utama, Kode
Manifest KQ
0000001
1) Disimpan di TPS
LB3
2) Di serahkan ke
PPLI kode
manifest AA
0000001
1) Disimpan di TPS
LB3
2) Diserahkan ke PT.
Maju Asri Jaya
Utama, Kode
Manifest KQ
0000001
1) Disimpan di TPS
Jenis Limbah
Satuan
Limbah
Limbah
Dihasilkan Dikelola
chemical
Limbah
Belum
Dikelola
2) 1.5
Ton
64.92
1) 0.453
2)
65.372
Ton
0.005
0.005
Ton
189.316
Ton
0.172
1) 77.14
2)
112.176
1) 0.068
2) 0.007
Ton
6,721.566
Sarung tangan
bekas
Sludge oil
trap
Limbahmedis
TOTAL
Perlakuan
LB3
2) Diserahkan ke PT.
Maju Asri Jaya
Utama, Kode
Manifest KQ
0000001
1) Disimpan di TPS
LB3
2) Diserahkan ke PT.
Maju Asri Jaya
Utama, Kode
Manifest KQ
0000001
Diserahkan ke PT.
Maju Asri Jaya
Utama, Kode
Manifest KQ
0000001
Dikirim ke PPLI
kode manifest AA
0000001
Dikirim ke PPLI
kode manifest AA
0000001
6,721.56
0
6
Persentase
%
100
Catatan : 4.22% limbah B3 masih disimpan di TPS LB3, 1.56% limbah B3
dimanfaatkan untuk ANFO, 94.22% limbah B3 diserahkan ke pihak ketiga yang
berizin. Secara umum 100% limbah B3 sudah dikelola sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan persyaratan dalam izin
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pengelolaan limbah B3 diatas, maka dapat diambil kesimpulan:
Perusahaan telah melakukan penaatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan persyaratan dalam izin.
No.
Nilai
Total
Tidak
Potensi
Rusak
(X 80)
KRITERIA PENILIAI
Potensi
Rusak
Ringan
(55 < X < 80)x
Potensi
Rusak
Berat
(X < 55)
Tahapan
Lokasi
1.
Penambangan
Pit Wara
93
2.
Penimbunan
Disposal
North 2
Tutupan
89
3.
Reklamasi
Disposal
North 2
Tutupan
96
4.
Penambangan
Pit North
Tutupan
88
5.
Pembersihan
Lahan
6.
Pengupasan
Tanah Pucuk
Pit North
Tutupan
100
Pit North
Tutupan
100
7.
Reklamasi
Disposal
South
Tutupan
100
Penimbunan
Disposal
South
93
8.
Keterangan
No.
Tahapan
Lokasi
Tutupan
Nilai
Total
9.
Reklamasi
Disposal
HW1
South
Tutupan
Penimbunan
Disposal
HW1
South
Tutupan
Reklamasi
Disposal
Inpit
Backfill
South
Tutupan
10.
11.
JUMLAH DATA
KRITERIA PENILIAI
Keterangan
kerusakan lingkungan
Untuk aspek Teknis: terlihat
adanya alur-alur didinding
lereng
96
100
100
11
11
TAAT
K1 (Perencanaan);
o Telah memiliki Peta Triwulanan Rencana dan Realisasi dengan skala 1 :
2000, dan ditandatangani oleh KTT
o Untuk target rencana beberapa aktivitas Penimbunan dan Reklamasi
kemajuan luasan di lapangan belum sesuai dengan rencana.
K2 (Kontinyuitas) : Semua lokasi yang dinilai sudah memenuhi kriteria
penilaian
Aspek Teknis :
K3 (Potensi Longsor) dari lokasi yang dinilai ada satu lokasi penambangan
terdapat adanya potensi longsor sedang,
F. Pasca Tambang
Rencana program pasca tambang PT Adaro Indonesia telah dituangkan dalam
dokumen Rencana Pasca Tambang yang telah disetujui oleh Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.
Program Pascatambang PT adaro Indonesia diantaranya:
1. Melakukan reklamasi lahan bekas tambang
1.1 Penataan timbunan tanah penutup,pengendalian erosi dan sedimentasi
Reklamasi lahan Adaro direncanakan setiap tahun dan lima tahunan
disesuaikan dengan perencanaan tambang pada saat penambangan batubara
masih berlangsung.Sedangkan pada masa pascatambang, reklamasi lahan
ditujukan untuk menata kembali lahan bekas tambang sesuai peruntukannya
dan disesuaikan dengan rencana pasca tambang. Reklamasi pasca tambang
dilakukan pada area lahan bekas fasilitas tambang,jalan tambang,lahan bekas
tambang permukaan dan bekas kolam pengendapan.
1.2 Melakukan penanaman kembali
Daerah revegetasi adalah tempat pembuangan overbuden, kemudian ditanami
berbagai jenis tanaman. Revegetasi yang dilakukan adalah melakukan
pembibitan berbagai jenis tanaman yang bekerja sama dengan masyarakat
setempat serta yang disiapkan oleh Adaro sendiri. Revegetasi dilakukan
setelah lokasi ditata dan dihampar dengan top/sub soil
1.3 Pencegahan dan penanganan air asam tambang
Pengelolaan air asam tambang di PT Adaro Indonesia dilakukan dengan 2 cara
yaitu:
Penutupan (mengisolasi) batuan yang berpotensi menimbulkan air
asam tambang dengan batuan yang bersifat netral (menggunakan
metode dry cover)
Sebagian lubang tambang diupayakan ditimbun kembali dengan tanah
penutup
Pencegahan pembentukan air asam tambang dengan melokalisir
sebaran mineral sulfida sebagai bahan potensial pembentuk air asam
dan menghindarkan agar tidak terpapar pada udara bebas. Sebaran
sulfida ditutup dengan bahan impermeable antara lain lempung, serta
b. Pelaksanaan
Kebijakan CSR PT. Adaro Indonesia dilaksanakan melalui lima pilar program,
meliputi Program Ekonomi, Program Pendidikan, Program Kesehatan, Program Sosial
Budaya dan Program Lingkungan.
Paradigma Pemberdayaan melalui Pengembangan Kapasitas dan kemandirian
sudah menjadi mainstreaming dari Program CSR PT. Adaro. Hal ini dibuktikan
dengan design program yang mengutamakan partisipasi masyarakat. Program ini
sangat positif terutama pada pilar program ekonomi seperti Gerbang Aman, yang
merupakan program pembangunan desa terintegrasi yang di dalamnya diintegrasikan
Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pengembangan Kelembagaan Ekonomi,
Pelayanan Publik, Kemitraan dan Bimtek.
Strategi implementasi program dilaksanakan dengan beberapa variasi yaitu
dilaksanakan oleh Tim CSR Adaro, Konsultan, Masyarakat Setempat, Kontraktor,
Tim Katarak, Lembaga Swadaya Masyarakat.
c. Evaluasi
Program CSR yang telah direalisasikan dilakukan monitoring dan evaluasi
sesuai jadwal yang telah dirancang sebelumnya. Monitoring dan Evaluasi program
CSR
bukan additional Job. Struktur yang ada merupakan struktur kombinasi yang tidak
hanya mentitik beratkan pada aspek sektoral program namun juga aspek region.
Struktur ini dapat dijadikan panutan bagi perusahaan-perusahaan lain dalam
mengembangkan CSRnya. Titik berat sektoral program dipimpin oleh Manager CSR
yang dibawahnya ada CSR Superintendent dan kelengkapan sektoral, administrasi dan
monitoring evaluasi officer. Kelengkapan sektoral terdiri dari CSR Officer Bidang
Ekonomi, CSR Officer Bidang Pendidikan, CSR Officer Bidang Kesehetan dan CSR
Officer Bidang Lingkungan. Untuk Monitoring dan Evaluasi diperkuat dengan CSR
Officer bidang Monitoring dan Evaluasi. Kelengkapan sektoral tersebut didukung
dengan strukrur CSR Officer bidang Administrasi.
Hal yang menarik adalah pada implementasi program ada struktur yang
berbasis pada koordinasi wilayah yang sinergis dengan struktur kelengkapan yang
berbasis sektoral. Struktur tersebut di bawah pimpinan Manager CSR Project yang
dibawahanya ada satu Superintendent CSRP dan dua divisi kewilayahan yaitu CSRP
Officer Wilayah I dan CSRP Officer Wilayah II. Catatan yang perlu digarisbawahi
bahwa masing-masing Officer Wilayah tersebut membawahi satu Kabupaten yang
terdiri dari puluhan desa oleh karena itu diperlukan strategi yang efektif agar
pengorganisasian implementasi program dapat bejalan efektif.
b. Kompetensi SDM
Kompetensi SDM dari Departemen CSR sangat memperkuat kapasitas
kelembagaan CSR PT. Adaro karena didalamnya mempunyai latarbelakang ilmu
yang relevan dengan pekerjaan CSR dengan Strata 1 yang lebih dominan. Dalam
grafik di bawah ini menunjukan bahwa secara jumlah staff CSR yang ada sangat
memadai yaitu 20 orang. Dari dua puluh orang tersebut yang paling banyak adalah
sarjana.
Tidak
dipungkiri
karena
struktur
yang
ada
bersifat
kombinasi
yang
menitikberatkan pada aspek sektoral maka latarbelakang ilmu yang ada pada staff
CSR didasarkan pada relevansi dengan program yang ada sesuai dengan divisi
sektoralnya. Hal ini sangat mendukung inovasi, kreatifitas dan kapasitas
pengembangan program sesaui dengan sektornya masing-masing.
2.
Anggaran
Anggaran CSR dihitung berdasarkan rasio net profit perusahaan. Sejak tahun
No. Tahun
1
2
3
4
5
2009
2010
2011
2012
2013
EKONOMI
7.650.000.000
5.700.000.000
5.770.000.000
6.650.000.000
5.775.000.000
PENDIDIKAN
6.763.000.000
4.075.000.000
4.622.000.000
8.842.000.000
6.906.000.000
Jumlah
30.651.941.444
32.625.000.000
35.525.000.000
36.250.000.000
36.250.000.000
Trend anggaran CSR Adaro walaupun berdasarkan net profit perusahaan tetapi
tidak terpengaruh oleh kondisi ketika harga batubara jatuh. Hal ini menunjukkan
bahwa koitmen Adara dalam upaya untuk mewujudkan tanggungjawab sosial cukup
baik. Jumlah total anggaran perbidang dari mulai tahun 2009 sd 2013 mengalami
kenaikan yang signifikan ) dari Rp. 30.651.941.444 meningkat sampai dengan
36.250.000.000 walaupun pada tahun 2012 dan 2013 sama, dikarenakan harga
batubara turun.
3.
reklamasi bekas tambang agar kembali hijau dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
dan pemerintah. Adaro juga menyiapkan program ekonomi yang harapannya ketika
tambang ditutup masyarakat tetap dapat menghidupi dirianya sendiri karena hidup
sebelumnya memang tidak menggantungkan pada perusahaan. Program Gerbang
Aman yang menitik beratkan pada Pembangunan Desa yang Terintegarsi menujukkan
bahwa sektor pertanian dan perkebunan menjadi titik tolak utama pengembangan
program.
Exit strategy yang dikembangkan salah satunya dengan mengembankan aspek
kelembagaan ekonomi
Lembaga ekonomi yang dikembangkan oleh Adaro digarap secara serius hal ini
sangat positif karena dengan profesionalitas kelembagaan mampu secara dinamis
berkembang sampai pasca tambang. Adapun catatan temuan lapangan terkait dengan
program yang dikembangkan di masyarakat untuk mengantisipasi pasca tambang
adalah sebagai berikut :
3. Rumah Asap Karet, sangat positif karena ada value added dijual dalam bentuk
slide tidak lome, namun perlu ada exit strategy ketika harga karet turun.
4.
Konflik
Dalam setiap pengelolaan operasional perusahaan apalagi perusahaan tambang
tidak imun dari konflik. Perusahaan mengakui bahwa konflik dengan masyarakat
senantiasa hadir dalam masa operasional tambang. Konflik tersebut salah satunya
adalah tuntutan masyarakat untuk bekerjan di Adaro.
Perusahaan dalam mengatasi hal ini cukup persuasif, pernah suatu ketika para
pemuda yang bekerja sebagai petani karet menuntut agar supaya dipekerjakan di
Adaro. Pihak Adaro dalam hal ini Manager CSR berusaha untuk mengajak dialog
dengan para petani tersebut. Mereka diajak untuk mengkalkulasi sesuai dengan
kualifikasi mereka keuntungan dan kerugian ketika bekerja di Adaro dibanding
bekerja perkebunan karet. Setelah dskusi tersebut mereka sadar bahwa lebih
menguntungkan bekerja sebagai petani karet mengingat tambang tidak selamanya
berada disitu. Mereka hanya silau dengan kegagahan para karyawan yang memakai
seragam Adaro, akhirnya dari pihak Adaro memberikan seragam petani yang mirip
dengan Adaro supaya mereka semangat dalam bekerja sebagai Petani Karet.
Selain konflik mengenai tuntutan untuk bekerja di Adaro, konflik yang lain
yang sering muncul adalah terkait dengan tanah atau lahan. Dalam hal ini perusahaan
berpegang pada aspek litigasi atau hukum yang menjadi dasar kepemilikan atau asset
perusahaan. Namun demikian apabila terjadi konflik dengan masyarakat dengan
persuasif dan mendasarkan pada SOP yang ditangani oleh ditangani oleh External
Relation Departemen.
5.
Program Sadar
Kehamilan, Sadar Kesehatan Ibu dan Balita serta upaya untung mendorong
munculnya Bidan Desa yang berasal dari Desa setempat dengan Program Beasiswa
Bidan. Program program tersebut merupakan ide bersama antara pemerintah dan
Adaro yang kemudian implementasinya dan penganggarannya terfragmentasi untuk
wilayah pengembangan masyarak Adaro dibiayai oleh Adaro sedangkan diluar Adaro
dibiayai APBD.
6.
perluh dicontoh adalah kolaborasi LSM Pusaka dengan CSR Adaro dalam
mengembangkan minat baca dan pengembangan ketrampilan berbasis lingkungan
dengan membangun Rumah Belajar Saraba Kawa. Rumah Belajar tersebut menempati
ruangan stadioan yang sudah tidak dimanfaatkan yang dahulunya dimanfaatkan untuk
nongkrong, minum-minuman keras,pacaran dsb. Skarang disulap enjadi Rumah
Belajar dengan koleksi bahan bacaan yang baru dan sistem pembelajaran yang
inovatif, menyenangkan sehingga rumah belajar ini tiap hari ramai dikunjungi anakanak muda sepulng dari sekolah.
Kemitraan dengan Sanggar Tari Suluh Benua yang menunjang pelestarian budaya
tradisional tari-tarian adat Kalimantan. Kegiatan ini rutin dilakukan dan diikuti oleh
anak-anak dan remaja yang semngat berlatih menari. Kemitraan yang dilakukan
dengan memberikan bantuan sarana prasarana, ruang untuk menyajikan tarian di
perusahaan ketika ada event.
7.
dengan memberikan Beasiswa anak miskin berprestasi, bantuan sarana dan prasarana
sekolah, pengembangan kompetensi guru. Hal ini semakin mendorong salah satu
indikato MDGs untuk mencapai angka pemenuhan pendidikan dasar yan meningkat,
Program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan untuk memenuh Kebutuhan
Kaum Perempuan diwujudkan dalam Program Sadar Kehamilan, Sadar Kesehatan Ibu
dan Balita serta upaya untung mendorong munculnya Bidan Desa yang berasal dari
Desa setempat dengan Program Beasiswa Bidan yang diutamakan dari Anak Dukun,
Desa Setempat, Kemauan Belajar dan siap mengabdi di desanya. Hal ini sangat
relevan untuk mewujudkan indikator MDGs untuk mengurangi Angka kematian Ibu
melahirkan, Angka gizi buruk.
Di samping itu Adaro juga mempunyai perhatian dalam program penanggulangan
HIV dan AIDS. Program ini mendapat apreasiasi sebagai Pemenang MDGs Award
tahun 2013 lingkup nasional.