You are on page 1of 4

Bank Sampah Rosella: Sulap Sampah Jadi Berkah

Pontianak, Journalism Bank Sampah? Mungkin kebanyakan orang akan mengerditkan


dahi ketika mendengar tempat ini. Istilah tempat yang asing, tetapi benar adanya. Ya, bank
yang lumrah untuk menabung uang bukan hal mustahil bermetamorfosis menjadi tempat
menabung sampah dan pundi-pundi uang seperti Bank Sampah Rosella. Letaknya tak jauh
dari jantung kota Pontianak, tepatnya di Jalan Purnama Kompleks Purnama Agung 7,
Kelurahan Parit Tokaya, Kecamatan Pontianak Selatan. Ketika masuk kompleks siang itu,
kiri dan kanan akan melihat bangunan yang serupa tetapi tak begitu sama. Jalan aspal yang
tidak begitu mulus. Lubang dengan sedikit genangan air akan menemani perjalanan.
Namun, yang menarik adalah kompleks ini bebas sampah sejauh mata memandang. Setelah
melewati dua persimpangan, disebelah kanan terdapat bangunan bank sampah ini. Bank
Sampah Rosella nama plangnya dengan nomor dinding M15 yang bertengger di atas tanah
dengan dua bangunan. Disebelah kiri bangunan terbuka untuk pemilhan sampah dan
disebelah kanan merupakan galeri hasil olahan sampah.
Dulu namanya bukan bank sampah, ini hanya bangunan kecil untuk menumpuk sampah.
Warga merasa risih dengan bau sampah, kemudian atas ide dari kelurahan maka dibuatlah
bank sampah dengan bantuan Badan Lingkungan Hidup Provinsi, papar Zulkardianti (47)
selaku pendiri Bank Sampah Rosella. Berdasarkan penjelesannya, ibu rumah tangga ini
begitu bersemangat menjelaskan secara detail tentang bank sampah yang dirintisnya.
Terkadang dengan aksen Melayu Pontianak, beliau bercerita begitu menggebu-gebu tanda
penekanan akan suatu hal yang penting. Sebab tak mudah baginya bersama enam kader
yang lain untuk memulai dan mendirikan bank sampah.
Kami terus mencoba. Untuk memulai suatu kebaikan dan menguntungkan orang lain tidak
serta merta langsung dapat respon positif, keluh ibu rumah tangga yang akrab disapa Yanti
ini. Sesekali ia menghela napas agak panjang dan menurunkan intonasi berbicaranya
pertanda prihatin. Tampak begitu besar perjuangannya untuk mendirikan bank sampah dari
sinar matanya, tetap terlihat jelas walau sedikit tertutup oleh kacamatanya. Perjuangannya

terbayarkan sejak diresmikannya Bank Sampah Rosella oleh Ir. H. Edi Rusdi Kamtono,
MM., MT. selaku wakil walikota Pontianak pada tanggal 1 Desember 2015.
Bank sampah adalah tempat warga yang memiliki sampah yang sudah dipilah kemudian
ditukar dengan rupiah. Konsepnya hampir sama dengan bank pada umumnya. Hanya saja
yang ditabung bukanlah uang, melainkan sampah yang nantinya akan diberikan nilai
tertentu. Nasabah yang menukarkan sampah pun memiliki buku tabungan. Sampah yang
ditukarkan dengan uang langsung masuk ke rekening atau pun dapat diambil langsung
dengan pembagian keuntungan 85% untuk nasabah dan 15% untuk bank sampah.
Apa itu bank sampah? Kami malu untuk membawa sampah, kalimat inilah yang sering
ibu Yanti dapatkan sampai sekarang dari warga yang ada disekitar. Ternyata walaupun
sudah dipaparkan, masih banyak warga yang belum mengetahui konsep bank sampah
secara utuh.
Bank sampah ini harus disosialisasikan secara terus menerus. Kami berusaha dan terus
berusaha, tutur ibu dua anak ini. Semangatnya tidak luntur. Jiwa sosialnya semakin
terpacu. Gerakan tubuhnya begitu meyakinkan dan sangat memberikan penekanan saat
menjelas. Beberapa kali ia membetulkan posisi jilbabnya karena gerakan semangatnya.
Selain pemilahan sampah, kader Bank Sampah Rosella juga membuat barang kerajinan dari
sampah. Barang kerajinan yang dibuat nantinya akan dijual dan keuntungannya akan
dibagi. Produk yang dihasilkan pum beragam, seperti bunga berbahan dasar plastik, pot
lukis dari botol, sarung toples dari kulit kayu sisa potongan baju, pakaian adat dari banner,
bed cover dari sisa potongan kain, keset, tempat tisu dan lain-lain.
Kami semuanya ibu rumah tangga yang memiliki banyak waktu luang, daripada ngumpul
ndak genah lebih baik kita ngolah sampah, celetuk bu Yanti sambil nyengir. Ia bangga ibu
rumah tangga disekitarnya mampu menghasilkan produk bernilai dan menciptakan
ekonomi kreatif. Nilai barang ditentukan dari bahan dasar dan tingkat kesulitan pengerjaan
namun tetap terjangkau. Tak jarang banyak peminatnya saat dijual di galeri bank sampah

dan di GOR Pangsuma. Bahkan bank Sampah Rosella juga mendapatkan penghargaan
kementrian koperasi sebagai UMKM Mandiri terbaik dan juara 1 fashion show dari limbah.
Bank Sampah Rosella diharapkan mampu menjadi satu di antara solusi untuk
meminimalisasi terjadi tumpukan sampah. Khususnya warga dapat melakukan 3R terhadap
sampah yaitu reduce, reuse dan recycle. Selain itu, bank sampah juga dapat meningkatkan
kesadaran warga peduli terhadap lingkungan, menciptakan ekonomi kreatif dan membawa
manfaat kepada setiap insan bernyawa terkait pelestarian fungsi lingkungan hidup.

You might also like