Professional Documents
Culture Documents
87
88
89
90
91
Dari data hasil prestasi siswa dalam pelajaran matematika tersebut, delapan orang
yang memiliki kemampuan lebih dalam pelajaran matematika dijadikan leader
pada setiap kelompok.
Agar lebih menarik bagi siswa, maka pemberian nama kelompok dibuat
dengan nama-nama planet yang terdapat pada sistem tata surya yaitu Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Adapun
pengelompokkan siswa disajikan pada Tabel 3.1.
92
Nama Siswa
Kelompok
No
Nama Siswa
Kelompok
Agus Suparman
Merkurius
21
Meliyani Kartika
Yupiter
Aji Prakoso
Merkurius
22
Muhammad Abdul
Mars
Anggi Gunawan
Venus
23
Neng Dahlia
Mars
Annisa Nursuci H.
Uranus
24
Nur Afrizal
Bumi
Atip
Neptunus
25
Pingki Parhan
Venus
Bumi
26
Pratiwi Sri O.
Mars
Dadan Sutarya
Saturnus
27
Renaldi Permana
Merkurius
Deri Aprianto N.
Yupiter
28
Reni Anggraeni
Venus
93
Dewi Gantini
Merkurius
29
Rian Juliansyah
Saturnus
10
Neptunus
30
Rika Heryanti
Yupiter
11
Erikhson Jhon H. N.
Mars
31
Rudi
Yupiter
12
Eriska Lestari
Uranus
32
Shanti Marcella
13
Ferry Nugraha
Bumi
33
Sri Rohayanti
14
Gilang Ramadhan
Bumi
34
Suhendar
Mars
15
Hasanudin Iskandar
Neptunus
35
Syawaludin
Bumi
16
Ilham Zulfikri M.
Uranus
36
17
Irwan
Saturnus
37
Tika Sapriana
Venus
18
Krisna Sakti T.
Venus
38
Wahani Sanelik O.
Uranus
19
Lina Octaviani
Saturnus
39
Neptunus
20
M. Iqbal Ardiansyah
Yupiter
40
Yuni Mulyani
Merkurius
Neptunus
Uranus
Saturnus
94
95
96
97
98
soal nomor 3 pada LKS 2 yaitu luas daerah gambar di bawah ini!
6 cm 6 cm
6 cm
6 cm
6 cm
6 cm
99
benar. Adapun hadiah yang diberikan kepada kelompok Mars adalah satu bungkus
makanan. Gambar perwakilan siswa yang sedang mempresentasikan hasil
pengerjaannya di depan kelas dapat dilihat pada Gambar 3.12.
100
mengenai jajar genjang dapat dilihat pada lampiran B halaman 199. Siswa yang
lain menyimak dengan baik presentasi temannya. Guru mengklarifikasi presentasi
kelompok Merkurius karena masih keliru dalam menjawab soal nomor 3 dan
nomor 4 pada LKS 3. Soal nomor 3 pada LKS 3 yaitu tinggi jajar genjang dengan
2
panjang alas jajar genjang 3 y m , tingginya 4 y m , dan luasnya 432 m .
Dan soal nomor 4 pada LKS 3 yaitu luas daerah yang diarsir pada gambar di
bawah ini!
10 cm
42 cm
62 cm
101
102
103
104
105
aktivitas yang tercantum pada lembar observasi aktivitas siswa dan lembar
observasi aktivitas guru.
Adapun nilai rata-rata aktivitas guru yang menggunakan strategi
pembelajaran crossword puzzle diperoleh dari jumlah skor aktivitas guru yang
dibagi dengan jumlah ideal dikali skor maksimal. Hasil dari rata-rata aktivitas
guru yang menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle untuk ketiga
pertemuan pada proses pembelajaran di kelas semuanya memiliki kriteria baik
dengan nilai rata-rata 100% pada pertemuan pertama, 92,86% pada pertemuan
kedua, dan 92,86% pada pertemuan ketiga.
Sedangkan untuk rata-rata aktivitas siswa juga diperoleh dari jumlah skor
aktivitas siswa yang dibagi dengan jumlah ideal dikali skor maksimal. Hasil dari
rata-rata aktivitas siswa yang memperoleh strategi pembelajaran crossword puzzle
untuk ketiga pertemuan proses pembelajaran di kelas semuanya memiliki kriteria
baik dengan nilai rata-rata 100% pada pertemuan pertama, 90,91% pada
pertemuan kedua, dan 90,91% pada pertemuan ketiga.
B. Pencapaian Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa yang
Memperoleh Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle
106
Pemahaman
Indikator
Nomor
Soal
Kemampuan menerapkan
rumus pada permasalahan
matematika
Instrumental
Kelas
Total
Skor
Persentase
(%)
Eksperimen
278
57,92
Kontrol
273
56,88
Eksperimen
68
56,67
Kontrol
69
57,5
Eksperimen
75
62,5
Kontrol
56
46,67
1,2,3,5
Kemampuan melaksanakan
perhitungan secara
algoritma
Kemampuan mengaitkan
konsep matematika dengan
konsep matematika yang
lain
Relasional
Kemampuan menerapkan
konsep dalam berbagi
macam bentuk representatif
matematika
107
Gambar 3.18 sampai Gambar 3.23. Gambar-gambar di bawah ini adalah diagram
pencapaian kemampuan pemahaman matematik pada setiap indikator.
Berdasarkan Tabel 3.2 pencapaian kemampuan pemahaman matematik pada kelas
yang menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle hampir sama dengan
pencapaian kemampuan pemahaman matematik pada kelas yang menggunakan
pembelajaran konvensional.
Dari Gambar 3.18 dapat diketahui persentase pencapaian kemampuan
pemahaman instrumental siswa pada kelas yang menggunakan strategi
pembelajaran crossword puzzle. Berdasarkan Tabel 3.2 dan Gambar 3.18
pencapaian pada soal-soal pemahaman instrumental dengan indikator kemampuan
menerapkan rumus pada permasalahan matematika dan kemampuan
melaksanakan perhitungan secara algoritma menunjukkan sebagian besar
(57,92%) telah tercapai.
42%
58%
Tercapai
Tidak Tercapai
108
43%
57%
Tercapai
Tidak Tercapai
109
43%
57%
Tercapai
Tidak Tercapai
110
43%
58%
Tercapai
Tidak Tercapai
38%
63%
Tercapai
Tidak Tercapai
111
crossword puzzle. Berdasarkan Tabel 3.2 dan Gambar 3.22 pencapaian pada soalsoal pemahaman relasional dengan indikator kemampuan menerapkan konsep
dalam berbagi macam bentuk representatif matematika menunjukkan sebagian
besar (62,50%) telah tercapai.
53%
Tercapai
47%
Tidak Tercapai
112
puzzle dapat dilihat pada Gambar 3.24. Dan kemampuan pemahaman matematik
setiap siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional dapat dilihat pada
Gambar 3.25.
Gambar 3.24 merupakan grafik kemampuan pemahaman matematik siswa
berdasarkan hasil skor pretest dan skor postest pada kelas yang menggunakan
strategi pembelajaran crossword puzzle. Kemampuan pemahaman matematik
masing-masing siswa mengalami kenaikan apabila dilihat dari skor pretest dan
skor posttest yang diperoleh siswa.
i
Yu
d
in
Sy
aw
al
ud
Ri
an
ki
Pi
ng
i
M
el
iy
an
g
G
ila
n
D
ew
i
Aj
i
25
20
15
10
5
Skor
0
Nama Siswa
Skor Pretest
Skor Posttest
113
(posttest) di kelas eksperimen memiliki skor terendah yaitu 6 dan skor tertinggi
yaitu 23, dengan nilai rata-rata dari skor posttest sebesar 14,2 dan standar deviasi
sebesar 5,0.
Gambar 3.25 merupakan grafik kemampuan pemahaman matematik siswa
berdasarkan hasil skor pretest dan skor postest pada kelas yang menggunakan
pembelajaran konvensional. Kemampuan pemahaman matematik masing-masing
siswa mengalami kenaikan kenaikan apabila dilihat dari skor pretest dan skor
posttest yang diperoleh siswa.
25
20
15
Skor
10
5
a
Ve
r
iti
S
a
Ri
d
i
Ra
n
ia
de
N
en
M
ar
an
Ir
f
ri
an
Fe
b
D
in
a
sa
An
i
Ad
e
Nama Siswa
Skor Pretest
Skor Posttest
114
4,92. Sedangkan skor kemampuan pemahaman matematik siswa pada tes akhir
(posttest) di kelas kontrol memiliki skor terendah yaitu 2 dan skor tertinggi yaitu
21, dangan nilai rata-rata dari skor posttest sebesar 11,91 dan standar deviasi
sebesar 5,50.
2. Analisis Statistik Pencapaian Kemampuan Pemahaman Matematik
Dari data hasil tes akhir (posttest) dapat dilihat perbedaan kemampuan
pemahaman matematik siswa setelah diberikan treatment antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol. Langkah awal dalam perhitungan ini adalah mengetahui
normalitas data posttest (tes akhir) dari kedua kelas yang dilakukan dengan uji
2
normalitas chi kuadrat ( ) . Hasil perhitungan tersaji pada Tabel 3.3 sebagai
berikut:
Tabel 3.3 Uji Normalitas Data Posttest
Kelas
2hitung
2tabel
Eksperimen
6,624009 7,81
Kontrol
7,086223 9,49
Jika
Kriteria
Keterangan
Normal
Normal
Dari hasil perhitungan normalitas data, diperoleh data posttest pada kelas
eksperimen berdistribusi normal, begitupun dengan data posttest pada kelas
kontrol juga berdistribusi normal. Kedua data berdistribusi normal, maka dapat
disimpulkan bahwa data hasil posttest berdistribusi normal. Karena data hasil
115
posttest berdistribusi normal, maka untuk menguji kesamaan dari skor posttest
(tes akhir) digunakan uji homogenitas. Berdasarkan pengolahan data pada
lampiran D halaman 225 diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 3.4 Uji Homogenitas Varians Data Posttest
Fhitung
Keteranga
Kriteria
Jika
1,28
Fh itung F tabel
Homogen
Karena hasil uji normalitas dari tes akhir (posttest) kelas eksperimen dan
kelas kontrol berdistribusi normal dan hasil homogenitas tes akhir pada kelas
eksperimen dan kelas kotrol tergolong homogen, maka digunakan uji t untuk
menguji hipotesis. Berdasarkan pengolahan data pada lampiran D halaman 225
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 3.5 Uji Hipotesis Data Posttest
t hitung
t tabel
Jika
1,659
1,6708
berarti
Kriteria
t hitung <t tabel
Ha
maka
H0
Keterangan
diterima
t hitung t tabel
H0
diteri
ma
maka
H0
ditolak, berarti
Ha
diterima
116
117
Nilai
Kelas
Indeks Gain
Peningkata
n
Kategor
i
Menggunakan Strategi
Pembelajaran Crossword
Puzzle
0,46
46%
Sedang
Menggunakan pembelajaran
konvensional
0,35
35%
Sedang
118
Kelas
Eksperimen
Kontrol
2hitung
2tabel
3,588798 7,81
2,87938
7,81
Kriteria
Jika
Keterangan
Normal
Normal
Dari hasil perhitungan normalitas data, diperoleh data indeks gain pada
kelas eksperimen berdistribusi normal, begitupun dengan data indeks gain pada
kelas kontrol juga berdistribusi normal. Kedua data berdistribusi normal, maka
dapat disimpulkan bahwa data indeks gain berdistribusi normal. Karena data
indeks gain berdistribusi normal, maka untuk menguji kesamaan dari indeks gain
digunakan uji homogenitas. Berdasarkan pengolahan data pada lampiran D
halaman 232 diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 3.8 Uji Homogenitas Varians Data Indeks Gain
Fhitung
1,3225
Kriteria
Jika
Keteranga
n
Homogen
119
Fh itung F tabel
Karena hasil uji normalitas dari data indeks gain kelas eksperimen dan
kelas kontrol berdistribusi normal dan hasil homogenitas tes akhir pada kelas
eksperimen dan kelas kotrol tergolong homogen, maka digunakan uji t untuk
menguji hipotesis. Berdasarkan pengolahan data pada lampiran D halaman 232
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 3.9 Uji Hipotesis Data Indeks Gain
t hitung
t tabel
Jika
2
1,6708
berarti
Kriteria
t hitung <t tabel
Ha
maka
H0
Keterangan
diterima
t hitung t tabel
H0
ditola
k
maka
H0
ditolak, berarti
Ha
diterima
120
121
Rata-rata
Skor Sikap
Siswa
Tanggapan
Sikap
Indikator
Sikap
terhadap
Pembelajaran
Matematika
No
Item
Jenis
Perny.
(+)
SS
TS
STS
19
Kelas
2,9
2,5
2,5
2,5
()
14
2,5
2,8
skor
2,5
(+)
18
10
2,5
2,8
skor
2,5
()
17
2,5
3,0
skor
2,5
()
14
14
2,5
3,3
skor
2,5
(+)
20
10
2,5
Item
skor
Menunjukkan
kesungguhan
mengikuti
proses
belajar
Kelas
2,8
Menunjukkan
kesukaan
terhadap
pelajaran
matematika
Item
Rata-rata
Skor Sikap
Netral
3,6
skor
(+)
17
12
skor
2,5
2,7
2,5
2,5
122
(+)
15
13
mengajar
3,3
skor
2,5
()
15
2,5
Sikap
terhadap
Pembelajaran
Matematika
dengan
Strategi
Crossword
Puzzle
2,2
skor
(+)
11
16
10
Menunjukkan
kesukaan
terhadap
pembelajaran
dengan
strategi
crossword
puzzle
3,0
2,5
skor
2,5
(+)
14
2,5
13
2,8
skor
2,5
()
11
14
2,5
3,1
skor
2,5
()
15
2,5
12
2,8
skor
2,5
()
13
2,5
16
2,2
skor
2,5
(+)
10
18
2,5
17
18
2,5
3,1
20
Menunjukkan
persetujuan
pada
aktivitas
siswa selama
proses
pembelajaran
dengan
strategi
crossword
puzzle
2,5
3,2
skor
()
16
skor
2,5
2,8
2,5
2,5
2,5
123
(+)
17
19
3,3
skor
2,5
(+)
14
16
2,5
11
Menunjukka
persetujuan
pada
pemahaman
konsep
dengan
strategi
crossword
puzzle
2,5
3,3
skor
2,5
()
16
2,5
14
2,5
skor
2,5
(+)
21
2,5
15
3,6
skor
2,5
124
matematika yaitu pernyataan nomor 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Hal ini dapat dilihat dari
rata-rata skor sikap siswa pada indikator tersebut yaitu sebesar 3,1. Nilai tersebut
diatas rata-rata skor netral yaitu 2,5. Jadi dapat disimpulkan secara umum siswa
merasakan bahwa belajar matematika tidak membosankan, membuat perasaan
menjadi tenang jika pelajaran matematika akan dimulai sehingga mereka tidak
merasa terpaksa mengikuti pelajaran matematika karena merupakan mata
pelajaran wajib, suka bertanya kepada teman atau guru jika ada materi yang tidak
dimengerti dan waktu untuk pelajaran matematika dirasa sangat cepat serta tidak
suka mencari alasan untuk tidak mengikuti pelajaran matematika. Sedangkan
sebagian besar (60,42%) siswa menanggapi dengan sikap positif terhadap
pembelajaran matematika pada indikator yang menunjukkan kesungguhan
mengikuti proses belajar mengajar yaitu pernyataan nomor 1, 8, dan 9. Hal ini
terlihat dari rata-rata skor sikap pada indikator tersebut yaitu sebesar 2,7. Nilai
tersebut diatas rata-rata skor netral yaitu 2,5. Jadi dapat disimpulkan secara umum
bahwa sebagian besar siswa suka mempelajari matematika sebelum mengikuti
pembelajaran matematika di kelas, berusaha mengikuti pelajaran matematika
dengan serius, dan tidak hanya mengerjakan soal latihan jika guru berkeliling
kelas saja.
Tabel 3.11 Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika
SS
No
Jenis
Perny
Perny.
Jml
Jml
TS
Jm
l
STS
Jml
Pernyataan
Pernyataan
Positif
Negatif
Jml
Jml
125
(+)
9,3
17
53,1
12
37,5
20
62.5
12
37.5
(+)
12.5
19
59.3
21.8
6.2
23
71.8
28.1
()
18.7
21.8
15.6
14
43.7
19
59.3
13
40.6
(+)
12.5
18
56.2
10
31.2
22
68.7
10
31.2
()
6.2
15.6
17
53.1
25.0
25
78.1
21.8
()
3.2
6.4
14
45.1
14
45.1
28
90.3
9.6
(+)
20
62.5
10
31.2
6.2
30
93.7
6.2
(+)
15
46.8
13
40.6
12.5
28
87.5
12.5
()
21.8
15
46.8
18.7
12.5
10
31.2
22
68.7
126
127
SS
No
Jenis
Perny
Perny
TS
STS
Pernyataan
Pernyataan
Positif
Negatif
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
10
(+)
11
34.3
16
50,0
9,4
6,3
27
84,4
11
(+)
14
43.7
16
50,0
3.1
3.1
30
93,8
12
()
9.3
25,0
15
46,9
21
65.6
11
13
(+)
25,0
14
43.8
21,9
22
68,8
10
18,
8
9,4
15.
6
6,3
34,
4
31,
3
128
14
()
12.5
16
50,0
15,6
15
(+)
21
65.6
28.1
6,3
16
()
13
40.6
18.8
21,9
17
(+)
10
31.2
18
56.3
9,4
18
()
6.2
28.1
16
50,0
19
(+)
17
53.1
28.1
18,8
20
()
15.6
6,3
11
34,4
14
21,
9
0,0
18,
8
3.1
15,
6
0,0
43,
8
12
37.5
20
30
93,8
13
40.6
19
28
87.5
21
65.6
11
26
81,3
25
78.1
62.
5
6,3
59,
4
12.
5
34,
4
18,
8
21.
8
129
130
28%
Sikap Positif
72%
Sikap Negatif