Professional Documents
Culture Documents
Publikasi 10.11.4268
Publikasi 10.11.4268
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Witarko
10.11.4268
Kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014
ABSTRACT
A Message can contain data that is very important. Therefore, the message
safety is should be a very important concern. And the way to make that message safe is
with encryption. Encryption is the process to make safe of information by making the
information cant be read or understood. If information already encrypted, then the
information is sent safely to the other without fear of being seen. Then, to be able to read
messages that have been encrypted, the process called decryption. Decryption is the
process to read the information that has been encrypted.
One method of encryption and decryption is the Data Encryption Standard (DES)
that have been used as the standard for data security in the United States government.
Data Encryption Standard (DES) encryption techniques belong to the private key. DES
algorithms will encrypt data blocks of 64 bits using a key of 56 bits.
Application in this paper is able to encrypt and decrypt the text so that it becomes
unreadable by using the DES cryptographic algorithm. This application is created using
the Java programming language on the Windows operating system.
Keywords: Cryptography, DES, Java, Security, Key, Message, Encryption, Decryption.
1.
Pendahuluan
Perkembangan teknologi jaringan komputer menyebabkan terkaitnya satu
komputer dengan komputer yang lainnya. Hal ini membuka banyak peluang dalam
pengembangan aplikasi komputer tetapi juga membuat peluang adanya ancaman
terhadap pengubahan dan pencurian data (Rifki Sadikin, 2012).
Seiring dengan perkembangan dunia teknologi saat ini, hampir semua hal selalu
disajikan dalam bentuk digital dan terkomputerisasi. Seperti halnya buku dan
perpustakaan online. Bahkan layanan Bank pun ada di internet yang sebenarnya sangat
rawan terjadi tindak kejahatan dunia maya (Cyber Crime). Maka dari itu, setiap orang
berupaya agar setiap data yang beredar di dunia maya ataupun dalam suatu jaringan
tertentu tetap terjaga kerahasiaannya. Banyak cara yang dilakukan orang-orang untuk
mengamankan data, salah satu caranya adalah dengan membuat data informasi tersebut
tidak dapat dipahami orang lain. Dimulai dari sinilah muncul ilmu baru yang disebut ilmu
Kriptografi. Kriptogafi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan ketika pesan
dikirim dari suatu tempat ke tempat lain (Dony Ariyus, 2008).
Pada era teknologi sekarang, enkripsi adalah salah satu cara yang paling baik
untuk mengamankan pesan. Enkripsi sendiri adalah proses mengamankan suatu
informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca atau dimengerti.
Setelah data terenkripsi, maka cara agar dapat membaca informasi atau pesan tersebut
adalah dengan cara dekripsi, kebalikan dari enkripsi. Dekripsi adalah proses untuk
membaca informasi yang sudah dienkripsi.
Ada banyak algoritma kriptografi yang digunakan untuk mengenkripsi pesan,
mulai dari yang paling klasik sampai yang paling modern. Semua memiliki karakteristrik
sendiri - sendiri. Mengenkripsi sebuah pesan menggunakan algoritma kriptografi
sebenarnya bukanlah perkara yang mudah. Karena algoritma kriptografi modern hampir
semuanya menggunakan model bit. Oleh karena itu dibutuhkan ketelitian yang luar biasa
untuk bisa mengenkripsi sebuah pesan menggunakan algoritma yang bermodelkan bit.
Salah satu algoritma yang menggunakan model bit adalah algoritma Data Encryption
Standard (DES).
Data Encryption Standard (DES) merupakan salah satu algoritma kriptografi yang
cukup sulit dan lama dalam penerapannya. Butuh berkali-kali proses permutasi untuk
setiap kunci dan plainteks (pesan). Dan apabila proses pengenkripsian dan
pendekripsian ini dilakukan secara manual, yang artinya dilakukan tanpa bantuan
komputer, maka tingkat kesalahannya luar biasa besar. Salah satu angka saja akan
membuat hasil yang sangat berbeda. Bahkan bisa berakibat gagalnya pesan untuk
dibaca.
Melihat permasalahan tersebut, tentunya teknologi komputer saat ini dapat kita
gunakan untuk pengembangan aplikasi enkripsi dan dekripsi pesan, diharapkan aplikasi
enkripsi dan dekripsi pesan ini dapat membatu kita agar lebih mudah mengenkripsi dan
mendekripsikan pesan menggunakan algoritma DES. Karena dalam apliksi enkripsi dan
dekripsi yang ada sekarang ini, masih terbilang susah digunakan dan tidak ada
penjelasan untuk setiap langkah enkripsi dan dekripsinya.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan inilah penulis mencoba
membuat aplikasi yang dapat memudahkan proses enkripsi dan dekripsi pesan
menggunakan algoritma DES dan dari penelitian ini penulis mengangkat judul Aplikasi
Dekripsi dan Enkripsi Pesan dengan Algoritma Data Encryption Standard (DES)
berbasis Java.
2.
Landasan Teori
2.1.
(rahasia) dan graphia berarti writing (tulisan). Menurut terminologinya, kriptografi adalah
ilmu dan seni untuk mejaga keamanan pesan ketika pesan dikirim dari suatu tempat ke
tempat lain.
Kriptografi mempunyai sejarah yang sangat menarik dan panjang. Kriptografi
sudah digunakan 4000 tahun yang lalu, diperkenalkan oleh orang-orang Mesir lewat
hieroglyph. Jenis tulisan ini bukanlah bentuk standar untuk menulis pesan.
2.2.
2.3.
1.
Berbasis karakter
2.
3.
Algoritma Simetri
Algoritma simetris disebut juga algoritma konvensional adalah algoritma
yang menggunakan kunci enkripsi yang sama dengan kunci dekripsinya. Disebut
2.3.2.
1.
2.
3.
4.
A5
5.
RC4
Algoritma Asimetri
Algoritma asimetrik (juga disebut algoritma Kunci Publik) didesain
sedemikian rupa sehingga kunci yang digunakan untuk enkripsi berbeda dari kunci
yang digunakan untuk dekripsi.
2.3.3.
Algoritma Hibrida
Algoritma hibrida adalah algoritma yang memanfaatkan dua tingkatan
kunci, yaitu kunci rahasia (simetri) yang disebut juga session key (kunci sesi)
untuk enkripsi data dan pasangan kunci rahasia kunci public untuk pemberian
tanda tangan digital serta melindungi kunci simetri.
3.
3.1.
Analisis Sistem
3.2.1.
Identifikasi Masalah
Keamanan sebuah pesan atau data menjadi perhatian yang sangat
3.2.2.
3.2.3.1.
nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasiinformasi apa saja yang harus ada, dihasilkan dan dilakukan oleh sistem.
1.
2.
3.
4.
5.
pesan
terenkripsi
(chipper
text)
dapat
didekripsi
7.
Pesan
yang
terdekripsi
berupa
pesan
asli
yang
sudah
2.
3.2.3.4.
a.
b.
c.
Harddisk 250 GB
b.
c.
2.
a.
b.
NetBeans 6.9.1
c.
3.2.3.
2.
3.
4.
5.
6.
3.1.3.2.
ini
menggunakan
algoritma
DES,
yang
artinya
maka
orang
lain
dapat
menterjemahkan
pesan
cara
enkripsi
dan
dekripsi
pesan
atau
teks
dekripsi DES terhitung lama karena dalam pembuatannya, algoritma yang dipakai
untuk membuat aplikasi ini menggunakan metode Array, bukan menggunakan
metode bit seperti seharusnya meskipun hasilnya sama.
3.2.4.
enkripsi dan dekripsi DES layak untuk dikembangkan atau harus dihentikan.
3.1.4.1.
untuk menjalankan aplikasi ini pengguna (user) tidak harus menginstal Java
terlebih dahulu. Karena aplikasi ini sudah dikemas menjadi format executable
(.exe) menggunakan aplikasi Advanced Installer 10.2.
3.1.4.2.
4.
4.1
melihat atau melewati setiap tahap penyandianya. Dalam proses ini pengguna
diminta untuk memasukan plaintext untuk untuk proses enkripsi dan chipertext
untuk proses dekripsi. Dan juga user harus memasukan kunci untuk melakukan
enkripsi atau dekripsi. Pada tahap ini, aplikasi dilengkapi dengan pilihan combo
box berisi pilihan String, Hexadecimal dan biner. Hal ini dimaksudkan agar
pengguna dapat menggunakan aplikasi untuk enkripsi dan dekripsi walaupun kata
yang akan dienkripsi atau didekripsi berbentuk String, Hexadecimal ataupun Biner.
Convert To Biner
Dalam proses ini pengguna diminta untuk memasukan plaintext untuk
proses enkripsi atau chipertext untuk proses dekripsi. User juga
Hal
ini
dimaksudkan
agar
pengguna
dapat
Initial Permutation
Pada step ini, Plaintext / Chipertext akan dipermutasikan dengan
tabel (Initial Permutation (IP) yang kemudian disebut dengan X0.
Selanjutnya, bagi blok IP/ X0 tersebut menjadi dua bagian L0 dan
R0 dengan masing-masing mempunyai ukuran 32 bit. Kemudian,
klik Next untuk ke langkah selanjutnya.
Cn-1
dan
Dn-1,
secara
berulang
untuk
Pembangkitan Kunci
Kini
kita
membentuk
kunci
Kn,
untuk
1<=n<=16,
dengan
Tutorial Round 16
Pada step kali ini, hanya sebagai tutorial untuk melakukan enkripsi
16 kali putaran saja tanpa ada proses lain.
Hasil Round 16
Kita lanjutkan dengan melakukan 16 iterasi untuk 1<=n<=16,
dengan menerapkan fungsi f yang mengoperasikan dua blok data
dari masing-masing 32 bit dan kunci 48 bit Kn untuk menghasilkan
32 bit data. Rumus yang digunakan adalah :
membutuhkan
fungsi
Expansion
Permutation
(E).
4.1.3
karena seharusnya enkripsi dan dekripsi menggunakan Algoritma DES hanya bisa
menggunakan 64 bit saja. Lalu, bagaimana cara mengenkripsi atau mendekripsi
pesan apabila plaintext / chipertext lebih dari 64 bit. Cara yang paling masuk akal
adalah membagi kalimat panjang tersebut menjadi beberapa bagian dengan setiap
bagian terdiri dari 64 bit. Tentu saja jumlah bagian ini tergantung oleh panjang
karakter dari kalimat itu sendiri. . Lalu, apabila ada blok yang belum terisi 64 bit
atau 8 karater, maka akan diganti dengan karakter spasi sehingga bisa memenuhi
ketentuan 64 bit algoritma DES.
Penutup
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan implementasi yang telah dilakukan, serta untuk
mengakhiri penelitian pada laporan skripsi yang berjudul Aplikasi Dekripsi dan
Enkripsi Pesan dengan Algoritma Data Encryption Standard (DES) berbasis Java
maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
2.
Pada aplikasi ini, proses enkripsi dan dekripsi dapat dilakukan secara
bertahap. Penulis membagi langkah-langkah enkripsi dan dekripsi menjadi 6
langkah. Yang pertama, adalah melakukan konversi nilai masukan plaintext
Aplikasi ini sudah dirancang sedemikian rupa agar dapat mengenkripsi dan
mendekripsi pesan tanpa harus melalui langkah-langkah panjang. Jadi,
proses enkripsi dan dekripsi ini sudah secara otomatis dijalankan oleh
komputer tanpa harus menampilkan kepada user bagaimana proses ini
berjalan.
4.
5.2.
Saran
Dalam penulisan skripsi ini tentu masih terdapat banyak kekurangan, namun ini
tidak menutup untuk dapat disempurnakan untuk pengembangan selanjutnya agar dapat
meningkatkan fungsionalitasnya dan manfaat aplikasi ini. Beberapa hal yang mungkin
dapat dilakukan untuk pengembangan aplikasi Encrypt Decrypt DES ini yaitu:
1.
2.
3.
Mengganti tutorial statis menjadi dinamis, seperti flash atau gambar bergerak
agar menarik dan tidak membosankan.
4.
Memperbaiki Graphical User Interface (GUI) agar kelihatan lebih bagus dan
lebih user friendly.
5.
6.
Menambahkan menu Help atau menu bantuan agar aplikasi ini bisa
digunakan oleh orang awam.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyuz, Dony. 2006. Kriptografi Keamanan Data dan Komunikasi. Yogyakarta : GRAHA
ILMU.
Ariyuz, Dony. 2008. Pengantar Ilmu Kriptografi Teori, Analisis, dan Implementasi.
Yogyakarta : Andi Offset.
Sadikin, Rifki. 2012. Kriptografi untuk Keamanan Jaringan. Yogyakarta : Andi Offset.
Kurniawan, Yusuf. 2004. Kriptografi Keamanan Internet dan Jaringan Telekomunikasi.
Bandung : Informatika Bandung.
Kristanto, Andri. 2003. Keamanan Data pada Jaringan Komputer. Yogyakarta : Gava
Media
G. Sri Hartati, B. Herry Suharto, M. Soesilo Wijono. 2006. Pemrograman GUI Swing Java
dengan NetBeans 5, Yogyakarta : Andi offset.
Matius Soesilo, G. Sri Hartati Wijono, B. Herry Suharto. 2005. Java2SE dengan JBuilder.
Yogyakarta : Andi Offset
Budi Raharjo, Imam Heryanto, Arif Haryono. 2012. Mudah Belajar Java. Bandung :
Informatika Bandung.
Fowler, Martin. 2005. UML Distilled 3th Ed., Panduan Singkat Bahasa Pemodelan Objek
Standar. Yogyakarta : Andi offset.
Hermawan, Julius. 2004. Analisa-Desain dan Pemrograman Obyek dengan UML dan
Visual Basic.NET. Yogyakarta : Andi offset.