You are on page 1of 37

8

BAB II
TIJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI
1. KONDEP LNASIA
a. Pengertian Lansia
Usia
lanjut

adalah

fase

menurunnya

kemampuan akal dan fisik, yang di mulai dengan


adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai
mana di ketahui, ketika manusia mencapai usia
dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan
melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah,
seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini,
dan

memasuki

selanjutnya,

yaitu

usia

lanjut,

kemudian mati. Bagi manusia yang normal,siapa


orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru
dalam

setiap

menyesuaikan

fase

diri

hidupnya

dengan

dan

kondisi

mencoba

lingkunganya

(Darmojo, 2004).
b. Proses menua
Menurut Constantindes (1994) dalam Nugroho
(2000)
suatu

mengatakan
proses

proses

menua

menghilangnya

perlahanlahan
memperbaiki

bahwa

kemampuan
diri

atau

adalah
secara

jaringan
mengganti

untuk
dan

mempertahankan fungsi normalnya, sehingga tidak


dapat

bertahan

terhadap

infeksi

dan

memperbaikinya kerusakan yang diderita. Proses

menua merupakan proses yang terus-menerus secara


alamiah dimulai sejak lahir dan setiap individu
tidak sama cepatnya. Menua bukan status penyakit
tetapi merupakan proses berkurangnya daya tahan
tubuh

dalam

menghadapi

rangsangan

dari

dalam

maupun dari luar tubuh.


Dengan begitu manusia secara progresif akan
kehilangan daya tahan terhadap infeksi dan akan
menumpuk
stuktural

makin

banyak

yang

distorsi

disebut

metabolik

sebagai

dan

penyakit

degeneratif seperti, hipertensi, aterosklerosis,


diabetes

militus

dan

kanker

yang

akan

menyebabkan kita menghadapi akhir hidup dengan


episode terminal yang dramatik seperti strok,
infark miokard, koma asidosis, metastasis kanker
dan

sebagainya(

Martono

&

Darmojo,edisi

ke-3

2004).
c. Batasan Lanjut Usia
Menurut Organiai Kesehatan Dunia (WHO), Batasan
lanut usia meliputi :
1) Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok
usia 45 sampai 59 tahun.
2) Lanjut usia (elderly) usia antara 60 sampai
74 tahun.
3) Lanjut usia tua (old) usia antara 75 sampai
90 tahun.
4) Usia sangat tua (very old) usia di atas 90
tahun (Mubarak dkk, 2006).
d. Teori Penuaan

10

Para

perencana

dan

pengambil

keputusan

menaruh perhatian pada aspek lanjut usia yang


sehat

dan

panjang,

sakit-sakitan
tetapi

mengingat

sakit-sakitan

usia

akan

yang

menguras

banyak sumber daya dan akan menggangu aktifitas


sehari-hari

lansia.

Dengan

sehari-hari

menurut

Katz,

berapa

usia

harapan

masyarakat.

Dari

indeks

aktifitas

dapat

hidup

berbagai

diprediksi

aktif

pada

suatu

studi

disimpulkan

bahwa dari status fungsional aktifitas seharihari

terkait

erat

bukan

hanya

dengan

usia,

tetapi juga dengan penyakit. Keterbatasan gerak


merupakan
hidup

penyebab

keseharian

utama

(activity

gangguan

aktifitas

of

living

daily

ADL) dan IADL (ADL Instrumen) (Guraalnik, dkk


dalam Tamher, 2009).
e. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia
Menurut
Maryam
Siti,
R.
dkk,
(2008),
perubahan yang terjadi pada lanjut usia adalah :
1) Perubahan fisik
a) Sel
Lebih
sedikit
jumlahnya,
lebih
besar
ukuranya, berkurangnya jumlah cairan tubuh
dan

berkurangnya

berkurangnya

cairan

cairan

tubuh

dan

intraseluler,

menurunnya proporsi protein di otak, otot


ginjal

darah,

dan

hati,

jumlah

sel

otak

11

menurun,
sel,

terganggunya

otak

menjadi

mekanisme

perbaikan

atrofi,

beratnya

berkurang 5 10%.
b) System persarafan
Berat otak menurun 10 20% (setiap orang
berkurang sel saraf otaknya dalam setiap
harinya),

cepatnya

menurun

hubungan

persyarafan, lambat dalam responden waktu


untuk

bereaksi,khususnya

mengecilnya

syaraf

(berkurangnya

dengan

stres,

panca

penglihatan,

indra
hilangnya

pendengaran, mengecilnya saraf pencium dan


perasa, lebih sensitif terhadap perubahan
suhu

dengan

rendahnya

ketahanan

terhadap

dingin), kurang sensitif terhadap sentuhan.


c) Presbiakusis (gangguan pada pendengaran)
Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada
telinga dalam terutama terhadap bunyi suara
atau

nadanada

yang

tinggi,

suara

yang

tidak jelas, sulit mengerti katakata, 50%


terjadi

pada

usia

diatas

umur

65

tahun,

membrane timpani menjadi atrofi menyebabkan


otot

seklerosis,

terjadinya

pengumpulan

serumen dapat mengeras karena meningkatnya


keratin, pendengaran bertambah menurun pada
lanjut usia yang mengalami ketegangan jiwa
atau stres.
d) System penglihatan

12

Sfingter

pupil

timbul

sclerosis

hilangnya

respon

terhadap

sinar

dan
kornea

lebih terbentuk sferis (bola), lensa lebih


suram

(kekeruhan

katarak

menyebabkan

pada

lensa)

gangguan

menjadi

penglihatan,

meningkatnya ambang pengamatan sinar, daya


adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat,
dan

susah

melihat

dalam

cahaya

gelap,

hilangnya daya akomodasi, menurunnya lapang


pandang (berkurang luas pandang), menurunya
daya membedakan warna biru atau hijau pada
skala.
e) System kardiovaskuler
Elastisitas dinding aorta

menurun,

katup

jatung menebal dan menjadi kaku kemampuan


jantung
tahun

memompa

seudah

darah

berumur

menurun
20

1%

tahun,

setiap

hal

ini

menyebkan merunnya kontraksi dan volumenya,


kehilangan

elastisitas

pembuluh

darah,

kurangnya

efektifitas

pembuluh

darah

perifer untuk oksigenasi, perubahan posisi


dari tidur ke duduk (duduk ke berdiri) bisa
menyebabkan tekanan darah menurun menjadi
65 mmHg (mengakibatkan pusing mendadak
170 mmHg, diastolis normal 90 mmHg).
f) System pengaturan temperatur tubuh Pada
pengaturan

suhu

hipotalamus

dianggap

13

bekerja

sebagai

suatu

thermostat,

yaitu

menetapkan suatu suhu tertentu, kemunduran


terjadi

berbagai

mempengaruhinya.
ditemui

faktor

Sebagai

temperatur

yang

akibat
tubuh

sering
menurun

(hipotermia) secara fisiologik 35C ini


akibat

metabolisme

keterbatasan

refleks

memproduksi

panas

yang

menurun,

menggigil

yang

dan

banyak

tidak

sehingga

terjadi rendahnya aktifitas otot.

g) System respirasi
Otototot pernafasan

kehilangan

kekuatan

dan menjadi kaku menurunya aktifitas dari


sillia,

paruparu

kehilangan

elastisitas,

kapasitas residu meningkat, menarik nafas


lebih berat, kapasitas pernafasan maksimum
menurun,

dan

kedalaman

bernafas

menurun,

alveoli ukurannya melebar dari biasa dan


jumlahnya berkurang, O pada arteri menurun
menjadi

75

mmHg,

CO

pada

arteri

tidak

terganti, kemampuan pegas dinding dada dan


kekuatan

otot

pernafasan

akan

seiring dengan pertambahan usia.


h) System gastrointestinal
Kehilangan
gigi
penyebab
utama
periodontal

diase

yang

biasa

menurun

adanya
terjadi

14

setelah

umur

30

tahun,

penyebab

lain

meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi


yang buruk, indera pengecap menurun adanya
iritasi yang kronis dari selaput lendir,
atropi

indra

sensitifitas

pengecap

terutama

dari

rasa

sensitifitas
rasa

saraf

manis

dari

asin,

(80%)

pengecap

dan

saraf

asam

hilangnya

asin,

dilidah
hiangnya

pengecap

dan

tentang

pahit,esophagus

melebar, rasa lapar menurun (sensitifitas


lapar menurun), asam lambung menurun, waktu
mengosongkan menurun, peristaltik lemah dan
biasanya timbul konstipasi, fungsi absorpsi
melemah

(daya

(hati)makin

absorpsi

mengecil

terganggu),

dan

merunnya

liver
tempat

penyimpanan,berkurangnya aliran darah.


i) System reproduksi
Menciutnya
ovari
dan
uterus,
atrovi
payudara,

pada

laki

dapat

memproduksi

adanya

penurunan

laki

testis

spermatozoa,
secara

masih

meskipun

berangsurangsur,

dorongan seksual menetap sampai usia diatas


70

tahun

yaitu

(asal

kehidupan

kondisi
seksual

kesehatan
dapat

baik)

diupayakan

sampai masa lanjut usia, hubungan seksual


secara

teratur

membantu

mempertahankan

kemampuan seksual, tidak perlu cemas karena

15

merupakan perubahan alami, selaput lendir


vagina

menurun,

permukaan

menjadi

halus,

sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya


menjadi

alkali

dan

perubahan warna.
j) Sistem gastourinaria
Ginjal merupakan

terjadi

alat

untuk

perubahan

mengeluarkan

sisa metabolisme tubuh, melalui urine darah


ke

ginjal,

disaring

oleh

satuan

(unit)

terkecil dari ginjal yang disebut nefron


(tepatnya di glomerulus), kemudian mengecil
dan nefron menjadi atrofi, aliran darah ke
ginjal menurun sampai 50%, fungsi tubulus
akibatnya

berkurannya

kemampuan

mengkonsentrasikan urin, berat jenis urin


menurun

proteinuria

(biasanya

+1),

BUN

(Blood Urea Nitrogen) meningkatkan sampai


21

mg%,

nilai

ambang

ginjal

terhadap

glukosa meningkat, vesika urinaria (kandung


kemih) ototnya menjadi lemah, kapasitasnya
menurun

sampai

200

ml

atau

menyebabkan

frekuensi buang air seni meningkat, vesika


urinaria sudah dikosongkan pada pria lanjut
usia

sehingga

retensi

urin,

mengakibatkan
pembesaran

meningkatkan

prostat

75

dialami oleh pria usia di atas 65 tahun,


atrovi vulva dan vagina, orangorang yang

16

makin

menua

sexual

intercourse

cenderung

secara bertahap tiap tahun tetapi kapasitas


untuk
k) System endokrin

melakukan

dan

menikmati

berjalan

terus sampai tua.


Produksi dari hampir semua hormon menurun,
fungsi

paratiroid

berubah,

dan

pertumbuhan

sekresinya
hormon

ada

tidak
tetapi

tidak rendah dan hanya ada didalam pembuluh


darah,
TSH,

berkurangnya
FSH,

tiroid,

dan

LH,

menurunnya

produksi

dari

menurunya
BMR

(basal

ACTH,

aktifitas
metabolic

rate), dan menurunnya daya pertukaran zat,


menurunnya produksi aldosteron, menurunnya
sekresi

hormon

kelamin,

misalnya

progesteron, estrogen, dan testeron.


l) Sistem kulit (integumentary system)
Kulit
mengerut
atau
keriput
akibat
kehilangan jaringan lemak, permukaan kulit
kasar dan bersisik (karena kehilanganproses
kratinasi

serta

bentukbentuk

perubahan

sel

ukuran

epidermis),

dan

menurunya

respon terhadap trauma, mekanisme proteksi


kulit menurun yaitu produksi serum menurun,
gangguan pegmentasi kulit, kulit kepala dan
rambut menipisberwarna kelabu, rambut dalam
hidung

dan

telingga

menebal,

bekurangnya

elastisitas akibat dari menurunnya cairan

17

dan

vaskularisasi,

pertumbuha

kuku

lebih

lambat, kuku jari menjadi lebih keras dan


rapuh,

kuku

berlebihan
keringat

kaki

dan

bertumbuh

seperti

berkurang

secara

tanduk,

jumlah

dan

kelenjar
fungsinya,

kuku menjadi pudar, kurang bercahaya.


m) System muskuluskeletal (musculoskeletal system)
Dewasa lansia yang melakukan aktifitas
secara teratur tidak kehilangan massa atau
tonus otot dan tulang sebanyak lansia yang
tidak aktif. Serat otot berkurang ukuranya.
Dan

kekuatan

otot

berkurang

sebanding

penurunan massa otot. Penurunan massa dan


kekuatan

otot,

demeneralisasi

tulang,

pemendekan fosa akibat penyempitan rongga


intravertebral, penurunan mobilitas sendi,
tonjolan tulang lebih meninggi (terlihat).
Tulang

kehilangan

density

(cairan)

dan

makin rapuh, kifosis pinggang, pergerakan


lutut dan jarijari pergelangan terbatas,
discus intervertebralis menipis dan menjadi
pendek

(tingginya

berkurang),

persendian

membesar dan menjadi rapuh, tendon mengerut


dan
otot

mengalami
sehingga

lamban,

sclerosis,
seseorang

otototot

kram

atrofin

serabut

bergerak

menjadi

menjadi

tremor,

otototot polos tidak begitu berpengaruh.

18

2) Perubahan mental
Faktorfaktor
yang

mempengaruhi

perubahan

mental yaitu perubahan fisik khususnya organ


perasa

kesehatan

keturunan

umum,

tingkat

pendidikan,

dan

lingkungan.

(hereditas),

Kenangan (memory) terdiri dari kenangan jangka


panjang (berjamjam sampai berharihari yang
lalu mencakup beberapa perubahan),dan kenangan
jangka

pendek

atau

seketika

(0-10

menit,

kenangan buruk).I.Q.(Intellegentian Quantion)


tidak berubah dengan informasi matematika dan
perkataan

verbal,

persepsi

dan

berkurangnya
ketrampilan

penampilan,
psikomotor

(terjadinya perubahan pada daya membayangkan


karena

tekananteanan

dari

faktor

waktu).

Semua organ pada proses menua akan mengalami


perubahan
juga

struktural

otak.

fungsi

dan

Perubahan

neuron

di

ini

otak

fisiologis,

begitu

disebabkan

karena

secara

progresif.

Kehilangan fungsi ini akibat menurunnya aliran


darah ke otak, lapisan otak terlihat berkabut
dan metabolisme di otak lambat. Selanjutnya
sangat

sedikit

yang

di

ketahui

tentang

pengaruhnya terhadap perubahan fungsi kognitif


pada lanjut usia. Perubahan kognitif yang di

19

alami

lanjut

usia

adalah

demensia,

dan

delirium.

3) Perubahan psikologis
Lanjut
usia
akan

mengalami

perubahan

perubahan psikososial seperti :


a) Pensiun, nilai seseorang sering
produktifitasnya,

identitas

diukur

dikaitkan

dengan peranan dalam pekerjaan. Lansia yang


mengalami pensiun akan mengalami rangkaian
kehilangan

yaitu

finansial

(income

berkurang), status (dulu mempunyai jabatan


posisi yang cukup tinggi, lengkap dengan
segala

faselitasnya),

teman/kenalan

atau

relasi, dan pekerjaan atau kegiatan.


b) Merasakan atau sadar akan kematian (sence
of awareness of mortality)
c) Perubahan dalam cara hidup yaitu memasuki
rumah perawatan, bergerak lebih sempit.
d) Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan
(economic
hidup

derivation)

pada

meningkatkan

penghasilan

yang

biaya
sulit,

bertambahnya biaya pengobatan.


e) Penyakit kronis dan ketidak mampuan.
f) Kesepian akibat pengasingan dari lingkungan
social.
g) Gangguan saraf panca indra, timbul kebutaan
dan ketulian.
h) Gangguan gizi akibat kehilangan penghasila
atau jabatan.

20

i) Rangkaian dari kehilangan yaitu kehilangan


hubungan

dengan

teman

serta pasangan.
j) Hilangnya kekuatan

dan

teman

dan

famili

ketegapan

fisik,

perubahan terhadap gambaran diri.


f. Permasalahan dari Aspek Fisiologis
Yang Terjadi Pada Lanjut Usia
kesehatan

dapat

menentukan

Pemahaman

persepsi

lansia

Persepsi

kualitas

hidup.

tentang

status

kesehatan esensial untuk pengkajian yang akurat


dan untuk pengembangan intervensi yang relevan
secara klinis. Konsep lansia tentang kesehatan
umumnya

bergantung

pada

persepsi

pribadi

terhadap kemampuan fungsional. Karna itu, lansia


yang terlibat dalam aktifitas kehidupan seharihari

biasanya

sedangkan

menganggap

mereka

yang

dirinya

aktifitasnya

sehat,
terbatas

karena kerusakan fisik, emosional atau sosial


mungkin merasa dirinya sakit (Potter, 2005).
Perubahan fisiologis bervariasi pada setiap
lansia,

perubahan

fisiologis

umum

yang

diantisipasi pada lansia. Perubahan fisiologis


ini bukan proses patologi. Perubahan ini terjadi
pada

semua

orang

tetapi

pada

kecepatan

yang

berbeda dan bergantung keadaan dalam kehidupan.


Terjadinya perubahan normal pada fisik lansia
yang dipengaruhi oleh faktor kejiwaan sosial,

21

ekonomi

dan

medik.

Perubahan

tersebut

akan

terlihat dalam jaringan dan organ tubuh seperti


kulit menjadi kering dan keriput, rambut beruban
dan rontok, penglihatan menurun sebagian atau
menyeluruh, pendengaran berkurang, indra perasa
menurun, daya penciuman berkurang, tinggi badan
menyusut

karena

proses

osteoporosis

yang

berakibat badan menjadi bungkuk, tulang keropos,


masanya

dan

kekuatannya

berkurang

dan

mudah

patah, elastisitas paru berkurang, nafas menjadi


pendek, terjadi pengurangan fungsi organ didalam
perut,dinding pembuluh darah menebal dan menjadi
tekanan darah tinggi otot jantung bekerja tidak
efisien,

adanya

penurunan

organ

reproduksi,

terutama pada wanita, otak menyusut dan reaksi


menjadi

lambat

terutama

pada

pria,

serta

hidup.

Orang

seksualitas tidak terlalu menurun.

g. Kebutuhan Hidup Lanjut Usia


Seseorang memiliki kebutuhan

lanjut usia juga memiliki kebutuhan hidup yang


sama agar dapat hidup sejahtera.Kebutuhan hidup
orang

lanjut

usia

antara

lain

kebutuhan

akan

makanan bergizi seimbang, pemeriksaan kesehatan


secara rutin, perumahan yang sehat dan kondisi

22

rumah yang tentram dan aman, kebutuhankebutuhan


sosial seperti bersosialisasi dengan semua orang
dalam

segala

usia,

sehingga

mereka

mempunyai

banyak teman yang dapat diajak berkomunikasi,


membagi pengalaman, memberikan pengarahan untuk
kehidupan

yang

baik.

Kebutuhan

tersebut

diperlukan oleh lanjut usia agar dapat mandiri.


Kebutuhan manusia meliputi:
1) Kebutuhan fisik (physiological needs ) adalah
kebutuhan fisik atau biologis seperti pangan,
sandang, papan, dan seks.
2) Kebutuhan ketentraman (safety needs) adalah
kebutuhan akan rasa keamanan dan ketentraman,
baik

lahiriah

maupun

batiniah

seperti

kebutuhan akan jaminan hari tua, kebebasan,


dan kemandirian.
3) Kebutuhan
sosial
kebutuhan
berkomunikasi

(social

untuk
dengan

needs)

adalah

bermasyarakat

atau

manusia

lain

melalui

panuyuban, organisasi profesi, kesenian, olah


raga, dan kesamaan hobi.
4) Kebutuhan harga diri (esteem

needs)

adalah

kebutuhan akan harga diri untuk diakui akan


keberadaannya.
5) Kebutuhan
aktualisasi
actualization
untuk

needs)adalah

mengungkapkan

diri
kebutuhan

kemampuan

fisik

(self
untuk
rohani

maupun daya pikir berdasar pengalaman masing-

23

masing bersemangat untuk hidup, dan berperan


dalam kehidupan.
2. Konsep Kemampuan Aktifitas Sehari-hari Pada lansia
a. Pengertian Kemampuan Aktifitas
Menurut kamus bahasa Indonesia kemampuan adalah
kesanggupan untuk melakukan sesuatu. Aktifitas
adalah suatu usaha energi atau keadaan bergerak
dimana manusia memerlukan untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidup, Aktifitas didefinisikan suatu
aksi

energetik

manusia

atau

memerlukan

keadaan

bergerak

kemampuan

untuk

semua

bergerak

(Potter, 2005). Penilaian aktifitas sehari-hari


sangat penting dalam menentukan tingkat bantuan
yang diperlukan setiap hari, dan penilaian ini
sangat

membantu

dalam

perencanaan

jangka

panjang

untuk

lansia.Demikian

evaluasi

aktifitas

sehari-hari

perawatan

penting

pula,
dalam

menentukan tingkat bantuan yang dibutuhkan oleh


orang-orang
dibutuhkan

di
oleh

independen

dari

orang-orang

bantuan

dalam

yang

pengaturan

independen atau semi-independen (Miller, 1995)


Aktifitas
aktifitas
sepanjang

kehidupan
yang
hari

sehari-hari

biasanya
normal.

(AKS)

adalah

dilakukan

dalam

Aktifitas

tersebut

24

mencakup

ambulasi,

makan,

berpakaian,

mandi,

menyikat gigi dan berhias (Potter, 2005).


Salah

satu

tujuan

dari

penilaian

dalam

situasi penyalah gunaan adalah untuk menentukan


perlunya

intervensi

beresiko.

Oleh

hukum

ketika

selansia

itu,

potensi

penilaian

karena

seorang perawat kepada orang tersebut berfungsi


baik dan sangat penting dalam aktifitas hidup
sehari-hari (Miller, 1995).
Aktifitas
dalam

merupakan

kehidupan

salah

sehari-hari

satu

orang

penilaian
tua

dalam

melakukan tindakan yang perlu dilakukan secara


benar. Aktifitas dan kegiatan produktif dapat
meningkatkan kualitas dan usia hidup seseorang.
Mereka yang lebih aktif secara sosial tarnyata
lebih

sedikit

ketimbang

yang

mereka

meninggal
yang

lebih

kurang

dini
aktif

(Miller,1995).
b. Manfaat

Kemampuan

Aktifitas

Lansia
1) Meningkatkan

kemampuan

lansia
2) Kulit tidak

cepat

dan

keriput

proses penuaan.
3) Meningkatkan
keelastisan
tulang tidak mudah patah.

Sehari-hari
kemauan
atau
tulang

Pada

seksual

menghambat
sehingga

25

4) Menghambat pengecilan otot dan mempertahankan


atau mengurangi kecepatan penurunan kekuatan
otot (Darmojo, 1999).
c. Macam-macam Aktifitas Sehari-hari Pada Lansia
Menurut Leukenotte (1998), aktifitas sehari-hari
terdiri dari:
1) Mandi (spon, pancuran, atau bak)
Tidak menerima bantuan (masuk

dan

keluar

bak mandi sendiri jika mandi dengan menjadi


kebiasaan), menerima bantuan untuk mandi hanya
satu

bagian

tubuh

(seperti

punggung

atau

kaki), menerima bantuan mandi lebih dari satu


bagian tubuh (atau tidak dimandikan)
2) Berpakaian
Mengambil baju dan memakai baju
lengkap

tanpa

bantuan,

mengambil

memakai baju dengan lengkap tanpa


kecuali

mengikat

sepatu,

dengan

baju

dan

bantuan

menerima

bantuan

dalam memakai baju, atau membiarkan sebagian


tetap tidak berpakaian.
3) Ke kamar kecil
Pergi kekamar kecil membersihkan diri, dan
merapikan baju tanpa bantuan (dapat mengunakan
objek untuk menyokong seperti tongkat, walker,
atau

kursi

roda,

dan

dapat

mengatur

bedpan

malam hari atau bedpan pengosongan pada pagi


hari,

menerima

membersihkan
pakaian

bantuan

diri,

setelah

atau

eliminasi,

kekamar

kecil

dalam

merapikan

atau

mengunakan

26

bedpan atau pispot pada malam hari, tidak ke


kamar kecil untuk proses eliminasi.
4) Berpindah
Berpindah ke dan dari tempat tidur seperti
berpindah dari kursi tanpa bantuan (mungkin
mengunakan alat/objek untuk mendukung seperti
tempat atau alat bantu jalan), berpindah dari
tempat

tidur

atau

kursi

dengan

bantuan,

bergerak naik atau turun dari tempat tidur.


5) Kontinen
Mengontrol perkemihan dan defekasi dengan
komplit

oleh

mengalami

diri

ketidak

sendiri,

mampuan

kadang-kadang

untuk

mengontrol

perkemihan dan defekasi, pengawasan membantu


mempertahankan

control

urin

atau

defekasi,

kateter digunakan atau kontnensa.


6) Makan
Makan sendiri tanpa bantuan, Makan sendiri
kecuali

mendapatkan

bantuan

dalam

mengambil

makanan sendiri, menerima bantuan dalam makan


sebagian

atau

sepenuhnya

dengan

menggunakan

selang atau cairan intravena.


Menurut Miller (1995) Aktifitas
sehari terdiri dari:
a) Mandi
Skore :
5 : Tidak dapat

apapun
4 : Mampu

membantu

bekerja

dapat membantu

sama

sehari-

dengan
tetapi

cara
tidak

27

3 :Bisa untuk mencuci tangan, wajah, dan


dada

pengawasan;

memerlukan

bantuan dengan melengkapi kamar mandi.


2 :Dapat mencuci muka, dada, lengan, dan
kaki

dengan

bagian

atas;

memerlukan

dengan melengkapi kamar mandi


1
:Mandi
sendiri
tetapi
perangkat

(misalnya

spons

bantuan

memerlukan
panjang)

berendam sendiri
0 :Mandi sendiri (tanpa bantuan)
b) Ambulasi
Skore :
5 :Benar-benar tidak bisa berjalan
4 :Berjalan dengan bantuan dari

tiga

orang
3 :Berjalan dengan bantuan dua orang
2 :Berjalan dengan bantuan satu orang
1 : Berjalan secara independen
0 :Berjalan secara independen dengan

perangkat (misalnya walker).


c) Aktivitas Di Tempat Tidur
5 :Tidak bisa bergerak di tempat tidur
4 :Independen bergerak di tempat tidur
3 :Membutuhkan bantuan dari satu orang
2 :Membutuhkan bantuan dari dua orang
1 :Perlu didorong dan diawasi
0
:Bergerak
secara
mandiri
dengan
perangkat

(misalnya

menggunakan

rel

samping atau tali)


d) Berpakaian
Skore :
5 :Kebutuhan total bantuan
4 :Perlu pengawasan total, tetapi mampu
berpakaian

sendiri

jika

pakaian

diri

28

diberikan

per

satu

atau

dalam urutan mereka dibutuhkan.


3 :Mengingatkan kebutuhan dan
dan

beberapa

pakaian,

satu

bantuan

tapi

pengawasan.
2 :Berpakaian

dengan

bisa
diri

diatur
dorongan

pemilihan

dengan

dengan

sedikit

menggunakan

alat bantu (seperti penarik ritsleting,


bergagang

panjang

:Berapakaian
kegiatan

sendok

memerlukan

yang

sepatu)

bantuan

memerlukan

dengan

keterampilan

motorik halus (misalnya ritsleting, tali


sepatu)
0 :Berpakaian sendiri tanpa bantua
e) Perawatan Mulut
Skore :
5 :Tidak dapat melakukan kebersihan
mulut, tetapi mensyaratkan bahwa hal itu

dapat dilakukan oleh orang lain


4 :Perlu pengawasan total; butuh pasta

gigi dengan sikat.


3 :Melakukan oral higiene sendiri
2
:Harus
diingatakan
namun

dilakukan sendiri
1 :Melakukan kebersihan
menggunakan

alat

mulut

(misalnya

harus
dengan

sikat

gigi

denganpegangannya)
0 :Melakukan kebersihan mulut sendiri
f) Perawatan Rambut
Skor :

29

:Tidak

dapat

melakukan

perawatan

rambut, hal itu membutuhkan bantuan yang

dilakukan oleh orang lain.


4 :Perlu pengawasan total, perlu pasta

gigi ditaruh diatas


3 :Membutuhkan bantuan

dalam

sehari-hari
2 :Melakukan

secara

mandiri,

bantuan

dengan

perawatan

rambut

tetapi

perawatan

membutuhkan

mencuci rambut
1 :Melakukan

(termasuk cuci) sendiri


0 :Melakukan perawatan
menggunakan

semua

alat

perawatan

rambut

dengan

sisir

rambut

yang

sangat

(contoh

yang ada pegangannya)

g) Mental Status
Skore :
5 :Memiliki

fungsi

terbatas;

tidak

petunjuk;

memiliki

untuk

dapat

mengikuti

kemampuan

mengidentifikasi

mengekspresikan

memori

kebutuhan;

minimal
dan

memerlukan

lingkungan yang sama sekali terstruktur.


4 :Memiliki penurunan memori jelas yang
mengganggu kehidupan sehari-hari;

30

:Memiliki

pertimbangan

buruk

dan

mungkin menyadari dan akibatnya defisit

menjadi cemas atau tertekan.


2 :Dapat berpartisipasi dalam rutinitas
sehari-hari

tetapi

pengawasan.

membutuhkan

Membutuhkan

orientasi

yang

kuat dan program pengingat.Berfluktuasi


antara

tingkat

dua

diprediksi

secara

pemantauan

dan

dan

empat,

dapat

rutin,

membutuhkan

beberapa

pengawasan;

mungkin terlibat dalam perilaku berisiko


pada waktu Ada penurunan ingatan, tidak
ada kerusakan kognitif atau psikososial

yang mengganggu kegiatan sehari-hari.


0 : Tergantung pada pengingat diri
dimulai

dan

isyarat

untuk

kegiatan

sehari-hari minimal memori jangka pendek


rugi;

tugas

sehari-hari

mampu

melakukan

dengan

yang
hanya

paling
sedikit

mengingatkan atau pengawasan; telah baik


untuk

penilaian

yang

adil

dan

kadang-

kadang membutuhkan bantuan, tetapi tidak


terlibat dalam perilaku beresiko.
h) BAK dan BAB
Skore :
5 :Secara konsisten
4 :Perlu pengawasan dan bantuan secara

teratur
3 :Perlu diingatkan secara teratur

31

lebih dari sekali seminggu


1
:Mempertahankan
kontrol

:Umumnya

kontrol

eliminasi;

tidak

eliminasi

dengan perangkat
0 :sepenuhnya tanpa bantuan apapun
i) Asupan Makanan
Skore :
5
:Tidak
dapat
menyiapkan
mendapatkan
makan

makanan,tidak
diri;

bisa

memberi

pakan

diri,persyaratan

gizi

atau

nutrisi
tidak

akan

terpenuhi tanpa bantuan total.


4 :Kebutuhan bantuan dalam mendapatkan

dan menyiapkan
Makanan, perlu
makan,

tetapi

persyaratan

dapat

gizi

total

dengan

makan

sendiri,

akan

terpenuhi

tidak

secara memadai tanpa bantuan.


3 :Memerlukan bantuan dengan mendapatkan
dan

menyiapkan

independen,
yang

pengawasan

makanan,

akan

memadai

atau bantuan
2
:Kebutuhan

tetapi

makan

mempertahankan

dengan

sedikit

perangkat

gizi

dorongan

bantu

untuk

persiapan makanan dan konsumsi (misalnya


sendok

piring

pisau)

memadai

mempertahankan kebutuhan gizi


1 :Membutuhkan bantuan dalam tugas-tugas
yang

melibatkan

kompleks

(misalnya

keterampilan
memotong

yang
daging,

32

membuka

paket,

mendapatkan

penyusunan

makanan),

kebutuhan

dan
gizi

akan terpenuhi sebagian tanpa bantuan.


0 :Tidak memerlukan bantuan.

j) Aktivitas bergerak
Skore :
5 :Tidak dapat bergerak kecuali dengan

dipaksakan
4 :Membutuhkan bantuan dari tiga orang
untuk

bergerak,

atau

dua

orang

dan

perangkat mengangkat
3 :Membutuhkan bantuan dari dua orang
2 :Membutuhkan bantuan dari satu orang
1 :Transfer mandiri dengan perangkat

(misalnya sliding board)


0 :Bergerak sendiri tanpa bantuan
k) Menyiapkan makan
Skore :
5 :Tidak dapat menyiapkan makanan
4
:Dapat
membantu
dengan
persiapan

makanan
3 :Menyiapkan makan, tetapi tidak dapat

memperoleh bahan makanan


2 :Menyiapkan makanan dengan pengawasan
1 :Menyiapkan makanan dan berisi untuk
menggunakan

sumber-sumber

peralatan khusus)
0
:Independen
dalam

(misalnya,

memperoleh

menyiapkan Makanan.
l) Berbelanja
Skore :
5 :Tidak dapat berpartisipasi

dan

dalam

berbelanja
4 :Bisa ditemani orang lain dan membantu
memilihan makanan

33

3 :Bisa berbelanja dan memilih makanan

yang sesuai dengan beberapa pengawasan


2
:Bisa
berbelanja,
namun
memiliki

kesulitan mendapatkan transportasi


1
:Mampu
mengatur
bantuan

yang

diperlukan dengan belanja.


0 :Dapat berbelanja sendiri
m) Telepon
Skore :
5 :Tidak dapat memanggil atau menjawab
panggilan

telepon,

atau

menggunakan

berbicara di telepon,
4 :Tidak dapat berbicara ditelepon tapi

tapi dapat memanggil dan menjawabnya


3 :Tergantung pada perangkat adaptif
untuk kegiatan telepon (misalnya telepon

otomatis panggilan pembicara)


2 :Dapat menggunakan telepon
bantuan

(misalnya

dengan

membantu

dalam

panggilan)
1 :Menggunakan telepon dengan pengawasan
0 :Dapat mengunakan telepon berhubungan

dengan aktifitasnya
n) Transportasi
Skore :
5 :Tidak meninggalkan

untuk perawatan medis


4
:Meninggalkan
rumah

perawatan medis
3 :Mebutuhkan bantuan
transportasi

dan

rumah,

bahkan

hanya
dalam

kebutuhan

untuk

mengatur
akomodasi

khusus (misal, angkat kursi roda)

34

:Membutuhkan

bantuan

dalam

mengatur

transportasi tapi bila masuk dan keluar

dari mobil sedikit atau tanpa bantuan


1 :Menyuruh perjalanan sendiri tetapi

tergantung perjalanan yang lain


0 :Dalam perjalanan dari satu tempat ke
tempat

lain(misalnya

drive

mobil)

sendiri.

o) Pengobatan
Skore :
5 :Tidak dapat memperoleh atau mengambil
obat

tanpa

bantuan

atau

pengawasan

lengkap.
4 :Tidak dapat memperoleh obat, tetapi
dapat membawa mereka dengan bantuan atau

pengawasan
3 :Dapat memperoleh dan mengambil obat
dengan pengingat dari selain atau dengan

sistem diatur oleh orang lain


2 :Dapat memperoleh dan mengambil obat
1 :Memakai dengan aman dan menyiapkan

semua pengobatan
0 :Tidak mengunakan pengobatan
p) Merawat rumah
Skore :
5 :Tidak dapat melakukan tugas-tugas

rutin rumah tangga.


4 :Dapat membantu
tangga

dalam

tugas

rumah

35

tangga jika diawasi selama keigiatan


2
:Dapat
melakukan
pekerjaan
rumah

tangga jika diajurkan untuk melakukannya


1
:Melakukan
pekerjaan
rumah
tanpa

bantuan
0
:Dapat

:Dapat

melakukan

pekerjaan

melakukan

rumah

pekerjaan

rumah

sendiri.
d. Tingkat aktifitas sehari-hari pada lanjut usia
Menurut
leukenotte
(1998)
tingkatan
aktifitas shari-hari meliputi :
1) Tingkatan
1
:
Mandiri,

berarti

tanpa

pengawasan , pengarahan, atau bantuan pribadi


secara aktif kecuali jika disebutkan secara
spesifik
untuk

sebelumnya.

Seseorang

melaksanakan

sebagai

tidak

suatu

yang

fungsi

melakukan

fungsi

bagian
16

terhadap

tubuhnya.Dari
aktifitas

diklasifikasikan

lebih

kemampuan

dasar
menjadi

dicatat
tersebut

walaupun dianggap mampu.


2) Tingkatan
2
:
Memerlukan
ketergantungan

menolak

bantuan
dari

satu

melaksanakan

tersebut,kemudian
6

tahapan

menurut

Miller, (1995) adalah sebagai berikut :


a) Skor 0: Aktivitas Mandiri
b) Skor
1:
Aktivitas
dengan
menggunakan
c)
d)
e)
f)

bantuan
Skor 2:
Skor 3:
Skor 4:
Skor 5:

alat.
Aktivitas
Aktivitas
Aktivitas
Aktivitas

dengan
dengan
dengan
dengan

bantuan
bantuan
bantuan
bantuan

sebagian.
1 orang.
2 orang.
total.

36

e. Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

sehari-hari pada lansia.


Kemp dan Mitchel (dalam

Dulmus,

2007)

sehari-hari
depresi.

menyebutkan

pada

Kemp

aktivitas

menyebabkan

ketakutan,

penolakan

dan

juga

oleh

menyebutkan

sehari-hari
kemarahan,

ketidakpastian.

dan

aktivitas

dipengaruhi

Mitchel

kemampuan

Blackburn

bahwa

lansia

dan

aktifitas

dapat

kecemasan,

Kemauan

dan

kemampuan untuk melaksanakan aktifitas seharihari

pada

lansia

adalah

sebagian

berikut

(Potter, 2005):
1) Faktor-faktor dari dalam diri sendiri
a) Umur
Mobilitas
dan
aktivitas
sehari-hari
adalah

hal

yang

paling

vital

bagi

kesehatan total lansia. Perubahan normal


muskuloskelatal terkait usia pada lansia
termasuk

penurunan

redistribusi

tinggi

massa

otot

badan,

dan

lemak

subkutan, peningkatan porositas tulang,


atrofi

otot,

pergerakan

yang

lambat,

pengurangan kekuatan dan kekakuan sendisendi

yang

menyebabkan

penampilan,

kelemahan

pergerakan

yang

dan

perubahan
lambatnya

menyertai

penuaan

(Stanly dan Beare, 2007).


b) Kesehatan fisiologis
Kesehatan
fisiologis

seseorang

dapat

mempengaruhi kemampuan partisipasi dalam


aktifitas
sistem

sehari-hari,
nervous

menghantarkan,

dan

sebagai

menggumpulkan
mengelola

contoh
dan

informasi

dari lingkungan. Sistem muskuluskoletal

37

mengkoordinasikan dengan sistem nervous


sehingga

seseorang

dapat

merespon

sensori yang masuk dengan cara melakukan


gerakan.

Gangguan

pada

sistem

misalnya

karena

penyakit,

atau

injuri

dapat

mengganggu

ini

trauma

pemenuhan

aktifitas sehari-hari. Diabetes mellitus


(DM)

merupakan

timbul

pada

mengalami

kumpulan

seseorang

gangguan

gula

dapat

disebabkan

oleh

tidak

adekuat

insulin

darah.

terganggu

akibat

dalam

kadar
insulin

gejala

yang
tubuh

mengontrol

Gangguan

tersebut

sekresi

hormon

atau

(resistensi

fungsi
insulin)

atau justru gabungan dari keduanya. DM


disebut sebagai penyakit kronis sebab DM
dapat

menimbulkan

permanen

bagi

Penyakit

kronis

perubahan

kehidupan

yang

seseorang.

tersebut

memiliki

implikasi yang luas bagi lansia maupun


keluarganya, terutama munculnya keluhan
yang

menyertai,

lansia

penurunan

kemandirian

melakukan

aktivitas

menurunnya

partisipasi

dalam

keseharian,

dan

sosial lansia Dikatakan paling sedikit


separuh dari populasi lanjut usia tidak
tahu

bahwa

tradisional
polidipsi

mereka
dari
dan

terkena

DM.

Keluhan

hiperglikemia

seperti

poliuria

sering

tidak

jelas, karena penurunan respon haus dan


peningkatan
pengeluaran

nilai

ambang

glukosa

ginjal

urin.

untuk

Penurunan

berat badan, kelelahan dan kencing malam

38

hari dianggap hal yang biasa pada lanjut


usia,

berakibat

adanya

DM.

dehidrasi,

tertundanya

Penampilan
konfusio,

seperti

inkontinentia

komplikasikomplikasi
merupakan

klinis

deteksi

yang

dan

berkaitan

gejala-gejala

yang

DM

tampak

(Potter, 2005). Komplikasi mikrovaskuler


seperti neuropati dapat berupa kesulitan
untuk

bangkit

tangga.

dari

kursi

Pandangan

atau

yang

menaiki

kabur

atau

diplopia juga dapat dikeluhkan, akibat


mononeuropati
kranialis

yang

yang

mengenai

mengatur

syaraf

okulomotorik.

Proteinuria tanpa adanya infeksi, harus


dicari

kemungkinan

2005).

Infeksi

berkaitan
dijumpai

DM

(Potter,

khusus

yang

sering

DM,

lebih

banyak

dengan
pada

adanya

lanjut

usia

antara

lain

otitis eksterna maligna dan kandidiasis


urogenital.

Sebaliknya

penyakitpenyakit
bronkopneumoni,

adanya

akut
infark

seperti

miokard

atau

stroke dapat meningkatkan kadar glukosa


sehingga berakibat tercapainya kriteria
diagnosis DM, pada mereka yang telah ada
peningkatan

kadar

intoleransi

glukosa.

Beberapa gejala unik yang dapat terjadi


pada penderita lanjut usia antara lain
adalah:
kaheksia,
amiotropi,
nekrosis

neuropati
neuropati
otitis
papilaris

diabetika

dengan

diabetic
eksterna
dari

akut,
maligna,

ginjal

dan

osteoporosis (Potter,2005). Secara garis

39

besar DM dikelompokkan menjadi 2 tipe2


macam diabetes, DM tipe 1 yaitu Insulin
Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) dan
DM tipe 2 yaitu Non Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (NIDDM).Pada diabetes
mellitus tipe 1 terdapat ketidak mampuan
untuk

menghasilkan

insulin

karena

sel

sel beta pancreas telah dihancurkan oleh


proses

auto

terjadi

imun/

akibat

hiperglikemia

produksi

glukosa

puasa
yang

tidak terukur oleh hati. Disamping itu,


glukosa yang berasal dari makanan tidak
dapat disimpan dalam hati meskipun tetap
berada

dalam

darah

dan

menimbulkan

hiperglikemia posprandial (sudah makan )


jika

kosentrasi

cukup

tinggi,

menyerap

glukosa
ginjal

kembali

tersaring

dalam
tidak

semua

keluar,

darah
dapat

glukosa

akibatnya

yang

glukosa

tersebut muncul dalam urin (glukosuria).


Ketika

glukosa

yang

berlebihan

diekskresikan kedalam urin mekskresi ini


akan

disertai

pengeluaran

cairan

dan

elekrolit yang berlebihan. Keadaan ini


dinamakan
akibat

dieresis
kehilangan

berlebihan.
mellitus
membuat

osmotik.
cairan

Sedangkan

tipe

2,

insulin

Sebagai

pada

pankreas

yang
diabetes

masih

tetapi

bisa

kualitas

insulinnya buruk, tidak dapat berfungsi


dengan

baik

sebagai

kunci

untuk

memasukan glukosa dalam sel. Akibatnya,


glukosa

dalam

darah

meningkat,

40

Kemungkinan

lain

terjadinya

diabetes

tipe II adalah bahwa sel sel jaringan


tubuh

otot

sudah
(

si

pasien

resisten

insulin

tidak

tidak

terhadap

resisten)

masuk

peka

dalam

insulin

sehingga
sel

atau

dan

glukosa
akhirnya

tertimbun dalam peredaran darah. Keadaan


ini

umumnya

terjadi

pada

pasien

gemuk

dan mengalami obesitas (Potter, 2005).


c) Fungsi kognitif
Kognitif adalah kemampuan berfikir dan
memberi

rasional,

termasuk

proses

mengingat, menilai, orientasi, persepsi


dan memperhatikan (Keliat,1995). Tingkat
fungsi

kognitif

kemampuan

dapat

seseorang

aktifitas

dalam

sehari-hari.

menunjukkan

mempengaruhi
melakukan

Fungi

proses

kognitif
menerima,

mengorganisasikan

dan

menginterpestasikan
untuk

berfikir

masalah.

Proses

sensor
dan

pada

meliputi

perhatian

kecerdasan.
dari
dalam

fungsi

fungsi

Gangguan
kognitif

berfikir

menyelesaikan

mental

kontribusi

logis

stimulus
memberikan

kognitif
memori,

pada

yang
dan

aspek-aspek

dapat

mengganggu

dan

menghambat

kemandirian dalam melaksanakan aktifitas


seharihari.
d) Fungsi psikologis
Fungsi psikologis menunjukkan kemampuan
seseorang

untuk

mengingat

sesuatu

hal

yang lalu dan menampilkan informasi pada


suatu

cara

yang

realistik.

Proses

ini

41

meliputi interaksi yang komplek antara


perilaku

interpersonal

interpersonal.

dan

Kebutuhan

berhubungan

dengan

seseorang.

Meskipun

psikologis

kehidupan

emosional

seseorang

sudah

terpenuhi kebutuhan materialnya, tetapi


bila

kebutuhan

terpenuhi,
dirinya

psikologisnya

maka

dapat

merasa

mengakibatkan

tidak

kehidupanya,

tidak

senang

sehingga

dengan

kebutuhan

psikologi harus terpenuhi agar kehidupan


emosionalnya

menjadi

2009).
e) Tingkat stres
Stres
merupakan
spesifik

stabil

respon

terhadap

(Tamher,

fisik

non

berbagai

macam

kebutuhan. Faktor yang menyebabkan stres


disebut
tubuh

stressor,
atau

mengganggu

dapat

timbul

dari

dan

dapat

lingkungan
keseimbangan

dibutuhkan

dalam

tubuh.

Stres

pertumbuhan

dan

perkembangan. Stres dapat mempunyai efek


negatif

atau

positif

pada

kemampuan

seseorang memenuhi aktifitas sehari-hari


(Miller, 1995).
2) Faktor-faktor dari luar meliputi :
a) Lingkungan keluarga
Keluarga
masih
merupakan
tempat
berlindung
lanjut

yang

usia.

kelompok

paling

Lanjut

lansia

yang

disukai

para

usia

merupakan

rentan

masalah,

baik masalah ekonomi, sosial, budaya,


kesehatan
karenanya

maupun
agar

psikologis,

lansia

tetap

oleh
sehat,

42

sejahtera

dan

didukung

oleh

konduktif
tiga

bermanfaat,

perlu

lingkungan

yang

keluarga.

Budaya

seperti

generasi

(orang

tua,

anak

dan

cucu) di bawah satu atap makin sulit


dipertahankan, karena ukuran rumah di
daerah perkotaan yang sempit, sehigga
kurang

memungkinkan

tinggal

bersama

2005).
yang

Sifat

anak

dari

mengikuti

dicintai

para

lanjut

(Hardywinoto,

perubahan

kehilangan

tergantung

hubungan

dan

usia

sosial

orang

pada

definisi

yang
jenis

peran

social

dalam suatu hubungan keluarga. Selain


rasa

sakit

seseorang
belajar

psikologi

yang

berduka

keterampilan

mendalam,

harus

dan

sering

peran

baru

untuk mengelola tugas hidup yang baru,


dengan
pada

perubahan

saat

sosial

penarikan,

ini

terjadi

kurangnya

minat

kegiatan, tindakan yang sangat sulit.


Sosialisasi

dan

pola

interaksi

juga

berubah. Tetapi bagi orang lain yang


memiliki

dukungan

keluarga

yang

kuat

dan mapan, pola interaksi independent


maka

proses

kesepian
sehingga

perasaan

akan

kehilangan

terjadi

seseorang

atau

lebih

cepat,

tersebut

lebih

mudah untuk mengurangi rasa kehilangan


dan kesepian (Lueckenotte, 2000).
b) Lingkungan tempat kerja
Kerja sangat mempengaruhi keadaan diri
dalam

mereka

bekerja,

karena

setiaap

43

kali

seseorang

memasuki

bekerja

situasi

maka

lingkungan

ia

tempat

yang ia kerjakan. Tempat yang nyaman


akan membawa seseorang mendorong untuk
bekerja dengan senang dan giat.
c) Ritme biologi
Waktu ritme biologi dikenal sebagai
irama

biologi,

fungsi

hidup

membantu

yang

manusia.

mahluk

lingkungan
Beberapa

mempengaruhi
Irama

hidup

fisik
faktor

biologi
mengatur

disekitarnya.

yang

ikut

berperan

pada irama sakardia diantaranya factor


lingkungan
gelap.

Serta

aktifitas
ini

seperti
cuaca

hari
yang

sehar-hari.

menetapkan

jatah

terang

dan

mempengaruhi
Faktor-faktor

perkiraan

untuk

makan dan bekerja.

Macam-Macam
Aktifitas Seharihari pada lansia :

B. Kerangka Konsep
Lansia

Faktor-faktor yang
mempengaruhi aktivitas
sehari-hari pada
lansia :
1. Usia
2. Imobilitas
3. Faktor Kesehatan
a. Kesehatan Fisik
b. Kesehatan Psikis
4. Faktor Sosial
5. Faktor Ekonomi

Tingkat
Kemandirian

1. Mandi
2. Ambulasi
3. Aktifitas di
tempat tidur
4. Berpakaian
5. Perawatan mulut
6. Perawatan
rambut
7. Mental Status
8. BAK dan BAB
9. Asupan Makanan
10. Aktivitas bergerak
11. Menyiapkan Makanan
12. Berbelanja
13. Telepon
14. Transportasi
15. Pengobatan
16. Merawat rumah

44

You might also like