You are on page 1of 19

UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran


Kimia

oleh:
Maya Nurfarida
Melasari
M Dwiki Nurislami
Rindi Yani Meilani

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 TANJUNGSIANG
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt., karena atas rahmat dan
hidayah-Nya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan dalam waktu yang
telah ditentukan. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda alam
Nabi Muhammad saw.
Pendidikan merupakan suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam
mengembangkan potensi generasi muda dan juga suatu usah masyarakat dan
bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya demi keberlangungan kehidupan
bangsa yang lebih baik di masa depan untuk itu dalam makalah ini kami akan
menjelaskan tentang unsur periode. Adapun judul yang diambil yaitu UnsurUnsur Periode Ketiga yang didalamnya berisi penjelasan-penjelasan mengenai
kelimpahan unsur-unsur periode ketiga di alam, sifat-sifat unsur periode ketiga,
kegunaan dari unsur-unsur periode ketiga, dan dampak negatif unsur-unsur
periode ketiga.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas mata pelajaran kimia.

Tanjungsiang, November 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
DAFTAR TABEL.............................................................................................

i
ii
iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah..................................................................
1.4 Manfaat Pembuatan Makalah...............................................................

1
2
2
3

BAB II ISI
2.1 Keberadaan Unsur-Unsur Periode Ketiga di Alam...............................
2.2 Sifat-Sifat Unsur Periode Ketiga..........................................................
2.3 Kegunaan Unsur-Unsur Periode Ketiga................................................
2.4 Dampak Negarif Unsur-Unsur Periode Ketiga.....................................

4
6
9
10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan...........................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................

13
14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

15

DAFTAR TABEL
1.1 Perbedaan Fosfor Putih Dan Fosfor Merah................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Beberapa unsur ditemukan di alam dalam keadaan bebas dan jumlahnya
melimpah seperti oksigen dan nitrogen. Ada juga unsur yang ditemukan di alam
dalam keadaan bebas, tetapi jumlahnya relatif kecil seperti emas dan perak (logam
mulia) dan gas mulia. Sebagian besarnya, unsur-unsur ditemukan di alam dalam
bentuk senyawa baik berupa batuan, garam, maupun terlarut dalam air laut.
Di alam semesta, unsur yang paling banyak adalah gas hidrogen,
berikutnya gas helium, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Di kerak (kulit) bumi,
oksigen adalah unsur yang paling banyak. Di urutan berikutnya berturut-turut
adalah silikon, aluminium, besi, kalsium, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Di
atmosfer, kelimpahan unsur di urutan pertama, kedua, ketiga, dan keempat
berturut-turut adalah nitrogen, oksigen, argon, dan sisanya unsur-unsur lainnya.
Sementara itu di dalam tubuh manusia, berturut-turut mulai dari unsur yang
paling banyak adalah oksigen, karbon, hidogen, dan sisanya unsur-unsur lainnya.
Berdasarkan sifat kelogaman, dari 90 unsur yang terdapat di alam,
sebanyak 64 unsur dikategorikan sebagai logam, 9 unsur termasuk metaloid, dan
sisanya 17 unsur termasuk non logam. Berdasarkan kemiripan sifatnya (kemiripan
sifat ditentukan dari kesamaan jumlah elektron valensinya), unsur-unsur yang ada
digolongkan ke dalam dua macam golongan, yaitu golongan A (golongan IA
sampai VIIIA) dan golongan B (golongan IB sampai VIIIB). Berada dalam satu
golongan artinya sifatnya mirip karena memiliki jumlah elektron valensi yang
sama. Golongan dalam tabel periodik berada dalam lajur vertikal. Sedangkan

lajur-lajur horizontal menunjukan periode-periode unsur. Terdapat tujuh periode


unsur, yaitu peride 1 sampai periode 7. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa
adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur
kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan
logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan
dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak
terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami
harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik
lagi.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
menentukan rumusan masalah sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)

Berapa banyak kelimpahan unsur-unsur periode ketiga di alam?


Bagaimana sifat-sifat unsur periode ketiga?
Apa kegunaan dari unsur-unsur periode ketiga?
Bagaimana dampak negatif unsur-unsur periode ketiga?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1)
2)
3)
4)

Mengetahui dan memahami kelimpahan unsur-unsur periode ketiga di alam.


Mengetahui dan memahami sifat-sifat unsur periode ketiga.
Mengetahui dan memahami kegunaaan unsur-unsur periode ketiga
Mengetahui dan memahami dampak negatif unsur-unsur periode ketiga.

1.4 MANFAAT PENULISAN

Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.


Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak yang membacanya umumnya dan khususnya kepada siswa untuk
menambah wawasan dan pemahaman tentang kimia unsur- unsur peeriode ketiga.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Keberadaan Unsur-Unsur Periode Ketiga di Alam


Kelimpahan unsur-unsur periode ketiga dari setiap unsurnya:
1) Aluminium
Aluminium merupakan logam yang paling banyak terdapat dalam kulit
bumi yang menempati urutan ketiga unsur penyusun kulit bumi setelah oksigen
dan siikon, mencapai 82 % dari massa total. Aluminium di alam terdapat sebagai
oksida

misalnya

aluminosilikat,

bauskit

misalnya

(AlO2HO),
feldspar

korundum

(KAlSiO

atau

(AlO).
NaAlSiO),

sebagai
Clay

(2HOAlO), mika (KHAlSiO) atau NaHAl(SiO) dan sebagai flourida


(AlO2HO), misalnya kriolit (NaAlF).
Aluminium diperoleh dengan menggunakan proses Hall-Heroult, sesuai
dengan nama penemunya Charles M. Hall (AS) dan Paul Heroult (Perancis) pada
tahun 1886.
2) Silikon
Silikon merupakan unsur kedua terbanyak yang terdapat di muka bumi,
yaitu sekitar 28%. Meskipun berlimpah akan tetapi silikon tidak ditemukan dalam
bentuk alaminya, melainkan terdapat dalam mineral, misalnya kuarsa (SiO) dan
senyawa silikat (SiO) Kuarsa merupakan salah satu bentuk kristal SiO murni,
sedangkan pasir, agata (akik), oniks, opal, ametis, dan flint merupakan SiO
dengan suatu bahan pengotor dalam jumlah runut.

Silikon dapat diperoleh dengan cara mencampurkan silika dan kokas


(sebagai reduktor) dan memanaskannya di dalam tanur listrik pada suhu sekitar
3000C.
Reaksi: SiO2(l)+ C(s) > Si(l)+ 2CO(g)
Silikon umumnya digunakan untuk membuat transistor, chips computer,
dan sel surya. Sedangkan berbagai senyawa silikon digunakan di banyak industri.
Silika dan silikat digunakan untuk membuat gelas, keramik, porselin,mdan semen.
Silikon yang bereaksi dengan karbon membentuk karbida (SiC) yang bersifat
inert, sangat keras dan tidak dapat melebur, banyak digunakan dalam peralatan
pemotong dan pengampelas. Silika gel bersifat higroskopis sehingga banyak
digunakan untuk pengering dalam berbagai macam produk.
3) Fosfor (P)
Sumber utama dari fosfor adalah batuan fosfat yang dikenal dengan nama
apatit, misalnya fosforit (Ca(PO)), klorofatit (Ca(PO)CaCl), dan fluorafatit
(Ca(PO)CaF). Fosfor juga terdapat pada tulang dan batuan fosfor.
4) Belerang (S)
Belerang terdapat di muka bumi seperti gunung berapi dalam bentuk bebas
maupun senyawa. Misalnya pirit, sulfida, timba, seng, blenda, gifs, BaSO, dan
MgSO. Belerang padat mempunyai dua bentuk alotropi, yaitu belerang rombik
dan belerang monoklinik. Belerang yang biasa kita lihat adalah belerang rombik,
dengan warna kuning, belerang ini stabil di bawah suhu 95,5 C. Bila lebih dari
suhu 95,5 C, belerang rombik akan berubah menjadi belerang monoklinik yang
akan mencair pada suhu 113 C. Biasanya belerang dijumpai dalam bentuk
mineral sulfida dan sulfat, hidrogen sulfida, maupun senyawa belerang organik.
Belerang dapat diperoleh dengan cara ekstraksi melalui proses Frasch.
Belerang yang ada di bawah tanah dicairkan dengan mengalirkan air super panas

(campuran antara air dan uap air dengan tekanan sekitar 16 atm dan suhu sekitar
160 C) melalui pipa bagian luar dari suatu susunan tiga pipa konsentrik. Belerang
cair kemudian dipaksa keluar dengan memompakan udara panas (dengan tekanan
sekitar 20 25 atm). Setelah itu belerang dibiarkan membeku. Belerang yang
diperoleh dengan cara ini mempunyai kemurnian sampai 99,6%, hal ini
disebabkan karena belerang tidak larut dalam air.

2.2 Sifat-Sifat Unsur Periode Ketiga


Sifat-sifat unsur periode ketiga sebagai berikut:
1. Jari-jari atom dari kiri ke kanan (Na- Ar) makin kecil, hal ini menyebabkan
energi ionisasi makin besar dan sifat logamnya berkurang (Na, Mg, dan Al
bersifat logam, Si metalloid (semilogam), P, S, Cl, Ar bukan logam).
2. Sifat pereduksi dari kiri ke kanan berkurang (Na, Mg, Al sebagai pereduksi
kuat; P dan S; pereduksi lemah; dan Cl oksdator kuat)
3. Sifat pengoksidasi (oksidator) dari kiri ke kanan bertambah.
4. Sifat basa dari kiri ke kanan berkurang, NaOH basa kuat, Mg(OH) basa.
sedang,Al(OH) amfoter, HSO asam kuat, dan HPO asam lemah.
5. Dan Na sampai S berupa zat padat, sedang Al dan Cr berupa gas.
1) Aluminium
a. Merupakan logam reaktif, bersifat reduktor.
b. Bersifat amfoter sehingga dapat bereaksi dengan asam dan basa.
c. Aluminium dalam bentuk bubuk mudah terbakar menghasilkan panas reasi
sebesar 399 Kkal.
2) Silikon
a. Semilogam
b. Silikon bersifat semikonduktor sehingga banyak digunakan untuk membuat
transistor, kalkulator, mikrokomputer, dan serat sel-sel energi matahari. Untuk
dapat membuat alat-alat tersebut diperlukan silikon ultra murni. Silikon murni

dapat diperoleh dengan cara mereduksi campuran pasir dengan gas klorin
sambil dipanaskan. Reduksi ini menghasilkan cairan SiCl4 yang titik didihnya
cukup rendah (58OC). Selanjutnya SiCl4 yang terbentuk diuapkan dan uap SiO4
segera direaksikan dengan gas H2 agar tereduksi kembali menjadi silikon yang
betul-betul murni.
3) Fosfor (P)
a. Fosfor mudah beraksi dengan oksigen (O2) membentuk oksidanya.
b. Oksidanya fosfor dengan air membentuk asam fosfat (H3PO4)

Fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu fosfor merah dan fosfor putih
Perbedaan:
Fosfor Putih

Fosfor Merah

Reaktif

Tidak reaktif

Beracun

Tidak beracun

Mudah menguap

Tidak mudah menguap

Larut dalam CS dan bezana

Tidak larut dalam CS dan bezana

Bersinar dalam gelap

Tidak bersinar dalam gelap

Tabel 1.1 perbedaan fosfor putih dan fosfor merah


5) Belerang (S)
a. Merupakan unsur nonlogam
b. Berwarna kuning dan berbau khas
c. Belerang mempunyai dua bentuk alotropi, yaitu belerang monoklin dan
belerang rhombik. Belerang monoklin ditemukan diatas suhu 96oC dan
dibawah suhu 96oC belerang lebih stabil dalam bentuk rhombik. Keadaan
seperti ini dinamakan sifat enantiotropi belerang. Suhu 96 oC merupakan suhu
peralihan dan pada suhu ini terjadi kesetimbangan dari belerang monoklin ke
belerang rhombik.
d. Larut dalam pelarut-pelarut organik seperti alkohol (C2H5O4), karbon disulfida
(CS2), dan eter (CH3-O-OH3), tetapi tidak larut dalam air.
2.3 Kegunaan Unsur-Unsur Periode Ketiga
1) Aluminium
a. Untuk membuat peralatan dapur, kabel, dan pembungkus (aluminium foil)
b. Untuk membuat aliase, magnesium (Mg + Al) untuk pembuatan pesawat
terbang, alnico (Al + Ni + Co)

c. Campuran Al dan Fe2O3 untuk mengelas baja


d. Untuk reduktor
e. KAI(SO4)2 12H2O (tawas) untuk menjernihkan air
2) Silikon
a.
b.
c.
d.

Untuk membuat alat elektronik: kalkulator, komputer dan lain-lain


Kuarsa yang transparan untuk lensa
Pasir kuarsa untuk membuat gelas, porselen, dan lain-lain
Natrium silikat (water glass) untuk zat mengisi pada sabun dan cat

e. Dipaki dalam pembuatan kaca


3) Fosfor (P)
a. Untuk pembuatan pupuk fosfat (dari batuan fosfor)
b. Fosfor putih untuk pembuatan H3PO4
c. Fosfor merah untuk membuat bidang gesek korek api yang dicampur pasir
halus dan Sb2S3.
d. Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
e. Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
f. Untuk membuat lampu kilat

4) Belerang (S)
Kegunaan belerang yang utama adalah untuk membuat asam sulfat,
vulkanisasi karet, membasmi penyakit tanaman dan untuk membuat CS 2 dan
senyawa belerang lainnya.
a.

Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat

b.

Digunakan dalam baterai

c.

Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk

d.

Digunakan pada korek dan kembang api

e.

Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses

2.4 Dampak Negatif Unsur-Unsur Periode Ketiga


Dampak negatif unsur dan senyawa periode ketiga, antara lain:
1) Unsur aluminium dalam bentuk bubuk bila terkena panas dapat terbakar dan
meledak, serta menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit;
2) Senyawa aluminium klorid, Al(CIO3)3, menyebabkan iritasai pada jaringan,
dan menyebabkan keracunan;
3) Debu alumina (Al2O3) yangn

dihasilkan

dari

penambangan

bijih

bauksitbersifat racun bagi pernapasan;


4) Senyawa SiCl4 apabila tertelan dan terhirup menyebabkan keracunan;
5) Senyawa silikon tetrahidrat yang mudah terbakar dapat menimbulkan bahaya
kebakaran;
6) Senyawa asal sulfat dapat menimbulkan korosi, merusak jaringan tubuh, dan
bersifat higroskopis;
7) Senyawa hidrogen sulfida dapat mengakibatkan keracunan dan kematian.
1) Aluminium

Untuk menekan tingkat pencemaran aluminium ini, perlu dilakukan proses


daur ulang. Proses daur ulang ini sangat menguntungkan karena dapat menekan
lebih dari 75% biaya produksi dibandingkan jika aluminium dibuat langsung dari
bijihnya.
Umumnya, aluminium diperoleh melalui proses elektrolisis. Dalam proses
ini dihasilkan uap asam fluoride (HF) yang berasal dari pemanasan lelehan kriolit.
Uap asam fluorida dapat menimbulkan kelumpuhan dan bahkan kematian.
Masalah ini dapat diatasi dengan mengklorinasi aluminium klorida (AlCl 3).
Senyawa AlCl3 ini mudah dicairkan sehingga proses elektrolisis dalam pembuatan
aluminium tidak perlu menggunakan klorit cair lagi.

2) Silikon
Saat ini silikon banyak disalah gunakan oleh kaum wanita yang merasa
tidak nyaman dngan kondisi fisiknya. Misalnya, polimer silikon (SiCH 2)n,
digunakan untuk mengubah bentuk

jaringan hidung. Bibir, dan payudara.

Tindakan ini ibarat menanam bom waktu di tubuh sendiri karena lambat laun
silikon akan merusak jaringan tubuh.
3) Fosfor (P)
Jika biji fosfor diolah menjadi fosfat
dan larutan dalam air akan menyebabkan
terjadinya limbah radioaktif.
4) Belerang (S)
Belerang bersifat mudah terbakar dan mengahsilkan gas belerang dioksida
(SO2). Gas ini dapat menyesakkan pernapasan dan menimbulkan gejala batuk.
Dalam jumlah besar, belerang dioksida dapat merusak saluran pernapasan dan
menimbulkan radang tenggorokan serta kerusakan paru-paru, bahkan dapat
menyebabkan kematian. Di udara, gas SO2 dapat teroksidasi menjadi belerang
trioksidasi (SO3) menurut reaksi berikut.
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
Belerang trioksida merupakan oksida asam yang dapat larut dalam air
membentuk asam sulfat. Aiir hujan yang mengandung asam sulfat ini menjadi
bersifat asam sehingga dikenal sebagai hujan asam. Senyawa belerang lain yang

berbahaya adalah gas hidrogen sulfida (H2S). Senyawa ini mudah dideteksi
keberadaannya karena memiliki bau yang menyengat seperti bau telur busuk.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan dan uraian dalam bab II, penulis dapat mengambil
beberapa kesimpulan di antaranya:
1) Kelimpahan unsur-unsur periode Ketiga
Unsur periode ketiga memiliki jumlah kulit elektron yang sama, yaitu tiga
kulit. Akan tetapi konfiigurasi elektron dari masing-masing unsur berbeda, hal ini
menyebabkan sifat-sifat kimia berbeda. Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga
berturut-turut adalah natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silicon (Si),
fosfor (P), belerang (S), klor (Cl), argon (Ar). Na, Mg, dan Al merupakan unsur
logam; Si semilogam; P, S, dan Cl nonlogam, Ar gas mulia.
2) Sifat-sifat unsur periode ketiga
1. Jari-jari atom dari kiri ke kanan (Na-Ar) makin kecil, hal ini menyebabkan
energy ionisasi makin besar dan sifat logamnya berkurang (Na, Mg, Al
bersifat logam, Si metaloid (semilogam), P, S, Cl, Ar, bukan logam).
2. Sifat pereduksi dari kiri ke kanan berkurang (Na, Mg, Al, sebagai pereduksi
kuat; P dan S; pereduksi lemah; dan Cl oksidator kuat).
3) Kegunaan unsur-unsur periode ketiga
1. Aluminium: untuk membuat peralatan dapur, kabel, dan pembungkus
(aluminium foil)
2. Silikon: untuk membuat alat elektronik: kalkulator, komputer dan lain-lain
3. Fosfor: untuk pembuatan pupuk fosfat (dari batuan fosfor)

4. Belerang: untuk membuat asam sulfat, vulkanisasi karet, membasmi penyakit


tanaman dan untuk membuat CS2 dan senyawa belerang lainnya.
4) Dampak unsur-unsur periode ketiga
1. Unsur aluminium dalam bentuk bubuk bila terkena panas dapat terbakar dan
meledak, serta menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit.
2. Senyawa aluminium klorid, Al(CIO3)3, menyebabkan iritasai pada jaringan,
dan menyebabkan keracunan.

2.2 Saran
Adapun saran-saran yang ingin disampaikan penulis sebagai berikut.
1. Tidak menggunakan bahan kimia secara berlebih pada pembuatan makanan.
2. Saran yang kami dapat berikan bagi
pembaca yang senang dengan bahan-bahan
kimia, lebih baik anda lebih waspada
dengan

unsur-unsur

yang

belum

anda

kuasai. Ketelitian itu penting dalam


hal ini karna kesalahan kecil yang anda
lakukan dapat membuat kerusakan besar
pada

anda

ataupun

lingkungan

anda.

Jangan hanya membaca dari satu sumber


saja,

karna

ilmu

pengetahuan

berkembang setiap waktunya.

terus

DAFTAR PUSTAKA

https://sifat-sifat+unsur+periode+ketiga[21 Oktober 2015]


http://alfina30.blogspot.co.id/2014/05/kelimpahan-dan-identifikasiunsur_4703.html[21 Oktober 2015]
http://noviendahdewisartika.blogspot.co.id/2013/12/makalah-unsur-periodeketiga.html[22 Oktober 2015]
http://mikyalaky.blogspot.co.id/2014/11/makalah-kimia-unsur-peride-3.html[22
Oktober 2015]
http://www.academia.edu/5160565/Makalah_Kimia_Unsur[24 Oktober 2015]
http://pure-ananda.blogspot.co.id/2013/11/unsur-unsur-periode-3-dan-4.html[24
Oktober 2015]

You might also like