Professional Documents
Culture Documents
2.
3.
4.
Pendahuluan
a. Faktor yang melatarbelakangi Kepres RI No. 104 Tahun 2004 dan SK Kwarnas No. 086 tahun
2005 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka adalah :
Jiwa ksatria yang patriotik dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang
adil dan makmur dalam material, spiritual dan beradab.
Kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
Upaya pendidikan bagi kaum muda dengan sasaran meningkatkan Sumber Daya Manusia
dalam mewujudkan masyarakat madani dan melestarikan kebutuhan yakni : Negara
Kesatuan Republik Indonesia, ideologi dan lingkup nusantara.
b. Fungsi Anggaran dan Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dalam Gerakan Pramuka yakni :
Landasan hukum dan pengambilan kebijakan gerakan Pramuka
Petunjuk pelaksanaan
Pokok Bahasan
1. Gerakan Pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan, berdasarkan Keputusan
Presiden No. 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961.
2. Gerakan ini bernama Gerakan Pramuka yaitu gerakan kepanduan Praja Muda Karana (Rakyat
muda yang berkarya)
3. Tugas pokok gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi
generasi muda yakni generasi yang lebih lanjut dapat bertanggung jawab, mampu membina dan
mengisi kemerdekaan serta menciptakan dunia yang lebih baik.
Sifat gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka adalah nama kepanduan yang ada di Indonesia.
Organisasi pendidikan yang anggotanya sukarela, tidak melihat pada unsur Suku, Agama dan Ras
(SARA)
Ikut membantu masyarakat dengan pendidikan non formal, di luar sekolah dan keluarga.
Menjamin kemerdekaan tiap anggota untuk beragama dan beribadah sesuai agamanya.
Usaha-usaha yang dilakukan Gerakan Pramuka
a. Usaha untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka dilakukan dengan berbagai cara, misalnya :
Budi pekerti lewat pemantapan moral, fisik, pengetahuan dan pengalaman. Dilakukan lewat
beberapa hal, yakni :
- Penguatan agama, iman dan taqwa
- P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila)
- Menciptakan kerukunan beragama
- Kepedulian terhadap alam dan lingkungan
Memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
Memupuk perasaan cinta tanah air
Memupuk persaudaraan nasional dan internasional
Memupuk percaya diri, inovatif dan kreatif
Memupuk rasa tanggung jawab dan disiplin
Memupuk kewiraan dan leadership.
Membina dan melatih panca indera, daya pikir, keterampilan dan hasta karya.
Bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur dan terarah, praktis,
dilakukan di alam terbuka dengan tujuan pembentukan mental.
Menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam pertemuan dan perkemahan untuk memupuk
rasa persaudaraan dan perdamaian.
Bakti masyarakat dan ekspedisi
Mengadakan kemitraan, kerjasama dengan organisasi kepemudaan lain.
Kerjasama dengan instansi dalam pembangunan nasional
Memasyarakatkan gerakan Pramuka di kalangan kaum muda.
b. Diadakan sarana dan prasarana yang memadai
BAB 2
KEPRAMUKAAN (SEJARAH)
1. Pengertian
Kepramukaan adalah suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan menarik dan menyenangkan
bagi anak-anak di bawah tanggung jawab orang dewasa, dilaksanakan di alam terbuka, di luar
sekolah dan keluarga, dengan menggunakan prinsip dan metode khusus.
Kepramukaan juga didefinisikan sebagai :
a. Suatu gerakan pendidikan
b. Suatu proses
c. Aktivitas dinamis, bergerak maju sepanjang hayat.
d. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk komunikasi antara pembina dan peserta didik.
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di
Indonesia, Pramuka adalah nama diri anak didik yang dibina dalam gerakan Pramuka sedangkan
kepramukaan adalah ilmu dan materi-materi yang diajarkan dalam gerakan Pramuka.
Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana (Sri Sultan Hamengkubuwono IX), juga dianggap
merupakan perpaduan kata pra yang artinya sebelum, dan muka yang artinya depan (yang
terdepan). Diharapkan anggota Pramuka mampu menjadi yang terdepan.
2. Sifat
Resolusi kepanduan dunia di Kopenhagen Denmark mengungkapkan bahwa sifat gerakan Pramuka
yakni :
a. Nasional, yakni sebagai keadaan, kebutuhan dan kepentingan negara.
b. Internasional, yakni sebagai salah satu cara menciptakan perdamaian dunia.
c. Universal. Maksudnya semua negara di dunia ini menjadi media dalam kegiatan kepanduan.
3. Fungsi
Sebagai sebuah permainan (game) yakni permainan yang digunakan sebagai sarana pendidikan.
Sebagai sebuah pekerjaan, yakni pekerjaan yang membutuhkan tanggung jawab jiwa dari orang
dewasa.
Sebagai pencapaian maksud yakni alat untuk membentuk manusia berkualitas tinggi, sebagai
pelengkap pendidikan di sekolah dan keluarga. Kegiatan dalam kepramukaan harus :
a. Diprogramkan
b. Direncanakan
c. Dilaksanakan
d. Dievaluasi
4. Asal-usul
Kata Pramuka dalam bahasa Inggris disebut dengan scout. Berasal dari kata out scout (di luar) atau
scouting (kebanyakan di luar). Awalnya didirikan oleh Lord Robert Stephenson Smith Baden Powell of
Gilwell. Salah seorang warga Inggris yang dilahirkan di London pada 22 Februari 1857. Ia melihat saat
itu banyak anak muda Inggris yang mengalami kerusakan moral. Karenanya ia berinisiatif untuk
mengadakan kegiatan yang dilakukan di luar rumah, sifatnya menarik dan menantang. Beliau
akhirnya dikenal sebagai Bapak Pandu Sedunia. Istri Baden Powel bernama Olive Simclair Swames,
lahir pada tanggal 22 Februari 1889. Baden Powell meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Kenya,
Afrika.
Nama gerakan Pramuka mengalami perubahan beberapa kali, yakni :
1908 Scout oleh Bapak Pandu Sedunia
1912 Padvinder (Belanda) Nederland Padvinder Organization (NPO)
1914 Nederland Indische Padvinder Organization (NIPV)
1916 Javasche Padvinder Organization (JPO) oleh Mangkunegara VII
1918 Padvinder Moehammadiyah oleh KH. Ahmad Dahlan
1920 Hizbul Wathan (HW)
1928 Pandu.
H. Agus Salim pendiri Syarikat Islam menyebutkan Pandu Anshor (NU), setelah peringatan
Sumpah Pemuda dan dikenalnya lagu Indonesia Raya, namanya kembali berubah menjadi Pandu.
1930 terjadi Fusi (Penyatuan), mengubah namanya menjadi Kepanduan Bangsa Indonesia (KPI)
1931 Persatuan Angkatan Pandu Indonesia (PAPI)
1940 Perkino
1943 Sheinen Sheinondan (saat Jepang menjajah Indonesia)
1945 Pandu Rakyat Indonesia
1951 Ikatan Pandu Indonesia (Ipindo)
BAB 3
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN
1. Pengertian
Prinsip Dasar Kepramukaan adalah taqwa pada Tuhan, peduli bangsa dan tanah air serta alam
semesta.
2. Fungsi
Prinsip Dasar Kepramukaan berfungsi sebagai :
a. Norma hidup bagi anggota
b. Landasan kode etik
c. Pedoman
d. Landasan dalam mencapai tujuan
3. Prinsip Dasar Kepramukaan ditumbuhkembangkan melalui penghayatan. Hakikat Pramuka
sebenarnya adalah menerima secara sakral. Prinsip Dasar Kepramukaan yakni :
a. Iman dan taqwa
b. Peduli bangsa dan tanah air, peduli kepada sesama hidup dan juga alam semesta.
c. Peduli diri pribadi
d. Taat pada kode kehormatan
BAB 4
METODE KEPRAMUKAAN
1. Metode adalah cara yang dilakukan untuk mendapatkan tujuan semudah mungkin.
2. Kegiatan dalam kepramukaan harus menantang dan menarik, juga menyenangkan.
3. Unsur dalam metode kepramukaan yakni :
a. Pengamalan kode kehormatan, melalui :
1) Ibadah sesuai agama masing-masing
2) Suka menolong dan tidak mudah putus asa
3) Menepati janji dan jujur
b. Belajar sambil melakukan, dengan cara :
1) Sebanyak mungkin melakukan praktik praktis
2) Lebih banyak melakukan daripada menonton
c. Sistem kelompok, bertujuan untuk :
1) Belajar dipimpin dan memimpin
2) Sebagai wadah untuk membangun kerukunan
d. Kegiatan menantang dan mengikat
1) Menantang dan menarik minat
2) Kreatif, inovatif dan rekreatif
3) Disesuaikan dengan usia dan jasmani
e. Kegiatan di alam terbuka, untuk :
1) Menunjukkan saling ketergantungan antara manusia dan alam
2) Menjaga lingkungan demi masa depan generasi
BAB 5
KODE KEHORMATAN PRAMUKA
1. Pengertian
Kode kehormatan adalah suatu norma kesadaran mengenai akhlak yang tersimpan dalam hati orang
sebagai akibat orang tersebut tahu akan harga dirinya. Pada Pramuka, kode kehormatan merupakan
janji dan ketentuan moral.
2. Kode Kehormatan pada Pramuka
a. Satya : Janji seorang Pramuka
b. Darma : Ketentuan moral yang harus dipatuhi
3. Satya Pramuka
Yakni menjadi :
a. Janji yang diucapkan
b. Tindakan pribadi, dan
c. Titik tolak proses pendidikan
4. Darma Pramuka
Merupakan :
a. Alat proses pendidikan
b. Upaya memberi pengalaman praktik
c. Landasan gerak gerakan Pramuka
d. Kode etik organisasi
Kode kehormatan disesuaikan dengan perkembangan jasmani dan rohani.
5. Siaga (7 -10 tahun)
Memiliki kode kehormatan yang disebut dengan Dwi Satya dan Dwi Darma
Dwi Satya
Demi Kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan mengikuti Tata Krama Keluarga
- Setiap hari berbuat kebaikan
Dwi Darma
Siaga itu :
- Berbakti pada ayah dan bundanya
- Berani dan tidak putus asa
6. Penggalang (11 16 tahun)
Memiliki kode kehormatan yang disebut Tri Satya dan Dasa Darma.
Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji :
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan Pancasila
- Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
- Menepati Dasa Darma
Dasa Darma
Pramuka Itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta Alam dan Kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
7. Penegak (17 20 tahun) dan Pandega (21 25 tahun)
Memiliki kode kehormatan yang disebut Tri Satya dan Dasa Darma.
Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji :
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan Pancasila
- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
- Menepati Dasa Darma
Dasa Darma
Pramuka Itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta Alam dan Kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
BAB 6
MOTTO GERAKAN PRAMUKA
1. Pengertian
Motto adalah semboyan yang diciptakan dalam usaha memberikan spirit bagi anggota dan visi dan
misi lembaga
2. Motto Gerakan Pramuka
Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan
3. Fungsi Motto
a. Menambah rasa percaya diri
b. Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara
c. Setiap mengamalkan satya dan darma selalu ada motto
d. Rasa bangga menjadi anggota Pramuka
e. Memiliki budaya kerja yang dilandasi oleh pengabdian
BAB 7
KIASAN DASAR GERAKAN PRAMUKA
1. Satuan
Kantor Pusat disebut dengan Kwartir yang berarti Markas.
a. Siaga yakni anggota Pramuka yang berumur 7 10 tahun. Satuannya adalah Perindukan.
Perindukan terdiri atas beberapa barung. (tempat penjaga rumah/ bangunan).
b. Penggalang yakni anggota Pramuka yang berusia 11 16 tahun. Satuannya adalah Pasukan.
Pasukan terdiri atas beberapa regu(gardu, pangkalan untuk ronda).
c. Penegak yakni anggota Pramuka yang berusia 17 20 tahun. Satuannya adalah Ambalan.
Ambalan terdiri atas beberapa sangga (rumah penggarap sawah).
d. Pandega adalah Pramuka yang berusia 21 25 tahun. Satuannya adalah Racana (pondasi atau
alas tiang umpak atap)
2. Penggunaan Kiasan Dasar
a. Dimaksudkan untuk mengembangkan :
1) Kembangnya imajinasi peserta didik
2) Mendorong kreatifitas dan keikutsertaan dalam kegiatan
b. Penggunaan Kiasan Dasar disesuaikan dengan tingkat perkembangan jiwa peserta didik.
Misalnya :
1) S = Hal-hal yang bersifat fantastik dan menyenangkan (hijau)
2) G = Hal-hal yang berhubungan dengan jiwa kepahlawanan (merah)
3) T = Hal-hal yang berkaitan dengan kemasyarakatan (kuning)
4) D = Simulasi tentang jabatan kepemimpinan (cokelat)
BAB 8
SISTEM PENDIDIKAN DALAM GERAKAN PRAMUKA
Pikiran Orang Dewasa
1. Saya belajar kalau saya mau, saya mau belajar kalau itu perlu, saya anggap perlu kalau itu
menguntungkan. Saya merasa beruntung kalau pekerjaanku, karyaku berhasil dan orang lain atau
masyarakat menghargai aku dan karyaku
2. Orang dewasa itu dikatakan dewasa jika bersifat mandiri, peduli, bertanggung jawab dan memiliki
komitmen.
3. Cara mendewasakan orang dewasa dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan
membina :
a. Moral/ mental dan spiritual
b. Fisik
c. Intelektual
d. Emosional
e. Sosial
4. Pandega berarti orang dewasa muda
5. Sistem Pendidikan dalam Gerakan Pramuka dapat dilihat dalam gambar
P
e
s
e
r
t
a
D
i
d
i
k
Mula
Bantu
Tata
Ramu
Rakit
Terap
T
D
Bantara
Laksana
1 Tingkat TKU
Purwa
Madya
Utama
Purwa
Madya
Utama
Pandega
BAB 9
MEMAHAMI PESERTA DIDIK DAN KEBUTUHANNYA
1. Dasar Pertimbangan
a. Psikologis
Kegiatan akan menarik dan berhasil jika disesuaikan dengan minat, bakat, kemampuan dan
keinginan peserta didik.
b. Sosiologis
Secara naluri, peserta didik akan merasa ikut serta memiliki, dan akan aktif mengikutinya.
2. Kebutuhan Peserta Didik
a. Tempat dan kesempatan : untuk memperoleh kegiatan yang mungkin untuk dilaksanakan
b. Peningkatan daya cipta (kreativitas)
c. Daya pembaharuan (inovasi)
3. Upaya memenuhi Kebutuhan Peserta Didik
a. Sajikan kegiatan yang menarik sesuai kebutuhan mereka dengan mengarah kepada kegiatan
kehidupan beragama.
b. Pemeliharaan kesehatan dan ketangkasan
c. Pelestarian seni budaya
d. Kegiatan Produktif
a. Ketahanan mental, spiritual, emosional dan sosial
BAB 10
PROGRAM KEGIATAN PESERTA DIDIK (PRODIK)
Untuk membuat program kegiatan peserta didik perlu diperhatikan langkah-langkah berikut :
1. Apa yang akan dilakukan?
Apa tujuannya?
Metode apa yang akan dipakai?
2. Macam-macamnya? Program tahunan, bulanan, mingguan atau pertemuan?
3. Hal yang perlu diperhatikan : menarik dan menantangkah kegiatannya?
4. Sumber bahan? Mula, bantu, tata (SKU), SKK, Hasil pengamatan?
5. Langkah-langkah menyusun! Sesuaikan dengan golongan
6. Sasaran kegiatan :
a. Spiritual
h. Keterampilan
b. Patriotisme
i. Pembangunan watak
c. Disiplin
j. Seni Budaya
d. Kecerdasan
k. Lomba
e. Ketangkasan
l. Kesehatan
f. Pengetahuan
m. Perdamaian dunia
g. Gotong royong
7. Yang bertugas membuat program adalah dewan satuan.
BAB 11
UPACARA SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN
1. Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan.
2. Tujuan upacara dalam gerakan Pramuka yakni :
a. Membangun ketertiban dalam hidup
b. Belajar untuk dipimpin dan memimpin
c. Meningkatkan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
d. Dilakukan dalam suasana khidmat
3. Macam-macam upacara
a. Upacara umum
b. Upacara pembukaan dan penutupan
4. Tiga versi upacara berdasarkan kehadiran pembina
a. Pembina hadir dan bersedia menjadi pembina upacara
b. Pembina hadir tapi tidak bersedia menjadi pembina upacara
c. Pembina tidak hadir
BAB 12
FORUM DALAM KEPRAMUKAAN
1. Forum SGTD
a. Pertemuan Dewan Satuan (Siaga), yang diketuai oleh seorang pradana.
b. Pertemuan Dewan Kehormatan (Penggalang), yang diketuai oleh seorang pimpinan regu (Pinru)
Yang dibicarakan dalam forum ini adalah Program Kerja (Pogja), Penerimaan Anggota Baru (PAB),
Pelantikan, renungan jiwa.
2. Pertemuan Besar
a. Siaga (S)
- Pesta siaga
- Bazaar
- Gerak dan lagu
- Karnaval
- Pameran lukisan
b. Penggalang (G)
- Jambore (Mulai tingkat Ranting, Cabang, Daerah, dan Nasional)
- Lomba Tingkat (1, 2, 3, 4 dan 5)
c. Penegak (T)
- Bakti Masyarakat
d. Pandega (D)
- Satuan Karya (Saka)
- Perkemahan Wirakarya
- Raimuna
3. Latihan Keterampilan
BAB 13
PERTEMUAN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN
1. Fungsi
Fungsi pertemuan dalam kepramukaan adalah untuk :
a. Menjadi wadah tukar menukar informasi
b. Terciptanya media kegiatan peserta didik yang terintegrasi
c. Pertemuan berdasar Metode dalam Kepramukaan, sehingga terarah dengan baik
2. Pertemuan disesuaikan dengan usia dan berpegang pada satuan terpisah
3. Cara memasukkan nilai pendidikan dalam pertemuan
a. Tetapkan sasaran tegas (penilaian)
b. Tetapkan Prinsip Dasar Kepramukaan
c. Libatkan secara penuh PDD
d. Praktek praktis :
- Learning by doing
- Learning by teaching
- Doing to learn
- Learning to earn (makan)
- Earning to life
- Life for server
4. Pertemuan diprogramkan
a. Bersumber pada Dasa Darma dan Tri Satya
b. Semua program dilakukan untuk mendapatkan SKU dan SKK
c. Peserta didik sebagai pelaksana dengan tujuan perkembangan jiwa leadership dan terjalinnya
komunikasi yang baik
BAB 14
MAJELIS PEMBIMBING GERAKAN PRAMUKA
1. Mabigus (Majelis Pembimbing Gugus Depan) dipilih lewat Mugus (Musyawarah Gugus Depan)
2. Mabi berperan memberi bimbingan, bantuan moril dan organisatoris, bantuan material dan juga
finansial kepada kwartir. Mabi wajib berkoordinasi dengan jajarannya.
Pembagian mabi :
a. Mabinas (Majelis Pembimbing Nasional) berpangkalan di pusat (Jakarta, Indonesia)
b. Mabida (Majelis Pembimbing Daerah) terletak di ibukota Propinsi. Untuk daerah Sulawesi
Selatan terletak Makassar.
c. Mabicab (Majelis Pembimbing Cabang) berada di Ibukota kabupaten. Daerah Luwu Utara di
Masamba.
d. Mabisaka (Majelis Pembimbing Satuan Karya).
e. Mabiran (Majelis Pembimbing Ranting) terletak di ibukota kecataman. Di Bone-Bone.
f. Mabisa (Majelis Pembimbing Desa) terletak di kantor desa.
g. Mabigus (Majelis Pembimbing Gugus Depan) terletak di sekolah.
3. Mabigus terdiri atas :
a. Seorang ketua
b. Seorang atau beberapa orang wakil ketua
c. Seorang sekretaris
d. Beberapa anggota
4. Pada level perguruan tinggi, SK Pengurus diserahkan kepada Kwarda (Kwartir Daerah)
BAB 15
MEMBINA PRAMUKA
1. Pengertian
Membina Pramuka adalah giat yang : memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing/
mengembangkan kepribadian, pengetahuan, dan kecenderungan peserta didik menjadi manusia
yang kreatif, inovatif dan mandiri.
2. Hakikat Membina
Hakikat membina adalah membentuk manusia seutuhnya.
3. Membina dapat dilaksanakan secara formal, informal dan non-formal.
4. Hal yang perlu diketahui :
a. Tentang anak didik
b. Tentang metode yang akan digunakan untuk membina anak didik
5. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
a. Keadaan peserta didik
b. Kondisi lingkungan
c. Keadaan sarana dan prasarana
6. Membina sebenarnya bukan melatih Pramuka untuk tahu apa, tapi untuk menjadi apa.
7. Manusia yang ingin dicapai
Manusia yang :
a. Mandiri
b. Peduli
c. Bertanggung jawab, dan
d. Teguh janji
BAB 16
MENCIPTAKAN KEGIATAN YANG MENARIK
1. Untuk menciptakan kegiatan yang menarik, maka salah satu hal utama yang perlu diperhatikan
adalah menempatkan anak didik sebagai subjek (pelaku), bukan sebagai objek. Anak didik mestinya
lebih banyak menjadi pemain daripada sekedar penonton.
2. Peserta dilibatkan untuk menciptakan kegiatan menarik dan sesuai aspirasi mereka. Kegiatan
menjadi menantang atau tidak ditentukan oleh peserta didik, bukan oleh pembina.
3. Peserta didik belajar sambil melakukan, sasarannya adalah :
a. Peserta didik merasakan bagaimana acara kegiatan
c. Pembina adalah sukarelawan yang memiliki komitmen tinggi terhadap prinsip-prinsip dalam
kepramukaan dan sebagai mitra peserta didik.
2. Tugas Pembina Pramuka
a. Memperhatikan 3 pilar pendidikan atau kegiatan, yakni :
1) Kegiatan modern, terkini dan baru
2) Bermanfaat bagi peserta didik
3) Taat pada kode kehormatan Pramuka
b. Sukarelawan yang menempatkan posisinya sebagai mitra bagi peserta didik. Peserta didik
menjadi sumber pendidikan. Pembina bertugas untuk memberi motivasi, stimulus, bimbingan,
bantuan dan menyediakan fasilitas bagi peserta didik.
c. Membantu gugus depan dalam hubungan masyarakat, orang tua, wali dan masyarakat.
3. Tanggung Jawab Pembina
a. Terselenggaranya kepramukaan pada satuan Pramuka
b. Melaksanakan kegiatan berlandaskan pada metode kepramukaan dan prinsip dasar
kepramukaan
c. Sesuai dengan visi misi gerakan Pramuka dalam kemandirian dan kepedulian masyarakat
d. Terwujudnya peserta didik yang berkepribadian baik, berwatak dan berjiwa Pancasila serta
menjadi anggota masyarakat yang baik.
e. Bertanggung jawab pada Tuhan, masyarakat, lingkungan dan diri sendiri.
4. Jumlah Pembina
Tugas pembina cukup berat, maka jumlah pembina diatur sebagai berikut :
a. Pembina siaga 1 orang, minimal 20 tahun
Pembantu Pembina < 3 orang, minimal berusia 16 tahun
b. Pembina Penggalang 1 orang, minimal 21 tahun
Pembantu pembina 2 orang, minimal 20 tahun
c. Pembina Penegak 1 orang, berusia > 25 tahun
Pembantu pembina penegak 1 orang, minimal 23 tahun
d. Pembina pandega 1 orang, minimal 25 tahun
Pembantu pembina pandega 1 orang, minimal 25 tahun
e. Pembina setidaknya pernah mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD)
BAB 19
SKU/ TKU, SKK/ TKK, SPG/ TPG
1. SKU/ TKU (Syarat Kecakapan Umum/ Tanda Kecakapan Umum)
SKU
Tujuan
Sarana
Pendidikan
Pengelompokan
Hasil
Pandega
Mencapai
kemajaun
Mula
Ramu
Bantara
(Ajudan)
Syarat menjadi
anggota
pramuka
Bantu
Rakit
Laksana
Tata
Terap
TKU
SKK
Meliputi
Kecakapan
Kepandaian
Ketangkasan
Kemahiran
Keterampilan
Kemampuan
Tujuan
Hasil
Sebagai alat
pendidikan
TKK
Motivator untuk
memperoleh
kecakapan dan
kemahiran
Agama, mental,
moral, spiritual,
pribadi berwatak
(Kuning)
Patriotisme dan
seni budaya
(merah)
Kesehatan dan
ketangkasan
(putih)
Keterampilan dan
teknik
pembangunan
(hijau)
Sosial,
prikemanusiaan,
gotong royong,
kepedulian (biru)
Yang membedakan antara G, T dan D dalam TKK adalah warnanya. Untuk G berwarna merah,
sedangkan pada T dan D berwarna kuning.
b. TKK Wajib
Berjumlah 10 buah, beberapa di antaranya adalah : berkemah, menabung, menjahit, pengamat.
3. SPG/ TPG (Syarat Pramuka Garuda/ Tanda Pramuka Garuda)
a. Pramuka garuda adalah seorang Pramuka yang dapat menjadi teladan dan telah memenuhi
syarat sebagai seorang Pramuka garuda.
b. SPG sesuai dengan golongan usia, dibedakan lewat warna dasar.
c. Pada siaga, TPG dapat diberikan ketika telah memenuhi SKU Tata
Pada penggalang, TPG diberikan ketika telah memenuhi SKU Terap
Pada penegak, TPG dapat diberikan ketika telah memenuhi SKU Laksana
d. Logo Pramuka garuda (background warna sesuai dengan tingkatan)
5. Musran pada Kwarran harus dihadiri oleh 6 orang yang dimandatir oleh KaKwarran, utusan dari
gudep sebanyak 4 orang (1 penegak, 1 pandega dan 2 pembina)
6. Muscab harus dihadiri oleh 7 orang yang dimandatir oleh KaKwarcab, 1 orang dari Mabicab, 7 orang
dari Kwarran (termasuk dari DKR dan Mabiran)
7. Musda harus dihadiri oleh 6 orang yang dimandatir oleh KaKwarda (termasuk Ketua DKD ditambah 1
orang dari Mabida), 6 orang dari Mabicab, 6 orang dari Kwarran.
8. Munas harus dihadiri oleh 8 orang yang dimandatir oleh KaKwarnas (termasuk 1 orang anggota DKD
ditambah 2 dari Mabinas)
9. Kepengurusan dalam organisasi kepramukaan terdiri atas :
a. 1 orang ketua
b. Beberapa wakil ketua (sekaligus ketua bidang/ seksi/ departemen/ pogja)
c. Sekjend (pada Kwarnas) atau sekretaris (pada Kwarda, Kwarcab, Kwarran dan Gudep)
d. Beberapa orang anggota
10. Ketua dapat dipilih 2 x masa bakti berturut-turut
11. Kwartir menetapkan andalan urusan yang dikelompokkan dalam bidang-bidang yang ditentukan,
bertugas untuk memperlancar dan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan Kwartir.
12. Sekretaris bertugas untuk menyusun staf yang terdiri atas karyawan yang berkedudukan sebagai
pelaksana teknis dan administrasi yang dipimpinnya.
13. Kwartir membentuk pimpinan Saka yang ketuanya ex officio.
14. Untuk menjadi seorang andalan, minimal aktif dalam 5 tahun terakhir di Kwartir.
BAB 22
ORGANISASI GUGUS DEPAN (GUDEP)
1. Organisasi gudep diatur berdasarkan Skep. Kwarnas No. 086/ 2004, yakni :
Gugus Depan
Pembina
Perindukan
Pasukan
Ambalan
Siaga
Penggalang
Penegak
Racana
Pandega
1 BS, 3 PBS
4 x 10 = 40S
1 BG, 2 PBG
4 x 10 = 40G
1 BT, 1 PBT
4 x 10 = 40T
1 BD, 1 PBD
4 x 10 = 40D
Barung
Barung
Regu
Regu
Sangga
Sangga
Reka
Reka
Barung
Barung
Regu
Regu
Sangga
Sangga
Reka
Reka
Bimb.
Langsung
Tut Wuri (Di belakang sebagai pendorong)
Penggalang
Penegak
Pandega
BAB 24
SATUAN KARYA (SAKA)
1. Saka merupakan wadah pendidikan guna menyalurkan :
a. Bakat
b. Minat
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
d. Mengembangkan keterampilan
e. Mencari pengalaman
Bimb. Tak
Langsung
BAB 28
KEWIRAAN
1. Wira berarti gagah, satria, pahlawan perkasa, berani atau patriot.
2. Materi kewiraan dipersiapkan untuk menggali potensi dan kemampuan bela negara melalui :
a. Meningkatkan perasaan cinta tanah air
b. Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara
c. Keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi negara
d. Kesadaran rela berkorban
e. Kemampuan bela negara
3. Kewiraan diartikan sebagai kesadaran mencintai dan memuliakan serta keberanian untuk membela
bangsa dan tanah air.
4. Pendidikan kewiraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik untuk mengembangkan
kecintaan, kesetiaan dan keberanian bela tanah air dan sekaligus sebagai sebuah sistem nasional.
5. Maksud dan tujuan pendidikan kewiraan adalah untuk memperluas cakrawala pikir peserta didik
sebagai pejuang bangsa dalam usaha menciptakan kesejahteraan dan keamanan nasional.
6. Tujuan belajar kewiraan adalah untuk meningkatkan kesadaran diri dalam bela negara, berfikir
komprehensif, dan integral di kalangan pelajar.
7. Dasar hukumnya adalah : UUD 1945, Pancasila, GBHN, Kep. Mendikbud 061/4/1985, Kepmenhankam
nomor 02/II/1985, UU No. 20/ 1982 tentang Pokok-pokok pertahanan Nasional, UU No. 2/ 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berisi tentang Ruang lingkup dan Integrasi pendidikan.
BAB 29
KEWIRAUSAHAAN
1. Usaha adalah kemauan untuk mendapatkan sesuatu, kemauan untuk bekerja.
2. Wirausaha adalah perilaku dengan penuh keberanian, mengambil risiko, keutamaan, kreatifitas dan
keteladanan dalam menangani usaha berpijak pada kemauan.
3. Kewirausahaan diartikan sebagai semangat sikap perilaku dan kemauan seseorang dalam menangani
usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya menciptakan cara kerja dengan meningkatkan
efisiensi kerja lebih baik untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
4. Asas pokok kewirausahaan yakni :
a. Mandiri
b. Mampu memecahkan masalah
c. Keberanian mengambil keputusan secara cepat dalam kondisi kritis
d. Keberanian mengambil risiko
5.
6.
7.
8.
9.
1. Kegiatan yang dilakukan di luar (alam terbuka) merupakan cara efektif pembentukan watak peserta
didik. Dengan berkemah, peserta didik bisa belajar untuk menghargai kesederhanaan, menghindari
pola hidup konsumtif dan mempelajari keharmonisan.
2. Berkemah adalah suatu rekreasi yang edukatif di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan
dan Metode Kepramukaan serta sistem among. Di dalamnya terdapat interaksi antara
3. Perkemahan akan efektif jika :
a. 3M (mudah, manfaat, murah)
b. Dilaksanakan dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
4. Untuk mencapai tujuan dan sasaran pada perkemahan, perhatikan :
a. Keamanan dan keselamatan
b. Disiplin dan lingkungan
c. Tata cara
5. Berkemah akan menjadi hal yang sangat penting, sebagai puncak materi yang telah dipelajari dan
diikuti. Berkemah juga menjadi satuan Pramuka yang baik dan efektif, bukan latihan yang hanya
mengejar TKK.
6. Tujuan berkemah antara lain :
a. Membina dan mengembangkan kemampuan fisik, mental, intelektual, emosional dan sosial
peserta didik sebagai individu.
b. Membentuk manusia :
1) bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa
2) Membina mental dan percaya diri
3) Memiliki kesehatan dan daya tahan tubuh
4) Memiliki daya kreasi
5) Memiliki keterampilan dan ketangkasan
c. Belajar bekerjasama, bergotong royong, dan hidup mandiri
d. Mengembangkan rasa cinta tanah air
e. Mencari pengetahuan dan pengalaman baru
f. Menjadi salah satu wadah untuk melakukan pengabdian pada masyarakat
7. Berkemah dilakukan hanya pada Penggalang, Penegak dan Pandega. Pada siaga boleh dilakukan jika
hanya berupa persami yang tendanya didirikan oleh pembina, peserta tidak memasak dan acara
disusun oleh pembina dengan baik.
8. Pemilihan tempat berkemah :
a. Cari tanah yang rata atau sedikit miring
b. Cari tanah yang berumput
c. Ada pohon untuk tempat berlindung
d. Ada saluran pembuangan air
e. Pemandangan yang menarik
f. Arena petualangan yang menantang
g. Keamanan lokasi terjamin, baik dari binatang buas maupun dari gangguan lain
h. Tidak terlalu dekat dengan jalan raya atau perkampungan
i. Tidak terlalu jauh dari pasar, pos kesehatan dan pos keamanan
9. Pelaksanaan perkemahan
a. Persiapan, lakukan kesepakatan dan penyusunan acara oleh Dewan Satuan. Tentukan :
1) Waktu dan tempat, juga tujuan dan biaya
2) Peralatan dan pembekalan
3) Peninjauan tempat berkemah
4) Izin dari orang tua dan penguasa daerah setempat
5) Panitia pelaksana
6) Susunan acara
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan dilakukan sesuai dengan rencana dan tujuan
2) Kegiatan dilakukan sesuai dengan kemampuan peserta didik
3) Tersedia acara pengganti. Setiap kegiatan harus memperhatikan keselamatan dan
keamanan, lokasi setelah perkemahan selesai harus bersih, perlengkapan regu dan pribadi
perlu diperhatikan.
4) Perkemahan pada Penegak dan Pandega dapat dilaksanakan (dipanitiai) oleh Sangga atau
Reka.
c. Evaluasi
1) Prestasi peserta didik mengalami perubahan ke arah positif
2) Kesehatan peserta mengalami peningkatan
3) Kekurangan dan kelemahan perkemahan diketahui
BAB 31
KETERAMPILAN KEPRAMUKAAN
1. Keterampilan kepramukaan adalah keterampilan yang didapat dalam kegiatan yang mungkin saja
dapat menjadi pelajaran bagi peserta didik dalam menghadapi tantangan hidup. Keterampilan yang
diberikan disesuaikan dengan usia, lama kegiatan diikuti dan kualitas pembina.
2. Jenis-jenis keterampilan kepramukaan :
a. Spiritual
1) Pengenalan kaidah-kaidah agama
2) Pengamalan Prinsip Dasar Kepramukaan
3) Pengamalan Kode Kehormatan Pancasila
4) Pengamalan Pancasila
b. Emosional
1) Cermat menghadapi masalah
2) Bijak dalam mengambil keputusan
3) Tidak tergesa-gesa dalam menentukan sikap
4) Menghormati lawan bicara, sopan santun, dan menghormati orang yang lebih tua
c. Manajerial
1) Kepemimpinan, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
2) Administrasi kegiatan
3) Hubungan antar instansi
4) Penyusunan laporan hasil kegiatan
d. Fisik
1) Tali-temali : simpul ujung tali, simpul mati, simpul anyam dan berganda, simpul erat, simpul
pangkal, simpul tarik, simpul kursi, dan simpul tiang.
2) Ikatan : ikatan canggah, palang, sambungan dan kaki tiga.
3) Kompas, peta (peta pita/ peta perjalanan dan peta lapangan) dan penggunaannya.
4) Bahasa isyarat, sandi, morse dan smaphore.
5) Menaksir tinggi pohon dan lebar sungai.
e. Mengenal berbagai gejala alam, misalnya : kabut, matahari dan bintang
f. Keterampilan sosial
1) P3K
a) Kesehatan lapangan
b) Dapur umum
c) Evakuasi
d) SAR (Search and Rescue)
2) Kesehatan masyarakat
3) Pengamanan masyarakat
a) Pengamanan TKP (Tempat Kejadian Perkara)
b) Kebakaran
c) Konservasi tanah dan air
BAB 32
PENJELAJAHAN LINTAS ALAM
1. Penjelajahan lintas alam dikonsentrasikan pada Survival Training yang penuh dengan tantangan.
Diramu dengan variasi :
a. Membaca peta
b. Menggunakan kompas
c. Membuat peta pita perjalanan
d. Memecahkan sandi dan bahasa isyarat
e. Membaca tanda jejak
f. Menaksir tinggi pohon dan lebar sungai
g. Sketsa panorama
h. Praktik membalut dan mengangkat pasien (P3K)
i. Halang rintang (alami dan buatan)
2. Proses yang ingin dicapai dalam penjelajahan lintas alam adalah pengembangan :
a. Kepemimpinan
b. Demokrasi
c. Kekompakan team
d. Kematangan berpikir
e. Kemandirian
f. Percaya diri
g. Keterampilan dan ketangkasan
h. Administrasi dan pembagian tugas
i. Pengetahuan dan pengalaman
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penjelajahan lintas alam
a. Keselamatan peserta didik
b. Tingkat kesulitan yang akan dialami peserta didik di dalam perjalanan
c. Petugas yang memadai baik dalam jumlah maupun dalam kualitas
d. Penyusunan laporan hasil perjalanan
e. Evaluasi
23. Jambore
Jambore re re Jambore (2x)
Ayo kita ke Jambore
Di sana berkumpul Pramuka Indonesia
Jambore rame-rame jambore
Pri priodot bodo bidi Sssst Pesta!
24. Dunia Kita