You are on page 1of 5

Kiat Sukses Menyusui Air Susu Ibu (ASI)

Banyak hal positif yang terdapat dalam Air Susu Ibu (ASI), pemerintah
dan para dokter anak Indonesia yang didukung oleh Ikatan Dokter
Anak Indonesia (IDAI) sangat menyarankan para ibu-ibu untuk dapat
memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan, tetapi terkadang kita
belum memahami secara tepat arti kata eksklusif.
Menurut IDAI, dikatakan eksklusif apabila selama 6 bulan bayi
hanya diberikan ASI saja, tanpa tambahan cairan lain dan
makanan padat, cairan dalam hal ini termasuk air putih.
Begitu banyak penelitian yang berhasil menunjukan hal positif apabila
bayi diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, penelitian di Amerika
Serikat menunjukan anak yang diberikan ASI secara eksklusif akan
jauh lebih sehat dibandingkan dengan yang diberikan susu formula.
Hal ini ditunjukan dengan rendahnya angka para bayi terkena infeksi
paru-paru, infeksi radang tenggorokan dan telinga, diare, dan juga
beberapa kondisi alergi.
Sedangkan pada bayi-bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif, memiliki
resiko tekanan darah tinggi, resiko terkena diabetes, resiko obesitas,
dan memiliki nilai tes IQ yang lebih rendah bila dibandingkan dengan
bayi yang mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan.
Lalu, bagaimana agar anda dapat sukses menyusui?
Agar produksi ASI optimal dan dapat mencukupi kebutuhan bayi anda,
ada beberapa faktor yang harus kita ketahui bersama:
Rasa Percaya Diri dan Stress
o Seringkali ibu merasa minder, dan takut bahwa ASI yang
diberikan tidak cukup, belum lagi terkadang terdapat tekanan

dari orang tua ataupun mertua yang dapat menambah beban


pikiran.
o Kondisi tersebut dapat menyebabkan produksi ASI menjadi
terhambat,

mengapa?

Karena

pada

saat

ibu

menyusui

mengalami stress, hormon-hormon stress dalam tubuh dapat


menghambat kerja hormon yang berfungsi untuk mengeluarkan
ASI.
o Sehingga kiat pertama adalah, YAKIN! Bahwa ASI adalah
makanan terbaik buat anak anda, sehingga anda harus
memberikannya., dukungan dari suami juga merupakan hal
yang penting.
o Rileks, sempatkan diri anda untuk melakukan hal-hal yang anda
senangi walaupun hanya sesaat, hal tersebut dapat membantu
anda melepaskan stress dan penat dari kesibukan mengurus
anak.
Makanan yang cukup dan seimbang!
o Pada ibu menyusui, anda harus mengkonsumsi makanan yang
sama banyaknya saat anda hamil (jangan berlebih), tetapi yang
anda harus ingat, Apa yang anda (ibu menyusui) makan, itulah
yang akan dirasakan oleh bayi anda.
o Sehingga, makanlah makanan yang

bervariatif,

kaya

karbohidrat, tinggi protein (ikan, ayam, ataupun dagingdagingan), makanan yang kayak vitamin dan nutrisi penting
seperti kalsium dapat anda dapatkan dari sayuran dan buahbuahan.
o Apakah boleh mengkonsumsi suplemen? Tentu boleh! Terutama
disarankan

pada

ibu-ibu

yang

mungkin

melakukan

diet

tertentu, sehingga mungkin tidak semua vitamin dan nutrisi


dapa dipenuhi.
Frekuensi, durasi dan teknik menyusui

o Frekuensi menyusui yang baik agar anak anda dapat tumbuh


dengan optimal adalah tiap 2-3 jam, pemberian ASI yang rutin,
dapat mengoptimalkan produksi ASI anda menjadi lebih lancar
dan lebih banyak, durasi menyusui yang baik minimal selama
20 menit. Bangunkan bayi tiap 3 jam, walaupun saat dia
tertidur, hal ini penting dilakukan pada minggu-minggu awal
kelahiran, karena bertujuan untuk mengejar pertumbuhan berat
badan bayi, serta memperlancar produksi ASI.
o Posisi menyusui yang salah dapat menyebabkan kepala bayi
menjadi tertekan oleh payudara, sehingga bayi seringkali
mudah menjadi rewel dan enggan menyusu. Bagaimana
memastikan posisi anda sudah benar atau tidak?
Kepala bayi diletakkan pada 1/3 atas lengan bawah sisi

payudara yang sama.


Hidung bayi menghadap ke putting, dada ibu menyentuh
dada bayi, dan perut ibu menyentuh ibu bayi. Tubuh bayi

harus dalam 1 garis lurus.


Rangsang bayi dengan meletakkan putting ke bibir-nya,
dan masukan payudara sebanyak mungkin dengan arah

puting susu ke langit-langit lunak bayi.


Tanda untuk memastikan anak anda sudah menyusui
dengan baik, apabila terlihat pipi bayi menggembung,
terdengar suara bayi menelan, dan ibu tidak merasa nyeri
pada puting.

Bayi rewel bukan berarti lapar!


o Seringkali kita beranggapan bahwa saat bayi rewel tidak
selalu dia sedang lapar. Bayi dapat menjadi rewel bila dia
sedang sakit, ataupun dia sedang berada pada lingkungan
yang tidak

nyaman (kotor, terlalu dingin/terlalu panas,

popoknya basah) atau bisa juga bayi sedang merasa bosan.

o Apabila bayi sakit, maka anda harus membawanya ke dokter,


selain rewel, bayi yang sakit dapat ditandai dengan enggan
menyusu atau berat badan yang turun.
o Apabila bayi bosan, ajaklah bayi berjalan-jalan atau tepuk
dengan lembut punggungnya ataupun mengusap kepalanya,
biarkan

suami

anda

juga

turut

ambil

bagian

dalam

menghadapi bayi yang sedang rewel.


ASI cukup
o Seringkali kita bertanya? Cukupkah ASI yang kita berikan
kepada anak kita? Apa perlu kita berikan susu formula
sebagai tambahan? Ada beberapa tanda yang dapat kita lihat
untuk memastikan anak anda sudah mendapat cukup ASI:
Berat badan meningkat sesuai dengan kurva pertumbuhan

bayi
Bayi akan sering mengganti popok, biasanya 6-8x/hari dan
buanh air besar setiap hari

Apabila anak anda sudah dalam kurva yang sesuai dengan


umur-nya, maka anak anda sudah memberikan makanan yang
cukup untuk anak anda.
Jagalah kesehatan ibu dan payudara, dan hindari pemberian dot
dan empeng
o Kesehatan ibu merupakan faktor penting dalam menyusui, ibu
yang sehat akan terbebas dari stress sehingga produksi susu
akan tetap lancar dan tidak terhambat.
o Penyebab lain yang menyebabkan terhambatnya proses
menyusui adalah infeksi pada payudara akibat air susu yang
tidak dikeluarkan karena terlalu penuh. Untuk mencegah
terjadinya hal ini, maka anda dapat memerah susu anda
dengan menggunakan tangan ataupun dengan menggunakan
pompa. Air susu yang sudah diperah dapat anda simpan di

kulkas bawah selama 3-5 hari. ASI juga dapat dibekukan dan
disimpan di freezer selama 2 minggu.
o Apabila anda harus bekerja dan tidak sempat menyusui, maka
berikanlah air susu yang sudah diperah untuk anak anda, saat
memberikan

air

susu

sebaiknya

menggunakan

sendok

daripada menggunakan dot, karena dapat menyebabkan


bingung puting dan menyebabkan bayi enggan menyusu.
o

You might also like