You are on page 1of 3

Definisi : Osteomalacia is a generalized bone Condition in which insufficient

mineralization of the Bone matrix results from calcium, vitamin D, and / or


Phosphate deficiency. The disease is sometimes referred To as the adult form of
rickets, but the absence of epiphyseal plate is in adults precludes the epiphyseal
plate changes Seen in rickets.
Osteomalacia adalah Kondisi tulang umum di mana mineralisasi cukup dari hasil
matriks tulang dari kalsium, vitamin D, dan / atau kekurangan fosfat. Penyakit ini
kadang-kadang disebut sebagai Untuk bentuk dewasa dari rakhitis, tetapi tidak
adanya lempeng epifisis adalah pada orang dewasa menghalangi perubahan pelat
epifisis Dilihat di rakhitis
Patof
Although the bone matrix remain sintact (i.e.,th ebone
Structure remains unchanged) in osteomalacia , a generalized decrease in
calcification of the matrix(calcification Results in bone)and an increase in uncalcified
matrix occur, leaving instead osteoid (bone that has not matured or calcified). Thus
too little calcified bone occurs; failure of calcium salts to be deposited promptly in
newly formed organic bone matrix(osteoid )results in osteomalacia.
Demineralization results in an exaggeration of the Osteoid seams seen
radiographically adjacent to the relatively sparse areas of calcified bone(Fig.24-6)
.As the osteoid accumulates, bone strength declines. These exaggerated seams
occur because of the excessive time lag between collagen deposition and the
appearance of the calcium salt. Areas of abundant osteoid appear radiographically
as radiolucents tripes. These so-called pseudofractures, known as Looser's zones,
occur most commonly On the concave side of long bones, the ischial and pubic
rami, and the ribs and scapula(Fig.24-7). These pseudo fractures develop from the
healing of multiple microstress Fractures in the moderately severe form of
osteomalacia sometimes referred to as Milkman's syndrome

Meskipun matriks tulang tetap sintact (yaitu, tulang


Struktur tetap tidak berubah) di osteomalacia, penurunan umum dalam kalsifikasi
matriks (Hasil pengapuran pada tulang) dan peningkatan matriks uncalcified terjadi,
meninggalkan bukannya osteoid (tulang yang belum matang atau kalsifikasi).
Sehingga tulang kalsifikasi terlalu sedikit terjadi; kegagalan garam kalsium untuk
disimpan segera dalam matriks yang baru terbentuk organik tulang (osteoid)
menghasilkan osteomalacia.
Hasil demineralisasi di berlebihan dari lapisan osteoid dilihat radiografi yang
berdekatan dengan daerah yang relatif jarang tulang kalsifikasi (Fig.24-6) .Sebagai
osteoid terakumulasi, kekuatan tulang menurun. Ini jahitan berlebihan terjadi

karena jeda waktu yang berlebihan antara deposisi kolagen dan munculnya garam
kalsium. Area osteoid berlimpah muncul radiografi sebagai radiolucents tripes. Yang
disebut pseudofraktur, yang dikenal sebagai zona Looser, terjadi paling umum Di
sisi cekung tulang panjang, rami ischial dan kemaluan, dan tulang rusuk dan tulang
belikat (Fig.24-7). Fraktur semu ini berkembang dari penyembuhan beberapa
Fraktur microstress dalam bentuk cukup parah osteomalacia kadang-kadang disebut
sebagai sindrom Milk ini

Ada berbagai macam penyebab dari osteomalasia yang umumnya menyebabkan gangguan
metabolisme mineral. Faktor yang berbahaya untuk perkembangan osteomalasia diantaranya
kesalahan diet, malabsorbsi, gastrectomy, gagal ginjal kronik, terapi anticonvulsan jangka lama
(phenyton, phenobarbital) dan insufisiensi vitamin D (diet, sinar matahari). Tipe malnutrisi
(defisiensi vitamin D sering digolongkan dalam hal kekurangan calsium) terutama gangguan
fungsi menuju kerusakan, tetapi faktor makanan dan kurangnya pengetahuan tentang nutrisi
yang juga dapat menjadi faktor pencetus hal itu terjadi dengan frekuensi tersering dimana
kandungan vitamin D dalam makanan kurang dan adanya kesalahan diet serta kurangnya sinar
matahari.
Osteomalasia kemungkinan terjadi sebagai akibat dari kegagalan dari absorbsi calsium atau
kekurangan calsium dari tubuh. Gangguan gastrointestinal dimana kurangnya absorbsi lemak
menyebabkan osteomalasia. Kekurangan lain selain vitamin D (semua vitamin yang larut dalam
lemak) dan kalsium. Ekskresi yang paling terakhir terdapat dalam faeces bercampur dengan
asam lemak (fatty acid). Sebagai contoh dapat terjadi gangguan diantaranya celiac disease,
obstruksi sistem pencernaan kronik, pankreatitis kronis dan reseksi perut yang kecil. Lagi pula
penyakit hati dan ginjal dapat menyebabkan kekurangan vitamin D, karenanya organ-organ
tersebut mengubah vitamin D ke dalam untuk aktif. Terakhir, hyperparatiroid menunjang
terjadinya kekurangan pembentukan calsium, dengan demikian osteomalasia menyebabkan
kenaikan ekskresi fosfat dalam urine.

Umumnya gejala yang memperberat dari osteomalasia adalah nyeri tulang dan kelemahan.
Sebagai akibat dari defisiensi kalsium, biasanya terdapat kelemahan otot, pasien kemudian
nampak terhuyung-huyung atau cara berjalan loyo/lemah. Kemajuan penyakit, kaki terjadi
bengkok (karena tinggi badan dan kerapuhan tulang), vertebra menjadi tertekan, pemendekan
batang tubuh pasien dan kelainan bentuk thoraks (kifosis).

You might also like